Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A. Harsono Soepardjo
Depok: UI-Press, 2013
PGB 0012
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indriati
Abstrak :
ABSTRAK
Keadaan perekonomian masyarakat yang terus terbelenggu dengan naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak), perlu dicarikan solusi untuk mencari alternatif pengganti minyak tanah. Telah banyak sumber energy yang dikembangkan mulai dari berbasis teknologi tinggi hingga sederhana, namun nilai jualnya masjh relatif mahal. Ada satu sumber energi alternatif yang belum tersentuh yaitu limbah minyak berupa lumpur minyak atau sering disebut sludge oil. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan sludge oil menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang relatif mur.eh sehingga dapat dijadikan alternatif pengolahan limbah sludge oil. Dibuat tiga tipe percobaan briket dengan penambahan filler seperti jerami, serbuk gergaji dan arang dengan mencari hasil dan kondisi optimum. Parameter uji dilakukan secara fisika dan kimia. Parameter fisika adalah pencetakan, waktu pengeringan, tekstur, uji kekerasan, uji nyala, uji lelehan, uji jelaga dan untuk parameter kimia adalah kadar air, kadar abu, kandungan energi, kandungan logam berat (Cd, Cr, Cu, Hg, Pb), kandungan SOx dan NOx. Dari hasil penelitian didapatkan formulasi optimum, untuk brikeLsludge oil+ jerami optimum pada perbandingan komposisi sludge oil : jerami (3: 1 ); suhu pemanasan T 300°C; waktu pemanasan 90 men it, briket sludge oil + serbuk gergaji optimum pada perbandingan komposisi sl~dge oil : serbuk gergaji (3: 1 ); suhu pemanasan T 250°C; waktu pemanasan 150 men it dan briket sludge oil T arang optimum pada perbandingan komposisi (1: 1 ); suhu pemanasan T 250°C, waktu pemanasan 120 menit. Secara keseluruhan tipe briket yang paling baik adalah briket sludge oil+ arang. Selain dari bentuk fisiknya yang keras dan - . pad at, hasil parameter uji kimianya juga menghasilkan data analisa yang paling baik. Briket ini memiliki kandungan energi paling tinggi sebesar 4000 kkal/kg, kadar logam berat yang paling rendah bila dibandingkan dari kedua tipe briket yang lainnya, l
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
Abstrak :
ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi sektor industri.

Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya. Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.

Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.

Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~

Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity) menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Gumilang
Abstrak :
Potensi gas CBM di Kalimantan Tengah dapat digunakan sebagai pasokan bahan bakar pembangkit PLTGU namun belum adanya standarisasi harga jual gas CBM menyebabkan nilai keekonomian dari pembangkit berbahan bakar CBM perlu dikaji khususnya untuk harga produksi listrik yang cukup sensitif terhadap harga bahan bakar. Dalam perencanaan pengembangan pembangkit di Pulang Pisau Kalimantan Tengah akan dibangun pembangkit berkapasitas 2 x 60 MW, dengan memperhatikan produk pabrikan yang ada maka pembangkit yang dipilih adalah pembangkit berkapasitas 2 x 64 MW dengan total kapasitas 130,7 MW. Evaluasi pembangunan pembangkit PLTGU 130,7 MW dilakukan untuk menentukan harga produksi listrik dari kegiatan pembangkitan menggunakan cadangan CBM yang ada. Evaluasi akan dilakukan dengan analisa sensitifitas harga listrik terhadap perubahan harga gas CBM dan nilai IRR. Harga listrik akan dibandingkan dengan pembangkit PLTD, PLTU dan PLTGU Konvensional. Berdasarkan perhitungan dalam model finansial didapatkan kenaikan harga gas 1 US$/Mmbtu, harga listrik akan naik 0,007 US$/KWh. Untuk harga gas CBM 7US$/Mmbtu pada base case IRR sebesar 14% Interest Rate 10% didapatkan harga listrik PLTGU sebesar 0,083 US$/KWh. Pada kondisi base case harga listrik PLTGU dengan CBM mampu bersaing dengan PLTD. Meskipun lebih rendah, harga listrik PLTU akan jauh meningkat jika eksternalitas dimasukan dalam komponen biaya. Dan keterbatasan bahan bakar gas yang menyebabkan harga listrik PLTGU tinggi dapat ditekan dengan memanfaatkan gas CBM sebagai bahan bakar alternatif. ......CBM gas potential in Central Kalimantan can be used as a combined cycle power plant fuel supply, but the lack of standardization of CBM gas price led to the economic value of the CBM-fired plants need to be studied in particular for the production of electricity prices is quite sensitive to fuel prices. In planning the development of plants at Home Knives Central Kalimantan plant will be built with a capacity of 2 x 60 MW, taking into account the manufacturer's product then selected plants are plants with a capacity of 2 x 64 MW with a total capacity of 130.7 MW. Evaluation of 130,7 MW Combined Cycle Power Plant construction is done to determine the price of electricity production from generation activities using existing CBM reserves. Evaluation will be conducted with sensitivity analysis to changes in electricity prices CBM gas prices and the value of IRR. Electricity prices will be compared with diesel generators, combined cycle power plant and Conventional. Based on the calculation of the financial model obtained gas price increase 1 U.S. $ / MMBTU, electricity prices will go up 0.007 U.S. $ / kWh. For CBM gas price 7US $ / MMBtu in the base case IRR of 14% Interest Rate 10% Combined Cycle Power Plant electricity prices obtained for 0.083 U.S. $ / kWh. In the base case conditions with CBM CCGT electricity prices competitive with diesel. Although lower, the price at the plant will be much improved if externalities are included in the cost components. And limitations of the fuel gas combined cycle causing high electricity prices could be reduced by utilizing the CBM gas as an alternative fuel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranie Ismidiana Sary
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25630
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Haithami Achmad
Abstrak :
ABSTRAK
Harga bahan bakar minyak (BBM) dunia yang terus naik berpengaruh secara langsung terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Beban subsidi yang ditanggung oleh pemerintah untuk konsumsi BBM dalam negeri menyebabkan defisit anggaran pada APBN. Beban subsidi yang ditanggung oleh Pemerintah tersebut akan makin besar seiring dengan kenaikan harga BBM di pasar internasional yang pada akhirnya akan makin membebani APBN. Berkaitan dengan makin tingginya beban subsidi BBM yang ditanggung oleh pemerintah, maka pemerintah merencanakan pengembangan pola substitusi sumber energi alternatif.

Pemerintah mentargetkan untuk menghapus subsidi kerosene (minyak tanah) secara bertahap dan menggantikannya dengan pemberian subsidi liquefied petroleum gas (LPG). Program substitusi dari kerosene (minyak tanah) ke LPG tersebut didasari dengan fakta bahwa trend konsumsi energi rumah tangga dunia terutama di Asia didominasi oleh penggunaan LPG dan juga dari perhitungan beban subsidi yang ditanggung pemerintah ternyata akan lebih kecil jika subsidi dialihkan kepada penggunaan LPG. Perhitungan perbandingan besarnya subsidi kerosene (minyak tanah) dengan LPG disimulasikan dalam perhitungan model keekonomian yang hasil perhitungannya menunjukkan potensi penurunan subsidi yang akan ditanggung pemerintah dengan adanya program peralihan ke LPG sebesar Rp 15,02 trilliun / tahun. Adapun perhitungan point of supply dari rantai suplai dan distribusi LPG pertamina nasional turut disajikan yang hasil akhirnya menampilkan harga jual keekonomisan LPG pertamina nasional tanpa subsidi ke konsumen sektor rumah tangga sebesar Rp 7.231,81 / Kg.

Sehubungan dengan program substitusi tersebut dilakukan analisis pembangunan jaringan moda distribusi LPG. Langkah-langkah yang dilakukan adalah perancangan program substitusi pemerintah daerah dengan target dan waktu pencapaian, melakukan sosialisasi penggunaan LPG, analisis respon masyarakat pengguna, dan menyusun sistem distribusi dari Pertamina ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) sampai ke agen penjualan. Pada studi ini ditampilkan perhitungan nilai tambah pengembangan penggunaan LPG dari sudut pandang peluang pendirian usaha transportasi darat pendukung SPBBE bagi pihak swasta. Dari hasil simulasi perhitungan indikator kelayakan ekonomi diperoleh nilai IRR untuk usaha transportasi SPPBE sebesar 32,76% dan nilai NPV Rp 110.391.320,95 dengan jangka waktu Pay Out Time hanya 2,6 tahun sehingga peluang usaha transportasi SPPBE dinyatakan layak untuk dijalankan.
ABSTRAK
The ongoing world fuel price hike directly affects Indonesia economy. The subsidy given by the government for domestic fuel consumption created deficit in the State Budget. Subsidy given by the government will increase hand in hand with the fuel price hike in the international market, which will then eventually, give more burdens to the State Budget.

Given the condition, the government then developed a plan of alternative energy source substitute pattern. Indonesia government targets itself to eliminate kerosene subsidy in stages and replace the subsidy into liquefied petroleum gas (LPG). Substitution program from kerosene to LPG is based on the fact that the world?s household energy consumption trend, particularly in Asia, is dominated by the use of LPG. Another fact comes from the calculation that shows that subsidy given by the government will be less if the subsidy is directed to LPG.

The calculation on kerosene to LPG subsidy comparison is simulated in the economy model and the results shown that the potential government subsidy retrenchment of using LPG instead of kerosene will be Rp 15,02 trillion / year. The yield of point of supply calculation from the supply chain and LPG distribution indicate that the economical sales price of LPG without subsidy given to the household sector consumers is Rp 7.231,81 / Kg.

This study then conducted LPG distribution network development analysis to apply the substitution program. Steps taken are local government substitution program planning that is targeted by time and achievements, socialization of LPG use, analysis of consumers? response and development of distribution system from Pertamina to the LPG Station (SPPBE) and to the sales representative agents. LPG use development added value calculation of land transportation business provider from the perspective of private sector as the supporter of LPG station is also provided in this study. From the simulation of economic feasibility calculation presents that the value of IRR for LPG trucking business is 32,76% with NPV value Rp 110.391.320,95 and Pay Out Time is only 2,6 years. As a conclusion, all of those results indicate that the LPG trucking business opportunity is feasible to be implemented.
2008
T24758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amar Rachman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ferry Muhrom
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan saat ini tentang energi fosil yang merupakan roda penggerak perekonomian Indonesia adalah energi yang tidak dapat diperbaharui dan perlu di ketahui kapan dia habis sehingga segera diganti dengan energi yang dapat diperbaharui. Sistem pembangkit listrik di Indonesia masih banyak yang menggunakan sistim konvensional yaitu dengan memanfaatkan energi fosil sebagai energi primer dalam proses pembangkitan energi listrik. Terjadinya krisis energi listrik yang ditandai dengan pemadaman aliran listrik di beberapa wilayah di provinsi Sumatera selatan secara bergilir, fenomena padamnya listrik secara bergilir merupakan bukti bahwa kapasitas daya yang terpasang sudah melebihi dari kapasitas daya pembangkitan. Interkoneksi antara beberapa pulau yaitu Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Bali yang sudah terinterkoneksi dengan sistem loop tertutup melalui jaringan transmisi belum mampu mengatasi krisis energi listrik. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi energi alternatif di provinsi Sumatera selatan secara berurutan/rengking dengan menggunakan metode kuantitatif dengan model Sequential explanatory yang diformulasikan dalam penentuan alternatif strategi energi maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode AHP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi energi Air memperoleh nilai tertinggi sehingga menjadi prioritas alternatif strategi energi di Provinsi Sumatera selatan.
ABSTRACT
The current development of fossil energy, which is the driving force of the economy in Indonesia, is a non renewable energy and is in need to know when it will be exhausted so it may be replaced with renewable energy. Many powerplantsystems in Indonesia are still using conventional system that utilizes fossil energy as the primary energy in the process of electricity generation. The occurrence of electrical energy crisis is marked by blackout of electricity in some areas in South Sumatera province in rotation. Electricity blackout rotation phenomenon is proof that the installed power capacity has exceeded the generation power capacity. Interconnection among several islands, namely Java Island, Sumatera Island, and Bali Island which has been interconnected with closed loop system through transmission network has not been able to overcome the electrical energy crisis. This paper aims to create alternative energy potential scenarios in the province of South Sumatera in sequence ranking by using quantitative methods with sequential explanatory model formulated in the determination of alternative energy strategies then analyzed by usingAnalitycal Hierarchy Process AHP method. The simulation results from this research indicate that water energy potentials get the highest value so that it becomes the priority of alternative energy strategy in South Sumatera Province.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Aditya
Abstrak :
Keterbatasan sumber energi fosil berupa minyak bumi dan terus meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar kendaraan menyebabkan perlunya pengembangan energi terbarukan yang bukan energi fossil. Hal ini didukung oleh Pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2015 yang menetapkan pentahapan kewajiban minimal pemanfaatan bahan bakar nabati dengan bahan bakar minyak hingga 2025. Solusi dari permasalahan kebutuhan energi adalah dengan memanfaatkan energi alternatif, ramah lingkungan, dan bersumber dari alam sehingga mengurangi penggunaan minyak bumi. Salah satu energi alternatif yang saat ini dikembangkan yaitu bioetanol. Bioetanol merupakan cairan biokimia C2H5OH atau sering disebut etanol yang berasal dari tumbuhan, melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Berdasasarkan penelitian sebelumnya yang membahas mekanisme pencampuran antara bioetanol hydrous dengan gasoline melalui mekanisme pencampuran bahan bakar ke ruang bakar dengan perbandingan terkontrol melalui bukaan gate valve. Permasalahan dari penggunan bioetanol hydrous sebagai bahan bakar ini yaitu pemanfaatannya masih jarang digunakan, sehingga pengaruhnya terhadap mesin belum banyak diperlihatkan. Oleh karena itu, penulis meneliti lanjutan untuk mengetahui performa HP dan Torsi dan konsumsi bahan bakar pada keadaan statis menggunakan mekanisme pencampuran gasoline dan bioetanol hydrous 96 dengan variasi campuran E5, E10, E15 dengan mekanisme fuel injection. Prroses pencampuran bahan bakar menggunakan alat fuel mixer. ......Limitations of fossil energy sources in the form of petroleum and the ever increasing need for vehicle fuel caused the need for the development of renewable energy instead of fossil energy. This is supported by the Government by issuing a regulation of the Minister of energy and Mineral resources of the Republic of Indonesia number 12 year 2015 which sets minimum obligations of phasing the utilization of biofuels with fuel oil until 2025. The solution to the problem of energy needs is by making use of alternative energy, eco friendly, and sourced from nature so as to reduce the use of petroleum. One of the alternative energy that is currently developed i.e. bioetanol. Bioetanol is a liquid Biochemistry C2H5OH or often referred to ethanol derived from plants, through the process of fermentation with the aid of microorganisms. Based on previous research that discusses the mechanism of mixing between bioetanol hydrous with gasoline through the mechanism of the mixing of fuel into the combustion chamber, controlled through comparison with the opening of the gate valve. The issue of the use of hydrous bioetanol as fuel use is still rarely used, so that its effects on the machine has not been much revealed. Therefore, the author examines the follow up to find out performance HP and torque and fuel consumption on the State using the static mechanism of mixing gasoline and hydrous bioetanol 96 with a variation of the mixture E5, E10, E15 with fuel injection mechanism. Prroses mixing fuel use fuel mixer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>