Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Doni Rizal
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu perusahaan adalah terciptanya hubungan harmonis yang terjalin antara produsen dengan konsumen. Pengelolaan kepuasan pelanggan menjadi suatu strategi untuk memenangkan persaingan untuk itu diperlukan perhatian khusus dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.

Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan yang maksimum oleh perusahaan kepada konsumennya. Salah satu cara pelayanan yang dapat diberikan adalah dengan adanya call center dimana konsumen tidak perlu datang ke kantor cabang untuk menyelesaikari rnasalahnya sebingga alcan menghemat waktu dan biaya.

Call center sebenarnya bukan teknologi baru. Di Amerika, teknologì ini sudah ada di tahun 80-an. Perusahaan-Perushaan pengguna call center pun beragam dari toko-toko pemilik catalog order, tv shopping network hingga penyedia jasa hiburan. Dalam perkembangannya, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan telekomunikasi itu sendiri marak menggunakan call center.

Pada awalnya, call center hanya dipergunakan untuk menjawab pertanyaan komplain, pemesanan barang, semuanya dilayani oleh agen maupun petugas operator. call center kemudian dihubungkan dengan aplikasi bisnis seperti aplikasi perbankan sehingga penelepon dapat melakukakn transaksi melalui telepon tanpa bantuan agen ataupun operator.

Teknologi call center yang lebih canggih memungkinkan agen untuk secara otomatis menelepon pelanggan (outbound calls) dan menawarkan layanan atau produk yang sesuai dengan profil pelanggan tersebut melalu teknik data mining. Sehingga, layanan dapat dipersonalisasi sesuai dengan detail pelanggan sehingga penjualan layanan atau produk dapat dilakukan secara efektif.

Dengan cakupan yang luas, serta penjualan produk yang efektif, call center dapat meningkatkan pendapatan melalui akuisisi pelanggan baru maupun penjualan produk-produk tru kepada pelanggan lama. Di samping itu, call center dapat juga menekan pengeluaran operasional dengan melakukan sentralisasi pelayanan terhadap pelanggan melalui call center. LebIh perning ¡agi, dengan call center, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaìk . kapan saja dan di mana saja. Sehingga, dapat meningkatkan retensi serta loyalitas pelanggan dan memperdalam tingkat hubungan dengan nasabah untuk meningkatkan costumer profitability.

Di samping industri perbankan, industri lain seperti telekomunikasi, retail, serta asuransi juga mulai merasakan pentìngnya manfaat call center untuk memberikan layanan pada konsumennya. Sayangnya institusi layanan publik (public services) di sini belum berani mengadopsi teknologi call center untuk menerima pengaduan dari masyarakat. Padahal, kebutuhan itu sudah ada dan sudah mendesak sifatnya.

Di Indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang memiliki layanan call center senndiri, hal ¡ni disebabkan karena biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu layanan Call Center sangat besar, padahal kebutuhan untuk memberikan pelayanan yang maksimum sangat besar.

Oleh karena itu, dengan meningkatnya kesadaran pentingnya layanan call cerner rnembuat perusahaan menjalankan strategi outsourcing yang dapat menghemat biaya sehingga kebutuhan akan pelayanan yang baik dan konsumen dapat terpenuhi.
2002
T6161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krebs, Dennis
San Diego: Harcourt Brace Jovanovich, 1988
150 KRE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melania Wahjuni Kowara
1984
S2213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Chanifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pengalaman ruang temporal threshold space yang dialami melalui proses melewati pintu. Ruang threshold dapat dihadirkan salah satunya pada area transisi bukaan, yang mana area ini biasanya ditempatkan sebuah pintu yang memiliki beberapa peran sebagai penghubung dan pemisah antar dua ruang. Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui keterkaitan antara bentuk ruang threshold dan peran pintu dengan pengalaman ambiguitas yang dihasilkan ketika dialami melalui proses melewati pintu (proses encounter). Dari studi kasus pada beberapa pintu di ruang transisi, didapat kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan antara bentuk ruang threshold dan peran pintu di ruang transisi dengan pengalaman ambiguitas yang dihasilkan.
This thesis discusses the experience of threshold space by experiencing through the process of passing through the door. One of the threshold spaces can be presented in the transition opening area, where this area has usually place a door that has several roles as a liaison and divider between the two spaces. The purpose of this thesis is to find out the relationship between the role of the door and shape of threshold space with the experience of ambiguity that is experiencing through the process of passing through the door in the transition area (encounter process). From the case study on several doors in the transition room, it can be concluded that there is a relationship between the role of the door and shape of threshold space in the transition room with the resulting ambiguity experience.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Septiyana
Abstrak :
Katingan Mentaya Project (KMP) merupakan habitat bagi beragam flora dan fauna namun beberapa spesies sudah dinyatakan dengan status konservasi terancam punah. Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi keanekaragaman dan menganalisis kelimpahan jenis mamalia berdasarkan tingkat perjumpaan yang terdeteksi camera trap di DAS Mentaya, KMP. Hasil dari 171 unit camera trap dengan trap night effective 14.033 hari di DAS Mentaya ditemukan sebanyak 29 spesies, 18 famili dan 7 ordo dari Kelas Mamalia. Nilai indeks keanekaragaman mamalia (H’) dihitung menggunakan perhitungan Shannon-Weiner dengan nilai sebesar 2,60 atau memiliki keanekaragaman sedang. Satwa dengan tingkat perjumpaan tertinggi adalah bajing kelapa (Callosciurus notatus) dengan total 2,32 foto/100 hari trap night effective (TN), kemudian diikuti oleh pelanduk kanchil (Tragulus kanchil) dengan 1,59 foto/100 hari TN, dan monyet beruk (Macaca nemestrina) dengan 1,19 foto/100 hari TN. Pada penelitian ini nilai kelimpahan diasumsikan sebanding dengan tingkat perjumpaan. Satwa dengan nilai kelimpahan jenis tertinggi adalah bajing kelapa, diikuti oleh pelanduk kanchil, dan monyet beruk. ......Katingan Mentaya Project (KMP) is a habitat for variety of flora and fauna but several species have been declared endangered. The purpose of this study was to inventory the diversity and analyze the abundance of mammals based on encounter rates detected by camera traps in the Mentaya Watershed, KMP. The results of 171 camera traps with 14.033 days of effective trap night found 29 species, 18 families and 7 orders from the Mammal Class. The index value of mammalian diversity (H') was calculated using the Shannon-Weiner calculation with a value of 2.60 or had moderate diversity. The animal with the highest encounter rate was the plantain squirrel (Callosciurus notatus) with a total of 2.32 photos/100 days trap night effective (TN), followed by the lesser mouse deer (Tragulus kanchil) with 1.59 photos/100 days TN, and the pig-tailed macaque (Macaca nemestrina) at 1.19 photos/100 days TN. In this study, the abundance value is assumed to be proportional to the encounter rate. The animal with the highest species abundance value was the plantain squirrel, followed by the lesser mouse deer, and the pig-tailed macaque.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Susanto
Abstrak :
Penelitian tentang struktur komunitas Amfibi di kampus UI Depok telah dilakukan pada bulan Januari?April 2006. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey (VES). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis Bangsa Anura yang termasuk ke dalam 4 Famili yang hidup di 5 tipe habitat yang berbeda. Bufo melanostictus merupakan jenis yang dominan di lima tipe habitat yang ada di kampus UI Depok. Tipe habitat perairan tenang yang ditumbuhi banyak vegetasi (kolam dan rawa) merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman Anura paling tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan nilai Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener sebesar 2,04, indeks kemerataan jenis sebesar 0,93, dan terdapat 9 jenis Anura. Indeks kesamaan Sorenson menunjukkan bahwa tipe habitat perairan tenang yang banyak ditumbuhi vegetasi mempunyai komunitas Anura yang mirip dengan perairan tenang yang luas (situ). Pengelompokan komunitas Anura menggunakan metode UPGMA berdasarkan nilai indeks kesamaan Sorenson mengelompokkan kedua tipe habitat tersebut menjadi satu, karena kemiripan komposisi jenis Anura penyusunnya. Keberadaan wilayah perairan dan vegetasi sangat berperan dalam mendukung kehidupan Anura, terutama dalam proses berbiak, sehingga pengelola kampus UI Depok harus mempertahankan keberadaannya.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S31418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Mayangsari
Abstrak :
Film yang berjudul All' Best Friend's Wedding adalah sebuah film yang mengangkat permasalahan cinta yang berawal dari sebuah relasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis melalui pendekatan teori dari Martin Buber. Relasi yang terjadi diantara empat tokoh utama dalam film memunculkan adanya relasi cinta yang kemudian membawa manusia pada pencapaian kesatuan dengan uhan. Konsep Freud digunakan sebagai pembeda yang menunjukkan bahwa cinta dapat dilihat dalam dua sudut pandang yang berbeda.
My Best Friend's Wedding is a movie which take up the problem of love based on relation. The analysis using descriptive analytic method standing on theory approximation from Martin Buber. Relation which happened to four leading figure on the movie appeared love relation and bring human being to reach a unity with God. Freud's conceV use as a distinction which show that love can see in a two different points of view.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhisma Gusti Anugra
Abstrak :
ABSTRACT
Taman Nasional Baluran merupakan taman nasional yang terletak di Kabupaten Situbondo Jawa Timur dan merupakan habitat alami dari Jalak putih-punggung abu. Jalak putih-punggung abu (Acridotheres tricolor Horsfield, 1821) merupakan burung berukuran sedang (23 cm) dari famili sturnidae. Populasi jalak putih umum dijumpai di savana, namun belum ada catatan mengenai populasi burung tersebut di habitat lain selain savana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan relatif dan penggunaan habitat dari populasi jalak putih-punggung abu pada beberapa habitat di Baluran. Kelimpahan relatif populasi jalak putih dihitung dengan menggunakan rumus encounter rates, sedangkan penggunaan habitat akan dianalisis dengan menggunakan PCA. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018 di 6 habitat berbeda yaitu savana padang rumput, savana hutan, savana restorasi, hutan musim, hutan akasia, dan hutan pantai. Berdasarkan hasil perhitungan encounter rates habitat savana padang rumput memiliki nilai encounter rates tertinggi sebesar 11,16; sedangkan habitat hutan pantai menjadi habitat dengan nilai encounter rates terendah sebesar 0. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa penggunaan habitat jalak putih-punggung abu cenderung ditentukan berdasarkan oleh struktur habitat dengan banyak Brachiaria reptans Acacia nilotica, gebang, (Corypha utan), terdapat batang pohon mati, dan pohon berdiameter besar, serta keberadaan pohon asam (Tamarindus indica) dan serasah yang sedikit.
ABSTRACT
Baluran National Park (TNB) is a national park located in Situbondo Regency, East Java one of the natural habitats of the Grey-Backed Myna. Grey-backed myna (Acridotheres tricolor Horsfield, 1821) is a medium-sized bird (23 cm) from the family sturnidae. The population of grey-backed myna is common in savannahs, but there is no record of these bird populations in habitats other than savanna. This study aims to determine the relative abundance and habitat use of grey-backed myna populations in several habitats in Baluran. The relative abundance of the grey-backed myna population is calculated using the encounter rates, while the habitat use will be analyzed using PCA. The study was conducted in October to November 2018 in 6 different habitats: grassland savannah, woodland savannah, restoration savannah, dry minsoon forest, acacia forest, and beach forest. The results showed that grassland savannah had the highest encounter rates with score 11,16; and the beach forest is a habitat with the lowest encounter rates with score 0. The results of PCA analysis show that the habitat use of grey-backed myna tends to be determined by habitat structure with the abundant of Brachiaria reptans, Acacia nilotica, gebang (Corypha utan), dead tree stem, and trees with large diameter, also a habitat with fewer tamarind trees (Tamarindus indica) and detritus.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulina Lestari
Abstrak :
Dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat dan konsumen yang semakin cerdas, membuat para penyedia jasa layanan tertarik untuk meningkatkan hubungan-hubungan dengan konsumen dan membangun loyalitas konsumen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh service encounter quality dimensions yaitu technical quality, empathy, dan physical environment terhadap perceived value, customer satisfaction dan loyalty melalui perceived risk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa technical quality, empathy dan physical environment berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction dan perceived value. Perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Customer satisfaction dan perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty. Pengaruh perceived risk terhadap hubungan customer satisfaction dan perceived value dengan customer loyalty tidak signifikan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jackie Lai - Ming Tam meneliti hubungan antara unsur tersebut dan menyatakan ada hubungan yang signifikan diantara mereka. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya diduga karena adanya perbedaan budaya yang dimiliki.
In the face of increasing competition and increasingly savvy consumers, making the service providers interested in improving their relationships with consumers and build customer loyalty. The purpose of this study was to analyze the effect of service encounter quality dimensions, namely technical quality, empathy, and physical environment on the perceived value, customer satisfaction and loyalty through perceived risk. The results showed that the technical quality, empathy and physical environment have a significant effect on customer satisfaction and perceived value. Significant effect on the perceived value and customer satisfaction. Customer satisfaction and perceived value have a significant effect on customer loyalty. Influence on the relationship between perceived risk and perceived value and customer satisfaction to customer loyalty is not significant. Previous research conducted by Jackie Lai - Ming Tam investigated the relationship between these elements and expressed no significant relationship between them. The results of this study have differences with the results of previous studies presumably because of differences in the culture.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>