Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadyan Ghaziani Fadli
"BAZNAS merupakan badan pemerintah yang pada awalnya memiliki fungsi sebagai pelaksana kegiatan usaha amil zakat di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, BAZNAS telah mendapatkan undang-undang yang menyatakan bahwa BAZNAS ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan usaha amil zakat untuk badan amil zakat daerah (propinsi dan kabupaten), sekaligus sebagai koordinator pelaporan bagi seluruh badan amil zakat milik pemerintah ataupun yang merupakan organisasi masyarakat. Namun sebagaimana organisasi yang sedang berkembang, arsitektur organisasi BAZNAS masih belum selaras antara pandangan pimpinan, proses bisnis hingga sistem TI yang dibuat. Karenanya dibutuhkan perancangan Enterprise Architecture di BAZNAS.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah penelitian untuk membuat perancangan Enterprise Architecture di BAZNAS. Penelitian dimulai dengan diskusi awal dengan manajemen BAZNAS, pengumpulan data dengan cara melakukan diskusi dan permintaan data dengan QMR, divisi Renbang dan TI BAZNAS serta analisa perancangan dengan framework TOGAF. Di akhir penelitian, hasil penelitian ini dipresentasikan ke manajemen BAZNAS untuk mendapatkan feedback dan memastikan pemetaan arsitektur saat ini serta solusi yang dibuat telah sesuai.
Enterprise Architecture merupakan salah satu solusi dari kebutuhan rancangan arsitektur tersebut dengan menselaraskan antara bisnis dan TI. Hasil penelitian ini berisikan solusi arsitektur dari BAZNAS. Diharapkan solusi ini dapat digunakan oleh Manajemen BAZNAS sebagai masukan awal dari divisi Perencanaan dan Pengembangan yang baru saja dibentuk.

BAZNAS is a governmental agency that initially has a function as an operation executive of amil zakat in Indonesia. As time goes by, BAZNAS has earned a law stating that BAZNAS has been appointed as the coordinator of business activities of amil zakat in provinces and districts, as well as the coordinator for all agencies reporting amil zakat owned by the government or community organizations. But as a growing organization, organizational architecture of BAZNAS is still not aligned between the views of the leader, business processes and the IT systems. So, it requires the design of Enterprise Architecture in BAZNAS.
Based on this, research was undertaken to make the design of Enterprise Architecture in BAZNAS. The study began with an initial discussion with the BAZNAS management, data collection by conducting discussions with QMR, the Renbang and IT divisions, and design analysis with TOGAF framework. At the end of the study, the results of this study were presented to the management of BAZNAS to get feedback and ensure the mapping of current architecture and the suitable solutions.
Enterprise Architecture is one of the solutions needed to harmonize the architectural design between business and IT. This study contains the results of the architectural solutions of BAZNAS. The solutions are expected to be used by BAZNAS Management as initial input for the newly formed, The Renbang division.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ulul Asman
"PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) memiliki visi untuk menjadi penyedia layanan digital terkemuka di bidang logistik dan maritim. Salah satu misinya adalah menghubungkan komunitas logistik melalui platform dan proses digital yang terpercaya. Oleh karena itu, ILCS mengembangkan myCargo sebagai platform yang terintegrasi dengan semua Sistem Informasi yang dimiliki masing-masing entitas komunitas logistik. Banyaknya entitas yang terkait menyebabkan proses integrasi antar SI menjadi lebih kompleks. Proses pengembangan setiap modul myCargo saat ini hanya memikirkan bagaimana modul tersebut berjalan tanpa memperhatikan proses keberlanjutan bisnis dimasa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur enterprise myCargo sehingga proses pengembangan setiap modul di dalamnya berjalan sesuai dengan strategi bisnis dan memiliki standarisasi baik. Arsitektur enterprise dibangun dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF. Hasil akhir dari penelitian ini adalah desain arsitektur enterprise yang dapat menggambarkan kesenjangan yang dimiliki oleh ILCS saat ini sebagai evaluasi untuk merencanakan dan menetapkan sasaran kerja selanjutnya.

PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) has a vision to become a leading digital service provider in the field of logistics and maritime. One of its missions is to connect the logistics community through trusted digital platforms and processes. Therefore, ILCS developed myCargo as an integrated platform with all Information Systems owned by each logistics community entity. The number of related entities causes the integration process between IS to be more complex. The development process for each of myCargo modules is only thinking about how the module works without paying attention to the business sustainability process in the future.
This study aims to design the enterprise myCargo architecture so that the development process of each module in it runs in accordance with the business strategy and has good standardization. Enterprise architecture is built using the TOGAF framework. The final result of this study is an enterprise architecture design that can describe the gap that the ILCS currently has as an evaluation for planning and setting the next works.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lankhorst, Marc
New York : Springer, 2013
658.45 LAN e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dennys Alpha Yunus
"[ABSTRAK
Arsip Nasional memegang peranan penting dalam pelestarian kearsipan nasional.
Pengelolaan arsip yang baik menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang
baik. Untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai bagian dari
e-government maka arsip nasional membangun Simpul Informasi Kearsipan
Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN). SIKN dan
JIKN menjadi landasan bagi pemerintah untuk implementasi e-records dan earchieves bagi yang selama ini dikembangkan oleh Arsip Nasional. Implementasi SIKN dan JIKN masih tahap awal dan membutuhkan banyak perubahan dan penyesuian terkait kebutuhan dan pengembangan di sisi aplikasi dan infrastruktur teknologi.
Penggunaan TOGAF ADM sebagai framework untuk merancang enterprise
architecture memberikan kebutuhan yang lebih jelas bagi kebutuhan IS/IT SIKN
dan JIKN. TOGAF memberikan solusi bagi perancangan enterprise architecture
yang lebih sistematis dan terorganisir dengan baik. Melalui TOGAF ADM dapat
diketahui kondisi IS/IT SIKN dan JIKN yaitu arsitektur saat ini, usulan untuk
arsitektur, dan gap analisis. Diharapkan dengan penggunaan TOGAF framework dalam enterprise architecture, ANRI memiliki perencanaan yang baik dalam membangun SIKN dan JIKN dan sesuai dengan ekspektasi pemerintah, ANRI, dan masyarakat.

ABSTRACT
National Archives of Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia) plays an
important role in the preservation of the national archives. A Good archives
records management could create a good governance. To create good governance as part of the e-government, the National Archives develop Simpul Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) and Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN). SiKN and JIKN would be the basis for the government for the implementation of e-Records and e-Archives for which has been developed by the National Archives. Implementation SIKN and JIKN may still in the early stages and requires a lot of changes and adjustments related to the needs and development basis on the system and infrastructure technology of SIKN and JIKN. The use of TOGAF ADM as a framework for designing enterprise architecture provides a good requirements for the needs of the IS / IT of SIKN and JIKN. TOGAF provides a good solution for design of enterprise architecture to be more systematic and well-organized. By using TOGAF ADM, It would know the condition of IS/IT SIKN and JIKN like architecture as-is, identification solution (architecture to-be), and gap analysis. The result of use TOGAF framework for develop enterprise architecture is ANRI have good planning in develop SIKN and JIKN and in accordance with the expectations of, National Archives of Indonesia, and public society., National Archives of Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia) plays an
important role in the preservation of the national archives. A Good archives
records management could create a good governance. To create good governance
as part of the e-government, the National Archives develop Simpul Informasi
Kearsipan Nasional (SIKN) and Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN).
SiKN and JIKN would be the basis for the government for the implementation of
e-Records and e-Archives for which has been developed by the National
Archives. Implementation SIKN and JIKN may still in the early stages and
requires a lot of changes and adjustments related to the needs and development
basis on the system and infrastructure technology of SIKN and JIKN.
The use of TOGAF ADM as a framework for designing enterprise architecture
provides a good requirements for the needs of the IS / IT of SIKN and JIKN.
TOGAF provides a good solution for design of enterprise architecture to be more
systematic and well-organized. By using TOGAF ADM, It would know the
condition of IS/IT SIKN and JIKN like architecture as-is, identification solution
(architecture to-be), and gap analysis. The result of use TOGAF framework for
develop enterprise architecture is ANRI have good planning in develop SIKN and JIKN and in accordance with the expectations of, National Archives of Indonesia, and public society.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Nurhalim
"Penerapan Teknologi Informasi (TI) pada proses pendukung operasional perdagangan di PT XYZ diharapkan dapat membantu efektivitas proses dan validasi data pada kegiatan persiapan perdagangan. Namun saat ini penerapan tersebut belum optimal karena pertukaran data antar sistem masih dilakukan secara manual yang diakibatkan oleh belum adanya integrasi sistem-sistem dan infrastruktur TI pendukung operasional perdagangan secara menyeluruh serta adanya keterbatasan fungsionalitas sistem. Implementasi solusi TI yang belum optimal sebelumnya diakibatkan oleh belum adanya enterprise architecture sebagai standar atau acuan pengembangan dan penggunaan TI di perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah rancangan arsitektur yang dapat menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan TI berdasarkan sasaran strategis perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja TOGAF sebagai acuan pengembangan arsitektur dengan metode kualitatif dan studi kasus di PT XYZ. Metode pengolahan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lingkungan organisasi dan proses bisnis yang berjalan pada unit kerja yang berkaitan. Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur yang terdiri dari 12 prinsip arsitektur serta usulan aplikasi dan infrastruktur yang terintegrasi. Usulan tersebut diharapkan dapat menjamin validitas data serta mengoptimalkan proses persiapan perdagangan sehingga mengurangi potensi risiko kegagalan perdagangan akibat kesalahan data. Rancangan arsitektur juga dibuat agar dapat memberikan masukan dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pengembangan TI di area pendukung operasional perdagangan.

The application of Information Technology (IT) in the process of trading operations support at PT XYZ is expected to increase process effectiveness and data validation in activity of trading preparation. However, existing implementation is not optimal because the data exchange between systems is still done manually due to the lack of systems and IT infrastructure integration in whole trading operations support and system functionality. The less optimal implementation of IT solutions is occurred because there is no enterprise architecture as a standard or reference for the development and use of IT in the company. Therefore, a design of architecture is required to ensure business needs alignment with IT based on the company's strategic goals. This study aims to produce architectural designs using the TOGAF framework as a reference for architectural development using qualitative methods and case studies at PT XYZ. Data processing methods are carried out by conducting interviews and observations on the organizational environment and business processes that are running on the relevant business units. This study produced an architectural design consisting of 12 architectural principles as well as proposed integrated applications and infrastructure. The architecture proposal is expected to guarantee the validity of the data and optimize the trade preparation process so as to reduce the potential risk of trading failure due to data errors. It is also constructed in order to provide Input and become a reference of IT development decision making in the trading operational support area."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Tsani Yustisiawandana
"Enterprise architecture menjadi salah satu alat strategi paling penting dalam pengembangan teknologi informasi pada sebuah organisasi khususnya sektor publik seperti pemerintahan karena dapat meningkatkan performa pelayanan masyarakat dan mengurangi biaya dalam pelayanan publik. Pada RPJMD didapatkan bahwa indeks domain penilaian dari SPBE di Kabupaten Tasikmalaya adalah 2,0 dengan detail nilai terkecil ada pada domain tata kelola SPBE dan manajemen SPBE. Hal tersebut salah satunya dikarenakan belum adanya enterprise architecture sebagai landasan atau acuan implementasi layanan SPBE di Kabupaten Tasikmalaya. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode action research dengan pendekatan kualitatif untuk merumuskan enterprise architecture yang dapat meningkatkan indeks SPBE Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perancangan enterprise architecture, penulis menggunakan kerangka kerja TOGAF dan arsitektur SPBE nasional sebagai acuan. Pada arsitektur bisnis, dilakukan simplifikasi dari tujuh sub-aktivitas menjadi dua sub-aktivitas baru, sementara terdapat tujuh perubahan besar dalam menghadapi isu strategis. Pada arsitektur data, teridentifikasi lima perubahan signifikan sebagai solusi bagi permasalahan data di Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Arsitektur aplikasi mencakup enam solusi signifikan untuk mengatasi masalah internal organisasi dan integrasinya dengan arsitektur SPBE nasional. Untuk arsitektur teknologi, ditambahkan dua teknologi baru guna mendukung proses bisnis, data, dan aplikasi. Pada domain arsitektur keamanan, dilakukan sembilan penambahan keamanan untuk melindungi organisasi dari serangan pada sistem informasi yang dimiliki. Perencanaan perubahan arsitektur disusun sesuai periode RPJMD selama lima tahun, yaitu dari 2026 hingga 2030.

Enterprise architecture has become one of the most crucial strategic tools in the development of information technology within an organization, particularly in the public sector such as government, as it can enhance public service performance and reduce costs in public services. In the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD), it was found that the assessment domain index of the Public Service Information System (SPBE) in Tasikmalaya Regency is 2.0, with the smallest values observed in the SPBE governance and management domains. This is partly due to the absence of enterprise architecture as a foundation or reference for implementing SPBE services in Tasikmalaya Regency. Therefore, this research employs the action research method with a qualitative approach to formulate an enterprise architecture that can enhance the SPBE index in Tasikmalaya Regency. In designing the enterprise architecture, the author utilizes the TOGAF framework and the national SPBE architecture as references. In the business architecture, a simplification is made, reducing seven sub-activities to two new sub-activities, while seven major changes are introduced to address strategic issues. In the data architecture, five significant changes are identified as solutions to data issues in the Local Government of Tasikmalaya Regency. The application architecture encompasses six significant solutions to address internal organizational problems and integrate with the national SPBE architecture. For technology architecture, two new technologies are added to support business processes, data, and applications. In the security architecture domain, nine security additions are implemented to protect the organization from information system attacks. The architectural change plan is structured according to the RPJMD period for five years, from 2026 to 2030.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhiyan Aulia
"Penerapan teknologi informasi (TI) dalam organisasi membantu pencapaian tujuan bisnis organisasi. Penerapan TI yang selaras dengan kegiatan organisasi memberikan manfaat signifikan terhadap kesinambungan organisasi. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas memberikan arah kebijakan riset dan teknologi kepada pemerintah. BPPT menyiapkan arsitektur infrastruktur TI yang dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan strategis organisasi. Model Enterprise Architecture (EA) merupakan turunan dari kerangka The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise. Menggunakan Model EA serta menerapkan model Service-oriented Infrastructure (SOI) diharapkan dapat membuat model Infrastruktur TI adaptif yang menjadi acuan dalam mengembangkan infrastruktur TI di BPPT.

The application of Information Technology (IT) in an organization could help achieving organization?s business goal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) has a responsibility giving direction of research and technology policies to government. BPPT had prepare the IT infrastructure architecture that could adapt from thestrategic requirement?s changes of the organization. Enterprise Architecture (EA) Model is a derivative model from The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) which used to develop an enterprise architecture. Using EA model and complement with Service-oriented Infrastructure (SOI), BPPT expect to build an adaptive IT infrastructure model that could become a reference model in development of BPPT IT infrastructure."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T852
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wirawan Bharata
"Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang semakin maju berdampak pada munculnya platform yang beranekaragam. Muncul pula tantangan-tantangan besar dalam perencanaan TI yaitu: 1). Memastikan keselarasan antara arsitektur, rencana TI dengan kebutuhan bisnis; serta 2). Menjaga keseimbangan antara efisiensi TI dan inovasi bisnis. Kedua tantangan tersebut dapat dipecahkan jika ada sebuah framework yang mengintegrasikan arsitektur bisnis dengan TI. Penelitian yang dilakukan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini bertujuan menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang dapat menyokong kegiatan inti dan pendukung dari proses BPN. Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses bisnis dan infrastruktur TI yang sedang digunakan dengan menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang memiliki pendekatan berbasis enterprise architecture. Hasil penelitian ini adalah pemetaan proses bisnis, arsitektur sistem informasi dan infrastruktur TI yang berorientasi layanan.

The rapidly increasing development and utilization of information technology (IT) has lead to emergence of different platforms. It also results to challenges in IT design, i.e: 1). Ensuring synchronization between IT architecture, IT plan with business needs; and 2). aintaining balance between IT efficiency and business innovation. Those two challenges can be solved with an framework which tegrates business architecture with IT architecture. This research, conducted in Badan Pertanahan Nasional (BPN), aims to build an IT infrastructure design which can support the core and supporting activities of process within BPN. This research analyzes the current business process and IT infrastructure using The Open Group Architecture Framework (TOGAF) with its enterprise architecture-based approach. The result is the mapping of business process, information systems architecture and service oriented IT infrastructure. Keywords : IT infrastructures, enterprise architecture-based approach, The Open"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiya Eka Septa Prasetya
"PT Samudera Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi barang, dengan bisnis utamanya adalah layanan pelayaran dan logistik yang terintegrasi. Perusahaan memiliki 5 lini bisnis utama yang menjadi sumber pendapatan: Samudera Shipping, Samudera Logistics, Samudera Ports, Samudera Property dan Samudera Services. Dalam rangka menghadapi persaingan usaha yang kompetitif, terdapat 2 langkah strategis yang harus dilakukan, yaitu meningkatkan kinerja operasional melalui efisiensi biaya operasional dan mengembangkan bisnis transportasi non-shipping yang dimiliki oleh perusahaan, salah satunya adalah Samudera LogisticsSamudera Logistics terdiri dari beberapa anak usaha yang bergerak di bidang 3rd party logisticsproject logistics, transportasi darat, pergudangan dan depo peti kemas. Untuk mendukung langkah strategis tersebut, maka tujuan bisnis yang hendak dicapai oleh perusahaan antara lain adalah meningkatkan tata kelola pelanggan, meningkatkan kinerja operasional melalui efisiensi biaya operasional serta mengembangkan bisnis transportasi non-shipping melalui integrasi sistem aplikasi yang ada di unit bisnis. Agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berjalan dengan terarah, maka perlu dibuat rancangan enterprise architecture yang dapat menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan TI berdasarkan sasaran strategis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja TOGAF sebagai acuan pengembangan arsitektur dengan metode kualitatif dan studi kasus di PT Samudera Indonesia Tbk. Metode pengolahan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lingkungan organisasi dan proses bisnis di unit bisnis terkait. Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur yang terdiri dari 11 prinsip arsitektur serta usulan aplikasi dan infrastruktur yang terintegrasi. Usulan ini menjadi solusi TI yang terintegrasi guna meningkatkan tata kelola pelanggan maupun vendor dan meningkatkan efisiensi biaya operasional, sehingga mendorong pertumbuhan bisnis. Rancangan arsitektur juga dibuat sebagai masukan dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pengembangan TI di lingkup Samudera Logistics.
PT Samudera Indonesia Tbk is a company engaged in the field of goods transportation, with its main business being integrated shipping and logistics services. The company has 5 main business lines: Samudera Shipping, Samudera Logistics, Samudera Ports, Samudera Property and Samudera Services. In order to face competitive business competition, there are 2 strategic steps that must be taken, improving operational performance through operational cost efficiency and developing the non-shipping transportation business owned by the company, one of which is Samudera Logistics. Samudera Logistics consist of several subsidiaries engaged in 3rd party logistics, project logistics, land transportation, warehousing and container depots. To support strategic initiatives, business objectives needs to be achieved by the company include improving customer management, improving operational performance through operational cost efficiency and developing non-shipping transportation business through integration of application systems in business units. In order to make sure that the process of achieving these goals can be directed, an enterprise architecture design needs to be made that can align business needs and IT based on company’s strategic goals. This research aims to produce an architectural design using TOGAF framework as a reference for architectural development with qualitative methods and case studies at PT Samudera Indonesia Tbk. Data processing is done by conducting interviews and observations of organizational environment and business processes in related business units. This research resulted in an architectural design consisting of 11 architectural principles as well as proposed applications and integrated infrastructure. The proposal becomes an integrated IT Solutions to improve customer and vendor management and improve operational cost efficiency, thereby driving business growth. The architectural design was also made as input and became a reference in making IT development decisions within the scope of Samudera Logistics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Fauzi Firdaus A.S.
"Teknologi informasi (TI) saat ini tidak sekedar berperan sebagai perangkat pendukung kegiatan organisasi, namun telah menjadi bagian dari strategi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun yang masih menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa strategi TI selaras dengan strategi bisnis organisasi. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI atau dalam konteks lebih luas yaitu Enterprise Architecture (EA). Dengan memiliki arsitektur maka suatu organisasi akan memiliki cetak biru dalam pembuatan keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
PT XYZ yang dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini merupakan perusahaan penyedia solusi produk dan jasa TI yang memiliki permasalahan pada implementasi sistem ERP. Permasalahan tersebut disebabkan karena tidak adanya standar yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini didekati dengan merancang model EA sedemikian hingga rancangan arsitektur SI/TI yang dihasilkan selaras dengan strategi dan proses bisnis PT XYZ.
Dalam usaha mengembangkan model EA, penulis membandingkan beberapa metodologi perancangan EA mencakup Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, dan Gartner. Penulis memilih TOGAF dengan metodologi ADM dalam perancangan EA untuk studi kasus PT XYZ ini karena beberapa alasan berdasarkan hasil studi literatur. Metodologi TOGAF ADM kemudian disesuaikan agar bisa digunakan secara relevan dengan kondisi dan permasalahan arsitektur di PT XYZ.
Hasil akhir dari perancangan EA ini diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan, terutama dari sisi infrastruktur dan layanan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktifitas bisnis, sehingga bisa menciptakan kepuasan pelanggan seperti yang tertuang dalam visi, misi, dan strategi PT XYZ.

Information technology (IT) currently does not merely act as a supporting tools of the organization activities, but has become important part of an organization's strategy to achieve its business objectives. The challenge that still exist today is how to ensure that the IT strategy aligned with the business strategy of the organization. Therefore, to address these challenges, organizations must plan an IT architecture or in a broader context, namely the Enterprise Architecture (EA). By having the architecture, an organization will have a blueprint that can be used as a basis for a creation of long-term IT decisions by considering the interests of the organization as a whole.
PT XYZ which is used as a case study in this research is an IT solution provider company that have problems with the implementation of an ERP system. The problems caused by the absence of a standard that can be used as guidelines in selecting and implementing the system in accordance with the conditions and needs of the company's business. To overcome these problems, an approach employed in this study is by designing an EA model so that the resulting design in line with the strategy and business processeses of PT XYZ.
In an effort to develop a model of the EA, the author compares several methodologies including Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, and Gartner. The author chose TOGAF ADM methodology in designing the EA for the case of study PT XYZ for a number of reasons. The TOGAF ADM is then adjusted in order to be relevant with the conditions and problems in PT XYZ.
The end result of the EA design is expected to optimize all IS/IT resources owned by PT XYZ, especially in terms of infrastructure and services to support the company's business activities and finally the company can deliver customer satisfaction as stated in the company's vision, mission, and strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>