Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaula Nur Aliya
"Pengobatan tuberkulosis paru yang memakan waktu kurang lebih 6 bulan membuat klien rentan merasa stres dan bosan. Dukungan keluarga dalam bentuk emosional merupakan dukungan penting bagi klien selama menjalani pengobatan. Pola komunikasi keluarga yang fungsional merupakan salah satu indikator berfungsinya keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan dukungan emosional pada klien TB Paru. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel yaitu cluster sampling pada 96 keluarga penderita TB Paru di 10 puskesmas di Kota Depok. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan dukungan emosional (p value 0,001, α 0,05). Upaya pemberdayaan keluarga khususnya pola komunikasi keluarga oleh perawat perlu ditingkatkan agar keluarga dapat memberikan dukungan emosional sesuai kebutuhan klien.

Pulmonary tuberculosis treatment which takes approximately 6 months makes clients vulnerable to feeling stressed and bored. Family support in the form of emotional is an important support for clients during treatment. The functional family communication pattern is one indicator of family functioning. This study aims to determine the relationship between family communication patterns with emotional support for clients with pulmonary tuberculosis. The research method used was a comparative descriptive research design with cross sectional approach and the sampling technique was cluster sampling on 96 families with pulmonary tuberculosis in 10 health centers in Depok City. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between family communication patterns and emotional support (p value 0.001, α 0.05). Efforts to empower families, especially family communication patterns by nurses, need to be improved so that families can provide emotional support according to client needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Muri Cahyono
"Pendahuluan : Prevalensi orang dengan gangguan jiwa terutama gangguan jiwa berat atau skizofrenia setiap tahun mengalami peningkatan sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa tidak sebanding dengan jumlah orang dengan skizofrenia selain itu juga pengobatan orang dengan skizofrenia membutuhkan waktu yang lama dan berkelanjutan artinya perawatannya berlanjut di rumah hal ini membutuhkan pelaku rawat untuk merawat orang dengan skizofrenia di rumah. Tujuan : penelitian ini mengetahui gambaran dukungan emosional dan koping spiritual pelaku rawat yang merawat anggota keluarga dengan skizofrenia. Metode : penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik wawancara in-dept interview. Jumlah partisipan 12 orang dengan kriteria inklusi merawat anggota keluarga dengan skizofrenia lebih dari satu tahun, pelaku rawat berumur minimal tujuh belas tahun yang merupakan suami/istri, anak saudara kandung, orang tua Bapak/Ibu dan saudara kandung Bapak/Ibu dan mampu berbahasa Indonesia. Hasil : pada penelitian ini terdapat lima tema yaitu Kemampuan beradaptasi, Obat berperan menurunkan gejala, Strategi koping religius, Bentuk dukungan emosional, dan Beban merawat. Kesimpulan : pengobatan orang dengan skizofrenia memerlukan waktu yang lama oleh sebab itu kualitas hidup pelaku rawat juga harus diperhatikan terutama dukungan emosional dan kebutuhan spiritual agar pelaku rawat tidak mengalami kecemasan, stres, dan ketidakberdayaan.

Introduction: The prevalence of people with mental disorders, especially severe mental disorders or schizophrenia, has increased every year, while mental health service facilities are not comparable to the number of people with schizophrenia. Besides that, the treatment of people with schizophrenia takes a long time and is sustainable, meaning that the treatment continues at home, this requires caregivers to care for people with schizophrenia at home. Purpose: this study describes the emotional support and spiritual coping of caregivers who care for family members with schizophrenia. Methods: this study used a qualitative descriptive approach with in-dept interview techniques. The number of participants was 12 people with inclusion criteria caring for family members with schizophrenia for more than one year, caregivers aged at least seventeen years who are husband/wife, children of siblings, parents of father/mother and siblings of father/mother and are able to speak Indonesian. Results: In this study there are five themes, namely adaptability, drugs play a role in reducing symptoms, religious coping strategies, forms of emotional support, and burden of care. Conclusion: the treatment of people with schizophrenia requires a long time, therefore the quality of life of caregivers must also be considered, especially emotional support and spiritual needs so that caregivers do not experience anxiety, stress, and helplessness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisarizka Virgina
"Pelaksanaan pendidikan inklusif merupakan sebuah tantangan bagi guru karena guru harus dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap pendidikan inklusif dan dukungan emosional guru, serta memeroleh gambaran dukungan emosional guru di SD Negeri inklusif Depok N = 40.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan MATIES VI dan kuesioner dukungan emosional, sedangkan metode kualitatif dengan observasi melalui rekaman video.
Hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan dukungan emosional guru. Diketahui pula bahwa perilaku dukungan emosional guru yang lebih sering muncul yaitu pada dimensi iklim positif.

The implementation of inclusive education creates challenges for teachers who have to be able to accommodate learning needs of students with and without special educational needs SEN . The aims of this study were to investigate the correlation between teachers rsquo attitudes towards inclusive education and their emotional supports and to obtain the overview of teachers rsquo emotional supports on public primary inclusive schools in Depok N 40.
This study were conducted by quantitative and qualitative methods. Quantitative method using the MATIES VI and the emotional supports scale, and qualitative method using observation with video recording.
This study revealed that teachers rsquo attitudes towards inclusive education were related to their emotional supports. It was also found that teachers more frequently provide emotional supports on positive climate dimension.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azriel Bima Putra Anugrah
"Pasangan pria sesama jenis sering menghadapi stigmatisasi sosial dan budaya, yang dapat merugikan kualitas hubungan mereka. Kualitas hubungan dan komitmen memainkan peran penting dalam kesehatan individu, terutama dalam hubungan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis hubungan antara kedekatan emosional, kualitas tidur, dan kesehatan mental pada Lelaki Seks dengan Lelaki. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 138 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data  menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa kedekatan emosi (p = 0,010) dan kualitas tidur (p = 0,010) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesehatan mental. Rekomendasi penelitian mencakup penerapan pendekatan holistik oleh pelayanan kesehatan, terutama perawat, dengan fokus pada dukungan emosional dan kualitas tidur individu Lelaki Seks dengan Lelaki, serta perkuatan kurikulum pendidikan keperawatan terkait dukungan emosional dan kualitas tidur.

Same-sex male couples often face social and cultural stigmatization, which can adversely impact the quality of their relationships. Relationship quality and commitment play a crucial role in individual health, especially in long-term relationships. The objective of this research is to analyze the relationship between emotional closeness, sleep quality, and mental health in Men who have Sex with Men (MSM). This study employs a quantitative correlational approach with a cross-sectional design, involving a sample of 138 individuals. The research instrument utilizes a questionnaire, and data analysis is conducted using Chi-square. The results reveal a significant association between emotional closeness (p = 0.010) and sleep quality (p = 0.010) with mental health. This study recommends advocate for the implementation of a holistic approach by healthcare providers, particularly nurses, focusing on emotional support and sleep quality for individual MSM. Furthermore, there is a need to enhance nursing education curricula concerning emotional support and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Widjaya
"Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, terdapat lebih dari 179 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi di dunia, sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta kasus terkonfirmasi. Pasien Covid-19 dengan derajat berat hingga kritis seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pertama kali dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyebabkan penumpukan (crowding). Penanganan untuk pasien Covid-19 derajat berat dan kritis memerlukan suplementasi oksigen dengan aliran yang lebih tinggi, salah satunya dengan Non-Invasive Ventilation (NIV). Komplikasi dari pemasangan NIV di antaranya ketidaknyamanan, ketidakpatuhan, dan ketakutan hingga mempengaruhi kondisi psikososial pasien. Salah satu masalah psikososial yang ditemui dari pemasangan NIV pada pasien Covid-19 adalah ansietas berat. Case report ini mengilustrasikan salah satu pasien yang membutuhkan NIV dan mengalami ansietas yaitu Ny R. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ansietas tersebut yaitu dukungan emosional. Dukungan emosional berdampak terhadap kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara umum pada pasien Covid-19 dan mampu bekerja sama untuk dilakukan pemasangan NIV sebagai tatalaksana pernapasan yang dilakukan di IGD

Coronavirus disease 2019 or Covid-19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Until now, there are more than 179 million confirmed cases of Covid-19 in the world, while in Indonesia, there are more than 2 million confirmed cases. Covid-19 patients with severe to critical degrees such as Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) are first treated in the Emergency Room (ER) causing crowding. Treatment for severe and critical Covid-19 patients requires supplementation of oxygen with a higher flow, one of which is Non-Invasive Ventilation (NIV). Complications of NIV installation include discomfort, non-compliance, and fear that affect the patient's psychosocial condition. One of the psychosocial problems encountered from the installation of NIV in Covid-19 patients is severe anxiety. This case report illustrates one patient who needs NIV and experiences anxiety, namely Mrs. R. Nursing interventions that can be done to reduce this anxiety are emotional support. Emotional support impacts on psychological conditions that can affect the general physical health of Covid-19 patients and being cooperative to carry out NIV installation as one of the respiratory management in the ER."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Hasanah
"Diabetes distress merupakan suatu masalah psikologis yang dirasakan oleh penderita diabetes berupa emosi negatif akibat perjalanan penyakit, perasaan frustasi, malu, dan putus asa terhadap keberhasilan terapi. Hal ini secara umum dapat dialami oleh seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus. Secara global diabetes distress dialami oleh sekitar 40% penderita diabetes. Dalam sebuah sistematic review dan meta-analisis didapatkan data bahwa sekitar 22-36% penderita diabetes melitus mengalami diabetes distress. Wanita dengan gangren diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes distress. Pada kondisi distress seseorang membutuhkan dukungan emosional dalam mencapai keberhasilan program pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi mengenai distress diabetes, dan kesejahteraan emosional pada wanita dengan diabetes melitus tipe 2 dan gangren diabetik. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Metode penentuan partisipan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah partisipan sebanyak 10 orang. Setiap partisipan diberikan kuesioner DDS-17 untuk menentukan status distress diabetes. Data dianalisis dengan strategi colaizzi dan ditemukan 4 tema: (1) Ketidakberdayaan dalam menjalankan peran sebagai istri/ ibu (2) Perubahan konsep diri menjadi negatif (3) Hambatan dalam mobilitas fisik dan aktivitas sehari-hari (4) Sumber dukungan emosional berasal dari orang terdekat. Dapat disimpulkan bahwa masalah pada pasien dengan gangren diabetes bukanlah hanya masalah sakit fisik semata, melainkan masalah psikososial lainnya. Dukungan emosional membuat pasien dengan gangren diabetes memiliki semangat untuk hidup dan melanjutkan program pengobatan. Oleh sebab itu, disarankan bagi perawat untuk memulai komunikasi yang bermakna untuk mengarahkan program pengobatan pasien dalam jangka panjang

Diabetes distress is a psychological issue experienced by individuals with diabetes, manifesting as negative emotions stemming from the disease's progression, and feelings of frustration, shame, and hopelessness regarding therapeutic success. Globally, approximately 40% of individuals with diabetes experience diabetes distress. Systematic reviews and meta-analyses indicate that about 22-36% of people with diabetes mellitus suffer from this distress. Women with diabetic gangrene are at an elevated risk of experiencing diabetes distress. During such distress, emotional support is crucial for achieving treatment success.

This study aims to explore diabetes distress and emotional well-being in women with type 2 diabetes mellitus and diabetic gangrene. Utilizing a qualitative design and a descriptive phenomenological approach, the study employed purposive sampling to select 10 participants. Each participant completed the DDS-17 questionnaire to assess diabetes distress status. Data were analyzed using Colaizzi’s strategy, revealing four themes: (1) Helplessness in fulfilling the roles of wife and mother, (2) Negative changes in self-concept, (3) Physical mobility and daily activity obstacles, and (4) Emotional support primarily sourced from close relations. The findings indicate that patients with diabetic gangrene face not only physical pain but also significant psychosocial challenges. Emotional support is vital, instilling in patients the motivation to live and adhere to their treatment regimen. It is recommended that nurses engage in meaningful communication to guide patients' long-term treatment plans."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Widjaya
"Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, terdapat lebih dari 179 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi di dunia, sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta kasus terkonfirmasi. Pasien Covid-19 dengan derajat berat hingga kritis seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pertama kali dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyebabkan penumpukan (crowding). Penanganan untuk pasien Covid-19 derajat berat dan kritis memerlukan suplementasi oksigen dengan aliran yang lebih tinggi, salah satunya dengan Non-Invasive Ventilation (NIV). Komplikasi dari pemasangan NIV di antaranya ketidaknyamanan, ketidakpatuhan, dan ketakutan hingga mempengaruhi kondisi psikososial pasien. Salah satu masalah psikososial yang ditemui dari pemasangan NIV pada pasien Covid-19 adalah ansietas berat. Case report ini mengilustrasikan salah satu pasien yang membutuhkan NIV dan mengalami ansietas yaitu Ny R. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ansietas tersebut yaitu dukungan emosional. Dukungan emosional berdampak terhadap kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara umum pada pasien Covid-19 dan mampu bekerja sama untuk dilakukan pemasangan NIV sebagai tatalaksana pernapasan yang dilakukan di IGD.

Coronavirus disease 2019 or Covid-19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Until now, there are more than 179 million confirmed cases of Covid-19 in the world, while in Indonesia, there are more than 2 million confirmed cases. Covid-19 patients with severe to critical degrees such as Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) are first treated in the Emergency Room (ER) causing crowding. Treatment for severe and critical Covid-19 patients requires supplementation of oxygen with a higher flow, one of which is Non-Invasive Ventilation (NIV). Complications of NIV installation include discomfort, non-compliance, and fear that affect the patient's psychosocial condition. One of the psychosocial problems encountered from the installation of NIV in Covid-19 patients is severe anxiety. This case report illustrates one patient who needs NIV and experiences anxiety, namely Mrs. R. Nursing interventions that can be done to reduce this anxiety are emotional support. Emotional support impacts on psychological conditions that can affect the general physical health of Covid-19 patients and being cooperative to carry out NIV installation as one of the respiratory management in the ER."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yannie Mimie Tail
"ABSTRAK
Nama : Yannie Mimie TailProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul: Hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASIIbu yang mendapat dukungan dari pasangannya dapat membuat keputusan untuk menyusui bayinya sejak lahir dan lebih lama. Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASI. Desain penelitian korelasional, tehnik sampling convenience sampling. Jumlah sampel 93 responden. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan suami dan pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dengan nilai p value=0,010 dan p value= 0,003. Tidak ada hubungan antara sikap suami, dukungan praktis dan dukungan emosional suami dengan praktek pemberian ASI, nilai p value= 0,280, p value=0,848, p value=0,379. Yang dominan berhubungan adalah pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dimana nilai p value=0,018. Rekomendasi penelitian adalah pemberian asuhan keperawatan prenatal sampai postnatal, harus mengikutsertakan suami dari ibu hamil sehingga suami memberikan dukungan kepada isterinya untuk memberikan ASI eksklusif.

ABSTRACT
Name YannieMimie TailStudy Program Nursing Faculty Post Graduate ProgramTittle The relationship between the five components husband support thepractice of breastfeeding Mothers who received support from her partner can make the decision to breastfeed from birth and longer. The aim of research identified five components of the relationship between husband support the practice of breastfeeding. Correlational research designs, sampling techniques convinience sampling.Total sample of 93 respondents. The results of the study there was a relationship between husband knowledge and decision making with the practice of breastfeeding, where p value 0.010 and p value 0.003. There is no relationship between husband attitude, practical support and emotional support her husband with the practice of breastfeeding, p value 0.280, p value 0.848, p value 0.379. The dominant one is the decision making related to the practice of breastfeeding, where p value 0.018. Recommendations research is giving prenatal to postnatal nursing care, should include the husband of a pregnant woman so that the husband give to his wife 39 s support exclusivebreastfeeding. "
2017
T47015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peny Adreanty
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan emosional dari guru, dukungan instrumental dari guru, dan kecemasan matematika siswa terhadap keterlibatan siswa dalam belajar matematika. Partisipan berjumlah 112 siswa kelas 4-5 sekolah dasar. Dukungan emosional, dukungan instrumental, dan kecemasan matematika diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Federici dan Skaalvik (2014). Keterlibatan siswa dalam belajar matematika diukur menggunakan alat ukur School Engagement Measurement (SEM)-MacArthur.
Hasil utama penelitian mengungkapkan bahwa dukungan emosional, dukungan instrumental, dan kecemasan matematika memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlibatan siswa dalam belajar matematika secara bersama-sama. Lebih lanjut jika dilihat kontribusi setiap variabel prediktor secara terpisah, hanya dukungan emosional dan kecemasan matematika yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlibatan siswa dalam belajar matematika sedangkan dukungan instrumental tidak.

This research aimed to examine the influence of emotional teacher support, instrumental teacher support, and student math anxiety on student engagement in math subject. The participants were 112 elementary school students in 4th - 5th grade. Emotional support, instrumental support, and math anxiety was measured using items developed by Federici and Skaalvik (2014). Student engagement was measured using School Engagement Measurement (SEM)-MacArthur.
The result of this research revealed that emotional teacher support, instrumental teacher support, and student math anxiety have significant impact on student engagement in math subject simultaneously. Furthermore, if we look each predictors‘ contribution separatedly, only emotional tacher support and student math anxiety have significant impact, while the instrumental teacher support not.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library