Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan Al Faruk
Abstrak :
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Definisi pneumonia yang diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1989 dan dipakai oleh Depkes RI dalam program penanggulangan ISPA/pneumonia secara nasional adalah suatu penyakit dengan gejala batuk pilek yang disertai napas sesak atau napas cepat. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan saluran pernapasan di Kota Tasikmalaya terdapat pada urutan pertama dari 10 besar penyakit terbanyak yang melaksanakan rawat jalan ke puskesmas yaitu 18,10%. Sedangkan khusus yang disebabkan oleh pneumonia terdapat di urutan keenam yaitu 5,15%. Hal tersebut dapat disebabkan karena masih rendahnya cakupan ASI eksklusif yang hanya sebesar 31,2%, rendahnya cakupan vit A dosis tinggi yang hanya sebesar 43,77% dan kelihatannya tidak terpengaruh oleh tingginya cakupan imunisasi sebesar 92,32%; disamping juga masih dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Program ISPA/pneumonia di Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan mulai sekitar tahun 1991, namun sampai saat ini penderita pneumonia masih tetap tinggi dan masih menjadi permasalahan, baik di masyarakat luas maupun di Dinas Kesehatan Kota sebagai pengelola program penanggulangan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tujuan ingin mengetahui hubungan ketiga variable independen di atas terhadap kejadian pneumonia pada balita usia 12-59 bulan yang dilayani puskesmas di Kota Tasikmalaya Tahun 2002. Rancangan penelitian memakai studi kasus kontrol tidak berpadanan dengan populasi seluruh anak balita usia 12-59 bulan yang berkunjung dan berobat ke puskesmas di Kota Tasikmalaya dari bulan April-Mai 2002 serta dicatat pada register rawat jalan puskesmas yang bersangkutan. Sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 100 balita kasus dan 100 balita kontrol dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya data diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan bantuan perangkat computer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara ketiga variabel independen utama yang diteliti yaitu ASI eksklusif, vit A dosis tinggi dan imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia pada balita yang disertai adanya variabel interaksi yaitu antara ASI dengan vit A. Rincian singkat hasil penelitian dapat dilihat seperti berikut ini:
1. Pada saat interaksi = 0; hubungan ASI terhadap kejadian pneumonia bermakna dengan nilai OR=9,018 (95% CI : 3,258-24,956), p = 0,000 dan hubungan vit A terhadap kejadian pneumonia bermakna dengan nilai OR=19,717 (95% CI : 4,958-78,414), p = 0,000.
2. Pada saat interaksi = 1; hubungan ASI atau vit A terhadap kejadian pneumonia bermakna dengan nilai OR = 0,083 (95% CI : 0,017-0,391), p = 0,002.
3. Hubungan pemberian imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia bermakna dengan nilai OR=2,879 (95% CI : 1,418-5,844), p = 0,003. Penanggulangan pneumonia dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti peningkatan pemberian ASI eksklusif, pemberian Vit A dosis tinggi dan program kesehatan dan pemberian imuniasi campak kepada balita dengan cara:
1. Penyuluhan yang intensif melalui berbagai media terhadap ibu balita.
2. Pelatihan dan pengawasan terhadap petugas pengelola program gizi, KIA dan program imunisasi.
3. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral dengan memberdayakan kader kesehatan yang terlatih. ...... The Connection between Exclusive Breast Feeding Given, High Dosage Vitamin A, and Measles Immunization to Pneumonia Cases at 12-59 Months Old Children, Which Serves by Public Health Center in Tasikmalaya Town, West Java in 2002Pneumonia is an acute infection process that attacks lung's tissues (alveoli). The pneumonias definition that WHO given in 1989 and been using by Ministry of Health of Indonesia Republic at acute respiratory infection/pneumonia's decreasing program is cold cough symptom or quick breathing. The diseases that caused by lung's problems in Tasikmalaya Town take the first place from the big 10 diseases, which public health center served home ward, which is 18,10%. Where as, the pneumonia cases took the sixth (5,15%). This cases could be caused by the low exclusive breast feeding coverage (31,2%), the low- usage high dosage vitamin A (43,77%) and immunization (92,32%) that's not running so effective and influenced; in other side there's many variables that could influence this case. Acute respiratory infection/pneumonia's program in Tasikmalaya Town has been conducted since 1991, but the pneumonia's cases still high and still become problems, even is society and Public Health Council as the tackle conductor program. Because of that, the writer has interest to do research to fine out the connection between those three independent variables to the pneumonia's cases to 12-59 months old children that served by public health center in Tasikmalaya in 2001. The research's design is using the case control that not connected to the number or quantity of 12-59 months olds children that visited and having care in public health center in April-May 2002 that been record in public health center home ward registration. The minimum samples needed was 100 toddler's case and 100 control toddlers with ratio 1 : L Then, the date have been processed and analyzed by univariant, bi-variant and multi-variant with computers help. The research found that there's a real connection that statistically showed between those independent variables; the exclusive breast feeding, high dosage vitamin A, and measles immunization, to the toddler's pneumonia cases, also sown the interaction variables between breast feeding with vitamin A usage. The short details of the research's result shown below:
1. Exclusive breast feeding given: at 0 interaction; OR= 9,018 (95% CI=3,258-24,956), p=0,000 and at 1 interaction; OR 3,083 (95% CI=0, 017-0,391), p=0,002.
2. Vitamin A usage: at 0 interaction; OR = 19,717 (95% CI=4,958-78,414), p=0,000 and at 1 interaction; OR=0,083 (95% CI= 0,017-0,391), p=0,002.
3. Measles immunization: OR = 2,879(95% CI = 1,418-5,844), p=0, 003. Developing some actions such as, exclusive breast feeding given, high dosage vitamin A given by public health program, and toddler's measles immunization could do the pneumonia tackle, for examples:
1. Intensive health education promotion trough medias about infant's mothers.
2. Training and controlling to nutrient program's conductor officers, infant's mothers program, and immunization programs.
3. Cross-programs and cross-sector coordination with empowered the well-trained public health cadres.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlinawati
Abstrak :
Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia dan di Kota Jambi masih rendah, meskipun pemerintah sudah mencanangkan ASI eksklusif sejak tahun 2010 tentang standar minimum untuk ASI 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Kota Jambi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan sebanyak 70 orang yang diambil secara Cluster sampling. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan penghargaan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi, sedangkan dukungan keluarga yang dominan adalah dukungan instrumental. Peran perawat dikomunitas diperlukan untuk memotivasi keluarga dalam memberikan dukungan instrumental dalam pemberian ASI eksklusif. ...... Exclusive breast feeding program coverage in Indonesia and Jambi is still relatively low, although Indonesian government had launched thisexclusive breast feeding program in 2010 that at least 80%baby should be covered in the program. The purpose of this study was to examine the correlation between family support on exclusive breast feeding and the coverage of the program on baby in Jambi. This is descriptive correlation study used cross sectional in recruiting 70 mothers who have 0-6 months oldbaby. The sample was recruited using cluster sampling. The result shows that there is significant correlation between information, instrumental, emotional, and acknowledgement support on exclusive breast feeding and the most dominant on family support was instrumental support. It is recommended that nurses role in the community is needed to motivate family in giving instrumental support in exclusivebreast feeding program for baby.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Suci Al-yani
Abstrak :
Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. Komposisi ASI sangat sempurna dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan proporsi yang seimbang. Pemberian ASI secara ekslusif dapat menekan angka kematian bayi (AKB) yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut UNICEF (2007), rata-rata cakupan ASI ekslusif di dunia masih rendah yaitu 38%. Di Indonesia saat ini perilaku pemberian ASI ekslusif belum seperti yang diharapkan bahkan mengalami penurunan (32%). Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian cakupan ASI ekslusif masih rendah yaitu 57,5% pada tahun 2009. Cipondoh merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Tangerang yang memiliki cakupan ASI ekslusif yang rendah yaitu sebesar 67% di tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja puskesmas Cipondoh kota Tangerang tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dimana analisa tersebut untuk melihat distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baru sebagian kecil (30,3%) ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari enam variabel yang diteliti didapatkan bahwa ada dua faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, yaitu paritas dan pengetahuan responden. Hal ini memperlihatkan bahwa paritas dan pengetahuan responden yang tinggi bisa merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Sedangkan variabel umur, pendidikan, pekerjan dan sikap responden tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Diharapkan adanya kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam bentuk peraturan yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, adanya kerjasama lintas sektoral antara puskesmas Cipondoh dengan Kantor Urusan Agama setempat untuk memasukkan materi IMD dan ASI eksklusif dalam penyuluhan pranikah bagi pasangan calon pengantin (mengingat paritas dan pengetahuan ibu berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif), pada penelitian selanjutnya, untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan) dengan pemberian ASI eksklusif ini dilakukan dengan desain pengambilan sampel secara purposive. ...... Breast-feeding for the infant is the best way to enhance human resources quality of a country. Milk breast composition and proportion are perfect and contains all the nutrition needed by infant. Exclusive breast-feeding can reduce infant mortality rate which is one indicator of community health status. According to UNICEF research in 2007, exclusive breast-feeding around the world was still low, only 38%. Indonesia rate was around 32%, much lower than world rate. Tangerang City rate in 2009 was around 57,5%. Cipondoh, as one sub-district in Tangerang, had exclusive breast-feeding rate around 67%. The purpose of this research is to determine the effect of mother characteristic and the treatment of exclusive breast-feeding in Cipondoh clinic community working area, Tangerang City in 2011. This is a descriptive research with cross sectional design and involving 109 sample respondents. Univariat analysis, to determine frequency of distribution, and bivariat analysis, to determine the differences of proportion and correlation among variables, are used in the research, along with Chi Square test. The result of this research shows that only few mothers, around 30,3% who give exclusive breast-feeding to their infant. From 6 variables included in hypothesis, there are only 2 variable which affected the exclusive breast-feeding behavior, which are paritas (number of children) and respondent knowledge. The result shows that the high paritas and the better knowledge of respondent are the main factors that could change the behavior. Whereas another variables, age, education, job and attitude, had no significant effect to the exclusive breastfeeding behavior. It is expected that the Government of Tangerang City apply regulations that support mothers to give exclusive breast-feeding to their infant, cross-sector cooperation between Cipondoh clinic community and office of religious affairs in the area to include the early initiation of breast-feeding and exclusive breastfeeding in pre-married counseling for the couple. It is also expected for the next research to find the correlation of mother characteristic (age, education and job) and exclusive breast-feeding using purposive sample taking design.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library