Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bellita Nusa Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh mindset terhadap kemampuan matematika yang dimediasi oleh metacognitive knowledge pada siswa SD. Penelitian ini melibatkan 370 siswa kelas 5 SD yang bersekolah di lima SD di wilayah Jakarta. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi 1) 12 soal matematika terkait hitungan sederhana dan penalaran; 2) alat ukur hasil adaptasi dari Metacognitive Knowledge in Mathematics Questionnaire (MKMQ) yang dikembangkan oleh Efklides & Vlachoupoulos (2012); 3) Adaptasi Implicit Theories of Intelligence Scale dari Dweck (1999) untuk mengukur mindset siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari mindset terhadap kemampuan matematika. Pengaruh ini tetap signifikan setelah dimensi-dimensi metacognitive knowledge, yaitu person, task, dan strategy, dikontrol. Diketahui pula bahwa pengaruh mindset terhadap kemampuan matematika dimediasi oleh dimensi-dimensi metacognitive knowledge secara keseluruhan. Peran mediator masing-masing dimensi secara spesifik diketahui signifikan untuk dimensi person dan task, namun tidak demikian halnya dengan strategy.


ABSTRACT


This study was conducted to examine the indirect effects of mindset on elementary school students mathematical ability through metacognitive knowledge, as well as through its each dimensions. The participants of this study were 370 5th grade students in five schools in Jakarta. The instruments used in this were: 1) a mathematical test; 2) adapted version of Metacognitive Knowledge in Mathematics Questionnaire (MKMQ) by Efklides & Vlachopoulos (2012); and 3) adapted version of Implicit Theories of Intelligence Scale (Dweck, 1999). The results showed that there was a significant effect of mindset on mathematical ability. This effect was still significant even after person, task and strategy dimensions of metacognitive knowledge were included. The total indirect effects of mindset on mathematical ability through metacognitive knowledge dimensions were significant. There were also significant specific indirect effects of mindset through person as well as task dimensions, but not through strategy dimension.

2019
T54034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vonny Ira Mayesti
Abstrak :
Kecamatan Jenamas berbatasan secara langsung dengan perairan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan penduduknya mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu memakan tumbuhan air segar yang masih mentah dan menggunakan air yang berasal dari sungai, danau dan rawa untuk keperluan sehari-hari. Berdasarkan survei fasciolopsiasis tahun 1997/1998 pada kelompok anak usia sekolah di dua desa didapatkan 6,38% ; 2,74% dan lebih dari 50% murid kelas 4-6 Sekolah Dasar. Pada tahun 1998/1999 dilakukan di populasi diperoleh angka prevalensi 2,6%. Angka ini diduga akan semakin meningkat. Lingkungan secara teori merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kesehatan. Pada kejadian fasciolopsiasis ini kondisi lingkungan tidak mengalami perubahan namun bagaimana perilaku masyarakat untuk menghadapi lingkungan tersebut menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih pada anak sekolah dasar dengan kejadian fasciolopsiasis di Desa Rantau Kujang dan Rantau Bahuang Kecamatan Jenamas Kabupaten Barito Selatan tahun 2002. Populasi penelitian adalah anak sekolah dasar di desa Rantau Kujang dan Rantau Bahuang Kecamatan Jenamas dengan jumlah sampel 194 yang diambil secara Simple Random Sampling dan menggunakan desain kros seksional. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian fasciolopsiasis pada anak sekolah dasar di dua desa Kecamatan Jenamas adalah 30,9%, berperilaku buruk 49% (yaitu tidak selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan 60,3%; tidak selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah BAB 35,1%; tidak selalu memotong dan membersihkan kuku 56,2%; tidak menggunakan air bersih untuk gosok gigi 52,1% pernah minum air mentah 25,3%; pernah berenang di sungai/danau/rawa 67,5%; makan tumbuhan air mentah 39,2% dan BAB di tempat yang mencemari lingkungan 63,9%). Hasil analisis multivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku hidup bersih dengan kejadian fasciolopsiasis (Odds Ratio = 3,40). Setelah faktor sumber air minum sebagai faktor konfounding dikendalikan, maka hubungan perilaku hidup bersih dengan kejadian fasciolopsiasis sebesar 3,89. Penelitian ini menyarankan agar pemberantasan kecacingan dilaksanakan sampai pada pengobatan massal selektif dilakukan intervensi perilaku anak berupa program pendidikan kesehatan, bagi Dinas Kesehatan untuk melakukan kerjasama dengan instansi terkait seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan upaya pemberantasan terutama pada anak sekolah yang jelas sangat merugikan. Perlu penelitian yang lebih lanjut dalam Skala yang lebih luas dengan menggunakan desain yang lebih baik antara lain kasus kontrol serta menilai komponen-komponen perilaku apa saja yang benar-benar menjadi faktor risiko kejadian fasciolopsiasis.
Kecamatan Jenamas is directly bordered through water with Kabupaten Hulu Sungai Utara whereas the occupant have the same habitually, that is eating uncooked fresh water plants and also using water for their daily necessity from river, lake and swamp. Based on surveyed of fasciolopsiasis on 1997/1998 among the student group of elementary school in the two villages was shown 6.38%; 2.74% and more than 50% were found among the student from class 4-6. During the year of 1998/1999 the prevalent rate was 2.6%. This rate supposes will be increased from time to time. Theoretically health is influenced by some factor like environment problem. In the fasciolopsiasis problem, the environment condition is not changed but how the behavior of local population to face of that environment is very important. The purpose of this research is to find out the relationship of hygienic behavior against the fasciolopsiasis occurrence among the elementary school student in the villages of Rantau Kujang and Rantau Bahuang, Kecamatan Jenamas, Kabupaten Barito Selatan in 2002. Research population like the student of elementary school in two villages of Rantau Kujang and Rantau Bahuang, Kecamatan Jenamas with amount of stool sample were 194 which was taken through Simple Random Sampling by using cross-sectional design. Result of this research was shown prevalent of fasciolopsiasis among the elementary school student in that two villages of Kecamatan Jenamas were 30.9%, which have bad behavior 49% (rarely to washing hands with water and soap before eat 60.3%, rarely to washing hands with water and soap after mired 35.1%, rarely of cutting and cleaning fingernail 56.2%, not using clear water for teeth brushing 52.1%, ever drink uncooked water 25.3%, ever swimming in the river/lake/swamp 67.5%, eating uncooked water plants 39.2% and mired in the place which can contaminate of area 63.9%). This research was suggest that elimination of worm disease must be done up to selective mass treatment, do intervention to children behavior such as healthy education program, for Health Service together with Cultural and Education Department for eliminating efforts in the student of elementary school. It is also needed to continue such research in the bigger scale by using another better design such as case control and to value what else behavior that really became the risk factor for fasciolopsiasis occurrence.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Afifah Mutiksa
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dijalankan untuk mencegah penularan penyakit, termasuk penyakit infeksi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara prevalensi penyakit infeksi kulit dengan tingkat pengetahuan PHBS siswa Sekolah Dasar. Sebanyak 135 siswa usia 9-12 tahun di Sekolah Dasar X dan Madrasah Ibtidaiyah Y diperiksa oleh dokter spesialis kulit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Tingkat pengetahuan PHBS dinilai melalui kuesioner. Sebanyak 59 anak (43,7%) menderita penyakit infeksi kulit. Pedikulosis kapitis ditemukan pada 54 anak (40,0%). Survei tingkat pengetahuan PHBS menujukkan sebagian besar siswa berpengetahuan kurang (51,1%). Uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,149. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara prevalensi penyakit infeksi kulit dan tingkat pengetahuan PHBS.
ABSTRACT
Clean and Healthy Living Behavior (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, PHBS) is a program of Ministry of Health in order to prevent spreading of a disease, including skin infection. This study would like to find out the correlation between skin infection prevalence and knowledge level of PHBS of elementary school students. Dermatologists from Cipto Mangunkusumo Hospital examine 135 students aged 9-12 years from two elementary schools. Knowledge level of PHBS is obtained based on questionnaire. The results show that 59 students suffer the skin infection (43,7%). Pediculosis capitis is found in 54 students (40,0%). Knowledge level survey shows that most of the students have poor knowledge (51,1%). Chi-square test gives p-value 0,149. Conclusively, there is no correlation between skin infection prevalence and knowledge level of PHBS.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldo Indra Rachman
Abstrak :
ABSTRAK
Dampak Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas GPPH terhadap Kualitas Tidur Siswa Sekolah Dasar Abstrak Latar Belakang: Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah kelainan kronik neurobehavioral yang sering terjadi pada anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara GPPH dengan penurunan kualitas tidur anak. Metode: Studi case-control dilakukan terhadap 386 anak usia sekolah di SDN Kenari 01, 03, dan 05 Pagi Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia SPPAHI yang diisi oleh orangtua dan guru dan kuesioner Skala gangguan tidur untuk anak SDSC yang diisi oleh orangtua pada Januari-Februari 2016. Hasil: Sebanyak 34 31,5 anak dengan GPPH mengalami kualitas tidur tidak baik, sedangkan 74 68,5 diantaranya mengalami kualitas tidur baik. Pada kelompok anak GPPH negatif 37 13,8 mengalami kualitas tidur tidak baik, sedangkan 231 86,2 mengalami kualitas tidur baik. Secara statistik, terdapat hubungan bermakna antara GPPH dengan kualitas tidur p
ABSTRACT
Correlation Between Attention Deficit Hyperactivity Disorder and Sleep Quality on Elementary School Students Abstract Background Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD is a chronic neurobehavioral disorder, which is caused by several factors including genetic and environmental factor. The objective of this study is to determine the correlation between ADHD and sleep quality. Method Case control study of 387 elementary school children in Kenari 01, 03, and 05 Elementary School Jakarta was performed from July 2015 until May 2016. This study was conducted by giving questionnaires. Parents filled in Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia SPPAHI and Sleep Disturbance Scale for Children SDSC questionnaire, whereas teachers fill in SPPAHI questionnaire only. Result Out of all subjects, 34 31.5 ADHD elementary school students have poor sleep quality, whereas 74 68.5 have good sleep quality. In ADHD negative children 37 13.8 have poor sleep quality, whereas 231 86.2 have good sleep quality. Statistically, there is a correlation between ADHD and sleep quality p 0.001, chi square test with an odds ratio score 2.869. Conclusion There is a correlation between ADHD and sleep quality in elementary school student. Keywords Attention Deficit Hyperactivity Disorder, Sleep Quality, elementary school student, SPPAHI, SDSC
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspitasari
Abstrak :
Upaya pencegahan cedera masih terbatas pada cedera akibat kecelakaan lalu lintas, sementara cedera yang diderita oleh anak-anak usia sekolah mungkin termasuk tenggelam, terbakar, jatuh, keracunan dan kecelakaan lalu lintas. Pendidikan interaktif dengan puzzle 3 dimensi sesuai dengan tahap perkembangan anak usia sekolah yang konkret operasionalnya dengan menunjukkan puzzle menyerupai benda nyata pada pencegahan jatuh, tenggelam, terbakar, kecelakaan lalu lintas dan cedera keracunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan interaktif dengan teka-teki 3-dimensi pada perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pencegahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasy experiment dan menggunakan pendekatan desain pre-post group dengan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa sekolah dasar dengan 60 siswa sebagai kelompok intervensi dan 60 siswa sebagai kelompok kontrol. Hasilnya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pendidikan interaktif dengan teka-teki 3 dimensi pada perilaku pencegahan cedera pada kelompok usia sekolah dengan nilai p 0,001 (p<0,05). Teka-teki 3 dimensi adalah media yang baik sebagai alat dalam meningkatkan perilaku pencegahan cedera pada kelompok usia sekolah dasar. Penggunaan teka-teki 3-dimensi efektif untuk meningkatkan perilaku pencegahan cedera. Kerja sama antara pekerja kesehatan, sekolah dan keluarga diperlukan untuk menyediakan alat pendidikan yang inovatif dan menyediakan sarana pencegahan cedera untuk anak-anak usia sekolah.
Injury prevention efforts are still limited to injuries due to traffic accidents, while injuries suffered by school-aged children may include drowning, burning, falling, poisoning and traffic accidents. Interactive education with 3 dimensional puzzle according to the stage of development of school age children that is concrete operational by showing the puzzle resembles real objects on the prevention of falling, drowning, burning, traffic accident and poisoning injury. The purpose of this study was to identify the effect of interactive education with 3-dimensional puzzles on behavior (knowledge, attitudes and skills) prevention. The research method used is quantitative with quasy experiment design and using pre-post group design approach with control group. The sample in this study were 120 elementary school students with 60 students as intervention group and 60 students as control group. The result is that there is a significant effect of interactive education with 3 dimensional puzzle on injury prevention behavior in school age group group with p value 0,001 (p <0,05). 3-dimensional puzzle is a good medium as a tool in improving injury prevention behavior in the elementary school age group. Use of 3-dimensional puzzles is effective for improving injury prevention behavior. Cooperation between health workers, schools and families is required to provide innovative educational tools and provide means of injury prevention for school-aged children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusaibah Nadia Juliafina
Abstrak :
Berat badan lebih dan obesitas merupakan permasalahan kesehatan yang terus menerus meningkat prevalensinya dan tidak hanya terjadi pada orang dewasa melainkan juga pada anak-anak, terutama di daerah perkotaan. Bahaya komplikasi morbiditas dari berat badan lebih dan obesitas pada anak-anak yang mengkhawatirkan meningkatkan kesadaran untuk menemukan faktor-faktor risikonya agar dapat menjadi dasar upaya pencegahan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor kebiasaan makan dengan kejadian berat badan lebih dan obesitas pada anak. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan metode stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada Januari 2013 dengan total jumlah sampel 288 siswa yaitu 48 orang siswa dari masing-masing kelas 1-6 SDN Duren Sawit 08 Pagi Jakarta. Metode pengumpulan data untuk menilai status nutrisi berat badan lebih dan tidak lebih melalui penghitungan indeks masa tubuh (IMT) dari data antropometri dan data kebiasaan makan melalui kuesioner yang diisi oleh orang tua siswa. Data kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa proporsi subjek dengan berat badan lebih adalah 74 orang (25,7 %). Kelompok subjek dengan kebiasaan memakan jenis makanan vegetarian dari kategori makanan sehat, jenis sayuran hijau dari kategori makanan tradisional, jenis keripik dari kategori snack, dan jenis makanan siap saji dari kategori junk food menunjukkan adanya perbedaan proporsi berat badan lebih yang bermakna secara statistik. ......Overweight and obesity are the health problems that keeps raising on prevalence and they occur not only in adults but also in children, especially in big cities. The danger of the morbid complications is alarming that it raise an awareness to discover the risk factors to be a basis for prevention. This study aimed to understand the association between eating behaviour and the proportion of overweight and obesity in children. The study used a cross-sectional design and stratified random sampling method. Data collection was done in January 2013 with a total sample of 288 elementary school students which consist of 48 students from each class from grade 1-6 of SDN Duren Sawit 08 Pagi Jakarta. The method used to collect data to assess the subjects? nutritional status of overweight or not overweight was by calculating body mass index (BMI) from antropometric data and eating behaviour data from a questionnaire filled by the parents. The data was then analyzed with chi-square test. The result of this study found out that the proportion of subjects with overweight is 74 students (25,7 %). Subject groups with the habit of eating vegetarian food from healthy food category, green vegetables from traditional food category, chips from snack category, and take away from junk food category shows a statistically significant different overweight proportion.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library