Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanesa Ajeng Ayu Ningtyas
"Tesis ini membahas tentang adanya kekosongan hukum yang terjadi dalam penyiaran yang dikaitkan dengan perkembangan platform digital di Indonesia. Hal ini terjadi karena Pemerintah tidak memodernisasi Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Kekosongan hukum yang terjadi ini menyebabkan adanya kelemahan dalam pengawasan konten dalam penyiaran di platform digital. Karena platform digital ini tidak dikategorikan sebagai pelaksana penyiaran dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, maka Komisi Penyiaran Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak berwenang dalam mengawasi konten pada platform digital. Walaupun pengawasan pada konten platform digital ini bisa menggunakan peraturan – peraturan lain, seperti contohnya bisa dikaitkan dengan pengaturan dalam Undang – Undang Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jika terdapat isi konten yang mengandung pornografi dan SARA. Tetapi hal ini tidak cukup karena tidak adanya pengawasan yang pasti dari negara. Perlunya merombak Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran ini dikarenakan sudah banyak konten – konten pada platform digital ini yang terkesan lebih bebas dari siaran di televisi dan radio. Bahkan tidak sedikit juga lembaga penyiaran yang ikut membuat akun dalam platform digital tersebut agar dapat menyiarkan siaran – siaran yang kurang memenuhi kaidah – kaidah penyiaran yang diatur dalam Undang – Undang

This thesis discusses the existence of a legal vacuum that occurs in broadcasting, which is associated with the development of digital platforms in Indonesia. This happened because the government did not modernize Act Number 32 of 2002 concerning Broadcasting in accordance with existing technological developments. This legal vacuum has led to a weakness in content supervision in broadcasting on digital platforms. Since this digital platform is not categorized as a broadcasting operator in Act Number 32 of 2002 concerning Broadcasting, the Indonesian Broadcasting Commission and the Ministry of Communication and Information Technology are not authorized to supervise content on digital platforms. Although the supervision of the content of this digital platform can use other regulations, for example, it can be related to the regulations in the Law on Information and Electronic Transactions if there is content that contains pornography and SARA. But this is not enough because there is no definite supervision from the state. The need to overhaul Act Number 32 of 2002 concerning broadcasting is because there is already a lot of content on this digital platform, which seems to be freer than broadcasts on television and radio. In fact, quite a few broadcasters are even involved in creating accounts on the digital platform in order to be able to broadcast that do not meet the broadcasting rules regulated in the Act."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Wijaya Maheswara Pratomo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh online review dalam platform Zomato terhadap niat membeli konsumen (Studi pada Restoran di DKI Jakarta). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei yang didasari dengan metode non-probability sampling jenis judgemental sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 146 responden dengan melakukan penyebaran kuesioner secara daring. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan IBM SPSS 26 melalui analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hubungan yang positif antara variabel online review dengan variabel niat membeli.

The purpose of this study was to analyze the effect of online review on the Zomato platform on consumer purchase intention (Study on Restaurants in DKI Jakarta). This study uses a quantitative approach through a survey based on the non-probability sampling method, the type of judgmental sampling. The number of respondents in this study amounted to 146 respondents by distributing online questionnaires. The data obtained were then processed using IBM SPSS 26 through descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The results of this study indicate that there is a positive relationship between the online review and purchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Fitri Sari
"Puisi adalah salah satu seni tertua yang mempengaruhi kehidupan manusia. Penyair selalu menulis puisi tentang kehidupan dan pengalaman pribadi mereka. Penyair dapat mengekspresikan emosi mereka, persahabatan, cinta, dan kematian. Survei dari Perpustakaan Nasional Indonesia bahwa buku-buku yang didasarkan atas sastra seperti novel adalah yang paling disukai, yang diikuti oleh studi keagamaan. Namun, dengan adanya Covid-19 banyak kegiatan seni dan sastra tidak dapat dilaksanakan seperti sebelumnya. Agar dunia seni dan hiburan terus mengalir, masyarakat harus beradaptasi dengan era baru dengan kebiasaan baru dan model komunikasi yang berdasar kepada akses digital. Transformasi digital adalah kesempatan yang ditemukan dimasa pandemik, yang menjadi peluang sehingga didirikanlah Poetry Reading and Writing Society of Indonesia. Dalam mendesain dan mengembangkan platform prototipe, sebuah platform kolaborasi yang disebut puisi.art telah dibentu untuk memfasilitasi sistem komunikasi synchronous dan asynchronous communication. Puisi merupakan salah satu daya tarik utama yang di dalamnya banyak penulis senang menyajikan puisi baru mereka kepada hadirin, dan mendapat umpan balik langsung dari saluran whataplikasi dan akhirnya mendapat apresiasi. Repositori dan administrasi dari Poetry Reading Society dalam bahasa Indonesia menggunakan teknologi seperti model Machine Learning untuk mendeteksi kesamaan dengan puisi pada repositori yang ada sebelumnya and NFT untuk mengikuti teknologi baru seperti cryptocurrency dan blockchain. Platform baru seperti puisi.art diharap menjadi tempat kolaborasi bagi masyarakat pembaca dan penulis puisi Indonesia

Poetry is one of the eldest art which effect human lives. Poet alway write poem on lives and their private experience. Poet can express their emotions, i.e friendship, love, and death. Survey from the Indonesian National Library state that books base on literature such as novel is the most favourite one, followed by religious study. However, due to Covid-19 a lot of art and literature activities can not be executed as before. In order to keep the world of art and entertainment in place, the society must adapt to the new era in which we have to embrace the new habit of communicating models and to embrace the digital saccess facilities. Digital transformation is an opportunity we found, and therefore initiated the Poetry Reading and Writing Society of Indonesia. In designing and developing a prototype platform, a new collaboration platform has been initiated by creating a synchronous and asynchronous communication system. Poetry is on of the major attraction in which many authors love to present their new poetry to the audience, and got instant feedback from WhatApps Channel and eventually got appreciation. Repository and the administration of the poetry reading society in Indonesian language has been established as a solution for the entertainment channel during the pandemic. The system embraced new technology such as Machine Learning models to detect similarity of the poetry the those in the repository, and NFT to keep up with the new technology of cryptocurrency and blockchain. The newly introduced platform, puisi.art is expected to be a place of collaboration for poetry reading and writing society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Labib Fardany Faisal
"Pertumbuhan Online Gig Economy (OGE) yang pesat di dunia berpotensi menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena sistem kerja dan rekrutmen yang bebas serta
lapangan kerja yang melimpah tanpa memperhatikan batas negara. Dengan jam kerja dan sistem yang fleksibel, OGE juga dapat menjadi alternatif bagi pekerja dengan tempat
kerja yang jauh dan aturan yang mengekang. Namun disamping itu, pertumbuhan ini juga menyebabkan beberapa dampak negatif baik pada pelaku OGE sendiri maupun masyarakat secara luas. Dengan ini eksistensi OGE perlu diukur keberadaannya agar para pengambil keputusan dapat lebih cepat dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan. Sayangnya, sistem pengukuran ekonomi dan ketenagakerjaan saat ini masih belum memadai untuk mendeteksi sebaran OGE di Indonesia, khususnya pekerja digital. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengumpulkan data pekerja digital dari situs-situs yang merupakan platform OGE dan melakukan klasifikasi berdasarkan bidang pekerjaannya. Teknik web crawling and
scraping digunakan untuk mengumpulkan data serta teknik cosine similarity digunakan untuk klasifikasi data. Dengan sistem ini, data tentang pekerja dapat direkam dengan
cepat tanpa melakukan survei lapangan. Kebutuhan data pekerja digital disesuaikan berdasarkan atribut pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Secara rata-rata, rancangan sistem dapat mengumpulkan data pekerja sebanyak dua crawl per detik dan melakukan klasifikasi dengan akurasi 83,8%. Data menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja digital Indonesia bekerja di bidang creative and multimedia, terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan memiliki latar belakang pendidikan S1. Selain itu juga dapat ditaksir bahwa pekerja digital Indonesia memiliki penghasilan rata-rata Rp 3,43 juta per bulan. Kontribusi OGE dalam perekonomian nasional juga ditaksir bahwa nilainya masih belum signifikan.
Having a rapid growth accross the world, Online Gig Economy (OGE) has the potential to reduce unemployment in Indonesia, due to flexible working arragement, flexible
recruitment and lots of job types offered without considering national boundaries. Having flexible working time dan rules, OGE could be an alternative for workers who have a long way to office and tight job regulations. On the other hand, OGE growth has negative impacts on workers themselves and society at large. Therefore, the size of OGE needs to be measured so that easy for decision makers to create policies faster. Unfortunately, current existing economic and labour measurement systems are still not suitable to measure OGE distribution in Indonesia, especially for digital workers. This study produces a system to collect data automatically from sites that were known as OGE platforms and making classification based on occupation class. The methods used for collecting data are web crawling and scraping, and cosine similarity is for data classification. By this way, distribution of workers data could be recorded without any survey on the field. The needs of workers data are adjusted based on Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). On average, the prototype can collect worker data two crawls per second and has 83,8% accuracy in classification. The research founds that the trends of Indonesian digital workers are taking creative and multimedia jobs, concentrated at Java island, and having a bachelor degree. From data collection, result can be estimated that Indonesian digital workers paid about IDR 3,43 million in a month. It can also be estimated that the existence of OGE in the national economy is still less significant."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Labib Fardany Faisal
"ABSTRAK
Pertumbuhan Online Gig Economy (OGE) yang pesat di dunia berpotensi menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia karena sistem kerja dan rekrutmen yang bebas serta lapangan kerja yang melimpah tanpa memperhatikan batas negara. Dengan jam kerja dan sistem yang fleksibel, OGE juga dapat menjadi alternatif bagi pekerja dengan tempat kerja yang jauh dan aturan yang mengekang. Namun disamping itu, pertumbuhan ini juga menyebabkan beberapa dampak negatif baik pada pelaku OGE sendiri maupun masyarakat secara luas. Dengan ini eksistensi OGE perlu diukur keberadaannya agar para pengambil keputusan dapat lebih cepat dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan. Sayangnya, sistem pengukuran ekonomi dan ketenagakerjaan saat ini masih belum memadai untuk mendeteksi sebaran OGE di Indonesia, khususnya pekerja digital. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengumpulkan data pekerja digital dari situs-situs yang merupakan platform OGE dan melakukan klasifikasi berdasarkan bidang pekerjaannya. Teknik web crawling and scraping digunakan untuk mengumpulkan data serta teknik cosine similarity digunakan untuk klasifikasi data. Dengan sistem ini, data tentang pekerja dapat direkam dengan cepat tanpa melakukan survei lapangan. Kebutuhan data pekerja digital disesuaikan berdasarkan atribut pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Secara rata-rata, rancangan sistem dapat mengumpulkan data pekerja sebanyak dua crawl per detik dan melakukan klasifikasi dengan akurasi 83,8%. Data menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja digital Indonesia bekerja di bidang creative and multimedia, terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan memiliki latar belakang pendidikan S1. Selain itu juga dapat ditaksir bahwa pekerja digital Indonesia memiliki penghasilan rata-rata Rp 3,43 juta per bulan. Kontribusi OGE dalam perekonomian nasional juga ditaksir bahwa nilainya masih belum signifikan.

ABSTRACT
Having a rapid growth accross the world, Online Gig Economy (OGE) has the potential to reduce unemployment in Indonesia, due to flexible working arragement, flexible recruitment and lots of job types offered without considering national boundaries. Having flexible working time dan rules, OGE could be an alternative for workers who have a long way to office and tight job regulations. On the other hand, OGE growth has negative impacts on workers themselves and society at large. Therefore, the size of OGE needs to be measured so that easy for decision makers to create policies faster. Unfortunately, current existing economic and labour measurement systems are still not suitable to measure OGE distribution in Indonesia, especially for digital workers. This study produces a system to collect data automatically from sites that were known as OGE platforms and making classification based on occupation class. The methods used for collecting data are web crawling and scraping, and cosine similarity is for data classification. By this way, distribution of workers data could be recorded without any survey on the field. The needs of workers data are adjusted based on Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). On average, the prototype can collect worker data two crawls per second and has 83,8% accuracy in classification. The research founds that the trends of Indonesian digital workers are taking creative and multimedia jobs, concentrated at Java island, and having a bachelor degree. From data collection, result can be estimated that Indonesian digital workers paid about IDR 3,43 million in a month. It can also be estimated that the existence of OGE in the national economy is still less significant.
"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mawaddah Akmalia
"Digitalisasi menawarkan kesempatan yang besar untuk lingkungan bisnis, tak terkecuali untuk perusahaan rintisan (startup). Menanggapi desakan teknologi, banyak perusahaan rintisan yang menggunakan platform digital sebagai strategi bisnis mereka. Namun kenyataannya, banyak perusahaan rintisan yang gugur karena tidak adanya entrepreneurial orientation dan digital platform capability yang sebanding. Selain itu, perusahaan rintisan menghadapi tantangan yang unik karena sumber daya mereka yang terbatas maka perusahaan rintisan harus mampu mengelola hubungan internal dan eksternal mereka sehingga dibutuhkan network capability yang baik. Dalam mengelola hubungan tersebut, perusahaan juga harus mampu mengembangkan pendekatan strategic flexibility mereka. Karena skala perusahaan yang kecil, maka dibutuhkannya kemampuan untuk mengambil tindakan yang fleksibel dan cepat dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dengan adanya kapabilitas dan orientasi tersebut diharapkan bahwa perusahaan rintisan dapat meningkatkan startup performance mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh entrepreneurial orientation dan digital platform capability yang dipengaruhi network capability dan strategic flexibility terhadap startup performance. Survey dilakukan terhadap 124 perusahaan rintisan berbasis digital dalam bidang jasa di Indonesia. Selanjutnya hasil survey dianalisis menggunakan structural equation modelling-partial least square (SEM-PLS) untuk menguji hipotesisnya.
Hasilnya, entrepreneurial orientation dan digital platform capability berpengaruh secara langsung terhadap network capability dan tidak langsung terhadap startup performance melalui peran network capability dan strategic performance. Namun berdasarkan penelitian ini bahwa pengaruh network capability terhadap startup performance tidak didukung data

Digitization offers great opportunities for the business environment, and there are no exceptions for startup companies. Responding to the pressure of technology, many startup companies are using digital platforms as their business strategy. However, in reality, many startups fail due to the lack of an entrepreneurial orientation and comparable digital platform capability. In addition, startups face unique challenges because of their limited resources, so startups must be able to manage their internal and external relationships hence good network capability is needed. In managing these relationships, companies must also be able to develop their strategic flexibility approach. Due to the small scale of the company, it requires the ability to take flexible and fast actions in response to environmental changes. With this capability and orientation, it is hoped that startup companies can improve their startup performance.
This study aims to empirically examine the influence of entrepreneurial orientation and digital platform capability that effect network capability and strategic flexibility on startup performance. The survey was conducted on 124 digital-based startups in the service sector in Indonesia. Furthermore, the survey results were analyzed using the structural equation modeling-partial least square (SEM-PLS) to test the hypothesis.
As a result, entrepreneurship orientation and digital platform capabilities have a direct effect on network capabilities and indirectly on startup performance through the role of network capabilities and strategic flexibility. However, based on this research, the effect of network capability on startup performance is not supported by data.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faishal Ahmad Andya Aji
"PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jual beli emas secara digital atau yang sering disebut dengan Gold Digital Investment Platform. Berdasarkan historical data satu semester terakhir pada PT X, menggambarkan adanya sebuah masalah yang perlu diatasi secara strategis dikarenakan terdapat gap antara ekspektasi pada perkembangan perusahaan dengan realita perkembangan yang terjadi saat ini dari sisi active user dan asset under management yang tidak sesuai pada standar pasar pada umumnya. Maka dari itu, tim strategis membutuhkan analisa dan penelitian lebih lanjut terkait faktor - faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap user dalam penggunaan Gold Digital Investment Platform. Faktor - faktor yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan faktor - faktor UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) lalu dari faktor - faktor tersebut akan dilakukan analisis secara statistikal dan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Model) untuk melihat faktor - faktor apa saja yang memiliki pengaruh besar pada user dalam penggunaan Gold Digital Investment Platform. Output yang didapatkan dari analisis SEM ini akan dijadikan input dalam perancangan strategi dan dilakukan perhitungan prioritas pada strategi yang sudah didefine menggunakan metode ISA (Importance Satisfaction Analysis) guna meningkatkan tujuan utama pada penelitian ini yaitu meningkatkan performance pada Gold Digital Investment Platform PT X dari sisi active user dan asset under management.

X Company is one of gold digital trading companies in Indonesia or people called it Gold Digital Platform. According to the last semester's historical data at X Company, it shows that there is a problem that needs to be handled strategically because there is a gap between expectations on the company's growth and the reality in terms of active users and assets under management which are not reach the market standards in general. Therefore, the strategic team needs further analysis and research related to the factors that have a major influence on users in using the Gold Digital Platform. The factors adopting UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) factors so from these factors, statistical analysis and hypothesis testing will be carried out using the SEM (Structural Equation Model) method to see which factors that have a positive influence on use intention of Gold Digital Platform. The obtained output from SEM analysis will be used as an input to generate the strategic idea. All of the strategic action items will be sorted based on a priority scale as per ISA (Importance Satisfaction Analysis)’s approaching result to improve the main objective of this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Hidayah
"Penelitian ini menganalisis pengaruh Digital Leadership Capability terhadap Employee Innovation Performance dengan mediasi Digital Platform Capability pada perusahaan teknologi di Daerah Khusus Jakarta. Dengan metode kuantitatif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM), data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan tetap yang menggunakan platform digital dalam pekerjaan mereka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuantitatif melalui kuesioner terstruktur, dan teknik penarikan sampel menggunakan metode non-probabilitas purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 192 orang. Hasil menunjukkan bahwa Digital Leadership Capability memiliki pengaruh signifikan terhadap Employee Innovation Performance, baik secara langsung maupun melalui mediasi Digital Platform Capability. Temuan ini menegaskan bahwa pengembangan kepemimpinan digital yang efektif dapat mendorong kolaborasi digital, meningkatkan keterampilan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi yang lebih cepat dan efisien di era transformasi digital.

This study analyzes the influence of Digital Leadership Capability on Employee Innovation Performance with the mediation of Digital Platform Capability in technology companies located in Daerah Khusus Jakarta. Using a quantitative method and Structural Equation Modeling (SEM) analysis, data were collected through the distribution of questionnaires to permanent employees who utilize digital platforms in their work. Data collection was conducted quantitatively using structured questionnaires, and the sampling technique employed was non-probability purposive sampling. The study involved a total of 192 respondents. The results show that Digital Leadership Capability has a significant influence on Employee Innovation Performance, both directly and through the mediation of Digital Platform Capability. These findings emphasize that effective digital leadership development can promote digital collaboration, enhance employee skills, and create a work environment that supports faster and more efficient innovation in the era of digital transformation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library