Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Priyulanda Rukka
Abstrak :
Sistem dan fasilitas Penyediaan Air Bersih merupakan salah satu bentuk/kategori infrastruktur milik publik/umum yang diperlukan sebagai kebutuhan dasar sosial dan ekonomi manusia. Oleh karenanya salah satu kebijakan pemerintah daerah di dalam meningkatkan mutu pelayanan kebutuhan air bersih adalah dengan menambah pembangunan infrastruktur air bersih baru, yaitu dengan melibatkan peran pihak swasta, melalui pola kerjasama. Kendala lain yang dihadapi, yaitu biaya investasi (cost) yang dikeluarkan masih belum dapat berimbang dengan revenue hasil pendapatan air bersih, karena mengingat fungsi pemerintah dalam jasa pelayanan terhadap masyarakat yaitu pelayanan untuk sosial dan pelayanan untuk jasa komersial. Untuk itu diperlukan adanya pengkajian tentang kelayakan suatu proyek investasi pengembangan penyediaan air bersih guna mendapatkan pola kelembagaan kerjasama yang optimum. Dimana Pola Kerjasama Build Operate Transfer (BOT) adalah salah satu alternatifnya. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model pola kelembagaan Build Operate Transfer (BOT) yang dapat meningkatkan kelayakan suatu investasi pengembangan penyediaan air bersih. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan alternatif model pola kelembagaan BOT yang optimum maka digunakan 3 (tiga) macam metode analisis yaitu anal isis AI-IP (untuk melihat faktor yang paling berpengaruh pada pola kelembagaan), analisis deskriptif (untuk mencari tingkat pengaruh variabel kelembagaan terhadap peningkatan kualitas pelayanan), dan terakhir adalah analisis sensitivitas (dengan mensimulasi NPV I Net Present Value dengan simulasi Monte Carlo yang bertujuan untuk mencari NPV paling tinggi). Setelah ketiga metode tersebut dilakukan, maka hasil penelitian yang diperoleh adalah terpilihnya model pola JV-BOT sebagai model pola kelembagaan kerjasama BOT yang optimum dengan masa konsesi 20 tahun (dilihat dari adanya peningkatan nilai NPV sebesar 113.46 % terhadap pola kelembagaan eksisting dengan lama konsesi yang sama). Sedangkan pihak yang terlibat adalah Pihak pemegang konsesi (operator), Supplier selaku investor equity dan PDAM 1 Pemkot.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Oktaviano Prakasa Medika
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang keberadaannya telah dijamin konstitusi, yakni pada pasal 33 UUD 1945, ayat 3 yang berbunyi: "Bumi dan air dan kekayaan afam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Sejak awal pendiri negara ini telah menyadari perlunya penyediaan kebutuhan dasar, termasuk air, dijamin dalam konstitusi yang merupakan kontrak sosial antara pemerintah dan warganegara. Banyak pihak saat ini memandang air sebagai blue gold atau emas biru. Itu menyebabkan banyak pihak yang berkepentingan mereguk keuntungan di sektor air.Ada empat issue air yang sekarang berkembang balk ditingkat local, global, nasional adalah hak atas air (water right), nilai dan harga air (water value and price), (crisis air dan privatisasi air. Kebutuhan penyediaan prasarana untuk memenuhi hajat orang banyak di berbagai sektor di banyak negara di dunia, saat ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah, akan tetapi memeriukan kehadiran pihak swasta atau investor dalam penyediaan prasarana. Keterbatasan pemerintah mengikuti perkembangan teknologi, ketidakmampuan perzgeloiaan operasional yang transparan dan efisien serta sifat dad infrastruktur itu sendiri yang tidak lagi mungkin dapat dipenuhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Pengembangan penyediaan prasarana yang efisien melalui keterlibatan pihak investor tidak fain karena untuk memenuhi keinginan masyarakat artinya tidak saja efisien dan ekonomis tetapi juga harus memiliki dimensi sosial. Untuk mengurangi persepsi risiko tinggi saat ini, panting untuk memberikan data-data yang dapat dipercaya kepada investor. dalam pengaturan kerjasama dan penanganan risiko dalam menjaiankan kegiatan yang melibatkan banyak pihak maka perlu dilakukan pengaturan yang saling mengikat dan dengan menganut prinsip saling menguntungkan. Untuk mengetahui prioritas risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih dengan menilai tingkat pengaruh dan frekuensinya dilakukan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Setelah prioritas risiko didapatkan, maka dilakukan analisis data statistik dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Product) untuk menghasilkan risk modeling. Kemudian model risiko yang paling berpengaruh disimulasi dengan Monte Carlo Simulation untuk mempermudah optimasi dan validasi model risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Adona
Abstrak :
Agen Pembaru adaiah petugas profesional yang mempengaruhi putusan inovasi klien menurut arah yang diinginkan oleh lembaga perubahan. Mereka adalah orang-orang yang bekerja untuk mempelopori, merencanakan dan melaksanakan perubahan sosial. Mereka berfungsi sebagai mata rantai yang menghubungkan antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan dengan sistem sosial yang menjadi klien dalam usaha perubahan tersebut Hal itu tercermin dalam peran utama mereka sebagai katalisator, pemberi pemecah persoalan, pembantu dalam proses perubahan dan penghubung sumber-sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien dalam rangka perubahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai proses penyampaian inovasi produk unggulan' (OVOP) di Sumatera Barat, mengetahui peran agen pembaru dalam pengenalan dan persuasi inovasi OVOP di nagari Alahan Panjang, Salimpauang, Jambak dan Ramang Hilia, mengetahui mengapa peran agen pembaru itu. berbeda atau sama dan mengetahui konsekuensi inovasi OVOP di keempat nagari tersebut atau Sumatera Barat umumnya. Berdasarkan teori difusi inovasi diidientifikasi teori-teori tentang perubahan pada semua daerah (nagari) yang menjadi objek penelitian yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Namun generalisasi ini tidaklah otomatis, karena teori tersebut harus diuji dengan replika temuan pada lingkungan kedua, ketiga dan keempat yang menspesifikasi bahwa hasil yang sama harus terjadi: "Keberhasilan inovasi O1/OP di Sumatera Barat (Alahan Panjang, Salimpauang, Jambak dan Ramang Hilia) ditentukan oleh kualitas agen pembarunya". Untuk menguji proposisi tersebut digunakan causal comparative method of difference and method of agreement untuk menjelaskan berbagai aspek dari gejala atau realitas peran agen pembaru di Sumatera Barat, tepatnya di keempat nagari penghasil produk unggulan jenis buah segar. Data dikumpulkan dari 20 orang agen pembaru, 100 orang adapter dan 50 orang non adopter inovasi OVOP dengan teknik sampling kuota (quota sampling). Cara ini diterapkan karena nagari yang menjadi objek penelitian ini batas dan populasinya tidak jelas. Melalui analisis studi kasus diperoleh hasil: perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dan faktor-faktor yang menghambat adopsi inovasi OVOP. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adopsi inovasi itu adalah perbedaan peran agen pembaru. Sementara, faktor penghambatnya adalah kurang benarnya komunikasi dan kurang terjalinnya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat dan kurangnya pengadaan bahan yang dibutuhkan sebelum dan selama proses adopsi. Statistik deskriptif terhadap jawaban responden adopter dan non adopter memperkuat hasil studi kasus tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Suryani
2008
T27102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiyo Wibowo
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017
153.8 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adara Sekar Kedaton
Abstrak :
ABSTRAK Kelulusan sebagai seorang sarjana bukanlah akhir pendewasaan diri, melainkan tahap awal kehidupan individu sebagai manusia dewasa. Pada masa itu indiviu muda sudah memiliki andil memilih profesi untuk mempersiapkan karir di masa depannya. Profesi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi tertentu. Namun sayangnya, saat ini belum ada situs yang menyediakan informasi tersebut. Banyak media online yang menggunakan nama profesi, namun tidak mencakup secara mendalam informasi tersebut. Analisis data dilakukan melakukan riset khalayak dengan kuesioner yang diseberkan kepada 40 responden dengan teknik purposive sampling kepada mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate yang belum mendapatkan pekerjaan, berusia 17-25 tahun. Hasil riset pertanyaan terbuka yang diberikan kepada responden untuk menyebutkan nama media diantaranya menjawab ? Google, Linkedin.com, facebook, dan twitter. Dari jawaban responden bisa ditarik kesimpulan bahwa selama ini media online yang membahas karir profesi masih jarang ditemui. 47.5% responden menjawab tidak pernah melihat media online membahas seputar profesi. 97.5% responden menjawab menarik jika meliput contoh-contoh orang yang sukses dalam menjalankan profesinya. Berdasarkan pernyataan kebutuhan tersebut, sangat penting untuk membuat sebuah media online yang menjadi wadah semua informasi mengenai karir dan profesi. Diharapkan hanya dengan meng-klik media online ini, dibukakan mata khalayak tentang berbagai ragam jenis profesi terbuka dan tertutup. Akhirnya khalayak menemukan informasi yang cari dan setelah membaca media ini dapat terinspirasi.
ABSTRACT Graduating as a undergraduate is not the end of self matureness, besides it is the beginning of a new life as a mature human. In that time, young individual already has the right to choose profession to prepare for their carrier in the future. Profession is a job that must be done with certain skills, speciality, and expertise. But unfortunately, there are no sites that profide any information about profession. There are many online media that use the name profession, but they doesn't profide deep information. Data analysis were done by questionnaire that distributed to 40 respondent that is undergraduate student and fresh graduate that haven't got a job, and 17-25 years old. Result of the research that tells the respondent to mentions the name of the media answers - Google, Linkedin.com, facebook, and twitter. We can conclude from the answers of the respondent, online media that discuss about carrier and profession are rare. 47.5% of the respondent answers never seen online media that discuss about profession. 97.5% answers that it will be interesting to review on persons that is sucsessful when undergo their profession. Depend on that statement, it is very important and need to make an online media that profide information about carrier and profession. Hopefully by opening this online media, the people who acsess know more about open and close profession. In the end, people will find the information that they are searching for and also they can be inspired after reading this online media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riyanto Haribowo
Abstrak :
This study aims to develop a seawater distiller that can be used to purify water by using electrical energy to power the heating elements used in the condensation phase of distillation. Varying numbers of water heating elements and water levels in the evaporator unit were analyzed to determine the ideal device configuration. The distillation device consisted of a container unit, a water level control unit, and an evaporation chamber unit. Distillation was conducted in two experiments, one with a water level of 8 cm and the other, 4 cm, in the evaporation unit. Each experiment comprised eight tests, in which 1–6 water heating elements were used in various configurations; identical configurations were used in both experiments. The seawater used was obtained from the Indian Ocean off Balekambang Beach, Malang Regency, Indonesia. The largest purified water volume obtained among the 16 experimental conditions was 3.94 L at a cost of IDR 790 per liter. The effectiveness percentage toward water quality improvement in terms of pH, electrical conductivity, TDS, and maximum salinity was 9.88%, 99.98%, 99.96%, and 100%, respectively. In the future, a full-scale experiment will be conducted on site. The use of this device will therefore benefit people in areas with water scarcity.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Ratna Uly
Abstrak :
Krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia menyebabkan aktivitas perekonomian rakyat mengalami kemunduran termasuk di dalamnya adalah usaha budidaya peternakan ikan. Berdasarkan data yang diperoleh pada akhir tahun 1996, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tercatat 27 juta jiwa, namun pada tahun 1999 meningkat menjadi sekitar 54 juta jiwa. Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 11.707,60 km2. dengan potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan air-tawar dalam kolam seluas 2.000 ha yang terdiri dari kolam berpengairan irigasi luasnya 826,60 ha dan kolam tadah hujan luasnya 1.137,40 ha. Pemanfaatan lahan untuk kolam di Kabupaten Kampar tahun 2000 baru meliputi lahan seluas 538 ha, jadi untuk usaha pengembangannya masih terbuka peluang lahan yang sangat besar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kegiatan budidaya air-tawar kolam dapat meningkatkan kualitas hidup peternak ikan di Kabupaten Kampar 2. Faktor- faktor apa saja yang menentukan dalam peningkatan hasil produksi dan pendapatan dari kegiatan budidaya perikanan air-tawar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengukur derajat huhungan meningkatnya hasil produksi budidaya perikanan air-tawar dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat 2. Menentukan ukuran kolam budidaya yang layak dan dapat meningkatkan pendapatan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel-variabel budidaya perikanan mempunyai korelasi terhadap kualitas hidup 2. Tingkat kemampuan sumber daya manusia masyarakat peternak ikan dalam pengembangan kegiatan budidaya perikanan sangat menentukan berhasilnya upaya peningkatan kualitas hidup. Lokasi penelitian ada tiga kecamatan di Kabupaten Kampar, ditentukan berdasarkan purposed sampling. Masing-masing kecamatan ditentukan tiga desa yang merupakan wilayah yang potensial dalam budidaya perikanan air-tawar dalam kolam. Penentuan banyaknya sampel individu (responden) di tiap-tiap desa digunakan cara simple random sampling, yang keseluruhannya berjumlah 180 responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan lapangan serta wawancara berdasarkan kuesioner, wawancara dengan masyarakat peternak ikan, masyarakat bukan peternak ikan, dengan petugas lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari literatur dan pihak instansi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Variabel-variabel kualitas hidup yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, 1) Kesehatan masyarakat 2) Pendapatan, 3) Pendidikan, 4) Peran serta, 5) Ketenteraman dan keadilan dan 6) Kualitas lingkungan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan memakai statistik non-parametrik, yaitu menggunakan rumus Chi-kuadrat yang diteruskan dengan uji contingency, disertai pula dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa peningkatan pendapatan dari usaha budidaya perikanan air-tawar merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Berdasarkan pengukuran analisis kelayakan usaha budidaya perikanan air-tawar bahwa, ukuran kolam 400m2 layak untuk usaha budidaya ikan. Faktor-faktor yang menentukan dalam usaha pengembangan kegiatan budidaya perikanan air-tawar di Kabupaten Kampar adalah: 1) Faktor pelaku perikanan yaitu masih kurangnya kualitas sumber daya manusia peternak ikan sebagai pelaku langsung usaha perikanan; dan 2) Faktor yang terkait dengan kegiatan perikanan, yaitu: a. Aparatur perikanan yang profesional terbatas jumlahnya , b. Produktivitas Balai Benih ikan (BBI) di Bangkinang kurang mencukupi kebutuhan benih untuk budidaya, hal ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana pembenihan dan biaya operasional, c. Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha budidaya d. Koperasi belum berfungsi dengan baik dalam menyalurkan sarana produksi dan memperluas jaringan pemasaran, e. Sarana jalan dan tranportasi di beberapa tempat tertentu kurang memungkinkan untuk pengembangan usaha perikanan, f. Konsumsi ikan per kapita masyarakat per tahun masih rendah dan g. Sarana informasi perikanan masih kurang.
The Improvement of the Community Quality of Life through Fresh Water Fish AquacultureThe monetary crisis which influence economy in Indonesia causes people economy activity is undergoing decline include of the fish culture effort. Based on data in 1996, the population who lives under poverty line recorded 27 million person, but in 1999 increase to be 50 million people. The wide area of Kabupaten Kampar ± 11.707,60 km2, with the land potency for fresh water fish aquaculture development in the pool wide area 2.000 ha consist of pool has irrigation waters system wide area 862,60 ha and temporary pool with the waters system come from rain wide area 1.137,40 ha. The utilization of land for pool in the Kabupaten Kampar for 2000 period consist of wide land 538 ha, the big opportunity effort to develop the land is open widely. The problem in this research: 1. Does the fresh water fish aquaculture influence the community of life? 2. What kind of factors determine for the income improvement and fresh water fish aquaculture production. The research has purpose to: 1. Measure degree of relation the increasing of fresh water fish aquaculture production with the community quality improvement 2. Measure benefits pool measurement in order to improve income and life quality entirely. The location of research is divided into three location such as Kabupaten Kampar, determine is based on purposed sampling. Each sub-district is selected three villages that have potential area for fresh water fish aquaculture. Furthermore in order to determine individual sample (respondent) in every village is used by simple random sampling, with total amount of 180 respondents. The primary data collection is carry out by using direct observation and also interview based on questionnaire, interview, with the fisherman community, non-fisherman community, with site survey staff. The secondary data source is taken from literature and institution party has connection with the issue. The variables quality of life is used in this research as follows, 1) Community health 2) Income, 3) Education, 4) Community role, 5) Tranquility and Justice, and 6) Environment quality. The data analysis is carrying out quantitative by using non-parameter statistic, such as using Chi-quadrate formulation which followed to the contingency test together with qualitative analysis. Based on the above relation can take into conclusion that income improvement of fresh water fish aquaculture is one of essential factor in term of community life quality improvement has source of revenue. The problem is recognized in order to develop fresh water fish culture activity effort to increase fishery production and income as follows: 1) The fisherman executor: there is still low of human resources quality as direct executor in the fishery field; and 2) Related factor with the fishery activity such as: a. Limitation of human resources of fishery apparatus which is professional, b. There is still low of BBI productivity in Bangkinang due to lack of process of seed and operational cost. It is difficult for BBI to implement its function to produce enough and certain kind of fish seed, c. It is not yet investor which invests the asset to develop this pool aquaculture effort, d. It is no function well of the cooperative society to allocate production facility and expand of marketing network, e. Lack of road and transportation facility on several places which possible to develop fishery effort, f. There is still low of fish consumption by community per capita per year and g. lack of information facility.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T7502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garry Christ Himawan
Abstrak :
Kemitraan kelapa sawit antara Perusahaan Komersil dengan petani telah berlangsung sejak tahun 1980an. Meskipun kemitraan tersebut ditujukan untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, masih banyak ditemui permasalahan. Penelitian mengenai permasalahan kemitraan inti-plasma dari perspektif Perusahaan Kelapa Sawit masih terbatas, sehingga perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah atas permasalahan yang timbul dari program kemitraan Perusahaan XXX serta memberikan usulan strategi untuk menghasilkan kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Penelitian menggunakan teori logika kelembagaan untuk mengevaluasi program kemitraan kelapa sawit Perusahaan XXX dan key mediating variable model dari teori komitmen dan kepercayaan untuk mengembangkan strategi. Hasil dari penelitian ini meliputi tujuh poin akar masalah dari faktor di dalam kemitraan dan tiga poin akar masalah dari faktor di luar kemitraan serta sembilan poin usulan strategi yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas kemitraan bagi perusahaan XXX. Selain meningkatkan profitabilitas sembilan poin strategi tersebut sekaligus dilakukan untuk menghindari biaya terminasi kemitraan yang rendah dari petani, meningkatkan manfaat kemitraan bagi petani, menyamakan nilai-nilai antara petani dengan Perusahaan XXX, memperbaiki komunikasi Perusahaan XXX kepada petani dan yang terakhir mencegah terjadinya tindakan oportunistik yang dilakukan pengurus koperasi. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi kepada regulator terkait penetapan harga TBS serta penegakan terhadap peraturan yang berlaku. ......Oil palm partnerships between commercial companies and smallholders have been going on since the 1980s. Although the partnership is intended to provide benefits for both parties, there are still many problems. Research on the problems of nucleus-plasma partnerships from the perspective of oil palm companies is still limited, so it needs to be done. This study aims to find the root cause of partnership problems carried out by Company XXX as well as to provide a business strategy to generate sustainable and mutually beneficial partnerships. The research was conducted by looking for the root causes of the low profitability of partnerships conducted with farmers, then looking for solutions to each of the root causes and at the same time strengthening the variables that affect farmer commitment and trust in partnerships. This study using institutional logic theory to evaluate Company XXX's oil palm program partnerships and key mediating variables models from commitment and trust theory to develop strategy. The results of this study include seven points of the root causes within the partnership and three points of the root causes outside the partnership as well as nine points of strategic advice that are expected to increase partnership profitability for XXX companies. In addition to increasing profitability, the nine-point strategy is simultaneously carried out to avoid lower partnership termination costs from farmers, increase benefits for farmers, equalize partnership values between farmers and Company XXX, improve communication between Company XXX and farmers and finally prevent opportunistic actions. by cooperative managers. In addition, this study provides recommendations to regulators regarding FFB pricing and enforcement of applicable regulations.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>