Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ova Kurniawan
"Pulau Bali merupakan destinasi wisata internasional yang sangat dikenal di mancanegara dan merupakan salah satu andalan wisata Indonesia. Untuk dapat menunjang aktivitas wisata di Pulau Bali diperlukan infrastruktur ketenagalistrikan yang handal dan memadai. Saat ini sistem kelistrikan Bali dipasok oleh sejumlah pembangkit dan pasokan dari Pulau Jawa melalui saluran kabel laut 150 kV untuk mencukupi konsumsi listriknya, namun demikian pasokan yang ada tidak mencukup untuk pertumbuhan ke depan dan keandalan pasokan apabila terjadi gangguan disalah satu rantai pasok kelistrikan di Pulau Bali. Untuk itu diperlukan tambahan pasokan dan peningkatan keandalan melalui pembangunan saluran kabel tegangan ekstra tinggi 500 kV untuk meningkatkan pasokan, keandalan sekaligus mengefisienkan biaya penyediaan tenaga listrik melalui pasokan energi yang lebih murah dari Pulau Jawa. Studi kelayakan atas pembangunan saluran kabel laut tegangan ekstra tinggi 500 kV dilakukan untuk dapat melihat apakah pembangunan saluran kabel laut tegangan ini layak secara operasional, dan finansial. Hasil kajian kelayakan operasi dan finansial diperoleh kesimpulan bahwa proyek pembangunan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection dinyatakan layak untuk dilaksanakan.

Bali Island is an international tourist destination well known abroad and is one of Indonesia's tourism mainstays. To support tourist activities on the island of Bali, a reliable and adequate electricity infrastructure is needed. Currently, Bali's electricity system is supplied by several power plants and supplies from Java through a 150 kV sea cable line to meet electricity consumption, however, the existing supply is not sufficient for future growth and there is supply reliability if there is a disruption in one of the electricity supply chains on the island of Bali. For this reason, additional supply and reliability improvement through the construction of a 500 kV extra high voltage cable line is needed to increase supply, and reliability as well as streamline the cost of providing electricity through cheaper energy supply from Java. The feasibility study of the construction of the 500 kV extra high voltage submarine cable line is carried out to be able to see whether the construction of this voltage submarine cable line is feasible operationally and financially. The feasibility of operations is carried out through a power flow study (load flow analysis) and standard parameters of electricity services. In contrast, financial feasibility is measured using the discounted cash flow method. The results of the feasibility study of operations and finance concluded that the 500 kV Java Bali Connection transmission construction project was feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Kusumawati
"Karya akhir ini dibuat untuk merumuskan perencanaan bisnis mendirikan pusat kebugaran dan kecantikan khusus wanita. Untuk mengetahui sejauh mana prospek dari bisnis tersebut dan strategi yang dibutuhkan agar bisnis ini sukses maka pembahasan penelitian dikhususkan pada analisis perusahaan, analisis industri dan persaingan, struktur manajemen, rencana keuangan dan rencana pengembangan di masa yang akan datang.
Tujuan akhir dari penulisan ini adalah untuk melihat apakah nantinya peluang bisnis ini bisa direalisasikan berdasarkan hasil analisis semua aspek tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan bisnis ini memenuhi kriteria kelayakan investasi dan menyarankan pemilik La Femme untuk segera merealisasikan rencana bisnis tersebut dan melakukan ekspansi melalui kerjasama dengan usaha yang sejenis.

This thesis is about formulating a business plan for establishing a women health and beauty center. This business plan will cover financial aspects to launch this venture successfully such as the company analysis, industry and competition analysis, financial plan, and the expansion plan.
The purpose of this study is to see whether the business plan can be implemented based on the analysis of all those aspects.
The study shows that the proposed plan has fulfilled the investment criteria financially. Therefore, it is suggested to implement the plan immediately.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29940
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosika Dian Komala
"Salah satu kunci dalam penggelaran jaringan 5G adalah tersedianya spektrum frekuensi radio. Namun begitu, spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya yang jumlahnya terbatas dan harus dioptimalkan penggunaannya. Salah satu kandidat pita frekuensi 5G low band adalah pita frekuensi radio 700 MHz. Dengan rencana penambahan pita frekuensi radio, tentu akan menambah beban BHP IPFR yang harus dibayarkan oleh operator seluler. Sehingga, perlu ditentukan nilai keekonomian pita frekuensi radio 700 MHz yang berada pada angka optimal (equilibrium). Dalam penentuan nilai keekonomian pita frekuensi radio 700 MHz ini menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan Cost Reduction (CR). Penelitian mengenai penentuan nilai keekonomian pita frekuensi untuk kandidat pita frekuensi 5G di Indonesia juga pernah dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknik shadow pricing dan pendekatan menggunakan formula BHP IPFR N x K x I x C x B. Dari hasil perhitungan, nilai keekonomian pita frekuensi radio 700 MHz menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) skenario BW 90 MHz adalah sebesar Rp64,08 Miliar. Nilai tersebut mendekati nilai keekonomian pita frekuensi 900 MHz saat ini sebesar Rp63,36 Miliar. Sementara nilai keekonomian pita frekuensi radio 700 MHz dengan metode Cost Reduction (CR) untuk industri dengan BW 90 MHz adalah sebesar Rp36,81 Miliar. Nilai keekonomian tersebut mendekati nilai keekonomian pita frekuensi 800 MHz sebesar Rp36,68 Miliar. Selanjutnya dilakukan analisis penambahan beban BHP IPFR, perbandingan nilai keekonomian pita frekuensi radio terhadap pendapatan, dan perbandingan nilai keekonomian pita frekuensi radio terhadap EBITDA. Pengenaan nilai keekonomian pita frekuensi radio 700 MHz ditinjau dari kondisi beban BHP IPFR menggunakan metode DCF dan CR masih memungkinkan bagi Operator A dan Operator C untuk mampu mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing. Namun sebaliknya, untuk Operator B, Operator E dan Operator F diprediksi mengalami kesulitan untuk mampu mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing.

One of the keys to deploying a 5G network is the availability of a radio frequency spectrum. However, the radio frequency spectrum is a limited resource and should be used optimized. One of the candidates for the 5G low band frequency band is the 700 MHz radio frequency band. The plan to add radio frequency bands will undoubtedly add to the spectrum fee burden that cellular operators must pay. Thus, it is necessary to determine the economic value of the 700 MHz radio frequency band, which is at the optimal value (equilibrium). The Government's policy in the valuation of radio frequency bands can optimize the use of frequency spectrum in Indonesia and realizing a competitive industry for delivering 5G technology services in Indonesia with the economic value approach of frequency bands and the business potential of telecommunications operations in Indonesia. Calculating this radio frequency band uses Discounted Cash Flow (DCF) and Cost Reduction (CR) methods. The 700 MHz frequency band valuation had researched before using the shadow pricing method and BHP IPFR N x K x I x C x B formulas. From the calculation results, the economic value of the 700 MHz radio frequency band using the Discounted Cash Flow (DCF) method, scenario the BW 90 MHz scenario is IDR 64.08 billion. This valuation is close to the current economic value of the 900 MHz frequency band IDR 63.36 billion. Meanwhile, the valuation of the 700 MHz radio frequency band using the Cost Reduction (CR) method for industries with a BW of 90 MHz is IDR 36.81 billion. The valuation is close to the 800 MHz frequency band of IDR 36.68 billion. Furthermore, analyzing the addition of spectrum fee expenses, comparing the valuation of radio frequency bands to revenue, and comparing the valuation of radio frequency bands to EBITDA. Operator A and operator C can optimize the use of the frequency spectrum and could create a competitive industry. On the other hand, Operator B, Operator E, and Operator F will predict experiencing difficulties in optimizing the use of the frequency spectrum and having the ability to create a competitive industry."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Utomo
"Tujuan dari Penelitian dalam tesis ini adalah pertama mengetahui nilai perusahaan terutama dalam sektor minyak dan gas bumi menggunakan metode analisa financial. Dan untuk menganalisa strategy investasi termasuk "hidden agenda' apabila ada, untuk mengakusisi blok/lapangan tua seperti BP West java/ONWJ Block , dan yang ketiga untuk membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akusisi dilakukan
Analisa Valuasi menggunakan DCF for equity, Free Cash flow Valuation to Firm(relative valuation and contigent claim valuation if possible) with calculation of cost of equity , cost of debt (if any) and WACC

The Objective of ths research which tried to be achieved in ths thesis are, first to understand the valuation of the company especially oil and gas sector before acquisition using proper financial analysis methods. And to analyze investment spending strategy including hidden agenda if any, to acquire mature block like BP West java/ONWJ block and third , is to compare the copany performance before and after acquisition.
Analysis valuation by using discounted cash flow for equity, cash flow valuation to the firm, with calculation of cost of equity, cost of debt(if any) and WACC
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan
"Pada akhir tahun 2015, PT Data Citra Mandiri “Perusahaan” dengan merek dagang iBox membuka gerai retail Apple Authorized Reseller di Pulau Lombok dengan target Payback Period adalah 1,39 tahun atau 1 tahun 4 bulan 20 hari. Namun dari data aktual, Perusahaan tidak memenuhi target yang telah disepakati. Hal ini terjadi karena tidak tercapainya target penjualan dan varians yang terjadi antara data aktual dan anggaran terutama pada beban operasional seperti biaya pengiriman. Oleh karena itu, Perusahaan sedang merumuskan tindak lanjut atas proyek ekspansi ini apakah layak dilanjutkan. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, dilakukan studi kelayakan dengan memperhitungkan proyeksi arus kas yang masuk ke Perusahaan dan proyeksi arus kas yang keluar berdasarkan data aktual untuk memberikan gambaran yang sebenarnya. Selisih antara nilai arus kas masuk dan keluar dilakukan proses diskonto dengan tingkat diskon tertentu sesuai dengan periode terjadinya. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan memperlihatkan bahwa nilai net present value proyek ini sebesar Rp1.471.969.556 dengan discounted payback period 2 tahun 10 bulan dan 6 hari.

At the end of 2015, PT Data Citra Mandiri “the Company” while having iBox brand made an opening of retail outlet Apple Authorized Reseller with Payback Period target of 1.39 year or 1 year 4 months 20 days. Unfortunately, from the actual data, the Company is unable to achieve the target. This happens because the Company is having under target for the sales performance and variance of operating expenses between actual data and budget such as distribution expenses. Therefore, the Company is having a formulation to respond regarding to continue or not on the project. As the basis of the decision making, feasibility study is performed by calculated the projection of cash inflow and cash outflow based on the actual data to represent the reality. The difference between cash inflow and outflow being discounted with certain discount rate in accordance with the period incurred. From the research done show that the net present value for this project is Rp1,471,969,556 with discounted payback period 2 years 10 months and 6 days."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Kristiani Ong
"Valuasi pada perusahaan start-up merupakan suatu fenomena yang tidak biasa. Populasi perusahaan start-up yang berhasil bertahan hidup dalam beberapa tahun pertama beroperasi tidaklah banyak. Di lain pihak, ada juga perusahaan-perusahaan start-up terutama yang berbasis digital yang berhasil mencatatkan valuasi yang sangat tinggi walaupun secara finansial masih merugi seperti Gojek dan Tokopedia. PT. X sebagai perusahaan start-up yang bergerak di bidang konsultasi manajemen dan menggunakan teknologi sebagai sarana menjalankan usahanya mencatatkan kerugian pada laporan keuangannya dalam dua tahun pertamanya beroperasi. Tingginya pengeluaran yang tidak dikompensasi dengan pendapatan yang lebih tinggi menjadi alasan utama. Melalui perhitungan valuasi didapatkan hasil yang cenderung negatif terutama menggunakan metode Discounted CashFlow (DCF) dan Venture Capital (VC). Beberapa metode lainnya memang mampu menghasilkan valuasi yang positif namun tidak cukup tinggi. Sebagai sebuah perusahaan yang memanfaatkan teknologi belum tentu menjadikan PT. X mampu memiliki valuasi yang tinggi. Di lain pihak, valuasi yang tidak berdasarkan kondisi dan laporan keuangan akhir-akhir ini dipertanyakan. Seperti yang terjadi pada perusahaan start-up OVO dan WeWork yang masih rugi tetapi memperoleh dana besar-besaran dari investor, aksi bakar uang ternyata tidak memberikan hasil sesuai dengan harapan. Hasil valuasi PT. X ini perlu menjadi perhatian bagi manajemen PT. X sebagai bahan evaluasi. Manajemen PT. X perlu memikirkan langkah-langkah stratejik perencanaan jangka menengah hingga jangka panjang dalam memperbaiki bisnis dan kondisi keuangannya. Hal ini demi kelangsungan hidup bisnis dari PT. X sendiri.

Valuation on start-up companies is an unusual phenomena. Number of start-up companies that survive in their first few operation years are not many. On the other hand, some start-up companies, especially digital based, have a very high valuation even though they are still in financial lost, i.e. Go-Jek and Tokopedia. PT. X as a start-up company that run their business in technology based management consultation has a very big financial loss so far. High expenditure that was not compensated by high revenue become the main reason. Valuation for PT. X resulted in relatively negative valuation, especially use Discounted Cash Flow and Venture Capital method. Some other methods may resulted in positive valuation but not that high. As a technology based company, it does not automatically make them have high valuation. On the other hand, valuation that is not based on financial report and condition is being questioned lately. As what happened to start-up companies OVO and WeWork whos still lost but received huge investment from investor, this phenomena of burn the money shows unexpected result. Valuation result need to be an evaluation for PT. X. PT. X management need to think further on strategic level both medium and long-term plan to fix their business and financial condition. This is for the sake for PT. X sustainability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Setiandi
"Analisis nilai finansial merek dapat dijelaskan melalui berbagai metode, diantaranya adalah Metode Discounted Future Earnings (Don Schultz, 2005) yang merupakan metode yang paling lazim digunakan. Metode lain yang dapat digunakan adalah melalui pendekatan Revenue Multiples (Aswath Damodaran, 2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai merek Aqua yang didapatkan dari perhitungan menggunakan pendekatan revenue multiples adalah sebesar Rp. 1.592.511.166.835,- atau sebesar 82.69% dari nilai ekuitas PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk, dan nilai merek Aqua yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode discounted future earnings adalah sebesar Rp. 1.608.778.770.874,- atau sebesar 83.54% dari nilai ekuitas PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk.

The analysis of brand valuation can be explained further more with the use of several methods. One of the the most commonly used method is the Discounted Future Earnings Method (Don Schultz, 2003). Another method that can be used is the Revenue Multiples Approach (Aswath Damodaran, 2002). This research used those two calculation methods and showed that the brand value of Aqua mineral water using the revenue multiples approach is approximately Rp. 1.592.511.166.835,- or 82.69% of the equity value of PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk and the brand value of Aqua mineral water using the discounted future earnings method is approximately Rp. 1.608.778.770.874,- or 83.54% of
the equity value of PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Edhi Kusumaningtias
"ABSTRAK
Karya Akhir ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan dan P/E
ratio dalam menilai harga dari suatu saham di bursa dan untuk melihat seberapa besar
pengaruh dan signifikansi dari variabel-variabel pembentuk nilai P/E ratio yaitu :
dividend payout ratio, earnings growth, serta standar deviasi dan tingkat pertumbuhan
rata-rata. Jumlah sampel diambil dari populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta terdiri dari 42 perusahaan dan dapat dikelompokkan berdasarkan
3 sub industri, yaitu : consumer goods industry, basic & chemical industry dan
miscellaneous industry. Periode pengambilan data dan tahun 1991 sampai tahun 1996
digunakan untuk membentuk persamaan regresi linier berganda P/E ratio tahun 1995.
Hasil penelitian dari ketiga kelompok industri secara umum menunjukkan
bahwa variabel bebas (dividend payout ratio, tingkat pertumbuhan EPS, dan standar
deviasi) dalam persamaan regresi berganda memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai P/E ratio. Ditemukan pula bahwa dari hasil persamaan regresi tanda
minus maupun plus dari masing-masing variabel bebas yang menunjukkan hubungan
linier antara variabel tersebut dengan nilai P/E ratio tidak sesuai dengan dugaan awal,
kecuali untuk miscellaneous industry.
Dengan menggunakan persamaan P/E ratio basil regresi dapat diketahui apakah
suatu saham dalam kondisi undervalued ataupun overvalued. Kemudian dilakukan
pembuktian melalui analisis return yaitu dengan membandingkan return tahun 1995
dengan return tahun 1996. Hasil yang diperoleh dan analisis di atas secara
keseluruhan menunjukkan bahwa return saham undervalue lebih besar dibandingkan
dengan return saham yang overvalue.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Pratama
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan hasil dari valuasi dengan menggunakan metode discounted cash flow dan metode venture capital untuk sebuah perusahaan startup. Objek penelitian ini adalah PT. Kreasi Tani Laksmi yang lebih dikenal sebagai Sayurbox, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang e-commerce produk-produk segar. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan dari tahun 2016-2019, serta beberapa data asumsi yang penulis peroleh dari wawancara dengan beberapa eksekutif Sayurbox. Hasil valuasi dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow untuk kondisi pessimistic adalah senilai Rp. 133.839.313.986, Rp. 165.066.123.375 untuk kondisi base, dan 242.118.915.713 untuk kondisi optimistic. Sedangkan valuasi Sayurbox yang diestimasi menggunakan metode venture capital untuk kondisi pessimistic adalah senilai Rp. 4.126.070.626, Rp. 7.986.339.159 untuk kondisi base, dan Rp. 18.245.349.576.  Perbedaan tersebut disebakan oleh perbedaan tingkat diskonto yang digunakan dan perbedaan penggunaan terminal value dari masing-masing metode tersebut.

The purpose of this research is to analyze comparison of the result of valuation using Discounted Cash Flow method and Venture Capital method for a startup company. The object of this research is PT. Kreasi Tani Laksmi, well known as Sayurbox, which is a start-up company that engages in e-commerce of fresh products. The data used is the companys financial statements period 2016-2019, as well as assumption data that the author obtained from interview with several Sayurbox executives. The result of Sayurbox valuation using Discounted Cash Flow model is IDR 133.839.313.986 for pessimistic scenario, IDR 165.066.123.375  for base scenario, and IDR 242.118.915.713 for optimistic scenario. Meanwhile, the result of Sayurbox valuation using Venture Capital Method is IDR 4.126.070.626 for pessimistic scenario, IDR 7.986.339.159 for base scenario, and IDR 18.245.349.576 for optimistic scenario. The gap is caused by the difference in the discount rate used and the difference in the use of the the terminal value of each method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlanda Zettira Kusuma
"Karya tulis ini membahas hasil valuasi untuk mendapatkan nilai intrinsik perusahaan. Metode valuasi yang digunakan dalam karya ini adalah metode Discounted Cash Flow Model (DCF) dengan pendekatan valuasi Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Relative Valuation. Untuk melakukan analisis fundamental ini dilakukan analisis makro ekonomi, analisis industri serta analisis perusahaan. Data hasil analisis tersebut, dibutuhkan untuk menetapkan asumsi pertumbuhan perusahaan dimasa akan datang, yang akan digunakan dalam menghitung FCFE. Relative Valuation menggunakan pendekatan P/E. Dengan melakukan analisis tersebut, diharapkan dapat diketahui nilai intrinsik MYOR untuk keputusan investasi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa harga saham MYOR undervalue terhadap nilai intrinsiknya.

This paper discusses the results of the valuation for the company's intrinsic value. Valuation method used in this work is the Discounted Cash Flow Model (DCF) valuation approach to Free Cash Flow to Equity (FCFE) and Relative Valuation. To perform this fundamental analysis of macro-economic analysis, industry analysis and company analysis. The data analysis results are needed to establish the company's future growth assumptions will come, which will be used in calculating FCFE. Relative Valuation approach P / E. By doing this analysis, is expected to know the intrinsic value MYOR for investment decisions.From the results of this research note that the stock price is undervalued against its intrinsic value MYOR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>