Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meutia Anindita
"Evaluasi penggunaan PPI perlu dilakukan melihat tingginya penggunaan PPI dan dampak yang mungkin terjadi dari penggunaan PPI yang tidak tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan PPI di instalasi rawat inap RSPAD Gatot Soebroto periode Februari - April 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik observasional dengan metode pengambilan data secara prospektif berdasarkan resep dan rekam medis. Sampel adalah data seluruh pasien BPJS yang menggunakan PPI di instalasi rawat inap departemen penyakit dalam RSPAD periode Februari - April 2016. Evaluasi penggunaan PPI dilakukan berdasarkan rasionalitas dan efektivitas terapi. Analisis dilakukan terhadap 153 terapi dari 91 pasien. Terdapat 77,78% penggunaan PPI yang tepat indikasi, 77,78% yang tepat pemilihan obat, 98,69% yang tepat penilaian kondisi pasien sebesar, 4,58% yang tepat dosis, 66,01% yang tepat lama pemberian, dan 86,27% efektif.
......Evaluation of the use of PPI needs to be done perceiving the high use of PPI and likely impacts from inappropriate use of PPI. The aim of this study was to evaluate the use of PPI on inpatients at Gatot Soebroto Army Center Hospital in Period of February-April 2016. The study design was observational analytic descriptive with prospective data collection method based on prescription and medical record. The sample was data of entire adult inpatients with BPJS health insurance who used PPI at internal disease department of RSPAD. PPI use was evaluated based on rationality and therapy effectiveness. Analysis carried out on 153 therapies of 91 patients. This study obtained appropriate indication percentage by 77,78%, appropriate drug selection by 77,78%, appropriate patient condition assessment by 98,69%, appropriate dose by 4,58%, appropriate therapy duration by 66,01%, and therapy effectiveness by 86,27%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dwi Kurniasari
"Antibiotik merupakan senyawa kimia antimikroba yang digunakan untuk melawan atau mencegah infeksi bakteri. Antibiotik dapat mematikan ataupun menghambat pertumbuhan bakkeri. Kejadian infeksi yang terjadi pada pasien di Instalasi Rawat Intensif IRI jumlahnya dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan populasi pasien yang dirawat di bangsal biasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik kepada pasien di IRI RSUP Fatmawati periode Februari 2017 - April 2017 pada bagian Intensive Care Unit ICU , Neonatal Intensive Care Unit NICU dan Pediatric Intensive Care Unit PICU . Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan menggunakan teknik analisis total sampling. Evaluasi yang dilakukan adalah melihat kepatuhan pencatatan penggunaan antibiotik pada formulir surveilans dan kesesuaian penggunaan antibiotik dengan rekomendasi hasil kultur yang berpedoman pada Pedoman Penggunaan Antibiotik PPAB RSUP Fatmawati tahun 2016. Pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 205 orang pasien dari ICU, 18 pasien dari NICU, dan 100 pasien dari PICU. Tingkat kepatuhan pencatatan penggunaan antibiotik pada formulir surveilans tinggi baik di ICU, NICU, dan PICU dengan masing-masing 92,68 ; 88,89 dan 88,00 Kesesuaian penggunaan antibiotik dengan rekomendasi hasil kultur cukup tinggi di ICU, NICU, dan PICU dengan masing-masing 77,05 ; 50 dan 72,22.

Antibiotics are a type of antimicrobial used in the treatment and prevention of bacterial infections. They may either kill or inhibit the growth of bacteria. Frequency of infection in the Intensive Care Installation was two to five times higher than the patient population treated in a regular ward. The purpose of this study was to evaluate the usage of antibiotics on patients during February 2017 April 2017 period in Intensive Care Instalation of the Fatmawati Public Hospital that consist of Intensive Care Unit ICU , Neonatal Intensive Care Unit NICU and Pediatric Intensive Care Unit PICU . This research was a descriptive study. Data collections were done prospectively using total sampling technique analysis. Evaluations of the usage of antibiotics on patient are to see obedience in recording of antibiotics usage at surveylance rsquo s form and suitability of definitive antibiotics with culture of laboratory result according to Guidance of Usage of Antibiotic PPAB of The Fatmawati Public Hospital 2016. Number of patients who became sample in this research were counted of 323 patients, consisting of 205 ICU rsquo s patients, 18 NICU rsquo s patients, and 100 PICU rsquo s patients. Rate of obedience in recording of antibiotics usage at surveylance rsquo s form at ICU, NICU and PICU is high that are 92.68 88.89 and 88.00 respectively. Meanwhile suitability of definitive antibiotics with culture of laboratory result toward the Guidance of Usage of Antibiotic PPAB of The Fatmawati Public Hospital 2016 is also high that are 77.05 50 dan 72.22 for ICU, NICU dan PICU respectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri Dakhi
"Penggunaan antibiotik yang tinggi dapat menyebabkan penggunaan antibiotik yang tidak rasional sehingga meningkatkan insiden resistensi antibiotik, peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik di Klinik Satelit UI pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan metode Anatomi Terapeutik Kimia/Dosis Harian Dosis (ATC/DDD), dan kesesuaian antibiotik dengan Formularium Nasional untuk Level I Fasilitas Kesehatan dinilai. Desain penelitian adalah cross sectional dengan mengumpulkan data secara retrospektif. Data yang dianalisis adalah semua data resep yang mengandung antibiotik dengan total sampling. Total sampel penelitian ini adalah 2.886 resep. Jenis antibiotik yang banyak diresepkan adalah amoksisilin 32,27%, cefadroxyl 19,30% dan sefiksim 15,29%. Banyak pasien yang diresepkan antibiotik adalah wanita 60,2%, pasien berusia 18- <25 adalah 84,37% dan siswa adalah 83,68%. Penggunaan antibiotik adalah 1,146 DDD/1000 pasien/hari. Kesesuaian penggunaan antibiotik dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat I adalah 47%. Penggunaan antibiotik di Klinik Satelit UI cenderung rendah dan tidak sesuai dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat I

High antibiotic use can lead to irrational use of antibiotics thereby increasing the incidence of antibiotic resistance, increasing patient morbidity and mortality. This study aims to evaluate the use of antibiotics at the UI Satellite Clinic in 2018. This research was conducted quantitatively by the Chemical Therapeutic Anatomy/Daily Dose (ATC/DDD) method, and the antibiotic suitability with the National Formulary for Level I Health Facilities was assessed. The study design was cross sectional by collecting data retrospectively. Data analyzed were all prescription data containing antibiotics with total sampling. The total sample of this study was 2,886 recipes. The most prescribed types of antibiotics are amoxicillin 32.27%, cefadroxyl 19.30% and cefixime 15.29%. Many patients who were prescribed antibiotics were 60.2% women, patients aged 18- <25 were 84.37% and students were 83.68%. The use of antibiotics is 1,146 DDD/1000 patients/day. The suitability of antibiotic use with the National Formulary for Level I Health Facilities is 47%. The use of antibiotics in the UI Satellite Clinic tends to be low and not in accordance with the National Formulary for Level I Health Facilities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Mawarsari
"ABSTRAK
Nama : Titis MawarsariNPM : 1606930514Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktik Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat Periode Bulan Januari Tahun 2017 Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Kegiatan PKPA tersebut bertujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian di Puskesmas, mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Tugas khusus yang dilakukan adalah evaluasi penggunaan obat di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk tahun 2016. Kata Kunci : Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Evaluasi Penggunaan ObatTugas Umum : x 28 halamanTugas Khusus : iv 16 halamanDaftar Acuan Tugas Umum : 4 2009-2016 Daftar Acuan Tugas Khusus : 11 2002-2016

ABSTRACT
Name Titis MawarsariNPM 1606930514Study Program Apothecary Profession ProgramTitle Internship at Kebon Jeruk District Public Health Center West Jakarta Period January 2017 The internship at public health center in Kebon Jeruk district was conducted in January 2017. The internship is aimed to make the pharmacist student able to understand the role, duty and responsibility of the pharmacist in the practice of pharmaceutical service at public health center in accordance with applicable laws and pharmaceutical ethics and in the field of public health, possessing knowledge, skills, behavioral attitudes and real insights and experiences for professional practice and pharmaceutical work at public health center, studying strategy and development of pharmacist profession practice in public health center, having a real picture about pharmacy practice problem in public health center, able to communicate and interacting with other health professional personnel assigned to the public health center. The special task is to evaluate the use of drugs at the Kebon Jeruk district public health center in 2016. Keywords Kebon Jeruk District Public Health Center, Evaluation of Drug UseGeneral Assignment x 28 pagesSpecific Assignment iv 16 pagesBibliography of General Assignment 4 2009 2016 Bibliography of Spesific Assignment 11 2002 2016 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezh Nahda Athiyya
"Evaluasi penggunaan obat (EPO) merupakan suatu metode yang bertujuan mengidentifikasi masalah terkait penggunaan obat (WHO, 2003). Evaluasi penggunaan obat merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 (Kementrian Kesehatan, 2016). Evaluasi penggunaan obat dapat melihat dan menilai penggunaan obat secara bijak. WHO telah merekomendasikan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) / Defined Daily Dose (DDD) dalam mengevaluasi penggunaan obat. Metode ini mengukur secara kuantitatif besarnya nilai DDD penggunaan antibiotik (WHO, 2021). Perbaharuan data kode ATC/DDD di Rumah Sakit Universitas Indonesia dilakukan dengan mengumpulkan data dari web WHO dan menghasilkan data yang berisi kode internasional obat (ATC), dosis harian (DDD), unit dose, dan rute pemberian obat yang dapat digunakan sebagai basis data untuk kebutuhan rumah sakit salah satunya dalam melakukan evaluasi penggunaan obat pasien Rumah Sakit Universitas Indonesia. Sebanyak 2.120 dari 2.331 sediaan farmasi telah terisi kode ATC/DDD yang terdiri dari 990 sediaan oral, 322 sediaan parenteral, 14 sediaan rektal, 3 sediaan transdermal, dan 3 sediaan vaginal.
......
Evaluation of drug use is a method that aims to identify problems related to drug use (WHO, 2003). Evaluation of drug use is one of the pharmaceutical service standards regulated in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 74 of 2016 (Ministry of Health, 2016). Evaluation of drug use can see and assess drug use wisely. WHO has recommended the Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) / Defined Daily Dose (DDD) method in evaluating drug use. This method quantitatively measures the DDD value of antibiotic use (WHO, 2021). Updating ATC/DDD code data at the University of Indonesia Hospital is carried out by collecting data from the WHO website and producing data containing international drug codes (ATC), daily dose (DDD), unit dose, and route of drug administration which can be used as a database for One of the hospital needs is evaluating the use of medicines for patients at the University of Indonesia Hospital. A total of 2,120 of the 2,331 pharmaceutical preparations were filled with ATC/DDD codes, consisting of 990 oral preparations, 322 parenteral preparations, 14 rectal preparations, 3 transdermal preparations and 3 vaginal preparations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrina Indah Pratiwi
"Penanganan diare akut primer pada anak yang tidak tepat merupakan penyebab banyaknya kasus kematian pada anak terutama usia kurang dari 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat di Perawatan Ilmu Kesehatan Anak WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto sehingga dapat meminimalisir penggunaan obat yang tidak rasional. Desain studi menggunakan studi cross-sectional, hasil penelitian dijelaskan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data pasien anak usia 0 ndash;18 tahun yang menderita diare akut primer. Penelitian dilakukan terhadap 81 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dinyakatan dalam satuan DDD dan DDD/100 beds/hari dan analisis kualitatif dinyatakan dalam segmen DU90. Berdasarkan hasil analisis, prevalensi pasien yang menderita diare terbanyak pada pasien laki- laki, dengan rentang umur >1 bulan ndash;2 tahun. Kuantitas obat diare berdasarkan nilai DDD dan DDD/100 beds/hari didapatkan nilai DDD terbesar adalah Zink 24,54 dan nilai DDD/100 beds/hari terbesar adalah Seftazidim 41,67 . Kualitas penggunaan obat diare pada pasien anak di Perawatan Ilmu Kesehatan Anak WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto perlu lebih dikaji kembali. Penggunaan obat diarenya sudah 100 sesuai dengan Formularium Nasional.
......
Improper treatment of acute primary diarrhea in children is the cause of many death cases in children especially under the age of 5 years. This research aimed to know the rationality of diarrhea drug utilization in Pediatric Healthcare Science WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto so it could minimize irrational drugs utilization. The study design used a cross sectional study, the results of the study were described descriptively. Data was collected retrospectively from patient medical record data. The samples in this study were all data of pediatric patients ages 0 18 years with acute primary diarrhea. The study was conducted on 81 medical records that met the inclusion criteria. Analyses were performed quantitatively dan qualitatively. Quantitative analysis is expressed in units of DDD and DDD 100 beds day. Qualitative analysis is expressed in the DU90 segment. Based on the analysis, the most prevalence of diarrhea in male, with an age range 1 month 2 years. The largest DDD value was Zink 24.54 and the largest DDD 100beds day value was Ceftazidime 41,67. The quality of antidiarrheal drugs use in pediatric patients need more improvement. The use of antidiarrheal drugs in in Inpatient of Pediatric Healthcare Science WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto is compliance with the national formulary 100."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrina
"ABSTRAK
Infeksi daerah operasi IDO adalah infeksi yang terjadi hingga 30 hari setelah operasi pada pasien non implan atau satu tahun pada pasien menggunakan implan. IDO memberikan dampak morbiditas maupun mortalitas. Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan 30-60 menit sebelum insisi bertujuan untuk mengurangi risiko IDO. Tujuan penelitian ini mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien IDO dan menghitung angka IDO di RSUP Fatmawati periode Januari-April 2017. Penelitian dilakukan secara observational dengan metode deskriptif. Data diperoleh secara prospektif dan retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik total sampling. Evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis berupa evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis dengan pedoman penggunaan antibiotik PPAB RSUP Fatmawati dan formularium RSUP Fatmawati, kesesuaian waktu pemberian serta kesesuaian berdasarkan kelas operasi. Pasien IDO yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian terdapat 38 pasien dan hanya 31 pasien IDO yang menggunakan antibiotik profilaksis. Data menunjukkan, antibiotik yang banyak digunakan oleh pasien IDO adalah sefazolin 45,16 . Hasil evaluasi didapatkan sebesar 38,89 antibiotik profilaksis yang digunakan pasien IDO dinyatakan sesuai dengan PPAB dan 83,87 dinyatakan sesuai dengan formularium. Evaluasi terhadap waktu pemberian didapatkan 7 pasien IDO 20,33 dinyatakan sesuai penggunaannya dan 70,49 sesuai terhadap kelas operasi bersih kontaminasi. Analisis bivariat terlihat adanya hubungan antara IDO dengan penggunaan antibiotik profilaksis p-value 0,004 dan tidak adanya hubungan antara IDO dengan kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan pedoman p-value 0,542.

ABSTRACT
Surgical site infection (SSI) is an infection that occurs up to 30 days after non implant surgery or one year in patients that using implants. This infection will have an impact on morbidity and mortality. Prophylactic antibiotics are antibiotics that used 30 60 minutes before the incision that aimed to reduce the risk of infection on the surgical area. The purpose of this study to evaluate the use of prophylactic antibiotic in SSI patients and calculate the incidence surgical site infection in RSUP Fatmawati from January to April 2017. This research was observational with descriptive method based on the perspective and retrospective data that collected by total sampling technique. The evaluation of antibiotic with guidance of antibiotic usage of Fatmawati General Hospital 2014 and formulary of Fatmawati General Hospital 2014, conformity of timing and conformity with operation class. SSI patients who met the criteria for the study subjects were 38 patients with only 31 SSI patients on prophylactic antibiotics. The data shown the antibiotics that used by SSI patients was cefazoline 45.16 . The results of the evaluation obtained that 38.89 of prophylactic antibiotic used by SSI patients in accordance with guidance of antibiotic usage of Fatmawati General Hospital, 83.87 use of prophylactic antibiotics according to formulary, Only 7 IDO patients were declared using prophylactic antibiotics timely and 70.49 are suitable with the use of antibiotics in accordance with the class of clean contamination operations. Bivariate analysis showed that there was a correlation between SSI incidence with prophylactic antibiotic usage with p value 0.004 and aren rsquo t correlation between SSI incidence and suitability of antibiotic use based on guidance with p value 0.524."
2017
S67504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofi Azzahra
"Meningkatnya prevalensi hipertensi di Indonesia mempengaruhi jumlah penggunaan obat antihipertensi, serta masih banyak penderita hipertensi yang belum mendapatkan pengobatan yang efektif dan rasional membuat evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi penting untuk dilakukan. Penggunaan obat antihipertensi harus mengikuti acuan yang berlaku di Indonesia yaitu Formularium Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi. Desain penelitian adalah cross-sectional dan bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari resep dan rekam medis dengan metode retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 2814 resep. Berdasarkan hasil penelitian, hipertensi lebih banyak terjadi pada perempuan 65,79, kelompok usia 45-64 51,78, dan pasien Non BPJS 68,68. Jumlah total penggunaan obat antihipertensi sebesar 38972,03 DDD dengan peringkat tiga besar obat antihipertensi dengan penggunaan terbanyak diantaranya adalah amlodipin 24812,97 DDD, 1,4096 DDD/1000 pasien/hari, dan 0,7698 DDD/1000 penduduk/hari , valsartan 5397,22 DDD, 0,3066 DDD/1000 pasien/hari, dan 0,1674 DDD/1000 penduduk/hari, dan kaptopril 4979,64 DDD, 0,2829 DDD/1000 pasien/hari, dan 0,1545 DDD/1000 penduduk/hari. Kesesuaian penggunaan obat antihipertensi di RSUD Jagakarsa pada tahun 2017 dengan Formularium Nasional adalah 100. Penggunaan obat antihipertensi telah sesuai dengan Formularium Nasional, sehingga penggunaan obat antihipertensi yang efektif diharapkan dapat tercapai.

Increasing prevalence of hypertension in Indonesia affecting the amount of antihypertensive use, and there were still many hypertensive patients who did not receive effective and rational treatment made it necessary to evaluate the use of antihypertensive. The uses of drugs in health facilities must comply with national reference, namely the National Formulary. This study was conducted to evaluate the use of antihypertensive in hypertensive patients. The research design was cross sectional and descriptive. Data used were secondary data from prescriptions and medical records by retrospective method. Sampling was done in total sampling, with total samples of 2814 prescriptions. The results showed that 65,79 of hypertension outpatients were females, 51,78 were 44 to 64 years old, and 68,68 did not follow the BPJS Program. The total use of antihypertensive was 38972,03 DDD and the three most widely used antihypertensives were amlodipine 24812,97 DDD, 1,4096 DDD 1000 patients day, and 0,7698 DDD 1000 inhabitants day, valsartan 5397,22 DDD, 0,3066 DDD 1000 patients day, and 0,1674 DDD 1000 inhabitants day, and captopril 4979,64 DDD, 0,2829 DDD 1000 patients day, and 0,1545 DDD 1000 inhabitants day. The use of antihypertensive was 100 appropriate according to National Formulary. The use of antihypertensive was appropriate according to National Formulary, therefore effective use of antihypertensive is expected to be achieved."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vannisa Nabilla Widyantari
"ABSTRAK
Penggunaan antibiotik yang tinggi dapat menimbulkan risiko peresepan yang tidak rasional. Salah satu cara untuk mendukung penggunaan antibiotik secara rasional adalah dengan mengevaluasi penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru Tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan total sampling. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa resep antibiotik oral di Puskesmas Kabupaten Kebayoran Baru Tahun 2018. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10553 resep. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi kuantitatif menggunakan metode yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), yaitu Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Evaluasi kualitatif menggunakan metode Pemanfaatan Obat 90% (DU90%) dan kesesuaian penggunaan antibiotik dengan daftar obat dalam Formularium Nasional Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Tiga jenis antibiotik dengan penggunaan tertinggi berdasarkan nilai DDD/1000 pasien/hari adalah amoksisilin (0,9358 DDD/1000 pasien/hari), ciprofloxacin (0,4940 DDD/1000 pasien/hari), dan cefadroxil (0,1983 DDD/1000 pasien). . pasien/hari). Antibiotik yang membentuk 90% segmen Penggunaan Obat adalah amoksisilin, ciprofloxacin, cefadroxil dan thiamphenicol. Kesesuaian penggunaan antibiotik dengan Formularium Nasional Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah 70%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru cenderung tinggi dan belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman Formularium Nasional.
ABSTRACT
The high use of antibiotics can pose a risk of irrational prescribing. One way to support the rational use of antibiotics is to evaluate the use of antibiotics. This study aims to evaluate the use of antibiotics in outpatients at the Kebayoran Baru District Health Center in 2018. The research design used was cross sectional and descriptive. Data was collected retrospectively using total sampling. The research data used is secondary data in the form of oral antibiotic prescriptions at the Kebayoran Baru District Health Center in 2018. The number of samples used in this study was 10553 prescriptions. Evaluation is done quantitatively and qualitatively. The quantitative evaluation used the method recommended by the World Health Organization (WHO), namely Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). The qualitative evaluation used the 90% Drug Utilization method (DU90%) and the suitability of the use of antibiotics with the list of drugs in the National Formulary of First Level Health Facilities (FKTP). The three types of antibiotics with the highest use based on DDD values/1000 patients/day were amoxicillin (0.9358 DDD/1000 patients/day), ciprofloxacin (0.4940 DDD/1000 patients/day), and cefadroxil (0.1983 DDD/1000 patients). patient). . patients/day). The antibiotics that make up 90% of the Drug Use segment are amoxicillin, ciprofloxacin, cefadroxil and thiamphenicol. The suitability of the use of antibiotics with the National Formulary of First Level Health Facilities (FKTP) is 70%. From the results of this study, it can be concluded that the use of antibiotics in the Kebayoran Baru District Health Center tends to be high and has not fully complied with the guidelines of the National Formulary."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Roesdiana
"Banyaknya pasien yang datang ke IGD pada masa pandemi COVID-19 dan adanya perubahan Panduan Praktik Klinis yang cepat dapat mempengaruhi pola penggunaan obat di IGD RSUI sehingga perlu dilakukan evaluasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan melihat gambaran deskriptif dari perubahan pola penggunaan obat di Instalasi Gawat Darurat untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien di IGD RSUI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD WHO (DDD/100 hari rawat) dan secara kualitatif dengan melihat profil DU90% serta kesesuaiannya dengan Formularium Nasional. Sampel penelitian diambil dari data rekapitulasi pengeluaran obat di IGD periode Januari 2020 - Desember 2022. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah data pengeluaran obat pasien dewasa usia ≥ 18 tahun yang tercatat sebagai pasien IGD dan obat yang memiliki kode ATC/DDD. Jumlah keseluruhan sampel penelitian adalah 15.981 data pengeluaran obat. Jenis obat yang banyak digunakan di IGD RSUI yaitu parasetamol, omeprazol dan asetilsistein. Penggunaan obat untuk pasien di IGD RSUI pada tahun 2020, 2021 dan 2022 secara berturut-turut sebesar 387,59 DDD/100 hari rawat; 316,81 DDD/100 hari rawat dan 349,35 DDD/100 hari rawat. Jumlah obat yang menyusun segmen DU90% pada tahun 2020, 2021 dan 2022 secara berturut-turut sebanyak 36, 42 dan 35 jenis obat. Kesesuaian penggunaan obat di IGD RSUI pada tahun 2020-2022 dengan Formularium Nasional belum memenuhi standar (≥80%) dengan rata-rata kesesuaian sebesar 74,66%. 
......The large number of patients who visit Emergency Department (ED) during COVID-19 pandemic and rapid changes in Clinical Practice Guideline can affect the pattern of drug use in ED of RSUI so that it needs to be evaluated. This study was conducted to evaluate and see a descriptive overview of changes in drug use patterns in ED to improve quality of patient care. This study used a cross sectional study design with retrospective data collection. The study was conducted quantitatively using WHO ATC/DDD method (DDD/100 patient days) and qualitatively using DU90% profile and its suitability with the National Formulary. The research sample was taken from recapitulation data of drug dispensing in ED for January 2020 - December 2022. The inclusion criteria in this study were drug dispensing data for adult patients aged ≥ 18 years and drugs that had ATC / DDD codes. Total number of research samples was 15.981 data. The types of drugs that are commonly used in ED of RSUI are paracetamol, omeprazole and acetylcysteine. The use of drugs for patients in ED of RSUI in 2020, 2021 and 2022 amounted to 387,59 DDD/100 patient days; 316,81 DDD/100 patient days and 349,35 DDD/100 patient days, respectively. The number of drugs that make up the DU90% segment in 2020, 2021 and 2022 are 36, 42 and 35 types of drugs, respectively. The suitability of drug use in ED of RSUI in 2020-2022 with National Formulary has not reached the standard (≥80%) with an average suitability of 74,66%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>