Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paulus Wirutomo
Yayasan Pustaka Obor, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Agista
"Skripsi ini membahas perubahan sistem kerja yang terjadi sebagai akibat dari berlakunya ideologi Neo klasik dalam sistem ekonomi yang dianut saat ini, sehingga membentuk pasar kerja fleksibel (flexibility labour market). Sebagai akibatnya saat ini di berbagai industri termasuk perbankan muncul berbagai bentuk sistem kerja baru yang cenderung tidak memberikan keamanan dalam bekerja (employability security), salah satu yang populer adalah sistem kerja outsourcing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai eksklusi sosial yang terjadi pada pekerja dengan sistem outsourcing. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan design deskriptif.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa eksklusi terjadi dalam dua level, yaitu saat pekerja akan masuk kedalam pasar kerja dan saat pekerja berada dalam dunia kerja dengan statusnya sebagai pekerja outsourcing dengan bentuk eksklusi dari jenjang karir, eksklusi dari sistem upah, eksklusi dari keamanan bekerja dan eksklusi terhadap keterlibatan dalam perundingan kolektif (collective bargaining). Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa pekerja outsourcing di perbankan memiliki karakeristik yang berbeda dibandingkan pada industri lainnya.

This thesis tries to analyze the current transition of working system as an implication of the application of neo classic economic system and this condition leads to the formation of flexibility in labour market. Consequently, in the contemporary industries-including the banking industry-emerge various working systems that unable to provide employability security in working environment and one of them is outsourcing working system. This research objective is to describe the social exclusion phenomenon on the outsourcing system workers in the banking industry. This research is a qualitative research with a descriptive approach.
This research concludes that the social exclusion phenomenon exist in two levels, first, when the workers entering to the labour market and second, when the workers in the working environment with the status as outsourcing worker. Specifically, the second level exclusion takes form in the exclusion from the career path, the exclusion from payment system, the exclusion from employability security and the exclusion from collective bargaining processes. Finally, this research also found that the outsourcing worker in the banking industry is having a different characteristic with the outsourcing worker in the other industries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Fridayanti
"Penelitian ini menggali bentuk resistensi seniman melalui media seni batti-batti. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis musik batti-batti sebagai media resistensi dan (b) menganalisis kontribusi aktor-aktor lokal dalam prosesnya. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, peneliti menemukan fakta bahwa resistensi yang terjadi berupa resistensi tertutup dan resistensi terbuka, dengan bentuk halus dan samar-samar yang mungkin tidak mudah untuk diakui sebagai resistensi Senjata yang digunakan dalam resistensi ini meliputi simbol-simbol dan penyajian dalam pertunjukan, serta konteks produksi lagunya.


"

2018
T51857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francisia Saveria Sika Ery Seda
"Perspektif Studi Pembangunan khususnya Perspektif Pembangunan Alternatif di dalam konteks Relasi Triangulasi Negara Pasar Masyarakat ini bukan hanya bisa membantu lebih memahami dan mendapatkan solusi bersama yang nyata, tetapi juga suatu keberpihakan pada masyarakat termasuk komunitas, tetapi khususnya, kelompok kelompok rentan yang marginal dan dieksklusikan. Gejala Social Well-being sangat erat berkaitan dengan kebahagiaan sehingga sementara kalangan menggunakan Indeks Kebahagiaan untuk menjelaskan Social Well-being. Kebahagiaan merupakan salah satu konsep utama di dalam kajian mengenai manusia dan masyarakat. Sehingga Sosiologi termasuk Studi Pembangunan memiliki perhatian dan kajian khusus mengenai Kebahagiaan termasuk Social Well-being, Keadilan Sosial, Kebebasan, Eksklusi Sosial, Inklusi Sosial, Transformasi Sosial. Kebijakan Sosial Inklusif Negara dibarengi dengan Kepedulian Pasar dan Kemandirian Masyarakat termasuk komunitas lokal merupakan salah satu sarana bagaimana Sosiologi khususnya, Studi Pembangunan, dapat berkontribusi secara nyata melalui kajian penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu E. A.
"Skripsi ini membahas tentang eksklusi sosial terhadap pekerja migran perempuan Filipina di Jepang dan hubungannya dengan pembangunan wilayah yang tidak seimbang. Dalam menganalisa eksklusi sosial terhadap pekerja migran perempuan Filipina di Jepang dan hubungannya dengan pembangunan wilayah yang tidak seimbang menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan teori proses makro globalisasi yang salah satu aspeknya adalah pembangunan wilayah yang tidak seimbang. Pada akhir analisa, diketahui bahwa pembangunan wilayah yang tidak seimbang berdampak pada terjadinya eksklusi sosial terhadap pekerja migran perempuan Filipina di Jepang.

The focus of this study is the social exclusion experienced by the Philippine female migrant workers in Japan and its relation with the unequal development of regions. This study is written based on analyzed-descriptive. In order to analyze the social exclusion experienced by the Philippine female migrant workers in Japan and its relation with the unequal development of regions, this study use the macro process of globalization theory, which is caused the existence of the unequal development of regions. An the end of the analysis shows that the unequal development of regions caused the social exclusion experienced by the Philippine female migrant workers in Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Junius
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari eksklusi sosial terhadap kecenderungan prososial. Manipulasi terhadap eksklusi sosial dilakukan melalui pemberian umpan balik palsu (Twenge dkk., 2007) dan pengukuran terhadap kecenderungan prososial diukur dengan menggunakan alat ukur Prosocial Tendencies Measurement (Carlo & Randall, 2002) yang terdiri dari 22 item. Partisipan penelitian ini berjumlah 90 orang dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang seimbang. Desain penelitian adalah one-group design, pre-test post-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksklusi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan prososial partisipan penelitian dan tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kecenderungan prososial. Sebagai saran untuk penelitian lanjutan, perlu dilakukan penelitian untuk melihat korelasi antara kecenderungan prososial dan perilaku prososial.

This research was conducted to examine the effect of social exclusion on prosocial tendencies. The manipulation of social exclusion was done by giving bogus feedback (Twenge et al., 2007) and the measurement of prosocial tendencies was done by using Prosocial Tendencies Measurement (Carlo & Randall, 2002) which contains 22 items. This research involved 90 participants with balanced gender proportion. The research design that was used is one-group design, pre-test post-test.
The main results of this research show that social exclusion has no significant effect on prosocial tendencies and there is no difference between men and women in prosocial tendencies. As a recommendation for further research, it is necessary to conduct a correlational research between prosocial tendencies and prosocial behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Syakir
"Twenge, dkk (2007) menemukan bahwa eksklusi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku menolong. Ketika muncul pertanyaan apakah hal tersebut juga memiliki pengaruh yang sama pada remaja? Pentingnya perilaku menolong bagi perkembangan dan peran sosial remaja adalah alasan utama melakukan penelitian. Uji mediasi afek positif dilakukan untuk memperjelas hubungan kausalitas eksklusi sosial terhadap perilaku menolong. Manipulasi diberikan dalam bentuk false feedback tes kepribadian partisipan yang telah mengisi Eysenk Personality Quotionaire (EPQ). Skor afek positif diukur dengan Positive and Negative Affect Scale (PANAS Scale). Penelitian dilakukan pada 64 partisipan remaja pria dan wanita. Divariasikan menjadi kelompok yang mendapat eksklusi sosial (future alone, n=32) dan kelompok pembanding (future belonging, n=32).
Hasil signifikan menemukan kelompok yang mendapat manipulasi eksklusi (M=0,66, SD=1,72) lebih sedikit yang ikut menolong dibandingkan kelompok pembanding (M=0,87, SD=0,33), Χ2(1,64)=4,267, p<0,05 namun manipulasi eksklusi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor afek positif partisipan, t(62)= -1,851, p>0,05. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh eksklusi sosial terhadap menurunnya perilaku menolong remaja tidak dimediasi oleh afek positif yang dirasakan, z=1,44<1,96, p>0,05.

Twenge, et al (2007) have found social exclusion have negatively effect on helping behavior. When a question appears, whether it would also have the same effect on teens helping behaviour? Importance of helping behavior for teens developments and social role is the reason to doing this research. Testing positive affect as mediator conducted to clarify causality effect of social exclusion on helping behavior. Manipulation is given as false feedback of participant’s personality test, who have complete Eysenk Quotionaire Personality (EPQ). Positive affect measured with the Positive and Negative Affect Scale (PANAS Scale) on 64 participant male and female. Manipulation be variated as one group receiving social exclusion (future alone, n=32) and the other as comparison group (future belonging, n=32).
The results significant finding group has received exclusion manipulation (M=0.66, SD=1.72) participated less helping than the comparison group (M=0.87, SD=0.33), Χ2(1,64)=4.267, p<0.05, but exclusion did not have a significant effect on participants positive affect scores, t(62)= -1.851, p>0.05. The results showed the effect of social exclusion on the decrease teenager’s helping behavior is not mediated by positive affect, z=1.44<1.96, p> 0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Styowati
"Permasalahan sosial menjadi salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta di Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta di Desa X (untuk selanjutnya akan disebut dengan ‘Liposos Paca’). Permasalahan sosial tersebut bersumber pada adanya stigma sebagai hasil konstruksi sosial negatif yang berkembang di masyarakat. Stigma menciptakan eksklusi sosial dan berbagai tindakan diskriminatif lain yang terjadi sejak mereka dinyatakan menderita kusta sampai mereka dinyatakan sembuh secara medis dari kusta. Analisis tentang stigma dan eksklusi sosial ini akan dikaitkan dengan pembahasan tentang kekerasan simbolik dari Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe etnografi yang menekankan pada observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa praktik kekerasan simbolik yang dialami oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta cenderung langgeng karena adanya pengakuan atas hubungan dominasi yang terbentuk.

Social problem is one of the biggest problems faced by people affected by leprosy, especially in a place called Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta in X village (and then it will be called as Liposos Paca). Social problem comes from stigma as a result of negative social construction. Stigma creates social exclusion and other discrimination actions that is occurred since they are affected by leprosy until they have cured from leprosy. Analysis about stigma and social exclusion in this research will be associated with symbolic violence from Bourdieu. This research uses qualitative research method especially ethnography emphasizing on participation observation, depth interview, and literature study. This research results that symbolic violence on people affected by leprosy tend to be lasting because of the recognition of the domination of relationship happen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrini Larasati
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang penyangkalan akses terhadap keadilan yang dialami oleh anak perempuan difabel. Penelitian dilakukan dengan melihat stigma ganda sebagai penyebab terjadinya eksklusi sosial yang membuat mereka mengalami hambatan dalam mengakses hak-haknya dan rentan terhadap kekerasan seksual. Hal ini akan dikaji berdasarkan teori feminis radikal dan feminis multikultural karena status subyek penelitian sebagai anak, perempuan, dan difabel yang membuat kerentanan serta penderitaan mereka lebih besar. Tiga orang anak perempuan difabel dengan pengalaman kekerasan seksual dan berhadapan dengan hukum menjadi subyek dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus feminis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidaksetaraan relasi kuasa tidak hanya membuat mereka menjadi korban kekerasan seksual, melainkan membuat akses terhadap keadilan mereka ditolak sehingga mereka mengalami viktimisasi berlapis sepanjang hidupnya.

ABSTRACT
The concern of this mini-thesis is to examine denial of access to justice experienced by girls with disability. This research was done to see double stigma as reason of social exclusion which make them face the barrier to access their rights and also make them vulnerable toward sexual abuse. This study was authored by using radical and multicultural feminism because their status as children, girl, and disability which make them more vulnerable and disadvantage. Three girls with disabilities who experienced sexual abuse and facing criminal justice system have been involved in this research as subjects. This research used qualitative approach and feminist case study. The result of this research shows that unequal power not only make girls with disability become victim of sexual abuse, but also makes their access to justice denied that make them experiences multiple victimization in their lifetime.
"
Depok: Fakultas PIlmu Sosial Ilmu Politik universitas Indonesia, 2016
S62852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Irna Pujiati
"Kemunculan komunitas atau individu yang beridentitas LGBT di Indonesia masih diperdebatkan oleh beberapa pihak. LGBT di Indonesia masih menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami eksklusi sosial dan mengalami pengalaman diskriminasi yang berbeda yang semuanya tergantung pada keadaan sosial dan kultur setempat. Riset ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana keadaan gay dan LBT di Jombang yang didaulat sebagai kota santri mengalami proses eksklusi sosial. Jombang dinilai sebagai kota yang toleran, namun bagaimana respons masyarakat dan pihak terkait terhadap munculnya suatu identitas yang dinilai negative oleh sebagian masyarakat. Ketika masyarakat menolak kehadiran mereka karena identitas maka bagaimanakah cara komunitas LGBT menegosiasikan identitasnya?. Pembahasan ini akan dirangkai dengan menggunakan teori eksklusi sosial Haralambos dan Holborn dan teori tindakan komunikatif Habermas. Dengan menggunakan metode kualitatif interpretatif maka hasil yang didapat adalah analisis data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas LGBT mengalami eksklusi sosial karena identitas yang melekat pada diri mereka dan adanya struktur, sehingga hal ini berpengaruh pada usaha negosiasi dalam perebutan ruang publik di Jombang.

The emergence of communities and individuals who carry identity as gay in Indonesia is still be debate. Gay in Indonesia is still be apart of exclude society, that situation is different everywhere and this depends on several things such as social circumstances and local culture. This article will describe about how is the state gay community and exclusion process in a city that has a dominant culture of pesantren, Jombang. Despite getting the image as a ldquo santri rdquo city but there is a gay community exist in it. So, how is the real situation of the gay community in Jombang and hiw they negotiate with their identity as gay in the dominant culture of pesantren. By using the theory of social exclusion Haralambos Holborn, Kiepal, Tukacs,etc and the way negotiations are analyzed with communicative action from Habermas. The results of this research are gay community experiencing a state of social exclusion which relates to their identity. Social exclusion has an impact on the lack of public access.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>