Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Kurniawan
Abstrak :
Kegemukan atau obesitas merupakan masalah kesehatan yang sering diabaikan oleh masyarakat kita. Kegemukan atau obesitas merupakan keadaan yang tidak dikehendaki, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Penggunaan obat merupakan salah satu cara untuk mengatasi kegemukan atau obesitas. Salah satu senyawa alam yang biasa digunakan dalam obat adalah (-) asam hidroksisitrat yang biasa terdapat pad~spesies Garcinia . • Pada penelitian ini akan disintesis asam hidroksisitrat dengan bahan dasar asam sitrat dimana bentuk (-) asam hidroksisitrat bisa digunakan untuk mengatasi obesitas "d an kegemukan. Asam hidroksisitrat dibuat dengan cara mendehidrasi asam sitrat pada suhu 140-145 °C lalu hasilnya dioksidasi dengan KMn04. Hasil dehidrasi adalah asam akonitat dengan berat 3,6551 g dan persentase hasil 80,67 %. Sedangkan hasil oksidasi berupa garam hidroksisitrat seberat 0,1983 g dengan persentase hasil 31,61 %dan asam hidroksisitrat seberat 0,1531 g dengan persentase hasil 24,40 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Leonardo
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan konversi gliserol menjadi asam akrilat menggunakan katalis Ag(0)/HZSM-5, AgO/HZSM-5 dan Ag2O/HZSM-5 yang disintesis melalui metode impregnasi basah serta dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM-EDX, SAA dan TEM. Katalis dengan HZSM-5 sebagai penyangga memiliki situs asam Brønsted pada kerangkanya yang berperan dalam aplikasi reaksi dehidrasi-oksidasi gliserol. Sedangkan, logam Ag memiliki sifat redoks yang baik serta dapat meningkatkan akitivitas katalis dan selektivitasnya. Hasil analisis SEM-EDX menunjukan telah terbentuknya katalis dengan spesi perak yang tersebar secara merata. Analisis SAA menunjukan adanya penurunan luas area permukaan katalis Ag(0)/HZSM-5, AgO/HZSM-5 dan Ag2O/HZSM-5 yang dibandingkan dari luas area permukaan penyangga HZSM-5 sebesar 358,3014 m2/g menjadi 300,4281 m2/g; 341,5996 m2/g; 283,542 m2/g yang menunjukan terisinya sebagian pori-pori HZSM-5 oleh nanopartikel perak. Aplikasi reaksi dehidrasi-oksidasi gliserol pada penelitian ini dilakukan dengan memvariasi jumlah katalis, waktu dan suhu menggunakan katalis Ag(0)/HZSM-5 dan Ag2O/HZSM-5. Katalis Ag2O/HZSM-5 dengan berat 15 wt.% yang diaplikasikan pada konversi gliserol menghasilkan persen yield asam akrilat sebesar 26,4% selama 6 jam reaksi pada suhu 180 0C. ......In this research, glycerol conversion to acrylic acid was conducted using Ag(0)/HZSM-5, AgO/HZSM-5 and Ag2O/HZSM-5 catalysts that were synthesized using wet impregnation method and characterized by FTIR, XRD, SEM-EDX, SAA and TEM. The HZSM-5 catalyst has important Brønsted Acid site in its framework which plays a role in the glycerol dehydration-oxidation reaction. Meanwhile, the metallic Ag as the active site has good redox properties that can increase the catalyst activity and selectivity. The results of SEM-EDX analysis showed that the silver species was evenly distributed on the HZSM-5 support. SAA analysis showed a decrease in the surface area of HZSM-5 after impregnation with silver, from 358.3 m2/g to 300.4 m2/g, 341.6 m2/g and 283.5 m2/g for Ag(0)/HZSM-5, AgO/HZSM-5 and Ag2O/HZSM-5, respectively which indicates that silver species partially filled in to HZSM-5 pores. The glycerol dehydration-oxidation reactions were carried out by varying the amount of catalyst, reaction time and temperature using Ag(0)/HZSM-5 and Ag2O/HZSM-5 catalysts. The best reaction condition was obtained using 15 wt.% Ag2O/HZSM-5 catalyst in a 6-hour reaction at 180 0C which resulted in acrylic acid yield of 26.4%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habiburohman
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan studi struktur dan aktivitas dari Cu-SiW/HY serta Cu-SiW/HZSM-5 yang digunakan sebagai katalis bifungsional untuk reaksi dehidrasi-oksidasi gliserol menjadi asam akrilat melalui metode one-pot process. Zeolit HY dan HZSM-5 digunakan sebagai support dan juga berperan sebagai Asam Bronsted untuk reaksi dehidrasi. Asam tungstosilikat (SiW) berperan untuk menambahkan sifat asam dan juga kemampuan oksidasi dari katalis. Sedangkan, oksida Cu (CuO ataupun Cu2O) berperan sebagai situs redoks untuk mengoksidasi akrolein menjadi asam akrilat. Katalis Cu-SiW/HY dan Cu-SiW/HZSM-5 disintesis dengan metode impregnasi lalu dikarakterisasi dengan XRD, FTIR, BET-SAA, SEM-EDX, dan TEM. Zeolit HY mengalami keruntuhan struktur akibat rasio Si/Al yang terlalu kecil hal ini ditunjukkan oleh hilangnya puncak pada XRD, penurunan luas permukaan pada BET-SAA (572,3684 m2/g menjadi 44,6612 m2/g), dan peningkatan ukuran partikel pada SEM (0,8659 o‡m menjadi 12,5064 om). Katalis Cu-SiW/HY menghasilkan yield asam akrilat lebih besar dibandingkan Cu-SiW/HZSM-5 berturut-turut sebesar 0,85% dan 0,73% pada uji aktivitas katalitik dengan kondisi reaksi refluks pada suhu 90 oC selama 6 jam dan penambahan H2O2 pada jam ke-4. Yield terbesar memiliki nilai TON sebesar 7,1296 mmol asam akrilat/g katalis. ......In this research, study of the structure stability and activity of Cu-SiW/HY and Cu-SiW/HZSM-5 was carried out which were used as bifunctional catalysts for the dehydration-oxidation process of glycerol to acrylic acid using the one-pot process method. Zeolite HY and HZSM-5 are used as supports and act as Bronsted acid for dehydration reactions. Tungstosilicic acid (SiW) plays a role in adding acidic properties and the oxidation ability of the catalyst. Meanwhile, Cu oxide (CuO or Cu2O) acts as redox site to oxidize acrolein to acrylic acid. Cu-SiW/HY and Cu-SiW/HZSM-5 catalysts were synthesized using impregnation method and then characterized by XRD, FTIR, BET-SAA, SEM-EDX, and TEM. HY zeolite experienced structural collapse due to the Si/Al ratio being too small, this was indicated by losing some peaks in XRD, decreasing surface area in BET-SAA (572.3684 m2/g to 44.6612 m2/g), and increasing particle size in SEM (0.8659 μm to 12.5064 ¼m). Cu-SiW/HY catalyst produced a greater yield of acrylic acid than Cu-SiW/HZSM-5 at 0.85% and 0.73% respectively in the catalytic activity test with reflux reaction conditions at 90 oC for 6 hours and the addition of H2O2 at the 4th hour. The largest yield had a TON value of 7.1296 mmol acrylic acid/g catalyst.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library