Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hidayat Martin
"Seiring dengan perkembangan zaman terjadi pergeseran dalam kehidupan bermasyarakat kita. Peran seorang ibu yang dulu hanya sebagai pengatur urusan rumah tangga kini telah bertambah karena semakin banyak ibu yang bekerja di luar rumah. Dengan bekerja di luar rumah maka waktu ibu untuk bertemu dan mengasuh anak berkurang. Terbatasnya waktu pertemuan anak dengan ibunya membawa pengaruh pada perkembangan anak. Hoffman (1989, dalam Berk 1991) menyatakan bahwa ibu bekerja lebih menekankan kemandirian pada anaknya sehingga anak akan mencapai kemandirian yang lebih baik.
Penelitian ini ingin menguji apakah benar bahwa anak yang ibunya bekerja berbeda tingkat kemandiriannya dengan anak yang ibunya tidak bekerja. Subyek penelitian ini adalah anak usia 3-5 tahun yang ibunya bekerja full time, dan anak usia 3-5 tahun yang ibunya tidak bekerja. Subyek diambil yang berusia 3-5 tahun, karena pada usia Ini diharapkan anak sudah melewati tahap autonomy vs shame and doubth. (Erikson 1963).
Kemadirian anak usia 3-5 tahun ini diukur dengan menggunakan kuesioner skala kemandirian yang disusun berdasarkan 4 aspek kemandirian, Aspek-aspek tersebut didapatkan dari berbagai literatur yang didasarkan pada teori Erikson dan Bandura. Ke-4 aspek tersebut adalah self regulation, self control, self efficacy, dan self determination. Dari hasll uji coba diperoleh 44 Item yang valid dan reliabel untuk mewakili aspekaspek kemandirian dengan angka reliabilitas 0.8945. alat tersebut diberikan pada 48 anak-anak usia 3-5 tahun yang ibunya bekerja full time dan 48 anak usia 3-5 tahun yang ibunya tidak bekerja.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis diperoleh hasil yang menunjukkan adanya perbedaan yang siknifikan pada tingkat kemandirian antara anak yang ibunya bekerja full time dangan anak yang ibunya tidak bekerja. Selain itu dari data tambahan juga diperoleh informasi bahwa tidak terdapat perbedaan kemandirian yang signifikan antara anak laki-laki dan perempuan, dan juga pada anak yang anak sulung dan bukan sulung. Tetapi terdapat perbedan kemandirian antara anak yang mempunyai pengasuh dan tidak mempunyai pengasuh, serta anak yang sudah mengikuti pendidikan (pra sekolah) dan anak yang tidak mengikuti pendidikan pra sekolah.
Kami berharap penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah pengetahuan dan memberikan masukan pada ibu yang berkerja dan juga bagi ibu yang tidak bekerja. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dibuat alat yang lebih balk lagi, yaitu yang jumlah itemnya lebih banyak dan seimbang antara yang satu dengan aspek yang lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Munandar
"

Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia terlihat dari skor PISA dimana Indonesia hanya menempati peringkat 62 dari 70 negara. Hal tersebut juga menunjukan bahwa kinerja guru masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah pemberian insentif pada guru dapat meningkatkan kinerja guru yang diukur menggunakan skor PISA siswa tahun 2015 berfokus pada pelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari survei dan tes PISA tahun 2015. Unit analisis dalam penelitian ini sebanyak 6.154 siswa dari 236 sekolah yang mengikuti survei dan tes PISA. Adapun pemberian insentif merupakan variabel independen utama dalam penelitian ini yang diduga memengaruhi kinerja guru. Insentif dalam hal ini terbagi menjadi pemberian insentif pada guru dengan jam mengajar full time dan part time di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian insentif pada guru dengan jam mengajar full time, namun tidak berlaku pada guru dengan jam mengajar part time dimana pemberian insentif dengan jam mengajar part time justru menurunkan kinerja guru tersebut.

 


The low quality of Indonesian education can be shown from the PISA score where Indonesia is only ranked 62 from 70 participating countries. It also shows that teacher performance is still not optimal. This study aims to study whether giving incentives to teachers can improve teacher performance as measured using student PISA scores in 2015 focusing on science lessons. This study uses secondary data sourced from surveys and PISA tests in 2015. The units of analysis in this study were 6,154 students from 236 schools who took surveys and PISA tests. The provision of incentives is the main independent variable in this study which is thought to affect teacher performance. Incentives in this case are divided into giving incentives to teachers with full time and part time teaching hours at school. This study uses ordinal logistic regression analysis. The results showed that there was a positive and significant influence between giving incentives to teachers with full-time teaching hours, but did not apply to teachers with part-time teaching hours where giving incentives with part-time teaching hours actually reduced the teacher's performance.

 

"
2019
T54696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library