Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Suryadharma
Abstrak :
Penelitian pendahuluan ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan formalisasi sebagian dari teori graph. Graph merupakan ilmu yang cakupannya luas dan mempunyai banyak aplikasi. Akan tetapi, di dalam pustaka sistem HOL belum terdapat teori graph yang formal. Penyusunan formalisasi diawali dengan studi literatur mengenai sistem HOL, kemudian dilanjutkan dengan eksperimen-eksperimen. Terdapat enam buah eksperimen yang dilakukan secara bertahap. Eksperimen pertama berupa eksperimen menggunakan pustaka HOL. Eksperimen kedua berupa eksperimen memformalisasikan teori gcd yang kemudian memberikan pengetahuan mengenai bentuk formalisasi teori. Eksperimen ketiga menghasilkan struktur data untuk teori graph dan sebuah definisi dari teori graph. Eksperimen keempat menjelaskan beberapa contoh pembuktian menggunakan Taktik yang membantu terbentuknya formalisasi teori graph. Eksperimen kelima dan keenam memaparkan hal-hal yang perlu diperhatikan dari definisi-definisi dan teorema informal dari teori graph. Hasil dari penelitian ini adalah formalisasi dari sebagian teori graph yang dinyatakan dalam 21 definisi penting, 6 definisi umum, 28 definisi bantuan, 3 definisi tanggung, dan 1 teorema. Selain itu, dihasilkan juga pedoman pembuktian menggunakan Taktik dalam sistem HOL. This preliminary research has a goal to produce a formalization of part of graph theory. Graph has been known widely and has many applications. However, a formalization of graph theory has not been implemented in HOL system?s library. This work begins with studying literature about HOL system, then continued with several experiments. There are six experiments. The first experiment is using HOL?s library. The second experiment is formalization on GCD theory, which then elaborates the basic form of formalization. The third experiment produces data structures for graph theory and one definition of graph theory. The fourth experiment describes several proofing examples using Tactic that help make a formalization on graph theory. The fifth and sixth experiments explain things to note from the informal definitions and theorems of graph theory. The result from this research is a formalization of part of graph theory that stated in 21 important definitions, 6 general definitions, 28 helper definitions, 3 pseudo definitions, and 1 theorems. In addition, proofing guidance using Tactic in HOL system also be produced.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Indra Oetama
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini merupakan hasil analisa dari proses business coaching kepada PT Global Asia Pratama dengan melakukan wawancara dan observasi kepada pemilik UMKM. Pada UMKM mempunyai banyak permasalahan terutama pada kinerja tiap fungsi yang tidak optimal dan pencatatan keuangan yang tidak baik. Penambahan pegawai di bidang keuangan, melakukan job enlargement kepada pegawai, perancangan struktur organisasi, formalisasi beban kerja, mengusulkan pembelian perangkat lunak untuk alat pencatatan atau membuat alat pencatatan data yang rapih dan terstruktur adalah usulan model usaha yang diajukan kepada UMKM. Job enlargement dan penambahan pegawai di bidang keuangan bertujuan untuk mengurangi beban kerja pada bagian administrasi, motivasi kerja kepada setiap fungsi dan mengoptimalkan kinerja dari manajemen perhitungan cost benefit analysis terkait penambahan pegawai di bidang marketing dan keuangan sebagai analisa kelayakan dari penambahan manfaat.
ABSTRACT This thesis is the output of business coaching given to PT Global Asia Pratama through data collection through observation and in-depth interview. SME has a lot of problems regarding to management function performance and financial record. Hiring new employee in financial division, job enlargement, designing new organizational structure, pruchasing a software for recording instruments or make a recording instrument data are business model that addressed to MSMEs. Job enlargement and the addition of financial employees aiming to reduce the workload on the administration function, motivation to every function and optimize the performance of management calculation of cost benefit analysis related to the addition of employees in the field of marketing and finance for analizing feasibility of additional benefits.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Canggih Wicara Putra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak skema pajak presumptive dan korupsi terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Pemerintah telah memberlakukan peraturan pajak yang bertujuan mendorong usaha kecil untuk membayar pajak penghasilan dan mempromosikan formalisasi. Kemudian, kami juga mempelajari dampak korupsi dibandingkan pengaruh perpajakan terhadap produktivitas perusahaan. Memanfaatkan data panel dari WBES, kami menemukan bahwa skema pajak presumptive tidak secara signifikan berdampak pada produktivitas perusahaan. Kami juga membuktikan bahwa bahwa korupsi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap produktivitas perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa korupsi memiliki dampak yang lebih besar pada produktivitas perusahaan dibandingkan dengan kebijakan perpajakan. ......This study aims to assess the impact of presumptive tax and corruption on firm performance in Indonesia. The central government has enacted a new presumptive tax regulation targeting the SMEs. Additionally, we also assess the impact of corruption compared to the effect of taxation, on firm productivity. Taking advantage of the reliable panel data from the WBES Indonesia, we find that the presumptive tax scheme does not significantly affect firm productivity. Moreover, it is confirmed that corruption is negatively and significantly affects firm productivity. This study also affirms that corruption has a greater impact, compared to taxation, on firm productivity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Natria
Abstrak :
Employee accountability merupakan elemen penting yang bertindak sebagai pedoman perilaku. Variabel ini mendorong karyawan untuk bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang mereka ambil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah managerial monitoring behavior dan perceived competence memiliki peran mediasi dalam mekanisme hubungan formalisasi dan employee accountability. Data kuantitatif dikumpulkan dari 331 pegawai instansi pemerintah di Indonesia secara daring. Data dianalisis dengan metode structural equation modelling menggunakan IBM SPSS AMOS 24. Dibangun melalui teori kognitif sosial, hasil penelitian menunjukkan adanya peran mediasi managerial monitoring behavior dan perceived competence dalam hubungan formalisasi dan employee accountability. Dalam penelitian ini, perceived competence (komponen person), formalisasi dan managerial monitoring behavior (komponen lingkungan), dan employee accountability (komponen perilaku) berperan sebagai determinan yang dapat saling mempengaruhi, meskipun tidak secara bersamaan. Berdasarkan hasil penelitian, selain memantau kinerja, organisasi dan pemimpin perlu mempromosikan pemantauan efektif mengenai fasilitasi interpersonal bawahan mereka untuk memperkuat employee accountability. Organisasi juga perlu memperhatikan perceived competence karyawannya untuk meningkatkan employee accountability. Temuan penelitian didapatkan dari organisasi pemerintahan yang memiliki formalisasi tinggi, sehingga hasil penelitian dapat berkontribusi pada organisasi yang juga memiliki formalisasi tinggi. ......Employee accountability is an imperative element that acts as a behavior guideline. It encourages employees to be responsible for the decisions and actions they took. This study aims to analyze whether managerial monitoring behavior and perceived competence mediate the relationship between formalization and employee accountability. Quantitative data was collected online from 331 employee of government agency in Indonesia. Structural equation modelling in IBM SPSS AMOS 24 was conducted to examine the relationships among the variables. Building on social cognitive theory, this study supporting the mediation role of managerial monitoring behavior and perceived competence in the relationship of formalization and employee accountability. In this study, perceived competence (person), formalization and managerial monitoring behavior (environment), and employee accountability (behavior) act as determinants that can influence each other, although not simultaneously. This study suggests to organization and leader to not only improving task monitoring, but also performing interpersonal facilitation monitoring to reinforce employee accoountability. Organization also need to pay attention to employee’s perceived competence to increase employee accountability. Research findings are obtained from government organizations that have high formalization, so that research results can contribute to organizations that also have high formalization.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Rachmadina
Abstrak :
Perubahan paradigma pengelolaan manajemen ASN berbasis sistem merit perlu didukung Sistem Informasi Manajemen ASN. Beban kerja yang berkurang, tumpang tindih pekerjaan, tidak tercapainya output yang telah ditetapkan, pekerjaan yang membutuhkan koordinasi lintas direktorat membutuhkan waktu yang lama. Hal ini menggambarkan permasalahan struktur dan proses transformasi input menjadi output teknologi yang belum optimal di Kedeputian SINKA BKN. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian post postivist dengan pendekatan penelitian mix method untuk menganalisis karakteristik teknologi unit pada masing-masing direktorat dan menganalisis kesesuaian dimensi struktur formalisasi, sentralisasi, kualifikasi pegawai, dan koordinasi dengan karakteristik teknologi unit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik teknologi unit pada Dit AK I dan Dit AK II rutin sedangkan Dit Lahta non rutin kemudian Dit PSIK engineering. Sentralisasi Dit AK I dan II sedang. Kualifikasi pegawai Dit AK I dan AK II memiliki tingkat pengalaman tinggi dan pelatihan rendah. Formalisasi dan Sentralisasi Dit Lahta sedang karena pegawai diberikan kebebasan dalam menentukan kebijakan internal di unit walaupun jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Pegawai Dit Lahta memiliki tingkat kepatuhan pada peraturan tinggi meskipun sikap atasan fleksibel. Kemudian kondisi struktur di Dit PSIK memiliki formalisasi tinggi, kualifikasi pegawai dalam hal pelatihan masih sedikit dan tidak tersedia bagian/alat/orang yang digunakan untuk mekanisme koordinasi.
The change of ASN management paradigm based on merit system needs to be supported by ASN Management Information System. Decreased workload, overlapping work, not achieving predetermined output, jobs that require coordination across the directorate take a long time. This illustrates the problem of structures and processes of transforming inputs into outputs technology that have not been optimal in the SINKA BKN Deputy. This research uses postpostivist research paradigm with mix method research approach to analyze technological characteristics of unit in each directorate and analyze suitability of structure dimension formalization, centralization, qualification of employee, and coordination with technology characteristic of the unit. The results showed that the characteristics of unit technology on Dit AK I and Dit AK II routine while Dit Lahta non routine then Dit PSIK engineering. The centralization of Dit AK I and II is moderate. The qualifications of the employees of Dit AK I and AK II have high level of experience and low training. The formalization and centralization of the Lahta territory is due to the fact that employees are given the freedom to determine internal policies in the unit although they are seldom involved in decision making. Employees of Dit Lahta have high regulatory compliance level although supervisor atittudes tend to be flexible. Then the structural conditions in Dit PSIK have high formalization, the qualification of employees in the case of training is still few and there is no part tool person used for coordination mechanism.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T47901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cava Timotius Sedayu Bramono
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif-deskriptif untuk mempelajari sejauh mana negara melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia berperan dalam perlindungan pekerja rumah tangga (PRT) di Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara melalui Kemnaker mengambil peran yang sangat minimal dalam perlindungan PRT di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan dua temuan utama: pertama, kecilnya kewenangan organisasional Kemnaker untuk melakukan perlindungan terhadap PRT; dan kedua, kegagalan Kemnaker dalam mendorong formalisasi PRT melalui pembentukan regulasi spesifik yang secara khusus mengatur perlindungan PRT. ...... The objective of this explorative/descriptive research is to explore to what extent the state, through the Ministry of Manpower (Kementerian Ketenagakerjaan – Kemnaker), has protected the Indonesian domestic workers. The research has employed a qualitative approach using in-depth interviews and secondary data study as the data collecting method. The findings of this research showed that the state through Kemnaker has taken a very minimalistic role to protect Indonesian domestic workers. This argument is based on two main findings of the research: firstly, the insufficiency of Kemnaker‟s organizational authority in the issue of domestic worker protection and secondly, the failure of Kemnaker to take initiative to formalize domestic workers through specific regulation on the issue of domestic workers‟ protection.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ridok
Abstrak :
Keberadaan perangkat lunak sebagai pengontrol suatu sistem, yang termasuk ke dalam kategori sistem tercangkok (embedded system) semakin meningkat, sejalan dengan pemanfaatan komputer dalam berbagai sektor kehidupan. Dalam sistem semacam itu, perangkat lunak ditempatkan pada sebuah atau beberapa komputer yang dihubungkan ke sensor-sensor dan aktuator-aktuator untuk mengontrol perilaku dari lingkungan sistem. Sistem tercangkok umumnya berinteraksi dengan lingkungannya secara terus-menerus sehingga disebut juga sistem reaktif (reactive system). Rica sistem tersebut diharapkan bereaksi dengan lingkungannya dalam batas waktu yang spesifik, sistem tersebut disebut sistem waktu nyata (real-time system). Contrail sistem terakhir adalah sistem pengatur lampu lalu lintas, sistem pengontrol pembakaran gas, dan pengontrol pintu perlintasan persimpangan rel kereta api dengan jalan raya. Sistem seperti ini harus memenuhi kriteria terpercaya (reliable); dalam arti, untuk menjamin keamanan sistem, waktu respon dari sistem terhadap lingkungannya hams sesuai dengan yang disyaratkan. Kegagalan sebuah sistem dalam merespon lingkungannya dapat menyebabkan terjadinya situasi kritis yang dapat berakibat fatal bagi manusia atau lingkungannya. Sistem seperti di atas harus dirancang dengan presisi yang cukup tinggi. Penggunaan bahasa alami dalam proses pengembangannya, terutama pada tahap analisis untuk menentukan persyaratan yang dibutuhkan oleh sistem, dapat menimbulkan pemyataan-pemyataan yang ambigu sehingga persyaratan-persyaratan maupun spesifikasi sistem kurang terekspresikan secara akurat. Salah satu teknik untuk mengembangkan perangkat lunak yang diharapkan memenuhi kriteria terpercaya adalah metoda formal. Terminologi 'metoda formal' menggambarkan suatu deskripsi umum dari penggunaan konsep matematika seperti logika dan teori himpunan untuk menggambarkan spesifikasi dan rancangan perangkat lunak beserta teknik-teknik validasi dan verifikasinya. ide dasar dari metode formal adalah menyediakan bahasa spesifikasi yang tidak ambigu untuk tahap perancangan selama pengembangan sistem sedemikian sehingga rancangan dapat dijustifikasi melalui langkah-langkah pembuktian formal [Franz96]. Bahasa spesifikasi tersebut biasanya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Sintaks Semantik Himpunan relasi yang mendefinisikan aturan-aturan yang menunjukkan objek-objek yang pantas memenuhi spesifikasi tersebut. Dengan menggunakan matematika sebagai kerangka dalam perancangan sistem, ide-ide yang ada dapat diformulasikan dengan lebih tepat, sehingga sistem yang lebih terpercaya dapat dihasilkan. Salah satu formalisasi sistem seperti di atas adalah Duration Calculus (atau disingkat DC) [Zho93, 71-IR91, ZHR92]. DC dikembangkan pertama kali oleh C. Thou, C.AR. Hoare, dan AP. Ravn sekitar tahun 1991. Dalam DC, waktu dimodelkan sebagai bilangan nyata atau real (R), dan keadaan sebuah sistem dimodelkan oleh sejumlah variabel state. Setiap variabel state memiliki nilai Boolean yang direpresentasikan sebagai (0,1). Pada dasamya, variabel state yang bernilai deskrit dapat dimodelkan oleh sekelompok -variabel Boolean. Keadaan sebuah variabel state dari waktu ke waktu dimodelkan oleh sebuah step function dengan domain R dan range {0,1 }. Dengan melakukan integrasi terhadap sebuah step function dalam interval waktu tertentu, kits bisa mendapatkan total durasi di mana variabel state yang dimodelkan oleh fungsi tersebut berada dalam keadaan true (1). Teknik integrasi banyak digunakan dalam DC untuk menggambarkan persyaratan dan rancangan sistem-sistem yang kritis terhadap waktu (time-critical systems), tanpa menyebutkan waktu absolut secara eksplisit. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen untuk melihat bagaimana metode ini diterapkan untuk masalah aktual, yaitu dengan mencoba melakukan perancangan sistem pada suatu studi kasus.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prasetyo
Abstrak :
Banyak perusahaan menanggapi munculnya model bisnis baru dengan melakukan inovasi model bisnis. Namun tidak semua perusahaan memiliki kinerja yang bagus. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana hubungan orientasi kewirausahaan dengan inovasi model bisnis dan bagaimana hal ini berdampak pada kinerja perusahaan. Studi ini mengembangkan sudut pandang teoretis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Berfokus pada hubungan antara atribut orientasi kewirausahaan, formalisasi; kapabilitas teknologi informasi, inovasi model bisnis, dan kinerja untuk memperjelas keterkaitan di antara konstruk-konstruk ini. Menggunakan data empiris dari industri aplikasi dan games, tesis ini menyatakan inovasi model bisnis mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja perusahaan. Dilakukannya inovasi dalam hal penciptaan nilai, inovasi pada proposisi nilai, dan inovasi pada penangkapan nilai dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Inovasi model bisnis juga memediasi hubungan antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja, dapat di simpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja, orientasi kewirausahaan saja tidak cukup, di dalam perusahaan harus terdapat atribut orientasi kewirausahaan dalam kerangka inovasi model bisnis. Dan untuk membentuk orientasi kewirausahaan yang tepat, perusahaan memerlukan kapabilitas teknologi informasi yang mumpuni. ......Many companies respond to the emergence of new business models by innovating business models. But not all companies have good performance. This raises the question of how entrepreneurial orientation relationships with business model innovations and how this has an impact on company performance. This study develops a theoretical perspective to answer that question. Focusing on the relationship between attributes of entrepreneurial orientation, formalization; information technology capabilities, business model innovations, and performance to clarify the interrelationships between these constructs. Using empirical data from the application and games industry, this thesis states that business model innovation has a significant relationship with company performance. Innovation in terms of value creation, innovation in value propositions, and innovation in value capture can influence company performance. Business model innovation also mediates the relationship between entrepreneurial orientation and performance, it can be concluded that to improve performance, entrepreneurial orientation is not enough, within the company there must be an entrepreneurial orientation attribute within the framework of business model innovation. And to form the right entrepreneurial orientation, companies need a capable information technology capability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library