Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Kasfi
"Kerentaan adalah prediktor signifikan dari semua penyebab kematian pada pasien lansia yang menjalani HD. Pengetahuan mendalam terhadap faktor-faktor berhubungan dapat membuat perawat mengembangkan intervensi tepat yang lebih komprehensif untuk memperbaiki kerentaan meningkatkan kualitas hidup lansia HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom lansia renta (frailty) pada lansia yang menjalani HD menggunakan desain cross sectional. Data 130 responden berdasarkan total sampling, diperoleh dari unit HD di tiga rumah sakit, untuk dianalisis univariat, bivariat termasuk multivariat dengan uji regresi logisik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala dialisis adalah faktor yang paling berhubungan (p<0,001). Lansia HD dengan gejala skor DSI tinggi berisiko 8 kali untuk mengalami sindrom lansia renta dibandingkan dengan skor DSI rendah (OR=7,67 95% CI 2,50 – 23,56), setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin (p=0,019), lingkungan tempat tinggal (p=0,004), kadar Hb (p=0,048), dan MUAMC (p=0,043), serta variabel perancu kekuatan genggaman tangan, IMT, vintage (lama) HD dan penyakit. Praktik keperawatan dapat secara tepat merancang intervensi mandiri pada kerentaan lansia HD yang lebih memperhatikan gejala dialisis pasien, termasuk mempertimbangkan faktor lain yang berhubungan. Penelitian keperawatan di masa depan dapat menginvestigasi lebih mendalam gejala dialisis yang paling menonjol berhubungan dengan kerentaan lansia HD, dan mengembangkan penelitian terkait kerentaan pada kondisi penyakit kronis lansia yang lain.

Frailty is a significant predictor of all-cause mortality in patients 60+ with HD. In-depth knowledge of the related factors can enable nurses to develop appropriate, more comprehensive interventions to improve frailty and the quality of life of HD older adults. This study aims to identify factors related to frail elderly syndrome in older adults undergoing HD using a cross-sectional design. Data from 130 respondents based on the total sampling technique, obtained from HD units in three hospitals, was analyzed for univariate, bivariate, and multivariate analysis using binary logistic regression. The results showed that dialysis symptoms were the most related factor (p<0.001). HD older adults with high DSI score symptoms had eight times the risk of experiencing frail elderly syndrome compared to those with low DSI scores (OR=7.67 95% CI 2.50 – 23.56), after being controlled by the variables gender (p=0.019), living environment (p=0.004), Hb levels (p=0.048), and MUAMC (p =0.043), as well as confounding variables of hand grip strength, BMI, HD vintage and disease. Nursing practice can appropriately design independent interventions for the frail elderly syndrome of older adults with HD that enhance presume to the patient's dialysis symptoms, bringing consideration of other relevant factors. Future nursing research can investigate more deeply the most prominent dialysis symptoms related to the frail elderly syndrome of older adults with HD and develop research related to frailty in other chronic disease conditions among the older adults."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Widyawati
"ABSTRAK
Proses degeneratif pada lansia menyebabkan penurunan fungsi berbagai sistem organ yang memicu terjadinya sindrom kelamahan. Tidak adekuatnya asuhan yang diberikan dapat meningkatkan terjadinya disabilitas bahkan kematian. Asuhan keperawatan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan fleksibilitas sendi sehingga tidak terjadi kontraktur yang membuat lansia semakin terbatas dalam melakukan perawatan diri. Intervensi yang dilakukan adalah latihan rentang pergerakan sendi pasif dua kali sehari, selama 20 menit, delapan kali tiap gerakan, enam hari per minggu selama empat minggu. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan fleksisbilitas sendi peluru-bahu 30o sampai 40o dan sendi engsel-lutut 50o, fleksibilitas sendi lain dalam kisaran normal kecuali sendi yang sudah kontraktur. Latihan rentang pergerakan sendi dapat dilakukan pada lansia dengan sindrom kelemahan untuk mencegah disabilitas.Kata Kunci : Lansia, sindrom kelemahan, Latihan rentang pergerakan sendi pasif, fleksibilitas sendi

ABSTRACT
Degenerative process in the elderly leads to decreased function of multiple organ systems that trigger the frail elderly syndrome. Inadequate care provided can increase disability and even death. Nursing care aims to maintain and increase joint flexibility in order to no contractures that cause the elderly more limited in self care. Interventions are the passive range of motion twice a day, 20 minutes, eight repetitions per movement, six days per week for four weeks. Evaluation results show an increase in flexibility of the shoulder joints 30o to 40o, knee joints 50o, flexibility of other joints in the normal range except already contracted joints. Passive range of motion exercise can be performed for frail elderly syndrome to prevent disability.Keywords Elderly, frail elderly syndrome, Passive range motion range exercises, joint flexibility"
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library