Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fariz Muriyadi
Abstrak :
Walaupun sudah digunakan sejak tahun 1893, biodiesel masih menyisakan banyak permasalahan yang harus diatasi agar dapat sepenuhnya dapat menggantikan petroleum diesel dari minyak bumi tanpa mengurangi nilai guna dari mesinnya. Penelitian yang sudah ada menunjukan bahwa dari sisi BHP dan emisi tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan dengan pemakaian bahan bakar alternatif ini, akan tetapi salah satu masalah yang cukup signifikan adalah pertumbuhan deposit yang lebih tinggi. Melalui penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan deposit ini terbukti menghasilkan banyak masalah yang akhirnya bisa menurunkan performa mesin, sehingga dibutuhkan pengujian endurance untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biodiesel terhadap daya tahan kerja mesin. Riset ini membandingkan B7,5 dan B50 dalam sisi pertumbuhan deposit, komposisi deposit, serta efek deposit terhadap kualitas kerja mesin. Hasil menunjukan bahwa biodiesel menghasilkan deposit yang lebih banyak, akan tetapi belum menunjukan penurunan performa yang berarti dalam pengujian endurance 200 jam. ......Although has been used since 1893, biodiesel still leaves behind many troubles that must be overcame, so it can replace diesel from petroleum without reducing utility value of the engine. Existing research shows that there is no significant change to BHP and the emission using this alternative fuel, but there is one significant problem where deposit growth higher. Deposit growth is proven giving a lot of problems that can decrease engine performance, so endurance testing is needed to determine how much the influence of biodiesel to engine working durability. This research compares deposit growth, deposit composition, and deposit effect between B7,5 and B50 to quality of engine working. Results shows that biodiesel produce more deposits, but has not shown significant performance decreasing in 200 hours endurance testing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi
Abstrak :
Ketahanan nasional merupakan integrasi seluruh aspek kehidupan (gatra), termasuk gatra politik. Peningkatan ketahanan nasional berarti juga meningkatkan ketahanan politik. Ada dua esensi ketahanan politik, yakni partisipasi politik dan kedewasaan politik. Pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik dapat dilakukan melalui jalur pendidikan sekolah, termasuk di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana peran sekolah dasar bagi peningkatan ketahanan politik. Pendidikan politik di sekolah dasar dapat juga dijadikan wadah untuk menumbuhkan kesadaran dan kepadulian siswa terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sekolah dasar memiliki peran penting dalam menanamkan sikap dan perilaku yang kondusif terhadap pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik kendati partisipasi politik dalam arti yang nyata balum dapat dilakukan oleh siswa sekolah dasar, akan tetapi sikap dan perilaku yang kondusif bagi pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik dapat diajarkan sejak dini termasuk pada jenjang sekolah dasar. Penyelidikan dilakukan terhadap 94 orang siswa kelas VI pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sikap dan perilaku partisipatif siswa sekolah dasar dapat dilakukan melalui empat proses, yakni : (1) membuka kesempatan yang luas bagi anak siswa untuk mampu dan berani mengemukakan pendapatnya di kelas maupun di luar kelas, (2) memotivasi perhatian siswa terhadap isu-isu politik (3) mendorong keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, dan (4) menjadikan pemilihan ketua kelas sebagai wadah latihan demokrasi. Sikap dan perilaku yang kondusif bagi kedewasaan politik di sekolah dasar dapat dikembangkan dengan cara : (1) memfasilitasi perbedaan pendapat di kalangan siswa sehingga mereka mampu menyelesaikan perbedaan pendapat (konflik) dengan menggunakan cara-cara yang positif (2) mendorong kesediaan siswa untuk mentaati peraturan sekolah, dan (3) menumbuhkan kesediaan siswa untuk hidup berdampingan kendati diantara mereka terdapat perbedaan suku, agama, ras, dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Pendidikan politik di sekolah dasar tidak memerlukan mata pelajaran khusus. Partisipasi maupun kedewasaan politik dapat diaplikasikan dalam berbagai mata pelajaran. Kesediaan mentaati peraturan dan sportivitas misalnya dapat dikembangkan dalam kegiatan olah raga. Pendidikan politik juga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara. Materi pelajaran seperti ilmu bumi, sejarah, bahasa, Pancasila, dan agama dapat cukap efektif dalam menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bangsa dan negara. Media belajar seperti melalui gambar dinding yang memuat peta Indonesia, tempat-tempat bersejarah, gambar peristiwa penting, dan hal-hal yang terkait dengan perjalanan hidup bangsa cukup efektif dalam menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Dengan keterbatasannya, sekolah dasar memiliki peran penting bagi pendidikan politik siswa sekolah dasar. Analisis penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sikap dan perilaku siswa sekolah dasar sangat tergantung pada cara mendidik guru di sekolah dan orang tua di rumah. Dengan demikian peningkatan peran pendidikan politik di sekolah dasar tentu saja mempersyaratkan kompetensi guru sekolah dasar.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 7998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Devony
Abstrak :
Salah satu bentuk modal pembangunan adalah sumber daya manusia yang sehat yaitu sehat fisik, mental dan sosial. Remaja yang sehat dan memiliki daya tahan jantung paru yang baik akan mampu berprestasi dalam pelajaran maupun pekerjaan sehingga produktivitasnya meningkat, sementara dari hasil survei dan penelitian tentang kesegaran jasmani dari tahun 1990 sampai tahun 2000 ditemukan bahwa lebih dari 50% remaja siswa SMA mempunyai tingkat kesegaran jasmani kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran daya tahan jantung paru dan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan daya tahan jantung paru yaitu persentase lemak tubuh, kadar hemoglobin, denyut nadi, kebiasaan merokok, frekuensi olahraga, lama olahraga, jenis olahraga, umur dan jenis kelamin pada siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 kota Depok tahun 2004. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional atau potong lintang. Sampel penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 kota Depok sebanyak 190 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur daya tahan jantung paru, persentase lemak tubuh, kadar hemoglobin, denyut nadi istirahat dan wawancara untuk mengetahui kebiasaan merokok, frekuensi olahraga, lama olahraga, jenis olahraga, umur dan jenis kelamin. Analisis data dilakukan secara univariat (rata-rata dan frekuensi), bivariat (uji korelasi dan Khai kuadrat untuk melihat faktor yang berhubungan dengan daya tahan jantung paru), multivariat (uji regresi logistrk berganda untuk melihat faktor yang paling dominan berhubungan dengan daya tahan jantung paru). Hasil penelitian menemukan sebagian besar siswa (68,9 %) mempunyai daya tahan jantung paru dengan kategori kurang dam hanya 31,1 % siswa dengan daya tahan jantung paru kategori baik. Analisis bivariat mendapatkan hubungan yang bermakna antara umur (p = 0,047), jenis kelamin (p = 0,019), persentase lemak tubuh (p = 0,013), kadar hemoglobin (p = 0,002), denyut nadi istirahat (p = 0,000), frekuensi olahraga seminggu (p = 0,000) dan lama olahraga seminggu (p = 0,000) dengan daya tahan jantung pare, sedangkan kebiasaan merokok tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p = 0,34) dengan daya tahan jantung paru. Analisis multivariat mendapatkan vanabel yang paling dominan berhubungan dengan daya tahan jantung paru adalah frekuensi olahraga dalam seminggu (OR = 5,455). Pembinaan program olahraga intensif perlu dilakukan di sekolah baik pada saat jam pelajaran olahraga dan kesehatan maupun pembinaan kegiatan ekstrakurikuler maupun di rumah. Untuk menunjang pelaksanaan program ini perlu adanya kerjasama yang baik antara Departemen Pendidikan Nasional dengan Departemen Kesehatan dalam melakukan survei tingkat kesegaran jasmani pada remaja sekolah.
Factors Related To Cardiorespiratory Endurance Of SMA 1 And SMa 3 Depok Students In 2004One primary point of view needed for succeeding all subjects of development and progree in this country is to have a good physical, mental and social health. Adolescent with good cardiorespiratory endurance will be able to reach a positive achievement whether in studying or working, so that their productivity increase. Whereas, other 50 % of SMA students still have a lower cardiorespiratory endurance. This research is aimed at knowing the perspective of cardiorespiratory endurance and several related factors surch as: body fat percentage, hemoglobin, pulse, smoking habits, duration and frequency of sportsactivity, sort of sports, age and gender of SMA 1 and SMA 3 Depok Students in 2004. The type of research is quantitative, using sectional cross device or transversal. Research samples are 190 SMA land SMA 3 Depok students. Data is gathered by measuring cardiorespiratory endurance, body fat percentage, hemoglobin level, pulse during resting, and by interviewing them of smoking habits, durations and frequency of sports activity, sort of sport, age and gender. Data analyzing process is applied univariantly (average and frequency), bivariaotly (correlation test and chi quadrat), Multivariant (double logistic regression) The research finally finds most students (58,9%) have a lower cardiorespiratory endurance while 31,1% have a good one. Bivariant analysis abtains a meaningful relationship between age (p = 0,047), gender (p = 0,019), body fat percentage (p = 0,013), hemoglobin level (p = 0,002), puts during resting (p = 0,000), sports activity frequency per week (p = 0,000), sports activity duration per week (p = 0,000) and cardiorespiratory endurance, whereas smoking habits has no relationship with cardiorespiratory endurance Multivariant analysis obtains most dominant variable connected with cardiorespiratory endurance : sports activity frequency per week (OR = 5,455), hemoglobin level (OR = 4,721), puts during resting (OR= 5,103) and body fat percentage (OR = 2,979). Establishing an intensive sports program is needed to apply at school whether in sports class/lesson or in extracurricular activities. Application of this program needs good cooperation between national education dept and health dept.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumawijaya
Abstrak :
Sebagai negara yang sangat kaya sumber daya alam, pendidikan harus diprioritaskan agar mampu menggali dan memanfatkannya untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Kekurangan sandang dan pangan yang sangat mengenaskan dialami oleh hampir sebagian besar penduduk Indonesia akibat- krisis moneter, salah satunya diakibatkan oleh sikap ketergantungan terhadap produk negara lain. Di era reformasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memulai pemberdayaan kekayaan alam yang maksimal, yaitu dengan menata sistem pendidikan agar sumber daya Indonesia ahli dan profesional. Menengok ke belakang pemberdayaan pendidikan di era ORBA sudah dilakukan namun tidak tuntas, yaitu hanya sebatas mencanangkan SD masuk desa kalaupun tanpa menitikberatkan pada kwalitas. Sesuatu yang sudah dimulai sekarang harus dituntaskan dimana orientasi pendidikan dan pengajaran mencetak lulusan yang berkwaliatas. Lulusan yang berkwalitas sangat tergantung oleh faktor internal dan faktor eskternal. Faktor internal yaitu: guru SD tidak merata, bangunan gedung dan sarana belajar tidak memadai bahkan rusak parah, kurikulum dalam KBM kurang berjalan dengan baik. Faktor Eksternal, yaitu: peran masyarakat kurang dalam mendukung kemajuan pendidikan. Dalam upaya mewujudkan ketahanan, yang paling mendasar adalah menciptakan ketahanan berlapis dengan mengkondisikan ketahanan individu, ketahanan keluarga dan ketahanan sekolah, dengan tiga ketahanan tersebut akan tercipta ketangguhan, dengan demikian ketahanan Masyarakat dan Ketahanan Nasional akan terwujud.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T11050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rakhman
Abstrak :
Kalimantan Barat adalah bagian dari wilayah Negara Republik Indonesia yang terdiri atas 6 Kabupaten dan 1 Kotamadya dengan luas wilayah 146.760 Km2 dan merupakan seperlima luas dari pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk ± 3.228.073 jiwa, yang jumlah Pria 1.644.509 jiwa dan jumlah Wanita 1.583.564 jiwa (BPS Kai.-Bar 1990). Kalimantan Barat mempunyai potensi sumber daya alam yang relatif cukup besar terutama hasil hutan, pertambangan, perkebunan, namun pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan. Luas kawasan hutan Kalimantan Barat meliputi 9.121.093 Ha (62%)dengan rincian sebagai berikut : Hutan Suaka dan Satwa : 1.303.106 ha Hutan Lindung : 2.011.045 ha -- Hutan Produksi : 4.347.296 ha Hutan Produksi yang dikonversi : 1.459.291 ha Kebijaksanaan pada saat ini ditekankan pada usaha-usaha rehabilitasi hutan melalui program penghijauan dan reboisasi serta hutan tanam industri (Parjoko S. 1993).
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Supriyadi
Abstrak :
Produk makanan halal merupakan hal yang sangat esensial bagi masyarakat Indonesia di mana mayoritas penduduknya adalah umat Islam sehingga perlu didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah yang baik sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam mengkonsumsi berbagai produk makanan tersebut. Penulisan tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana bentuk kebijakan pemerintah tentang labelisasi halal terhadap produk industri makanan di Indonesia, selain itu juga untuk melihat berapa besar pengaruh kebijakan labelisasi halal, kualitas produksi makanan dan harga produksi makanan terhadap hasil penjualan produk industri makanan. Di samping kedua hal tersebut penelitian ini juga bertujuan untuk mengestimasi berapa besar dampak labelisasi halal pada Industri makanan terhadap ketahanan perusahaan. Dalam mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana bentuk kebijakan pemerintah tentang labelisasi halal terhadap produk industri makanan di Indonesia dilakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap data-data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap pihak-pihak berkompeten dalam pembuatan kebijakan mengenai labelisasi halal serta dari studi pustaka yang dilaksanakan. Sedangkan untuk melihat berapa besar pengaruh kebijakan labelisasi halal, kualitas produksi makanan dan harga produksi makanan terhadap hasil penjualan produk industri makanan serta untuk mengestimasi berapa besar dampak labelisasi halal pada Industri makanan terhadap ketahanan perusahaan.digunakan metode survei melalui pengisian questioner yang ditujukan terhadap perusahaan-perusahaan produk industri makanan yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek). Dari hasil penelitian dan analisis terhadap data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebijakan labelisasi halal yang digunakan oleh produk industri makanan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penjualan produk industri makanan di Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, dampak kebijakan labelisasi halal tersebut terhadap ketahanan perusahaan yang menggunakan label halal dan telah mendapatkan sertifikasi halal dari pemerintah-pun adalah sangat signifikan.
"Halal" food product is essential for Indonesian people whom majorities are moslems. Therefore, to create guaranteed of "halal" food atmosphere, it should be supported by government's policies i.e. food, beverage, drug, cosmetic and other product. The purpose of this thesis is to describe and analyze the form of government's policies with regard to halal-labeling to food halal product industry in Indonesia, in spite of this, it's also to see how deep the effect of policies of halal-labeling, quality and price of the product to sales revenue. Despite of those things, this observation has a purpose to estimate how deep is the impact of halal-labeling in food industry to the company resilient. To describe and analyze the format of government's policy for halal-labeling to food industry in Indonesia, observation will be conducted by qualitative description analyzing to the data which is obtained from interviewing parties having competency to that policy and from related literature. This thesis will also observe how deep is the effect of the halal-labeling policy, quality and price of the product to the sales revenue. Moreover, the observation will estimate how deep the impact of the (halal-labeling in food industry to the company resilient. Questioner instrument will be used in this survey and distributed to some consumer-goods companies, particularly to food production, located in Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi areas (Jabotabek). Through the conclusion of these observation and analysis, the policy of halal-labeling used by food industry is significantly affected to its sales revenue in Indonesia at this moment. As a result, halal-labeling policy to company resilient is really significant, particularly to the companies which have already got halal-label and certification from government.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Juwanda
Abstrak :
Penyakit layu fusarium atau moler adalah penyakit utama pada bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxypsporum f. sp. cepae (Foc), yaitu sejenis jamur tular tanah dan pada umumnya bersifat sistemik sehingga sulit dikendalikan dengan fungisida. Kerugian akibat penyakit moler ini dapat mencapai 50%, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Akibatnya terjadi penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Sehingga perlu sekiranya penggunaan varietas tahan penyakit moler dan berdaya hasil tinggi. Induksi ketahanan merupakan salah satu metode untuk mendapatkan kultivar bawang merah tahan penyakit layu fusarium. Induksi ketahanan dapat dilakukan secara in vitro dengan agen penginduksi berupa bahan kimia seperti asam salisilat. Untuk mengetahui respon asam salisilat dalam menginduksi ketahanan dilakukan dengan menggunakan asam fusarat sebagai bahan penyeleksi untuk mendapat planlet tahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat respon tunas bawang merah kultivar Bima Brebes secara in vitro terhadap keefektifan asam salisilat berbagai konsentrasi (0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, dan 7,5 ppm) dalam menginduksi ketahanan yang selanjutnya dilakukan seleksi untuk karakter ketahanan penyakit dengan asam fusarat sebagai agen penyeleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asams alisilat eksogen mampu meningkatkan ketahanan planlet bawang merah yang ditunjukan dengan penurunan intensitas serangan fusarium, menurunkan status ketahanan planlet dari rentan menjadi moderat. Konsentrasi terbaik asam salisilat dalam menginduksi ketahanan planlet bawang merah adalah 5 ppm dan 7,5 ppm.

Fusarium whitere disesase or moler is a major disesase on shallot that is caused by Fusarium oxypsporum f. Sp. Cepae (Foc), it is spread soil mushroom kind and generally sistemacally hence it?s dificult controled by fungicid. Suffer caused by this moler disesase can reache 50% moreover can cause failed fiver. For that reason it needs the use of varietes endurance of moler disesase and high productivity. Endurance induction is one of the methods to get shallot cultivar endure fusarium whietere disease. Endurance induction can be done in vitro with the inducing agent is chemist matter likes salisilic acid. For knowing the respon of salisilyc acid in inducing the indurance is done by using fusarat acid as selector matter to get endurance planlet. This research is done to recogize the respon of bud Bima cultivar shallot of Brebes in vitro againts the effectity of salisilyc acid of vareites of concentration (0 ppm, 2.5 ppm, and 7.5 ppm) in inducing endurance then it?s done selection to get endurance character of disease by exogen salisilyc acid able to impove shallot planlet endurance that is showen by descent intensities of fusarium attact, descending planlet endurance status form susceptibe become moderate. The best concentration of salisilyc acid in inducing onion planlet endurance is 5 ppm and 7.5 ppm.
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), 2016
630 AGRIN 20:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Suryani
Abstrak :
Penelitian ini hendak menjawab permasalahan kondisi pesantren salafiah serta strategi memberdayakannya ditinjau dari Perspektif Ketahanan Nasional. Penelitian ini menjadikan wawancara, observasi, dan studi literatur sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian melalui analisis SWOT menunjukkan pesantren Al-Munawar berada pada posisi kuadran kedua sedangkan pesantren Miftahul Huda dan Sukahideng menempati posisi kuadran pertama. Selain itu pesantren Al-Munawar dapat dikatakan sebagai pesantren lokal yang hanya berfungsi sebagai tempat tinggal sambil mengaji kitab kuning yang hanya dikaji melalui ilmu alat saja. Pesantren Sukahideng merupakan pesantren salafiah ideal yang mampu menunjukkan variasi kebutuhan santri untuk menjadikan basis pesantren sebagai suplemen dan komplemen pendidikan formal, dengan tidak mengabaikan keberadaaan santri yang menjadikan pesantren sebagai substitusi pendidikan formal. Sementara itu pesantren Miftahul Huda merupakan model pesantren substitusi pendidikan formal terlepas dari berbagai kelemahannya. Era otonomi daerah merupakan keharusan pemerintah memberdayakan diri dan berbenah diri, dalam kapasitasnya sebagai pemberdaya dengan mengevaluasi program-program pemerintah selama ini terhadap pesantren salafiah. Kunci utama strategi memberdayakan ini sebenarnya ada pada kyai pimpinan pesantren, sedangkan kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia pesantren (terutama santri) sangat tergantung pada kualifikasi keilmuan pendidik pesantren, dengan dukungan program kelembagaan pesantren yang terencana, terpola dan dilembagakan secara resmi serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan ilmiah. Strategi memberdayakan pesantren melalui metode pembinaan dan kemitraan dengan Pola Pemikiran Kerangka Esman (baik variabel lembaga maupun variabel kaitan), menyangkut kualitas sumber daya manusia pesantren dan lembaganya. Strategi memberdayakannya dapat dikategorikan pada dua hal, yaitu strategi umum menyangkut keseluruhan pesantren serta strategi khusus untuk pesantren salafiah sampel penelitian sehingga tercipta keuletan dan ketangguhan serta kesejahteraan dan keamanan yang akhirnya bermuara pada tingkat Ketahanan Nasional.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T7070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmi
Abstrak :
Bergulirnya Undang-Undang nomor 22 / 1999, tentang pemerintahan daerah, memberi peluang bagi daerah-daerah untuk mengurus rumah tangganya sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Sistem pemerintahan Nagari yang semenjak dahulu pernah berlaku di Minangkabau, kembali muncul. Pemerintahan Nagari mempunyai suatu wilayah kesatuan masyarakat hukum adat yang otonom yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional. Dengan demikian pemerintahan Nagari dapat mengembangkan peran serta seluruh masyarakat secara demokratis dengan memanfaatkan nilai-nilai budaya Minangkabau serta peranan lembaga adat dan lembaga lainnya sebagai mitra kerja dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Keinginan yang kuat bagi masyarakat Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung untuk kembali pada sistem pemerintahan Nagari pada hakekatnya masyarakat sangat ingin memfungsikan kembali unsur-unsur yang terdapat dalam sistem pemerintahan Nagari yang disebut dengan Tungku Tigo Sajarangan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat Nagari. Tiga unsur yang saling memberi kontribusi satu sama lainnya dan mempunyai peranan masing-masing yang sangat penting dalam suatu Nagari. Tiga unsur tersebut adalah Penghulu sebagai pemegang kekuasaan dibidang adat, Alim Ulama sebagai pemegang kekuasaan tertinggi bidang agama, cerdik pandai memegang peranan sebagai pemikir, peranan ketiga unsur ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nagari. Adapun pemulihan sistem pemerintahan Nagari yang dilaksanakan saat ini tidak seratus persen kembali pada sistem pemerintahan Nagari yang berlaku pada zaman dahulu, namun tentulah sistem pemerintahan Nagari yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Karena sebagai suatu aturan hidup adat Miinangkabau tidaklah bersifat kaku, sifat adat Babuhue Sintak yang artinya simpul atau ikatannya dapat dikencangkan atau dilonggarkan. Adat Minangkabau dapat menerima perkembangan baru sesuai pertimbangan Attie jo Patuik, menurut logika orang Minangkabau. Dengan berhasilnya sistem pemerintahan Nagari dalam mempertahan ketahanan daerahnya dari ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam daerahnya, sekaligus dapat meningkatkan ketahanan Nasional dan integrasi Nasional dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Lina
Abstrak :
Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian diet rendah kalori seimbang yang dihitung berdasarkan defisit 1000 kkal/hari dari diet dan olahraga erobik yang disesuaikan dengan kemampuan maksimal berolahraga masing-masing individu terhadap berat badan (BB), indeks massa tubuh (MT), tebal lipatan Kulit total (TLK), massa lemak (ML), profil lipid, dan volume oksigen maksimal (VO2max). Tempat : Pusat kebugaran Fit'n Chic, Kelapa Gading. Metodologi : Setelah mendapat persetujuan etik dari Panitia Penilai Etik Penelitian, FKUI diperoleh 26 orang perempuan peserta program penurunan berat badan yang bersedia mengikuti penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental pre- dan pasca- tes dengan menggunakan subyek yang sama sebagai kontrol dan perlakuan. Masing-masing individu mendapat diet rendah kalori seimbang dan olahraga erobik selama 12 minggu. Diet rendah kalori seimbang diberikan berdasarkan pengurangan pemberian kalori/defisit sebesar 1000 kkal/hari dengan perhitungan diet dikurangi rata-rata antara 600 sampai dengan 800 kkal dan energi yang dikeluarkan selama olahraga erobik yang diprogramakan rata-rata antara 200 sampai dengan 400 kkal. Sebelum diberikan olahraga erobik dilakukan tes Cooper untuk menilai kemampuan maksimal masing-masing individu dalam berolahraga. Olahraga erobik diberikan dengan intensitas 60-80% kemampuan maksimal, frekuensi 5 kali seminggu, lama 60 menit. Diet yang diberikan rata-rata 900 - 1100 kkal/hari. Hasil : Terjadi penurunan berat badan secara bermakna (p < 0,05) dari 73,6 ± 11,17 kg menjadi 64,9 ± 10,08 kg (penurunan 11,81%); Penurunan IMT secara bermakna (p < 0,05) dari 29,62 ± 4,53 menjadi 26,10 ± 4.0 kg/m2 (perubahan 11,88%); Penurunan TLK secara bermakna (p < 0,05) dari 103,31 ± 18,39 mm menjadi 64,53 ± 14,13 mm (perubahan 37,54%); penurunan ML secara bermakna (p < 0,05) dari 35,60 ± 3,07 menjadi 24,96 ± 4,46 % (perubahan sebesar 29,89%); penurunan TG secara bermakna (p < 0,05) dari 126,23 ± 44,82 menjadi 109,89 ± 32,89 mg/dL (perubahan 12,94%); penurunan KT secara bermakna (p < 0,05) dart 206,15 ± 22,93 menjadi 182,12 ± 14,09 mg/dL (perubahan 11,66%); penurunan LDL secara bermakna (p < 0,05) dart 130,77 ± 25,11 menjadi 109,27 ± 17,83 mg/dL (perubahan sebesar 16,44%). Terjadi peningkatan VO2max secara bermakna (p < 0,05) dari 27,87 ± 2,75 menjadi 33,70 ± 2,75 ml/kg BB/min (perubahan 20,92%). Terjadi sedikit peningkatan HDL sebesar 0,62 mg/dL (1,24%) yang secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan: Dengan diet rendah kalori seimbang dan olahraga erobik dengan dosis yang disesuaikan kemampuan masing-masing individu sangat efektif untuk menurunkan berat badan, IMT, tebal lemak bawah kulit, persentase massa lemak, memperbaiki profil lipid, dan meningkatkan VO2maks.
Objective: To determine the effects of balanced LCD and endurance exercise with appropriate individual maximal capacity on body weight, body mass index (BM), total skin fold (TSF), percent body fat (BF), lipid profiles, and V02 max Location: Fit'n Chic fitness centre, Kelapa Gading. Methods: Twenty six overweight women were studied in a pre and post test, using control group as the same subjects as the treatment group. Subjects received a balanced LCD and endurance exercise for 12 weeks. Balanced LCD was given based on energy deficit 1000 kkal/day from diet and exercise. Deficit from diet was 600 to 800 kkal. The calorie from the diet was given within 900 - 1100 kkal/day and energy expenditure from endurance exercise was 200 to 400 kkal. All subject bad to undergo Cooper test for designing the intensity of the endurance program. Endurance exercise 60 - 80% V02max for 60 minutes, 5 days a week. The procedures followed were in accordance with the ethical Committee of the Department of Medicine, University of Indonesia. Results: Balanced LCD and endurance exercise, decreased body weight 8,7 kg (11,81%) (p< 0,05) from 73,6 ± 11,17 to 64,9 t 10,08 kg BM1 decreased 11,88% (p < 0,05) from 29,62 t 4,53 to 26,10 ±4.0 kglm2), TSF decreased 37,54% (p < 0,05) from 103,31 t 18,39 to 64,53 ± 14,13 mm , percent BF decreased 29,89% (p < 0,05) from 35,60 t 3,07 to 24,96 ± 4,46 % , TG decreased 12,94% (p < 0,05) from 126,23 t 44,82 to 109,89 t 32,89 mg/dL, total cholesterol decreased 11,66% (p < 0,05) from 206,15 ± 22,93 to 182,12 ± 14,09 mg/dL, LDL decreased 16,44% (p < 0,05) from 130,77 ±25,11 to 109,27 ± 17,83 mg/dL, VO2max increased significantly (p < 0,05) before 27,87 ± 2,75 , after 33,70 t 2,75 ml/kg BW/min (changed 20,92%). IIDL increased not significantly (p > 0,05) from 32 ± 14 to 37 ± 16 mg/dL. The balanced LCD and endurance exercise with exact dose appropriate to individual performance resulted in significant weight loss, reduced BMI, TSF, percent BF, and improved lipid profiles and VO2max.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T10967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>