Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA2301
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Pinardi
Depok: Universitas Indonesia, 2001
TA3190
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"It is well-known in wireless communication world that frequency-bandwidth is limited and expensive. This is a challenge in developing broadband wireless communication services..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Yohana
"ABSTRAK
Dalam komunikasi radio, diperlukan suatu teknik modulasi yang dapat mengefisiensikan daya dan mengkompensasi pelebarau bandwidth Serta menghasilkan suatu sistem dengan bit error ra (BER) yang kecil. Teknik modulasi yang tepat untuk ketentuan tersebut adalah teknik modulasi kode trellis atau trellis code modulalion (TCM). yaitu teknik modulasi yang mengintegrasikan pengkodean dengan moduIasi_
Agar dapat dihasilkan unjuk kerja sistem yang baik, TCM didesain dengan menggunakan consfrafn length yang panjang. Namun desain tersebut dapat meningkatkan kompleksitas dalam pendekodean. Untuk itu digunakanlah dekoder T-algorfrhm yang dapat mengurangi kompleksitas dekoder Vilerbi algorirhm dalam mendekodekan sinyal pada terminal pcnerima. Dengan dekoder T-algorirhm, TCM dapat didesain dengan menggunakan constrain lenglh yang panjaug tanpa meningkatkan komplelcsitas pendekodean.
Dalam skripsi ini akan dibahas unjuk kerja lrcllis coded quadramre phase shy?
keying (TC-QPSK) dengan dekoder T-algorithm pada kanal fading Rayleigh. Metode yang digunakan untuk menghitung unjuk kerja TC-QPSK ini adalali dengan menggunakan exact bound, karena dengan menggunakan exam bound memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pendekatan Chernnf bound.

"
Lengkap +
2001
S39880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martantri Permata Sari
"ABSTRAK
Analisa unjuk kerja modulasi lcode trellis S phase-shw' keying (TC-SPSK)
telah dilalcukan dengan teknik diversitas wang maxima/ ratio combining (MRC) dan telcnik diversitas Selection combining (SC) tanpa adanya interferensi. Pada skripsi ini akan dianlisa unjuk kerja 4 state TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik cliversitas ruang hybrid selection maxima! roiio combining (HSIMRC) pada kanal dengan fading flat Rayleigh.
Lengkap +
Analisa unjuk kerja 4 store TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik diversitas HSil\/[RC akan dilalcukan dengan mengunakan bahasa pemrograman Matlab yang alcan ditunjukkan sebagai gratik hubungan bii error rare (BER) terhadap signal ro noise roiio (SNR), dirnana unjuk kerja teknik diversitas HS/`l\/[RC akan dibandingkan terhadap teknilc diversitas MRC. Dari hasil analisa gratik dapat dilihat bahwa untuk penggunaan jumlah cabang yang sama yaitu L buah cabang, tekrtilc diversitas I-ISIMRC memberikan unjuk kerja yang lebih baik dari pada teknik diversitas MRC. Dengan Cara ini maka penyederhanaan alat dapat dilalcukan dan clengan daya yang sama akan dapat diperoleh unjuk kerja yang lebih baik

"
2001
S39863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Wijaya
"Pada skripsi ini dlianalisa throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dengan menggunakan distribusi yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Model kanal fading yang digunakan adalah Nakagami/Nakagami', Rician/Nakagami, Nakagami/Rician, dan Rician/Rician dengan nilai parameter yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Pertama, dengan menggunakan asumsi bahwa S-ALOHA terdiri dari satu buah test pocket dan n buah interferer yang bersifat independent identically distributed (iid) pada microcellular, kemudian ditentukan outage probability dan capture probability S-ALOHA. Akhirnya diperoleh throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular. Throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dipengaruhi oleh nilai carrier to interference threshold. nilai parameter dari test packet, dan nilai parameter dari interfering pocket. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa throughput S-ALOHA meningkat dengan bertambahya nilai carrier to interference threshold, dan meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari test packet. Throughput S-ALOHA menurun dengan bertambahnya nilai parameter dari interfering packet."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permana
"ABSTRAK
Pada Skripsi ini akan dibahas unjuk kerja yang dapat dicapai oleh focused code M-ary Phase Shift Keying (MPSK) dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh dimana dinyatakan dalam BER (BH Error Role).
Serta pengamh panjang block dari kode dan kemampuan koreksi dari error terhadap unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure.
Beberapa persamaan telah diperoleh guna untuk mengevaluasi unjuk keija dan focused code MPSK pada kanal dengan fading Rayleigh. Dan dapat dilihat diperoleh bahwa unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure lebih baik daripada teknik block code Reed Solomon, Reed Solomon dengan erasure, dan focused code tanpa erasure pada BER yang rendah, dan unjuk kerja BER dari focused code akan semakin baik dengan semakin besamya panjang block dan kode dan kemampuan koreksi error. Dan juga dapat dilihat efisiensi modulasi pengkodean dari focused code MPSK dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh.

"
Lengkap +
2001
S39893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Handayani
"Kemandirian merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap anak. Pada anak dengan kebutuhan khusus, khususnya anak penyandang tuna netra total, kemandirian adalah salah sam kemampuan hidup yang hams dikuasai. Adanya hambatan penglihatan tersebut terkadang membuat anak menjadi tergantung kepada orang lain untuk pemenuhan kebutuhannya, terutama pada fimgsi bantu diri. Pada jenjang pendidikan prasekolah anak berkebutuhan khusus (usia 3-5 tahun), salah satu intervensi diri yang dapat diberikan kepada anak adalah pengembangan kemampuan fungsi bantu. Salah satu fungsii bantu diri sehari-hari yang perlu dikembangkan adalah fungsi bantu diri berpakaian.
Program ini bertujuan untuk membcntuk tingkah laku berpakaian, secara mandiri pada anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun) penyandang tunanetra total. Kemandirian yang dimaksud disini adalah adanya tingkahlaku berpakaian dengan bantuan seminimal mungkin dan orang lain. Metode pembentukan tingkahlaku yang digunakan adalah dengan metodc prompting danfadding untuk tingkahlaku berpakaiau secara umum, serta shaping pada tingkahlaku menggunakan resleting dan kancing. Reinforcement yang diberikan adalah consumable reinforcement dan social reinforcement.
Program ini terdiri dari 15 sesi dengan tiga tahap. Tiga scsi awal merupakan sesi baseline dan 12 scsi lainnya adalah sesi intervensi. Materi intervensi dibcnkan secara bertahap. Tahapan intervensi yang terdapat dalam program ini adalah tahap satu: berpakaian sehari-han (kaos dan celana pendek berpinggang karat), tahap 2: berpakaian seragam (jaket dengan resleting, celana pendek dengan reslcting dan kemeja dengan kancing), serta tahap 3: review dan rerminasi. Tahap satu terdiri dari lima sesi, tahap dua terdiri dari lima scsi, dan tahap tiga terdiri daxi dua scsi. Keseluruhan sesi diberikan pada dua lokasig sekolah dan rumah subjek, pada situasi sehari»hari dengan alokasi waktu yang tidak dibatasi. Intervensi tambahan diberikan dengan konseling kepada orangtua dan pengasuh. Evaluasi program dilakukan setiap akhir tahap. Kesimpulan program intervensi ini adalah terdapat peningkatan kcmampuan berpakaian (sehari-hari dan seragam) melalui metode prompting dan fadding pada subjek.

Independence is one ability every child should have. For exceptional children, especially the totally blind children, independence is also one of the basic life skills that should be obtained. The optical disadvantages sometimes drive children to be dependent to some else to fulfil their needs, especially their self care needs. For exceptional preschool children (3-5 years old), one of the early intervention that can be given is the development of daily self care skills. One of those daily self care skills is getting dressed.
The purpose of this program is to shape the independence getting dressed behaviour on totally blind preschool children (3-5 years old). The independence getting dressed behaviour implies here are the skills to get dressed with minimal helps form others. The behaviour modification method used are prompting and fading for general getting dressed behaviour and shaping on zippers and button used behaviour. Reinforcements given are consumable reinforcement and social reinforcement.
These programmes consist of I5 sessions with three stages. Three early sessions are baseline sessions and the rest 12 sessions are interventions sessions. Interventions are given trough stages. The intervention stages in this programme are stage one: every day getting dressed skill (T-shirt and elastic shorts), stage two: uniform getting dress skills (jacket with zipper, shorts with zippers and shirt with buttons), and stage three: is review and termination. Stage one consist of tive sessions, stage two consist of tive sessions, and stage three consist of two sessions. Overall sessions are given in two location; subject’s school and house, in every day situation setting with no time limitation. Additional intervention is given with parent and caregiver counselling Evaluations are given every time each stage ends. Overall conclusion is there an improvement in subject getting dressed behaviour through prompting and fading method.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hartono Haryadi
"ABSTRAK
Pada suatu sistem komunikasi yang menggunakan udara sebagai media transmisi, seringkali ditemui gangguan yang berakibat menurunnya sinyal yang diterima secara drastis atau bahkan hilang sama sekali yang disebut dengan fading. Karena fading ini disebabkan oleh perubahan besaran phisis alam yaitu tekanan udara, temperatur dan kelembaban udara, maka kapan terjadinya fading tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Fading yang terjadi pada sistem telekomunikasi radio dimasukkan sebagai besaran redaman tambahan. Semakin besar redaman tambahan membuat redaman total menjadi besar. Untuk mengatasi redaman yang besar diperlukan daya pancar yang besar pula, sehingga akhirnya harga sistem menjadi semakin mahal. Yang ingin diketahui adalah berapa besar fading yang sesungguhnya agar dengan harga peralatan yang minimal mutu sistem tetap dapat terpenuhi.
Penelitian ini dibuat untuk melihat pengaruh besaran-besaran phisis alam (tekanan udara, temperatur dan kelembaban) terhadap terjadinya fading. Perhitungan fading ini dikerjakan berdasarkan data besaran-besaran phisis alam yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika khususnya untuk wilayah Jakarta ( 1981 - 1989 ), Bogor ( 1984 - 1989 ) serta Bandung ( 1984 - 1987 ). Data besaran-besaran phisis alam tersebut diolah untuk mendapatkan perubahan level sinyal yang diterima jika komunikasi radio dianggap berlangsung pada ketinggian rata-rata pemancar dan penerima tertentu. Data besaran phisis alam yang diperoleh merupakan data rata-rata bulanan. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan wilayah, dan dari data tersebut dibuat file yang dapat dibaca oleh perangkat lunak yang dibuat.
Keluaran perhitungan slow fading ini berupa grafik maupun tabel perubahan level sinyal yang diterima untuk wilayah, tahun, dan ketinggian rata-rata pemancar penerima tertentu."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>