Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emilza Maizar
Abstrak :
Pandemi COVID-19 terjadi secara cepat dan jutaan kematian di seluruh dunia menimbulkan kecemasan masyarakat termasuk ibu hamil. Kecemasan atau ansietas yang dialami secara terus menerus pada ibu hamil dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ibu dan janin. Salah satu dampak yang diakibatkan ansietas  dapat menyebabkan menurunnya imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit COVID-19. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis intervensi keperawatan edukasi kesehatan tentang pencegahan penularan COVID-19 untuk mengurangi kecemasan pada ibu B dengan status obstetric G1P0A0 H 16 minggu di masa pandemi dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil evaluasi intervensi edukasi kesehatan tentang pencegahan COVID-19 menunjukkan bahwa intervensi ini dapat menurunkan kecemasan yang dialami ibu B. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi edukasi kesehatan pencegahan COVID-19 sebagai salah satu intervensi yang dapat diimplementasikan pada ibu hamil untuk menurunkan kecemasan di masa pandemi ......The COVID-19 pandemic is occurring rapidly and millions of deaths worldwide have caused public anxiety, including pregnant women. Anxiety or anxiety that is experienced continuously in pregnant women can have a negative impact on the mother and the fetus. One of the effects caused by anxiety can cause a decrease in body immunity, thereby increasing the risk of contracting the COVID-19 disease. This scientific paper aims to analyze health education nursing interventions on the prevention of COVID-19 transmission to reduce anxiety in Mrs. B with obstetric status G1P0A0 H 16 weeks during the pandemic using the case study method. The results of the evaluation of health education interventions on the prevention of COVID-19 show that this intervention can reduce the anxiety experienced by Mrs B. Therefore, this paper recommends the prevention of COVID-19 health education interventions as one of the interventions that can be implemented in pregnant women to reduce anxiety during a pandemic
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Novita Yuliet
Abstrak :
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada remaja putri. Dampak buruk yang terjadi pada remaja putri yang mengalami anemia adalah turunnya kosentrasi belajar, gangguan memori dan daya ingat sehingga menurunnya prestasi belajar disekolah. Strategi intervensi dalam penanganan anemia tidak hanya dengan pemberian suplemen zat besi/fe juga dengan memberikan pengetahuan yang tepat tentang diet sehat, perubahan gaya hidup dan memberitahu dampak buruk dari kekurangan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi kesehatan menggunakan video terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam pencegahan anemia defisiensi besi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 52 responden sedangkan kelompok kontrol 52 responden. Tempat penelitian berdasarkan hasil multitage random sampling yaitu SMKN 1 Rengat untuk kelompok intervensi dan SMAN 2 Rengat untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purvosive sampling. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja putri pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi kesehatan menggunakan video dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan video efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri setelah diberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan anemia defisiensi besi (p<0,001). ......Anemia is a health problem that often occurs in young women. The bad impact that occurs in adolescent girls who experience anemia is a decrease in learning concentration, memory and memory problems so that learning achievement in school decreases. The intervention strategy in managing anemia is not only by giving iron / fe supplements but also by providing proper knowledge about a healthy diet, lifestyle changes and notifying the adverse effects of iron deficiency. This study aims to determine the effectiveness of health education using videos on the knowledge and attitudes of young women in the prevention of iron deficiency anemia. This quasi-experimental study used a pre-post control group. The intervention group consisted of 52 respondents while the control group consisted of 52 respondents. The research location was based on the results of the multitage random sampling, SMKN 1 Rengat for the intervention group and SMAN 2 Rengat for the control group. The sampling technique used was purposive sampling. The results of statistical tests showed that there was a significant difference between the knowledge and attitudes of young women in the intervention group that was given health education using video compared to the control group (p <0.001). Health education using videos was effective in increasing the knowledge and attitudes of young women after being given health education on the prevention of iron deficiency anemia (p <0.001).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
Abstrak :
Prevalensi tertinggi penyakit pada lansia adalah hipertensi, yang dapat meningkatkan ketergantungan jika tidak ditangani dengan baik. Program pemerintah banyak dilaksanakan namun belum mampu menekan angka ketidakpatuhan minum obat dan kontrol rutin pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga dan kepatuhan minum obat pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest serta kelompok kontrol digunakan. Besar sampel 60 orang dengan metode simple random sampling dengan masing-masing 30 orang pada kelompok kontrol dan intervensi. Analisis data dukungan dari keluarga menggunakan Paired t test dan Independent t test, sedangkan variabel kepatuhan minum obat menggunakan Wilcoxon sign- rank dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga (p = 0,982) dan terdapat pengaruh pemberian intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi (p < 0,0001). Pengaruh edukasi kesehatan terstruktur perlu ditingkatkan pada dukungan dari keluarga dengan melakukan perbaikan intervensi dan pengamatan jangka panjang. Dukungan dari keluarga pada perawatan lansia dengan hipertensi memerlukan waktu untuk menginternalisasi perubahan ketrampilan dan sikap keluarga dalam merawat lansia hipertensi. Intervensi pendampingan keluarga direkomendasikan untuk diintegrasikan pada pelatihan caregiver, dikombinasikan dengan intervensi bina keluarga, pengukuran tekanan darah berkala, dan pembentukan self-help group. ......The highest prevalence of disease in the elderly is hypertension, which can increase dependency if not handled properly. Many government programs have been implemented but have not been able to reduce the rate of drug non-adherence and routine control in the elderly. The aim of the study was to determine the effect of structured health education on family support and medication adherence in the elderly. The research method uses a quasi-experimental design with pretest and posttest and a control group is used. The sample size is 60 people using simple random sampling method with 30 people each in the control and intervention groups. Analysis of family support data used the Paired t test and Independent t test, while the medication adherence variables used the Wilcoxon sign-rank and Mann Whitney. The results showed that there was no significant effect of providing structured health education on family support (p = 0.982) and there was an effect of providing structured health education interventions on adherence to taking antihypertensive medication (p <0.0001). The effect of structured health education needs to be increased on support from families by improving interventions and long-term observations. Support from the family in caring for elderly people with hypertension takes time to internalize changes in family skills and attitudes in caring for elderly hypertension. Family assistance interventions are recommended to be integrated into caregiver training, combined with family development interventions, periodic blood pressure measurements, and the formation of self-help groups.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Norma Liana Sari
Abstrak :
Hipospadia merupakan salah satu penyakit kelainan kongenital pada laki-laki yang paling sering terjadi pada usia anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Tetapi, rencana pembedahan dapat membuat anak mengalami masalah keperawatan ansietas. Melalui teknik distraksi dan edukasi kesehatan pra operative, perawat mampu mengatasi masalah keperawatan ansietas pada anak. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik distraksi dan edukasi kesehatan mampu mengatasi ansietas pada anak. Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya penurunan pada skala ansietas dari nilai 15 ansietas sedang menjadi 8 ansietas ringan dan dari nilai 13 ansietas ringan menjadi 7 anseitas ringan dengan menggunakan instrumen modifikasi dari ZS-RAS dan T-MAS yang dibuat oleh Solikhah 2011 . Selain itu, anak mengatakan bahwa saat ini tidak mimpi buruk kembali, dapat tidur dengan nyenyak, serta wajah terlihat ekspresif dan ceria. Keberhasilan teknik ini juga dibantu oleh dukungan keluarga dan penerapan teknik komunikasi pada anak. Agar teknik distraksi dan edukasi kesehatan lebih efektif untuk mengatasi ansietas pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat media edukasi kesehatan mengenai persiapan pra operative, yang mendorong adanya interaksi antara anak dan petugas kesehatan sesuai tumbuh kembang anak. ...... Hypospadias is one of the most common congenital aberrations in males at the age of the child. To solve the problem, medical management is needed such as surgery. However, a surgical plan may make the child have anxiety nursing problems. Through distraction techniques and preoperative health education, nurses are able to overcome the problem of nursing anxiety in children. Based on the evaluation, distraction technique and health education able to overcome anxiety in children. This statement is evidenced by a decrease in the anxiety scale from a value of 15 medium anxiety to 8 mild anxiety and from a value of 13 mild anxiety to 7 mild anxiety using modified instrument of ZS-RAS and T-MAS made by Solikhah 2011 . In addition, the child says that the moment is not a nightmare back, can sleep soundly, and the face looks expressive and cheerful. The success of this technique is also aided by family support and application of communication techniques in children. In order for distraction and health education techniques to be more effective to overcome anxiety in children, the institution of health services need to make health education media about pre-operative preparation, which encourage the interaction between child and health officer according to child growth.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasri Rina Walastri
Abstrak :
Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani pre dan postoperasi tutup kolostomi, dengan penerapan perencanaan pulang berupa edukasi kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada orang tua. Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), dimana tidak adanya lubang anus. Tindakan penutupan kolostomi merupakan tindakan operasi ketiga yang dilakukan setelah pembuatan kolostomi dan PSARP (Posterior Sagital Anorektoplasti). Tindakan operasi penutupan kolostomi menimbulkan kecemasan pada orang tua akibat kurangnya pengetahuan orang tua dalam melakukan perawatan setelah operasi. Hasil dari penerapan perencanaan pulang melalui edukasi kesehatan yang dilakukan pada orang tua terbukti dapat menurunkan kecemasan. Penulis menyarankan perlunya penerapan perencanaan pulang dengan edukasi kesehatan serta perlu dilakukannya pengawasan terhadap pelaksanaan perencanaan pulang dari institusi pelayanan. ......This paper aims to explain preoperative and postoperative nursing care in children patient with atresia ani who went undergo closed colostomy. The intervention is education as perencanaan pulang to patient’s parents in hope to decrease their anxiety. Atrecia ani is a congenital problem which there is no butt hole or anus. Closed colostomy is the third step, after open colostomy and PSARP (Posterior Sagital Anorectoplasty). Closed colostomy procedure is known to stimulate anxiety patient’s parents due to insufficient knowlegde of postoperative care. Discharge planning is done and proved to decrease anxiety. Therefore, health education as discharge planning is very important to do. In addition, the surveillance of discharge planning is as important as the education itself to make sure nursing care is given therapeutically.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wisanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pencegahan dan penanganan perokok pemula dengan mengedepankan efek negatif rokok dianggap kurang efektif. Tindakan keperawatan sebagai salah satu strategi pencegahan dengan memberikan edukasi interaktif yang memaparkan efek positif tidak merokok, diharapkan dapat merubah sikap dan persepsi remaja tentang perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh edukasi interaktif positif terhadap persepsi dan sikap remaja tentang perilaku merokok di Depok. Desain penelitian kuasi eksperimen dengan masing-masing kelompok terdiri atas 36 remaja. Teknik sampling menggunakan multistage random sampling. Hasil uji t independen menunjukkan ada peningkatan rerata persepsi dan sikap kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai sebesar 0,001 dan 0,000. Edukasi interaktif positif dapat meningkatkan persepsi dan sikap secara signifikan tentang perilaku merokok. Disarankan agar edukasi interaktif positif diterapkan di sekolah yang terintegrasi dengan program kesehatan remaja.
ABSTRACT
The prevention and treatment of novice smokers by prioritizing the negative effects of smoking are considered less effective. Nursing action was as one of prevention strategies by providing interactive education through exposing the positive effects of non-smoking, it was expected to change the attitude and perception of adolescents about smoking behavior. This study aimed to identify the influence of positive interactive education toward the perception and attitude of adolescent about smoking behavior in Depok. The quasi-experimental design with each group consisted of 36 adolescents. The sampling technique used multistage random sampling. Independent t-test result showed the increase of perception and attitudes rates of the intervention group, which was higher than the control group on value 0,001 and 0,000. Positive interactive education could significantly increase the perception and attitude about smoking behavior. It was recommended that the positive interactive education could be implemented in school that was integrated with adolescent health program.
2017
T49272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amandita Parameswari
Abstrak :
Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada dengan keterbatasan pendengaran. Untuk meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, diperlukan sebuah metode edukasi kesehatan gigi yang efektif. Penelitian bertujuan untuk menguji metode edukasi penayangan video bahasa isyarat dan permainan kartu interaktif terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu. Metode: 40 anak disabilitas rungu pada sebuah sekolah khusus tunarungu dibagi secara acak ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan intervensi edukasi penayangan video bahasa isyarat dan kelompok 2 mendapatkan intervensi edukasi permainan kartu interaktif. Pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu dinilai dengan kuesioner, dan status kebersihan gigi dan mulut dinilai dengan indeks Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Hasil: Terdapat hasil signifikan pada peningkatan sikap dan praktik pada kelompok penayangan video, dan hasil signifikan pada peningkatan pengetahuan, sikap, praktik dan penurunan skor OHI-S pada kelompok permainan kartu dalam interval 1 bulan. Kesimpulan: Kedua jenis intervensi dapat digunakan sebagai metode edukasi pada anak disabilitas rungu. Edukasi interaktif lebih signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik kesehatan gigi dan mulut serta menurunkan skor OHI-S. ......Background: Oral health is one thing that needs to be considered in children with hearing impairments. To increase independence in maintaining oral and dental health, an effective dental health education method is needed. The aim of the study was to test education with video and interactive games method on the increase of oral health knowledge, attitudes and practices of children with hearing disabilities. Method: 40 children with hearing disabilities in a special school were randomly divided into two groups. Group 1 received a one-way educational intervention by showing video with sign language and group 2 received an interactive educational intervention by playing cards game. Oral health knowledge, attitudes practices of children with hearing disabilities were assessed by a Knowledge-Attitude-Practice questionnaire, and oral hygiene status was assessed by the Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) index before and after the intervention was carried out. Results: There were significant results in increasing attitudes and practices in the video group, and significant results in increasing knowledge, attitudes, practices and decreasing OHI-S scores in the interactive card game group after 1 month interval. Conclusion: Both type of interventions can be used as educational methods for children with hearing disabilities. Interactive education is more significant in increasing knowledge, attitudes, dental and oral health practices and decreasing OHI-S scores.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yorenva Cahaya
Abstrak :
Latar Belakang : Penyakit periodontal pada ibu hamil memberikan risiko untuk terjadinya bayi prematur dan BBLR. Hal ini terjadi karena selama masa kehamilan hormon tubuh meningkat, khususnya estrogen dan progesteron. Peningkatan hormon tersebut menyebabkan manifestasi pada rongga mulut seperti gusi bengkak dan mudah berdarah karena penumpukkan bakteri dan plak. Edukasi yang diberikan perlu menggunakan media yang efektif. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko penyakit periodontal terhadap bayi prematur dan BBLR dengan menggunakan dua media yaitu flipchart dan kartu puzzle. Metode : Desain studi adalah kuasi eksperimental. Subjek penelitian terdiri dari 44 ibu hamil di daerah sekitar Pulogadung, Jakarta Timur yang di edukasi oleh 10 kader posyandu. Dari total 44 ibu hamil, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 22 kelompok flipchart dan 22 kelompok kartu puzzle. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dari sebelum sampai setelah di edukasi dengan menggunakan masing-masing media. Di antara kedua media, media yang paling efektif yaitu media flipchart Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang risiko penyakit periodontal terhadap bayi prematur dan BBLR setelah diberi edukasi dengan media flipchart maupun kartu puzzle.
Background: Periodontal disease in pregnant women poses a risk for premature and low birth weight babies. This happens because during pregnancy the body's hormones increase, especially estrogen and progesterone. The increase in these hormones causes manifestations in the oral cavity such as swollen gums and easy bleeding due to the buildup of bacteria and plaque. The education provided needs to use effective media. Objective: To increase the knowledge of pregnant women about the risk of periodontal disease to premature and low birth weight babies by using two media, namely flipcharts and puzzle cards. Methods: The study design was quasi-experimental. The research subjects consisted of 44 pregnant women in the area around Pulogadung, East Jakarta, which was educated by 10 posyandu cadres. From a total of 44 pregnant women, they were divided into two groups, namely 22 groups of flipcharts and 22 groups of puzzle cards. Results: There was an increase in knowledge of pregnant women from before to after being educated by using each media. Among the two media, the most effective media is flipchart media Conclusion: There is an increase in knowledge of pregnant women about the risk of periodontal disease to premature and low birth weight babies after being educated with flipchart media and cards puzzle
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Anggela
Abstrak :
Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dan perempuan dewasa. Permasalahan yang paling sering terjadi pada masa remaja saat ini adalah masalah kesehatan reproduksi. Metode yang tepat diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada remaja salah satunya dengan menggunakan smartphone. Aplikasi android merupakan salah satu fitur pada smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 42 responden sedangkan kelompok kontrol 59 responden. Sampel pada penelitian ini adalah siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama di kota Depok. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji repeated anova,friedman, independent t test, Man whitney. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi android dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan aplikasi efektif dalam mempertahankan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kesehatan reproduksi (p<0,001).  ......Adolescence is a transition period between childhood and adulthood when physical, cognitive, social and emotional maturity grow rapidly to prepare for being adult men and women. The most common problem for existing adolescence is reproductive health problems. The effective method is needed to convey information about reproductive health to adolescents like using smartphone. Android application is one of the features on a smartphone. This study aims to determine the effectiveness of reproductive health applications on adolescent knowledge and attitudes about reproductive health. This quasi-experimental study uses pre-post with a control group. The intervention group consisted of 42 respondents while the control group 59 respondents. The sample in this study were students from two junior high schools in the city of Depok. The sampling technique used is simple random sampling. Data were analyzed using repeated anova test, Friedman test, independent t test, Man Whitney test. Statistical test results showed that there were significant differences between the knowledge and attitudes of adolescents in the intervention group given android education compared to the control group (p <0.001). Health education uses effective application in maintaining adolescent knowledge after being given health education about reproductive health (p <0.001).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Illona Elfani Kausar
Abstrak :
Tuberkulosis (TB) paru saat ini merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi, baik di Indonesia maupun di dunia, meskipun program pengendalian TB paru telah berjalan. Angka morbiditas, mortalitas dan prevalensi TB terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berbagai faktor terutama status kesehatan fisik klien, menyebabkan terjadinya perilaku keterlambatan dalam pengobatan dan penghentian pengobatan yang berakibat meningkatkan risiko penularan. Self efficacy klien dalam berperilaku sehat untuk mempertahankan status kesehatan fisik dan menuntaskan pengobatan menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap self efficacy dan status kesehatan fisik klien TB paru. Disain penelitian menggunakan kuasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan masing-masing 38 responden pada kelompok intervensi dan kontrol yang diseleksi dengan cluster random sampling dan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan pooled t-test. Intervensi diberikan sebanyak 4 sesi dalam 4 minggu selama 60-120 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap self efficacy dan status kesehatan fisik klien TB paru (p=0,0001). Penelitian ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk edukasi kesehatan terstruktur pada klien TB paru yang menjalani pengobatan terintegrasi dengan program DOTS di puskesmas. ......The pulmonary TB patient experiences physical, psychological, social, and spiritual changes that affect self-efficacy. Patients of pulmonary TB with low self-efficacy are more likely to stop treatment and consequently be agents of transmission. This study aims to identify the effects of structured-health education on the self-efficacy of pulmonary TB patients. A pre-post quasi-experimental design with a control group was used in this study at two primary health care service in Murung Raya Regency. The totals of respondents were 76 people divided into two groups and recruited using purposive sampling. Structured-health education is given for four sessions in four weeks for 60-120 minutes each session. Data collected using a self-efficacy questionnaire and analyzed using paired t-test and pooled t-test. The results showed that self-efficacy in the intervention group increased significantly (MD = 16.42; p = 0.0001) compared to the control group, and there was a significant effect of structured-health education on improving self-efficacy (MD = 15.89; p = 0,0001). Structured-health education interventions can be applied as an innovative alternative nursing intervention in improving the self-efficacy of pulmonary TB patients. Structured-health education is expected to be given to TB patients at the early of their treatment so that patients have good self-efficacy and undergo complete TB treatment.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>