Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stpehanus Setyaadmadia
Abstrak :
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia yang relatif baik saat ini memungkinkan para investor untuk kembali menginvestasikan dananya pada instrumen pasar modal dan pasar uang. Untuk itu, reksadana merupakan salah satu altematif investasi yang baik. Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan pasar modal ini sebagai sumber pendanaan selain pinjaman bank baik domestik maupun luar negri. Reksadana ini relatif baru bagi kebanyakan masyarakat Indonesia yang lebih akrab dengan tabungan, deposito, dan saham. Masyarakat terutama investor masih pada tahap mengamati apakah reksadana yang tergolong baru ini memang merupakan altematif investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding instrumen lain yang selama ini telah dikenalnya. Sejak tahun 1997, tawaran dari para manajer investasi dan broker kepada masyarakat untuk menanamkan dana ke reksadana yang dikelolanya semakin agresif. Mereka bersaing menawarkan jasanya untuk memberikan imbal hasil kepada para investor dengan janji-janjinya. Sampai pada saat ini, dana pengelolaan reksadana di Indonesia cukup besar, apalagi ditunjang dengan tingkat saku bunga deposito yang cenderuing menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksadana yang ditawarkan PT Schroder Investment Management Indonesia yaitu Schroder Dana Mantap, Schroder Dana Prestasi Plus, Schroder dana Prestasi, dan Schroder Dana Terpadu. Analisis ini dilakukan dengan bantuan indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. Dengan menggunakan indeks Sharpe, urutan reksadana yang terbaik adalah Schroder dana mantap, kemudian reksadana Schroder dana terpadu, Schroder dana prestasi plus, dan Schroder dana prestasi. Lain halnya dengan perhitungan yang menggunakan indeks Treynor, reksadana yang dinilai paling baik adalah Schroder dana terpadu, kemudian Schroder dana mantap, Schroder dana prestasi, dan terakhir adalah Schroder dana prestasi plus. Hasil analisis keempat reksadana ini menunjukkan angka positif, yang berarti lebih besar imbal hasilnya dari pembanding reksadana tersebut. Kondisi yang baik ini diharapkan dapat berlangsung terus, tetapi risiko investasi tidak dapat dilupakan begitu saja karena masih banyak risiko yang berkaitan dengan instrumen ini yang masih belum tentu disadari oleh para investor. Dengan melakukan berbagai analisis secara lebih mendalam, diharapkan risiko yang mungkin timbul dapat diminimalkan sekaligus memberikan pengetahuan baru bagi investor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Korea : Korea Institute of Finance
050 KFR 7:1 (1997)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Alfado Agustio
Abstrak :
Kejadian krisis ekonomi 2008 yang melanda negara-negara global termasuk Indonesia, mendorong Bank Indonesia dan pemerintah perlu mempersiapkan tindakan antisipatif dalam menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian. Atas dasar tersebut, penelitian ini berupaya mengukur respon instrumen di pasar keuangan dan perekonomian akibat gejolak ekonomi global. Variabel nilai tukar rupiah dan indeks saham merupakan variabel yang mewakili pasar keuangan, sementara variabel indeks produksi mewakili perekonomian. Untuk variabel global, penulis memilih fed fund rate, volatility index dan harga minyak global. Penelitian ini menggunakan metode Vector Error Correction Model Exogenous Variable (VECM-X). Semua variabel global diposisikan sebagai variabel eksogen, sementara nilai tukar rupiah, indeks saham dan indeks produksi merupakan variabel endogen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, respon pasar keuangan dan perekonomian cukup tinggi akibat adanya gejolak dari ekonomi global. Ini menjadi landasan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan guna menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufani Sukmana Evandri
Abstrak :
Krisis perbankan yang terjadi di tanah air, disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah lemahnya sistem pengawasan perbankan dari Bank Indonesia terhadap system perbankan nasional, dan faktor eksternal adalah liberalisasi jasa sektor keuangan oleh GATS/WTO. Banyak para sarjana berpendapat bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat antara liberalisasi jasa keuangan (financial service liberalization) dalam kerangka GATS/WTO dengan reformasi perbankan di negara-negara berkembang. Beberapa sarjana mencoba melihat bahwa negara berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan dan simpanan domestik, dan mengurangi ketergantungan terhadap aliran modal luar negeri, melalui liberalisasi keuangan. Beberapa sarjana berpendat lain, mereka berpendapat bahwa liberalisasi keuangan semakin menciptakan krises perbankan bagi negara-negara berkembang dan berpotensi memunculkan bahaya yang lebih besar bagi institusi-institusi negara yang berfungsi mendukung pasar keuangan (financial market). Para sarjana yang menyambut positif liberalisasi keuangan melakukan penelitian lebih lanjut dan menyatakan bahwa krisis perbankan bukan karena liberalisasi perbankan, namun sistem insitusi perbankan yang lemah yang menggiring suatu negara kepada krisis perbankan, yaitu suatu negara dimana penegakan hukumnya masih lemah, korupsi yang tersebar luas, birokrasi yang tidak efesien dan mekanisme penegakan hukum yang tidak efesien. Berdasarkan pendapat-pendapat para sarjana tersebut, maka penulis berusaha untuk melihat bahwa lebih jauh upaya-upaya Bank Indonesia untuk menciptakan system perbankan yang kuat dan transparan, melalui pemberdayaan fungsi pengawasan (supervision) di dalam menghadapi liberalisasi jasa sektor keuangan sebagaimana diatur di dalam General Agreemenef on Trade and Services.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Anindita H.
Abstrak :
Agar dapat mengantisipasi terjadinya resiko kerugian akibat pergerakan saham atau nilai mata uang, investor perlu mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pergerakan tersebut dan juga hubungan timbal balik antar variabel-variabel tersebut. Karya akhir ini bertujuan untuk menganalisa hubungan timbal balik antara enam variabel pasar keuangan di Indonesia. Variabel-variabel tersebut adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), LQ45 (45 saham paling likuid di BET), nilai Rp dibandingkan US Dollar, SBI (Suku Bunga Indonesia), JIB OR (Jakarta Interbank Offered Rate), dan juga US Prime (Suku bunga Amerika). Penelitian ini terdiri clan dua kurun waktu yang berbeda, yaitu dari tahun 2001 hingga 2005 dan tahun 2001 hingga 2006 sehingga dapat terlihat perubahannya sepanjang tahun 2006. Untuk mengetahui hubungan timbal balik antar enam variabel pasar keuangan di Indonesia, dilakukan pemodelan persamaan regresi dan The Granger-causality test yang digunakan untuk mendukung persamaan regresi yang telah dibuat. Dari hasil pemodelan persamaan regresi untuk kurun waktu 2001-2005 terlihat bahwa masing-¬masing variabel dipengaruhi oleh variabel yang berada pada satu dimensi. Sedangkan untuk kurun waktu 2001-2006, perubahan pasar mempengaruhi perubahan kebijakan moneter pemerintah. Menurut The Granger-causality rest untuk kurun waktu 2001-2005, pasar modal dan kebijakan moneter pemerintah mempengaruhi perubahan pasar valas. Hal ini kontras dengan kurun waktu 2001-2006, yaitu perubahan pasar valas mempengaruhi perubahan kebijakan moneter pemerintah. Perbedaan hasil pada kedua metode tersebut diperkirakan terjadi karena adanya perubahan jangka pendek pada endogenous variable dan exogenous variable dari ke-enam variabel pasar keuangan tersebut yang terjadi sepanjang tahun 2006.
To anticipate the risk of stock and foreign currency fluctuation, investor needs to know variables that influence them and the two way relationship between those variables. The purpose of this thesis is to analyze the two way relationship between six financial market variables in Indonesia. Those variables are IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), LQ45 (45 stocks that most liquid in BEJ), the currency of Rupiah per US Dollar, SBI (Suku Bunga Indonesia), JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate), and US Prime (Interest Rate of USA). This research consists of two different time interval, which is from year 2001 to 2005 and from year 2001 to 2006 so that we could see the difference in year 2006. To know the two way relationship between six financial market variables in Indonesia, Regression equation modeling and The Granger-causality test for supporting the regression equation is need to be done. From the result of regression equation modeling for year 2001 to 2005, it can be seen that each variables are influenced by those variables that lie in one dimension. For regression equation in year 2001 to 2006, market movement influences the changing of government monetary policy. For The Granger-causality test in year 2001 to 2005, capital market and the government monetary policy influence the changing of currency market. On the contrary, for the year 2001 to 2006 the changing of currency market influences the changing of government monetary policy. The difference of the result between those two methods is happened because of short time changes in the endogenous variables and the exogenous variables in six financial market that happen in year 2006.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Kristianto
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika antara kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kredit ke sektor swasta, dan pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Model autoregresi vektor panel digunakan untuk memahami dinamika dalam model. Tidak seperti studi lintas negara sebelumnya, makalah ini menggunakan data panel provinsi. Hubungan antara variabel dalam model terhubung di dalam peraturan perundangan, otoritas moneter, dan Lembaga pengelola fiskal yang sama. Dengan demikian, tidak akan ada efek yang muncul akibat perbedaan institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara kredit dengan UMKM dan kredit swasta bersifat dua arah. Kredit untuk UMKM dan kredit swasta tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional. Hasil penelitian tidak memberikan bukti yang kuat untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara pertumbuhan ekonomi regional dengan penyaluran kredit untuk UMKM maupun kredit untuk sektor swasta hr /> ABSTRACT


This study aims to analyse the dynamic between credit to micro, small, and medium enterprises (MSMEs), private credit, and regional economic growth in Indonesia. A panel vector autoregression model is employed to understand the dynamic in the model. Unlike previous cross-country studies, this paper is using provincial panel data. The relationship between variables in the model are connected under the same regulation, monetary authority, and fiscal institution. Thus, there will be no effects that appear from the differences of institutions. The results suggest that the interaction between credit to MSMEs and private credit is bi-directional. Also, credit to MSMEs and private credit does affect regional economic growth. However, the result does not provide strong evidence for causality from regional economic growth to credit for MSMEs or private credit.

2019
T54038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadah Masita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak pandemi COVID-19 pada likuiditas saham yang tercatat di papan utama BEI. Penelitian ini menggunakan regresi data panel untuk menganalisis dampak pertumbuhan harian total kasus dan pertumbuhan harian total kematian akibat kasus COVID-19 terhadap likuiditas saham yang diukur dengan Spread dan Illiquidity Amihud (2002) dari 3 Maret hingga 30 November 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara pertumbuhan harian dari total kasus dan pertumbuhan harian total kematian akibat COVID-19 terhadap likuiditas saham, yang mengimplikasikan bahwa peningkatan paparan pandemi COVID-19 menurunkan likuiditas saham. Selain itu, terdapat perbedaan dampak pandemi di berbagai sektor, sektor Mining dan Finance merupakan sektor yang paling terdampak, sedangkan sektor Consumer Good Industry, Agriculture, dan Trade, Services, & Investement merupakan tiga sektor yang paling sedikit terpengaruh. ......This study aims to examine the impact of the COVID-19 pandemic to stocks liquidity listed on the main board of the IDX. The study employs a panel data regression to analyze the impact of the daily growth of total cases and the daily growth of total deaths due to COVID-19 cases to stock liquidity as measured by Spread and Illiquidity Amihud (2002) from 3 March to 30 November 2021. The regression results show that there are negative effects between daily growth of total cases and daily growth of total deaths due to COVID-19 to stock liquidity, which implies that the increasing exposure COVID-19 pandemic reduces stock liquidity. In addition, there are differences in the impacts of pandemic across sectors, the Mining and Finance sectors are the most affected, while the Consumer Good Industry, Agriculture, and Trade, Services, & Investment sectors are the least affected.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabozzi, Frank J.
Boston: Prentice-Hall, 2010
332.1 FAB f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Orisa Shinta Haryani
Abstrak :
Seiring berkembangnya paham neoliberalisme di dunia maka semakin berkembang pula sektor finansial khususnya pasar modal. Perkembangan dalam pasar modal ditunjukkan dengan semakin meluas dan beragamnya produk-produk yang ditransaksikan. Salah satunya adalah produk derivatif. Penelitian ini membangun argumentatif bagaimana produk derivatif yang merupakan produk legal dalam pasar modal rupanya memiliki peran dalam terjadinya suatu kejahatan. Analisis dilakukan dengan menggunakan perspektif kriminologi marxis baik dengan menggunakan konsep global superstructure yang mengadopsi konsep base-suprastructure milik Marx, crime of domination, dan konsep criminogenic. Hasilnya ditemukan bahwa memang produk derivatif dalam pasar modal memiliki aspek-aspek yang criminogenic dilihat dari niat pelaku, peraturan-peraturan yang diterapkan, dan sistem yang ada di dalam pasar modal itu sendiri. ...... Along with the growth of neoliberalism worldwide, financial sector is also developing especially, financial market. Financial market is developing in terms of its widespread and variant of products being traded. Derivative product is one of them. This research construct arguments on derivative products as legal product in stock exchange contribute to a certain form of crime. This research uses marxist criminology perspective, global superstructure, which adopts marx's basesuprastructure, crime of domination and criminogenic concept. As a result, this study shows, derivative products in stock exchange are indeed criminogenic in terms of criminal intention, rules applied and stock exchange's system itself.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>