Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deshinta Rosalina Puspitasari
Abstrak :
Kesehatan jantung merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap orang perlu untuk memeriksakan kesehatan jantungnya secara regular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan jantung mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013 berdasarkan indikator tekanan darah, indeks massa tubuh, dan frekuensi nadi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional dengan metode total sampling. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi responden yang memiliki faktor risiko masalah kesehatan jantung berdasarkan indikator tekanan darah adalah 32,7%, proporsi responden yang berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator indeks massa tubuh adalah 25,5%, sedangkan 8,2% diantaranya berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator frekuensi nadi. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan keperawatan, khususnya Fakultas Ilmu Keperawatan UI untuk menyedikan program kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung mahasiswanya. ......Heart Health is the important component in human life. Therefore, every people need to check their heart health regularly. This study aimed to identify heart health status among regular nursing students at Universitas Indonesia based on blood pressure, body mass index, and pulse rate indicators. This study used descriptive cross-sectional design with total sampling method. Respondents in this study were all nursing students at Universitas Indonesia year 2013. Variable that used in this study are blood pressure, body mass index, and pulse rate. Data in this study were analyzed by using univariat analysis. This study showed that the proportion of respondents who had a risk in heart problem based on blood pressure indicator were 32,07%. The proportion of respondents who had risk in heart problem based on body mass index indicator were 25,5%, whereas just 8,2% of them had a risk in heart problem based on pulse rate indicator. This study suggested educational nursing institution, and Faculty of Nursing UI in particular, to provide programs which can enhance their student?s heart health.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Kolonoskopi merupakan standar penapisan neoplasia kolorektal. Salah satu komplikasi yang sering dirasakan adalah nyeri abdomen. Pemberian analgesi untuk mengurangi nyeri belum optimal sehingga berbagai modalitas terapi dikembangkan, salah satunya akupunktur telinga. Uji klinis acak tersamar dengan pembanding dilakukan pada 56 pasien yang menjalani kolonoskopi untuk mengetahui efek akupuntur terhadap nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor CPOT lebih rendah pada kelompok akupunktur namun tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap skor VAS, perubahan frekuensi nadi dan rerata waktu menuju sekum. Kesimpulan penelitian ini, akupunktur telinga efektif untuk mengurangi nyeri pada kolonoskopi walaupun tidak terdapat perbedaan bermakna dengan plasebopunktur.
ABSTRACT
Colonoscopy is the standard screening colorectal neoplasia.One of the common complication is abdominal pain. Randomized controlled trials carried out on 56 patients who underwent colonoscopy to determine acupuncture effect on pain during ciolonoscopy. The results showed CPOT was lower in the acupuncture group while there were no significant differences regarding VAS , changes in heart rate and the mean time to the cecum. Resulst suggested ear acupuncture combined with midazolam and pethidine was effective to reduce pain during colonoscopy while there were no significant differences compared to plasebopuncture.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Efendi
Abstrak :
ABSTRAK Bayi prematur merupakan individu yang kerap mendapatkan prosedur invasif berupa penusukan. Nyeri yang berulang akibat prosedur invasif merupakan salah satu penyebab terganggunya perkembangan bayi prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empeng dan pembedongan terhadap penurunan nyeri dan fungsi fisiologis paska tindakan invasif pada bayi prematur di Unit Perawatan Risiko Tinggi (PERISTI). Rancangan penelitian ini adalah randomized control trial dengan desain paralel. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 bayi prematur. Bayi prematur yang mendapatkan terapi empeng dan bedong sebanyak 15 bayi prematur (kelompok intervensi), dan bayi yang mendapat perawatan rutin sebanyak 15 bayi (kelompok kontrol). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa frekuensi nadi dan skor nyeri pada kelompok intervensi lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol (p= 0,013; 0,003 < 0,05), walaupun setelah diuji antar kelompok hasilnya kurang bermakna (skor nyeri p= 0,006; frekuensi nadi p= 0,45; saturasi oksigen p= 0,15). Penelitian ini merekomendasikan pemberian empeng dan bedong sebagai terapi alternatif untuk tatalaksana nyeri pada bayi prematur ketika mendapatkan prosedur infasif.
ABSTRACT Premature babies are individuals who often receive invasive procedures such as pricking. Recurrent pain due to an invasive procedure is one cause of impaired development of preterm infants. This study aims to determine the effect of pacifier and swaddlling to decrease pain and physiological function in premature infants undergoing minor invasive procedure at High Risk Care Unit (PERISTI). This study design is randomized control trial with parallel design. The number of samples in this study were 30 infants premetur. Premature infants who received a dummy therapy and swaddling as much as 15 premature infants (intervention group), and infants who received routine care as much as 15 infants (control group). This study shows the pulse frequency and pain scores in the intervention group is more stable compared to the control group (p = 0.013; 0.003 <0.05), though after the test results were less significant among the groups (p = 0.006 pain scores; pulse frequency p = 0.45; p = 0.15 oxygen saturation). The study recommends the provision of pacifiers and swaddling as an alternative therapy for the treatment of pain in premature babies when getting invasive procedures.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subiyanto
Abstrak :
Pengaturan cairan modifikasi cara Lemone dan Burke (2008) membagi pemberian cairan berdasarkan proporsi jumlah cairan pada setiap shiftnya. Pada rentang shift pagi sebanyak 50% dari kebutuhan total cairan dalam 24 jam, 30% pada rentang shift siang dan sisanya pada' shift malam. Pengaturan proporsi ini berdasarkan kebutuhan cairan secara fisiologis sesuai irama sirkardian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran “perbedaan dampak pengaturan cairan modifikasi Lemone dan Burke dengan cara konvensional terhadap tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan dan keluran urin”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan post test only with control group. Hipotesis yang telah dibuktikan dalam penelitian ini adalah perbedaan dampak pengaturan cairan modifikasi cara Lemone dan Burke (2008) terhadap rata-rata tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan keluaran urin antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol di Rumah Sakit Denkesyah Bandar Lampung. Sampel penelitian adalah responden yang dirawat di ruang ICU RS Denkesyah Bandar lampung dan memenuhi kriteria inklusi. Jumlah 7 responden pada kelompok perlakuan dan 8 responden pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna pada rata-rata frekuensi nadi antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol(p=0,007, a=0,05) dan ada perbedaan rata-rata tekanan darah, frekuensi nafas, dan keluaran urin antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan dampak pengaturan cairan cara Lemone dan Burke (2008) dengan cara konvensional terhadap tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan keluaran urin. Rekomendasi penelitian ini adalah pengaturan cairan intravena menggunakan modifikasi Lemone dan Burke dapat diterapkan pada pasien yang mendapatkan terapi cairan intravena. ......The modification of fluid regulation is using Lemone and Burke’s formula (2008) to give fluid in shift. This modification is similar with physiology f normal human fluid regulation: 50% of total fluid was given in the moming shift, 30% in the aftemoon shift and 20% in the night shift in 24 hours. The study was to described the differences of the effect fluid regulation between conventional and Lemone and Burke’s modification to influence blood pressure, pulse, respiratory rate and urine output. This study was quasy experiment design used post test only with control group. The study hypothesis was that there was the differences mean of fluid regulation’s between convensional and LeMone & Burke’s modification (2008) to influence blood pressure, pulse, respiratory rate and urine output in the Hospital. The samples were 15 patients in ICU room, 7 patients were in intervention group and the remaining were control group. The results shown that there was a significant difference the mean of pulses between control and intervention group (p=0,007, a=0,05) and difference mean of blood pressure and output of urine between intervention and control group. The conclusion was that there was a significant difference of blood pressure, pulse rate, urine output after using Lemone & Burke Method in comparing with standar fluid regulation. The study is recommended fluid regulation Lemone and Burke’s modification to applied of patient with intravenous therapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26588
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Bayuningsih
Abstrak :
Prematuritas merupakan penyebab kematian ke-2 pada bayi 0 - 6 hari, yang diakibatkan karena immaturitasnya hampir seluruh organ tubuh bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan nesting dan posisi prone pada bayi prematur terhadap saturasi oksigen dan frekuensi nadi. Desain yang digunakan adalah quasi experiment, dengan rancangan pre and post with control test. Jumlah responden sebanyak 15 bayi. Terdapat perbedaan bermakna saturasi oksigen antara bayi yang menggunakan nesting dan posisi prone (p value<0,05), namun tidak ada perbedaan bermakna antara penggunaan nesting dan posisi prone terhadap frekuensi nadi. Penggunaan nesting dan posisi prone dapat digunakan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan. ......Prematury is the second etiology of mortality for 0 until 6th day of first life of newborn that caused by immaturity of their organs.The aim of this research is to explore efectiveness of using nesting and prone positon with oxygen saturation and heart rate in preterm baby. The design used quasi experiment, with pre and post with control test model. The amount of sample are 15. There is a significant difference between SaO2 using nesting dan prone position, in adversely there is no significant difference between heart rate. Using nesting and prone position can be a model of nursing intervention that implication of this research.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Indriarini
Abstrak :
Pemberian cairan secara konstan akan mempengaruhi irama sirkadian dan mempengaruhi fisiologi sistem kardiovascular, endokrin dan Ginjal. Tesis ini bertujuan menganalisis Perbedaan dampak pengaturan dan jenis cairan antara modifikasi Lemone & Burke (2008) dan cara biasa (konvensional) terhadap tanda-tanda vital dan keluaran urine?. Dengan desain Quasi Experimental dan rancangan Two-Way Repeated Measures Design, serta tehnik sampling Purposive sampling didapatkan 2 responden kelompok perlakuan, dan 9 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan tekanan darah sistole, diastole, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan keluaran urin baik pada kelompok perlakuan maupun kontrol berdasarkan waktu. Ada perbedaan signifikan frekuensi nadi pada satu orang responden kelompok perlakuan (p = 0.024 ). Hasil penelitian menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jenis penyakit yang lebih homogen dan jumlah sampel yang lebih banyak. ......Providing a constant fluid will affect the circadian rhythm and influence the physiology of cardiovascular system, endocrine and kidney. This thesis aims to analyze the "difference in the effects of fluid regulation and type of fluid between the modification Lemone & Burke (2008) and in the normal way (conventional) of vital signs and urine output." With Quasi- Experimental design and the design of Two-Way repeated Measures Design, and purposive sampling technique, was found two treatment groups of respondents, and 9 respondents in control group. The results showed no difference in blood pressure, systole, diastole, pulse rate, respiratory rate and urine output in both treatment and control groups based on time. There are significant differences in pulse rate on a single treatment group respondents (p = 0.024). The results suggest further research must be done with a more homogeneous disease type and number of samples to more.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Ayu Ferissa
Abstrak :
Kebutuhan alat bantu napas CPAP sangat vital pada bayi prematur yang mengalami distress pernapasan, tetapi penggunaan CPAP jangka panjang sangat merugikan. Upaya untuk melakukan weaning perlu dilakukan dalam memfasilitasi bayi beradaptasi pasca weaning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan pengaruh pengaturan posisi prone dan supine terhadap status oksigenasi bayi prematur yang menjalani weaning CPAP. Desain penelitian adalah randomize control trial. Responden berjumlah 60 bayi prematur dengan alat bantu napas ventilasi non mekanik atau CPAP (kelompok intervensi posisi prone =30 dan kelompok kontrol posisi supine =30), secara randomisasi kontrol acak. Analisis yang dilakukan univariate dan bivariate. Ada perbedaan bermakna saturasi oksigen, frekuensi napas dan denyut nadi pada posisi prone sehingga posisi prone dapat memberikan kestabilan saturasi oksigen, frekuensi nadi dan frekuensi napas pada bayi prematur selama menjalani weaning CPAP. Pada kelompok prone lebih sedikit mengalami reCPAP yaitu 3 responden (10%). Tetapi tidak ada hubungan antara pemberian posisi dengan reCPAP (p=0,472). Penelitian selanjutnya agar menggunakan posisi quarter prone atau semi prone dan sampel yang lebih besar. ......The need for a CPAP is vital for preterm baby with respiratory distress, but the impact of long-term use is very harmful. The effort to do weaning must be done and facilitate the baby to adapt after weaning. The purpose of this study was to identify the effect of prone positioning on oxygen status in preterm infants undergoing CPAP weaning. The research design was a randomize control trial. Respondents total 60 preterm infants with non-invasive ventilation or CPAP (prone position intervention group = 30 and control group supine position = 30). Univariate and bivariate analyzes were performed. There is a significant difference in oxygen saturation, respiratory rate and pulse rate in the prone position so that the prone position can stabilize oxygen saturation, heart rate and respiratory rate in preterm infants during CPAP weaning. ReCPAP in the prone group was less frequent (10%). However, there is no relation between positioning and reCPAP. Further research should use the position of quarter prone or semi prone in the larger sample.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subiyanto
Abstrak :
Pengaturan cairan modifikasi cara Lemone dan Burke (2008) membagi pemberian cairan berdasarkan proporsi jumlah cairan pada setiap shiftnya. Pada rentang shift pagi sebanyak 50% dari kebutuhan total cairan dalam 24 jam, 30% pada rentang shift siang dan sisanya pada shift malam. Pengaturan proporsi ini berdasarkan kebutuhan cairan secara fisiologis sesuai irama sirkardian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran "perbedaan dampak pengaturan cairan modifikasi Lemone dan Burke dengan cara konvensional terhadap tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan dan keluran urin". Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan post test only with control group. Hipotesis yang telah dibuktikan dalam penelitian ini adalah perbedaan dampak pengaturan cairan.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, William Carlos
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang: Kecemasan dental merupakan respon stress pasien terhadap keadaan spesifik terkait perawatan dental. Ekstraksi gigi molar tiga mandibula impaksi merupakan perawatan dalam bedah kedokteran gigi yang paling sering menimbulkan kecemasan. Musik mengambil peran dalam mengurangi kecemasan pasien saat prosedur ekstraksi tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh musik pilihan pasien pada saat ekstraksi gigi molar tiga mandibula impaksi terhadap kecemasan dan membandingkannya dengan musik klasik. Metode : Penelitian ini menggunakan desain eksperimental single-blinded acak dengan kontrol di RSKGM FKG UI. Intervensi menggunakan musik dengan alat BoseÒ SoundWearÔ untuk memutarkan musik. Subjek penelitian dibagi dalam 3 kelompok : Musik Pilihan Pasien, Musik Klasik, dan Kontrol (tanpa musik). Operator ekstraksi adalah Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut FKG UI. Pengukuran kecemasan menggunakan MDAS, APAIS, VAS, dan mengukur tanda vital. Pengukuran tanda vital, tekanan darah dan frekuensi nadi, menggunakan OMRON HEM-7130, JAPAN. Analisis data menggunakan SPSS dengan analisis bivariat Paired T-Test dan Independent T-Test pada setiap kelompoknya. Hasil : Terdapat pengurangan rata rata skor total tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok (A) musik pilihan pasien dan kelompok (B) musik klasik yang diukur dengan MDAS, APAIS, dan VAS (p < 0,05). Kelompok kontrol menunjukkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi sesudah intervensi (p < 0,05). Kesimpulan : Musik pilihan pasien dan musik klasik memberikan efek dalam mengurangi kecemasan pasien yang diukur dengan MDAS, APAIS, dan VAS dibandingkan tanpa menggunakan musik.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library