Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Putri Humaira
"Ibu umumnya berperan sebagai caregiver ketika memiliki balita dengan masalah stunting. Pengalaman ini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu yang kemungkinan dipengaruhi oleh efikasi dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan efikasi diri dengan kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 64 ibu sebagai caregiver balita stunting yang didapatkan melalui metode consecutive sampling. Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan ibu memiliki efikasi diri tinggi dan kecemasan normal. Analisis data bivariat dengan uji Chi Square menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting (p = 0,348). Penelitian selanjutnya dapat menganalis faktor-faktor lainnya yang mungkin berkontribusi terhadap kecemasan ibu sebagai caregiver balita stunting. Dari hasil penelitian ini, peningkatan dukungan dan pengetahuan ibu, keluarga, dan masyarakat terkait stunting direkomendasikan.

Mothers generally act as caregivers when they have toddler with stunting problems. This experience can cause anxiety in the mother which may be influenced by her self-efficacy. The aim of this research is to identify the relationship between self-efficacy and anxiety in mothers as caregivers of stunting toddler. This study used a cross-sectional approach involving 64 mothers as caregivers of stunting toddler who were obtained through a consecutive sampling method. The research results mostly show that mothers have high self-efficacy and normal anxiety. Bivariate data analysis using the chi square test showed that there was no significant relationship between self-efficacy and anxiety in mothers as caregivers of stunting toddler (p = 0,348). Further research can analyze other factors that might contribute to mothers’ anxiety as caregivers of stunting toddler. From the result of this research, increasing support and knowledge of mothers, families, and communities regarding stunting is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"Literasi gizi merupakan faktor kunci yang menentukan kebiasaan makan sehat sehingga menjadi faktor penting dalam keberhasilan manajemen nutrisi serta berperilaku hidup sehat (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Peningkatan literasi gizi perlu didukung oleh efikasi diri yang tinggi. Efikasi diri yang kuat terhadap kemampuan untuk melakukan suatu perilaku akan meningkatkan kemungkinan terwujudnya perilaku tersebut, sehingga ibu yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi dalam pemenuhan nutrisi mampu menerapkan strategi pengaturan diit yang efektif (Lombardi, 2013). Penulisan ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan program literasi gizi Ibu Hebat pada asuhan keperawatan komunitas ibu dari balita gizi kurang. Pelaksanaan mengintegrasikan model manajemen kesehatan, community as partner, UNICEF Model of Care, Teori Sistem Ekologi, dan Family Centered Nursing. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pencapaian literasi gizi ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang perbaikan nutrisi balita dari 55% menjadi 62,5%, sedangkan sikap dan keterampilan ibu dalam perbaikan nutrisi balita meningkat masing-masing dari 50% menjadi 55% dan 50% menjadi 57,5%. Evaluasi terhadap efikasi diri ibu dalam perbaikan nutrisi balita menunjukkan peningkatan level tinggi pada dua domain yaitu efikasi diri ibu dalam mengenali isyarat makan anak serta efikasi diri ibu secara umum dalam perbaikan nutrisi balita masing-masing dari 15% menjadi 17,5% dan 0% menjadi 15%. Peningkatan efikasi diri ibu dalam penyajian makanan yang sehat dan variatif, makan sesuai tumbuh kembang anak, dan jumlah yang sesuai kebutuhan anak hanya menunjukkan peningkatan pada level efikasi sedang, sedangkan pada level tinggi mengalami penurunan atau sama. 80% keluarga yang dibina berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, upaya literasi gizi memiliki pengaruh efektif dalam meningkatkan efikasi diri Ibu dalam perbaikan nutrisi balita. Peningkatan efikasi diri ibu didukung dengan motivasi verbal dari perawat melalui kunjungan rumah. Intervensi literasi gizi Ibu Hebat dengan pendekatan efikasi diri dapat menjadi rekomendasi bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif masalah gizi pada balita.

Nutritional literacy is a key factor that determines healthy eating habits so it becomes an important factor in the success of nutrition management and healthy life behavior (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Increased nutritional literacy needs to be supported by high self-efficacy. Strong self-efficacy of the ability to perform a behavior will increase the likelihood of the realization of the behavior. Mothers with high self-efficacy in nutrition improvement are able to implement effective strategies of diit (Lombardi, 2013). This writing aims to provide an overview of the implementation of nutrition literacy program named Ibu Hebat in community health nursing. Implementation integrates health management models, community as partners, UNICEF Model of Care, Ecological System Theory, and Family Centered Nursing. The method used is case study. The achievement of nutritional literacy is indicated by the improvement of mother's knowledge about nutrition improvement of children under five from 55% to 62,5%, while mother attitude and skill in nutrition improvement of children under five increase consecutively from 50% to 55% and 50% to 57,5%. Evaluation of mother's selfefficacy in nutrition improvement of children under five shows increasing on high level of two domains: mother's self-efficacy in recognizing child's food signals and mother's self-efficacy in general in nutrition improvement of children from 15% to 17,5% and 0% to 15%. Increased self-efficacy of mothers in providing healthy and varied foods, eating according to child growth, and the amount that suits the needs of children shows only an increase in the level of moderate efficacy, while at high levels decreased or the same. 80% of the fostered families are at the level of IV independence after family nursing care. Based on the results of the evaluation, nutrition literacy program have an effective effect in improving self-efficacy of mother in nutrition improvement of children under five. Increased self-efficacy of mothers is supported by verbal motivation from nurses through home visits. Maternal nutrition literacy intervention with the self-efficacy approach could be a recommendation for nurses to develop efforts to promote and preventive nutritional problems in children."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Allenidekania
"ABSTRAK
Fatigue atau kelelahan pada anak dengan kanker masih menjadi permasalahan utama dalam penanganan efek terapi dan efek samping terapi modalitas kanker. Peran keluarga khususnya ibu sangat penting dalam mengelola fatigue kanker secara efektif. Tujuan penelitian adalah memperoleh model yang efektif manajemen fatigue berfokus pada efikasi diri ibu yang memiliki anak dengan kanker. Penelitian menggunakan desain riset operasional dengan tiga tahap penelitian. Tahap 1 mengidentifikasi masalah dan aktifitas ibu merawat anak dengan kanker yang mengalami fatigue melalui penelitian kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif menggunakan wawancara semi terstruktur. Tahap 2 dihasilkannya model manajemen kelelahan (fatigue) yang merupakan hasil integrasi dari studi tahap 1, studi literatur dan konsultasi pakar. Tahap 3 validasi model menggunakan desain kuasi eksperimen pre-post test dengan kontrol.
Tehnik sampling cara konsekutif digunakan untuk merekrut sampel 40 ibu di kelompok perlakuan dan 38 ibu di kelompok kontrol, dilakukan di tiga rumah sakit pemerintah di Jakarta dan Bandung. Hasil riset tahap 1, diperoleh 6 tema. Tahap 2 dihasilkan rancangan model manajemen fatigue dengan pendukung 7 buku saku manajemen kelelahan, buku saku tanya jawab, dan buku rancangan pelatihan untuk ibu.
Hasil penelitian tahap 3 didapatkan perbedaan bermakna antara stres dan efikasi diri pada ibu, fatigue multidimensi, status fungsional, kualitas hidup kanker dan kualitas hidup generik pada anak dengan kanker pada empat kali pengukuran. Kesimpulan, model manajemen fatigue berfokus efikasi diri ibu yang memiliki anak kanker efektif dalam menurunkan stres, meningkatkan efikasi diri ibu serta menurunkan fatigue multi dimensi, meningkatkan status fungsional, kualitas hidup kanker dan kualitas hidup generik pada anak dengan kanker.
Rekomendasi: replikasi model manajemen fatigue di seluruh wilayah Indonesia dengan mengintegrasikan model manajemen fatigue di ruang perawatan anak dengan kanker, penelitian lanjut mengenai pengujian model manajemen fatigue dengan desain RCT, membandingkan efikasi diri ayah dan ibu dari anak dengan kanker dan efektifitas manajemen fatigue terhadap efikasi dan kualitas hidup remaja dengan kanker."
2014
D1973
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni
"ABSTRAK
Korosi sumuran merupakan salah satu jenis korosi yang terjadi pada kapal, dimana jenis
korosi ini dapat berbahaya karena sifatnya yang sulit diprediksi dan juga sulit dideteksi
karena adanya lapisan karat. Nakai (2006) menemukan, pada bagian bottom shell tanker
korosi sumuran ditemukan memiliki geometri potongan sphere dengan rasio diameter
terhadap kedalaman sumuran berkisar 4:1 hingga 6:1. Dengan menggunakan data ASTM
(1997) untuk korosi sumuran Mild Steel daerah Ocean City NJ dan geometri sumuran
potongan sphere, pemodelan dilaksanakan dengan parameter perbedaan densitas sumuran
menggunakan software ANSYS Static Structural. Penelitian ini akan ditujukan untuk
mengetahui karakteristik kelelahan pada pelat yang mengalami korosi sumuran, dalam
hal ini berupa tegangan ekuivalen maksimum, usia kelelahan dan fatigue sensitivity pada
pelat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa usia kelelahan menurun
secara signifikan pada tahun awal terjadinya korosi sumuran dengan pengurangan volume
total 3 dan interaksi antara sumuran satu dengan lainnya menyebabkan konsentrasi
tegangan yang tinggi.

ABSTRACT
Pitting Corrosion is a kind of localized corrosion which is observed to be formed in
marine environment. Pitting can be dangerous for ship structure because it is hard to be
predicted and detcted. Nakai (2006) found pitting corrosion on one hull tankers bottom
shell as spherical one geometry with the diameter to pit depth ratio equal to 4-6. On this
research, ASTM (1997) testing data for pitting corrosion on mild steel (Ocean City NJ)
was used. This research was aimed to get fatigue behavior of a plate which suffered pitting
corrosion, such as maximum equivalent stress, fatigue life and fatigue sensitivity. Based
on research finding, fatigue life drains significantly in the first year, when pitting
corrosion occurs as 3 of total plate volume. It was found that the interaction between
two neigthboring pit gives significant effect on the increasing of the equivalent stress.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Adibah
"Beberapa pilar Pedoman Gizi Seimbang, seperti konsumsi sayur dan buah serta aktivitas fisik, apabila tidak dilakukan sesuai anjuran yang ada dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tidak menular. Penerapan pilar-pilar Pedoman Gizi Seimbang masih tergolong rendah baik di Indonesia maupun dunia, terutama pada golongan remaja. Perubahan perilaku, seperti mengikuti Pedoman Gizi Seimbang, dapat terjadi apabila beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti pengetahuan, sikap, dan efikasi diri mengalami perubahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perubahan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri antara media leaflet dan video pada siswa SMP X dan Y di DKI Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan pada 64 siswa kelas VII di MTs Nurussaadah dan MTs Daarusalaam. Kelompok leaflet berjumlah 31 siswa, dan kelompok video berjumlah 33 siswa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pre-test dan 3 kali post-test dalam jangka waktu yang berbeda untuk melihat perubahannya. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk analisis perubahan dalam tiap media dan uji t independen untuk analisis perbandingan antar media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan pengetahuan setelah intervensi berupa peningkatan pada kelompok leaflet (p=0,00) dan video (p=0,00), tidak terjadi perubahan sikap dan efikasi diri pada kelompok leaflet, serta terjadi penurunan sikap siginifikan (p=0,023) dan tidak ada perubahan efikasi diri pada kelompok video. Perbandingan antar kedua media menunjukkan perubahan yang terjadi pada sikap, pengetahuan, dan efikasi diri tidak berbeda secara signifikan antar kedua kelompok namun memiliki kecenderungan bahwa leaflet lebih baik.

Balanced Diet Guidelines pillars, such as consuming fruit and vegetables and physical activity, if not practiced as the recommendation can increase the risk of severals non-communicable disease. The practice of Balanced Diet Guidelines pillar is still relatively low in both Indonesia and the world, especially in adolescent. Changes in behavior, like following the Balanced Diet Guidelines, can occur if some influencing factors such as knowledge, attitude, and self-efficacy also change.
This study aims to compare the changes in knowledge, attitude, dan self-efficacy between leaflet and video on X and Y middle school students in Jakarta 2019. This study was conducted on 64 7-grade students at MTs Nurussaadah and MTs Daarusalaam. The leaflet group consists of 31 students and the video group 33 students. The study data was taken using a self administered questionnaire 4 times, 1 pre-test and 3 post-test on different periods of times to see the changes. The statistical test used in this study was paired t-test to see the changes in each media and independent t-test to compare the changes between the two media.
The result shows that there are significant increase of knowledge after intervention on leaflet (p=0,00) and video group (p=0,00), no changes of attitude and self-efficacy on leaflet group, significant decrease of attitude (p=0,023) and no self-efficacy changes on video group. The comparison between the two media shows that changes of knowledge, attitude, and self-efficacy dont differ significantly between the two but shows the tendency that leaflet is slightly better.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agissa Verta Mazel
"Proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta – Bawen paket 1 (seksi 1) merupakan proyek strategis nasional yang memiliki proses dan aktivitas kerja yang berisiko tinggi serta jam kerja yang panjang, sehingga dibutuhkan kondisi fisik dan mental pekerja yang siap siaga setiap saat. Oleh karena itu, pekerja di sektor konstruksi berisiko mengalami kelelahan yang berpotensi meningkatkan angka cedera atau kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kelelahan dan faktor terkait kelelahan dengan kecelakaan kerja di proyek pembangunan jalan tol Jogyakarta-Bawen paket 1 (seksi 1). Faktor-faktor risiko yang diteliti meliputi faktor terkait pekerjaan (jam kerja, masa kerja, beban kerja, iklim kerja, kuantitas tidur, dan kualitas tidur) dan faktor tidak terkait pekerjaan (usia, indeks massa tubuh, konsumsi kafein, dan konsumsi rokok). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Jumlah sampel minimum pada penelitian ini adalah 181, namun data yang berhasil dianalisis adalah 260. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 232 (89.2%) pekerja mengalami kelelahan sedang dan 28 (10.8%) pekerja lainnya mengalami kelelahan berat. Selain itu, terdapat hubungan antara kelelahan (OR = 2.778), jam kerja (OR = 2.948), masa kerja (OR = 0.499), beban kerja (OR = 3.367), iklim kerja (OR = 3.448), dan konsumsi kafein (OR = 2.217) dengan kecelakaan kerja.

The Yogyakarta-Bawen toll road construction project package 1 (section 1) is a national strategic project that involves high-risk work processes and activities, as well as long working hours, requiring workers to be physically and mentally prepared at all times. Therefore, workers in the construction sector are at risk of experiencing fatigue, which can potentially increase the number of injuries or workplace accidents. This study aims to examine the relationship between fatigue and fatigue-related factors with workplace accidents in the Yogyakarta-Bawen toll road construction project package 1 (section 1). The researched risk factors include job-related factors (duration of work, length of work, workload, work climate, sleep quantity, and sleep quality) and non-job-related factors (age, body mass index, caffeine consumption, and smoking). This study is a quantitative research with a cross-sectional study design. Data collection was conducted using questionnaires, observations, and interviews. The minimum sample size for this study was 181, but the data successfully analyzed was 260. The results of the study show that 232 (89.2%) workers experience moderate fatigue, while 28 (10.8%) other workers experience severe fatigue. Furthermore, there is a relationship between fatigue (OR = 2.778), duration of work (OR = 2.948), length of work (OR = 0.499), workload (OR = 3.367), work climate (OR = 3.448), and caffeine consumption (OR = 2.217) with workplace accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library