Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Manshur
Abstrak :
Salah satu tujuan dari pelaksanaan AFTA adalah untuk meningkatkan investasi masuk ke kawasan Asia Tenggara. Pasar yang semakin luas, esklusif dan terintegrasi, serta kebijakan perdagangan yang diskriminatif merupakan insentif bagi perusahaan diluar kawasan ASEAN untuk mengubah sistem bisnisnya dari perdagangan menjadi investasi di dalam kawasan. Berdasarkan penimbangan tersebut, tesis ini bertujuan untuk mengklarifikasi adanya pengamh positif dari pembcrlakuan AFTA terhadap arus FDI masuk ke kawasan ASEAN terutama arus FDI masuk dari Negara-negara diluar ASEAN. Selain itu, tesis ini juga bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap arus FDI masuk ke negara-negara anggota ASEAN. Untuk menjawab pemiasalah penelitian, tesis ini menggunakan model ekonometri dengan analisis data panel. ndonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina merupakan obyek dari pcnelitian ini dan dipilih bcrdasarkan beberapa kriteria seperti besar kecilnya perekonomian, wakiu pelaksanaan AFTA dan tarif eksternal yang diterapkan. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 1998 sampai dcngan 2007. Setelah melalui semua prosedur estimasi dengan menggonakan Metodc Efek Tetap (MET), tesis ini menyimpulkan bahwa penerapan AFTA telah memberikan pengaruh positif terhadap arus FDI masuk ke kawaan ASEAN, teruma FDI masuk dari Negara diluar ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan AFT A telah memberikan insentif kepada perusal1aan diluar kawasan ASEAN untuk merelokasi usaha mereka sebagai akibat dari diskrirninasi kebijakan perdagangan yang harus mereka terima apabila tetap menjual produk dari Iuar kawasan ASEAN. Penelitian ini juga menemukan bahwa walaupun pangsa pasar dan intensitas perdagangan antar anggota ASEAN tcrbukti memiliki pengaruh positif terhadap arus FDI masuk ke kawasan ASEAN, tetapi pengaruh dari dua variabel sepeninya tidak mencukupi atau tidak seimbang. Dari koefisicn pada dua variabel tersebut dikctahui bahwa untuk mendapatkan FDI masuk dalam jumlah tertentu dibutuhkan meningkatan pangsa pasar dan perdagangan intra ASEAN dalam jumlah yang lebih besar. Studi ini menduga bahwa infrasruktur adalah salah satu penyebab dari masalah tcrscbut. Selain itu, Studi ini juga menemukan bahwa variabel fundamental makroekonomi yang Yialam hal ini direpresentasikan oleh tingkat suku bunga dan inflasi terbukti memiliki pengaruh terhadap arus FDI masuk kc negara ASEAN walaupun arahnya adalah negatifi Berdasarkan kesimpulan yang ada, penelitian ini menyarankan kepada pemerintah negara-negara ASEAN untuk tidak tcrburu-buru menurunkan tarif eksternal terhadap negara diluar ASEAN dan lebih baik untuk meningkatkan komitmcn dalam memperluas cakupan produk yang dimasukkan dalam kerangka AFT A. Selain itu, penerapan kebijakan ekonomi makro yang tepat harus juga menjadi perhatian untuk menjadikan kawasan ASEAN semakin menarik bagi investor......One of the objectives of the implementation of AFTA is to enhance Foreign Direct Investment across region. The exclusive enlarged and more integrated market, as well as the discriminatory trade policy taken by outsider firm give incentive to them to change the pattem of' their business from trading becomes investment. Therefore, this study, hypothetically, expected that the implementation of AFTA has positive impact on FDI inflows to ASEAN countries, especially those from non member countries. More over, the study is intended to find out other factors determining FDI inflows to ASEAN countries. To meet the objective, the study employ econometric model with pooled data analysis. Indonesia, Malaysia, Thailand and the Philippines were the object of this study that picked under some criterions such as the size ofthe economy, the time- frame of implementation of AFTA and the extemal tariff applied on. The Data being used was annually data fiom 1998 to 2007. After all technical process of estimating the model using Fixed Effect Method, the study was confirmed that the implementation of AFTA has given positive impact on FDI inflows to ASEAN countries, especially FDI inflows from non ASEAN member countries. It implies that AFTA has provided an incentive for outsider firm to invest inside region due to the discriminatory trade treatment they take. The study also founded that even though market size and the intensity of trade among ASEAN members are confirmed to have positive impact on FDI inflows, but the impact is likely inadequate or imbalance. This was concluded from the coefficient of those two variables and from the R-square ofthe estimation result of the model. We guessed that the lack of infrastructure was the one of the triggers of this problem. The study also founded that fundamental macroeconomic variable, hereby represented by interest rate differential and inflation, also confirmed to have influence on FDI inflows to ASEAN countries. Based on the conclusion of the study, we suggest to the ASEAN eountry?S government to not to be hurry to alleviate discriminatory trade policy having imposed to non member countries and keep trying to expand product covered under AFT A. In addition, the appropriate attention of the govemment on the fundamental macroeconomic condition represented by setting up eligible policy is the action needed to make ASEAN to be more attractive for F DI.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Romavitanto Hermudani Utoro
Abstrak :
Pada tahun 2002 China dan ASEAN menandatangani kerangka perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif antara China dan ASEAN yang menjadi dasar dari China ASEAN Free Trade Area. Permasalahan pada penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah dampak-dampak perekonomian yang terjadi antara China dan Asean setelah implementasi perjanjian Free Trade Area, setelah melakukan integrasi ekonomi dan juga "Early Harvest" program didalamnya, apakah akan ada trade surplus ataupun ada trade defisit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan juga melalui metode dokumentasi yang berdasarkan dokumen dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait. Pada akhirnya penelitian ini terlihat bahwa kerjasama antara China dan ASEAN membawa dampak positif bagi neraca perdagangan diantara kedua negara tersebut, dan program Early Harvest cukup berhasil di beberapa sektor.
The China-ASEAN Free Trade Agreement has been hailed as a landmark pact in pushing for freer trade between China and the ASEAN countries.With the establishment of the free trade zone, trade and investment between the Chinese and ASEAN economies are expected to increase significantly. In November 2002, China and ASEAN signed the framework agreement on comprehensive economic co-operation between China and Association of South East Asian Nations, which determined the basic structure of China ASEAN Free Trade. The purpose of this research is to try to answer how the economy effects will affect after the implementation of framework of agreement on free trade area in that region, after the economic integration and how will the early harvest program effecting the balance sheet of each respectful country, will there be a trade surplus or trade deficit. This research uses the document research as the study method as well as the descriptive analytic methods based on the documents from related institution. At the end of the research, this research suggests that the China and ASEAN economic cooperation brought positive effect to balance of payments on both countries and the early harvest program is quite successful in certain area.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27995
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Effendie
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Perjanjian Kerjasama Kawasan Perdagangan Bebas (FTA). Ketentuan mengenai Perjanjian Perdagangan Regional telah diatur dengan aturan yang terdapat dalam Artikel XXIV GATT. Hal tersebut membuktikan keinginan negara-negara dunia ketiga seperti ASEAN untuk membuat unifikasi dan harmonisasi hukum perdagangan regional/kawasan dengan prinsip yang menganut pada liberalisasi perdagangan dan kompetisi bebas WTO. Payung hokum Perjanjian Perdagangan Regional telah diatur dengan aturan yang terdapat dalam Artikel XXIV GATT. Para wakil kepala negara ASEAN dan Republik China telah melakukan kesepakatan mebentuk FTA pada tanggal 6 Nopember 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, mengenai Kerjasama Ekonomi dan pendirian suatu Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China FTA) dalam 10 tahun dengan perlakuan khusus dan berbeda serta fleksibilitas bagi negara-negara anggota ASEAN yang baru seperti Cambodia, Laos, Myanmar dan Viet Nam. Guna mendukung terlaksananya kerjasama antar negara negara ASEAN pemerintah perlu terus melakukan beberapa langkah atau kebijakan di bidang perdagangan dan perpajakan. Secara umum, pengembangan sektor penerimaan perpajakan sangat bergantung pada upaya-upaya untuk mengurangi kendala yang menghambat proses perdagangan nasional maupun perdagangan bilateral dengan negara lain. ...... This thesis explores the International Trade at The Agreement of Regional Trade Area. it was latterly develops quickly and can be seen from more progressive the circulation of goods, services, and capital from a state to another state, such as through export and import activity, investment, service commerce, etc. Therefore as logical consequence of this progress especially in facing of liberalization era in commercial sector, the change and development in law field must be conducted especially in the field of trade law, including the regulation of tariff. The ASEAN Member State was decision made at the ASEAN-China Summit held on 6 November 2001 in Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, regarding a Framework on Economic Cooperation and to establish an ASEAN-China Free Trade Area (ASEAN-China FTA). The goal of this framework is to minimise barriers and deepen economic linkages between the Parties; lower costs; increase intra-regional trade and investment; increase economic efficiency; create a larger market with greater opportunities and larger economies of scale for the businesses of the Parties; and enhance the attractiveness of the Parties to capital and talent. Each Party shall accord national treatment to the products of all the other Parties covered by this Agreement and the Framework Agreement in accordance with Internal Taxation and Regulation such as on Article III of the GATT 1994. Reaffirming the rights, obligations and undertakings of the respective parties under the World Trade Organisation (WTO), and other multilateral, regional and bilateral agreements and arrangements.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T38063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Bowo
Abstrak :
Tesis ini membahas sejauh mana pengaruh penerapan ACFTA terhadap nilai perdagangan Indonesia atas China pada beberapa komoditas terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi sebagai alat utama dalam mengestimasi parameter model ekspor dan impor komoditas terpilih Indonesia atas China dengan pendekatan analisis data panel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberlakuan ACFTA berpengaruh terhadap nilai perdagangan antara Indonesia-China (pada komoditas terpilih). Produk Domestik Bruto Riil China berpengaruh terhadap ekspor komoditas terpilih Indonesia ke China dalam model ekspor. Sedangkan Produk Domestik Bruto Riil Indonesia dan nilai tukar riil Rupiah terhadap Yuan China berpengaruh terhadap impor komoditas terpilih Indonesia dari China pada model impor. ......This thesis discusses the impact of implementation of The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia-China?s Trade for selected commodities. The main tool to estimate parameters of the model of export and import is regression with panel data analysis. The study concludes that the implementation of ACFTA affects trade value between Indonesia and China (on selected commodities). Export model shows China?s real GDP affects Indonesia's export of selected commodities to China. While import model shows Indonesia's real GDP and real exchange rate of Rupiah against Chinese Yuan affect Indonesia's imports of selected commodities from China.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T26148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afriansyah Darwin
Abstrak :
Analisis kami mencoba untuk menggambarkan posisi Indonesia dalam berbagai persetujuan kerjasama/integrasi ekonomi, baik secara bilateral maupun regional, yaitu ASEAN Free Trade Area (ASEAN Trade in Goods Agreement), ASEAN-China Free Trade Area, ASEAN-India Free Trade Area, ASEAN-Korea Free Trade Area, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, dan Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement, pengaturan tentang perdagangan barang pada masing-masing persetujuan FTA, dan lebih lanjut membuat analisis atas pemberian tarif preferensial berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur. Analisis kami menyimpulkan, pertama, Indonesia telah melaksanakan penurunan dan penghapusan tarif sesuai dengan modalitas yang disepakati di dalam setiap kesepakatan integrasi. Perlu dikaji lebih lanjut apakah komitmen yang sama juga diberikan oleh negara mitra. Kedua, terkait prosedur operasional sertifikasi barang, kajian merekomendasikan pengaturannya secara mandiri dalam suatu Peraturan Menteri Keuangan, untuk memperkuat dasar hukum penelitian Surat Keterangan Asaloleh Pejabat Bea dan Cukai.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Ayu Wardani
Abstrak :
ABSTRACT
Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) is regional cooperation between ASEAN, Australia, China, India, Japan, South Korea and New Zealand. The vast potential of the RCEP provides an opportunity for the improvement of the Indonesian economy. This study aims to analyze the comparative advantages and dynamics export of Indonesias food industry as well as the factors affecting exports. The methods used Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), and panel data. The results indicate that food industry generally has strong competitiveness in the RCEP market except in Australia, Cambodia, Japan, Korea and Laos. Meanwhile, the dynamics position of food industry exports is rising star in ten countries, and the rest are in the position of falling star and retreat. Factors that influence food exports are economic distance, real GDP per capita of the destination country, the population of the destination contry, price export, trade openness and tariff.
Jakarta: Faculty of Economics and Business State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, 2018
330 JETIK 17:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lasijan
Abstrak :
Dalam kerangka pemikiran pasar bebas (WTO), negara sebagai anggota masyarakat dunia tidak sepenuhnya independent terhadap pengaruh dunia luar, khususnya dalam bidang ekonomi. Hal ini akan berdampak pada industri dalam negeri, baik barang maupun jasa. Para pelaku industri dalam negeri tidak bisa lagi berlindung pada proteksi/monopoli yang diberikan oleh negara. Sesuai kesepakatan dalam lingkup negara-negara ASEAN yang tertuang dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), liberalisasi ekonomi di regional ASEAN akan dimulai pada tahun 2003. Pada dasarnya kesepakatan tersebut adalah mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam General Agreement on Trade and Services (GATS). Seiring dengan perubahan lingkungan makro, maka semua perusahaan, termasuk perusahaan asuransi yang selama ini mendapat fasilitas monopoli, perlu mengkaji ulang dan menyesuaikan strategi bisnisnya agar dapat tetap bertahan dan berkembang pada era persaingan pasar babas seperti dimaksud di atas. Untuk mengetahui sejauhmana kesiapan PT Jasa Raharja selaku BUMN yang bisnisnya mendapat fasilitas monopoli dalam mengantisipasi pengaruh globalisasi, perlu dianalisis mengenai strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini akan digunakan metode kualitatif deskriptif , dengan mengambil 11 orang responden yang terdiri dari para pejabat senior yang terlibat dalam penyusunan strategi bisnis, dan 2 (dua) orang konsultan yang pernah membantu menyusun rencana jangka panjang perusahaan tersebut untuk menguji validitas pendapat responden dari dalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi dasar yang cukup memadai, yaitu stable growth dan related diversification. Namun dalam aplikasinya masih kurang konsisten. Dari pengamatan ini juga dapat disimpulkan adanya beberapa kekuatan yang dimiliki, seperti jaringan distribusi dan pelayanan yang makin membaik. Kelemahan yang paling menonjol adalah rendahnya kualitas pendidikan SDM, yang kurang lebih 60% dari total jumlah pegawai hanya berpendidikan SLTA, dan masih kurangnya tenaga yang bergelar profesi asuransi. Untuk dapat bertahan pada era globalisasi, disarankan agar perusahaan lebih konsisten dalam menerapkan strategi bisnisnya. Sedangkan di bidang SDM, kiranya perlu meningkatkan pendidikan keahlian dan mengubah pola penerimaan SDM.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Usman
Abstrak :
Integrasi ekonomi regional muncul antara lain karena keinginan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang timbul dari pencapaian skala ekonomi dan keyakinan bahwa regionalisasi dapat memperluas pasar domestik sebagai persiapan bagi industri regional untuk menembus pasar dunia yang sangat kompetitif. Studi terhadap ekonomi regional seperti Uni Eropa menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara investasi regional dengan integrasi ekonomi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara investasi regional dengan proses integrasi ekonomi yang berlangsung di kawasan ASEAN melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN Investment Area (AlA). Terhadap investasi sektor industri, ingin diketahui pertumbuhan sektor industri pada periode pembentukan AFTA dan masa krisis serta pengaruh kebijakan investasi yang dilakukan masing-masing negara anggota ASEAN terhadap perkembangan investasi sektor industrinya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pengujian secara statistik atas data investasi langsung regional ASEAN dan data investasi regional sektor industri antara periode sebelum dan sesudah pembentukan AFTA. Di samping itu, diuji efek dari krisis ekonomi dan keuangan (1998-2000) terhadap pertumbuhan investasi di ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran investasi ke ASEAN meningkat secara nyata pada periode sesudah pembentukan AFTA dibandingkan dengan sebelum AFTA terbentuk. Namun, krisis ekonomi yang berlangsung pada periode 1998-2000 menyebabkan penurunan aliran investasi ke ASEAN. Pada investasi regional sektor industri, menunjukkan sebagian besar sub-sektor industri pada periode sesudah pembentukan AFTA investasi dan porsinya terhadap total industri meningkat. Namun pada masa krisis, kebanyakan dari sub-sektor tersebut porsi investasinya menurun. Kebijakan investasi yang dilakukan negara-negara ASEAN terhadap perkembangan sektor industrinya, menunjukkan bahwa kebijakan suatu pemerintah yang memprioritaskan pada suatu sektor industri tidak selalu berarti akan mengembangkan industri tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tri Joelyartini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T27357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaningsih
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya saing dan kinerja ekspor produk manufaktur negara ASEAN-5, khususnya Indonesia, sebelum dan sesudah ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis daya saing dinamis dan analisis regresi data panel. Melalui analisis daya saing dinamis diperoleh kesimpulan bahwa setelah ACFTA dilaksanakan beberapa produk manufaktur Indonesia mengalami perubahan posisi daya saing. Selanjutnya, penelitian ini melakukan analisis regresi data panel dengan menggunakan dua model, yaitu model regresi tarif tunggal dan model regresi tarif majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing mempengaruhi kinerja ekspor negara ASEAN-5 secara positif. Namun, penurunan tarif bea masuk impor Cina dari Indonesia tidak mendorong peningkatan kinerja ekspor produk manufaktur Indonesia, sedangkan penurunan tarif bea masuk impor Cina dari Filipina dan Singapura mendorong peningkatan kinerja ekspor produk manufaktur negara tersebut. Mengingat keterbatasan penelitian ini, perlu diberi catatan bahwa perubahan daya saing dan kinerja ekspor tersebut tidak mutlak disebabkan oleh ACFTA. ......This study analyses the export competitiveness and performance of ASEAN-5 manufacturing products, particularly those of Indonesia, before and after the implementation of ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). This study uses dynamic revealed comparative advantage (dynamic RCA) and panel regression analysis methods. According to the dynamic RCA analysis, it is found that there have been some changes in the competitiveness of Indonesian manufacturing products. Furthermore, this study uses two models in panel regression analysis, i.e single tariff regression model and multiple tariff regression model. The findings from panel regression analysis conclude that the ASEAN-5 export performance is positively influenced by competitiveness, represented by the dynamic RCA. However, the decrease of import tariff in Chinese market for Indonesian manufacturing products will not increase their export performance. On the other hand, the decrease of import tariff in Chinese market for Philippines and Singapore will increase their manufacturing export performance. Given the limitation of this study, it should be noted that the changes in competitiveness and export performance in ASEAN-5 is not solely affected by ACFTA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>