Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Arintya Dian Aviana
Abstrak :
Bali sebagai destinasi dengan potensi pariwisata yang besar baru-baru ini dilanda bencana alam, yaitu erupsi Gunung Agung dan gempa bumi yang membuat kondisi pariwisata menurun. Oleh karena itu, upaya-upaya menyediakan informasi yang efektif terkait bencana terkini melalui berbagai media perlu dilakukan untuk mengembalikan keinginan berkunjung kembali wisatawan. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyebaran informasi melalui eWOM di media sosial, media sosial pemerintah, dan media berita mengenai citra destinasi Bali dan pengaruhnya terhadap keinginan berkunjung kembali pada kondisi paska bencana. Dua ratus dua puluh dua self-administered questionnaire didistribusikan melalui convenience sampling secara online dan diisi oleh wisatawan Indonesia sebagai responden. Reliabilitas dan validitas diukur menggunakan skala pengukuran dan model persamaan struktural diaplikasikan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang diajukan. Hasil empiris menunjukkan bahwa: eWOM di media sosial dan media sosial pemerintah berpengaruh positif pada citra destinasi Bali; media berita tidak memiliki pengaruh signifikan pada citra destinasi Bali; citra destinasi Bali memiliki hubungan signifikan dengan keinginan berkunjung kembali wisatawan; dan media sosial pemerintah memiliki pengaruh paling signifikan pada citra destinasi dibandingkan eWOM di media sosial. Penelitian ini berguna karena akan membantu marketer dalam pemilihan media dan strategi komunikasi yang paling tepat bagi industri pariwisata di masa dan pasca bencana alam, dimana hasil penelitian ini nantinya dapat diterapkan bagi industri pariwisata, DMO, dan pemerintah di daerah lainnya yang mengalami bencana alam. ......Bali as a destination with great tourism potential was hit by natural disasters recently, including Mount Agung eruption and earthquakes that make tourism condition declining. Therefore, efforts to provide effective information related to current disasters through a variety of media need to be done to restore tourists' revisit intention. The purpose of this thesis is to study the effectiveness of information dissemination through eWOM on social media, government social media, and news media on Bali's destination image and its influence on revisit intention in post-disaster condition. Two hundred and twenty-two self-administered questionnaires were distributed through convenience sampling online and completed by Indonesian tourists as respondents. Reliability and validity of measurement scale were checked and structural equation modelling was applied to examine the relationship between the proposed variables. The empirical results suggest that: eWOM on social media and government social media positively influences the destination image of Bali; news media has no significant influence on Bali's destination image; destination image of Bali have a significant relationship with revisit intention; and government social media has the most significant influence on destination image than eWOM in social media. This study is useful because it will help marketer in selecting the most appropriate media and communication strategy in tourism industry during and after natural disasters in Bali, where the results can later be applied to tourism industry, DMO, and government in other areas which experiencing natural disasters.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rifandy
Abstrak :
Tingkat keraguan dan penolakan terhadap vaksin Covid-19 di Indonesia masih tergolong tinggi. Tercatat bahwa sekitar 30 - 40% responden pada survei penerimaan vaksin di Indonesia menyatakan ragu dan menolak untuk menerima vaksin Covid-19. Di sisi lain, tingkat keyakinan dan agama juga memiliki peranan penting dalam penerimaan vaksin di Indonesia. Edukasi mengenai Covid-19 dan vaksin Covid-19 melalui media sosial pemerintah menjadi salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai Covid-19 dan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kampanye Covid-19 dan vaksin Covid-19 pada media sosial pemerintah dalam mengedukasi dan memberikan kesadaran yang dapat mendorong niatan untuk menerima vaksin Covid-19. Antara April hingga Juni 2021, penelitian ini berhasil mengumpulkan total 507 data valid. Dipandu oleh Protection Motivation Theory (PMT), hasil penelitian ini menemukan bahwa kampanye kesehatan pada media sosial pemerintah dapat memengaruhi niatan masyarakat untuk menerima vaksin covid-19 melalui faktor PMT yaitu threat appraisal, dan efficacy belief. Hasil pengujian terhadap variabel keyakinan dan agama juga menemukan bahwa responden yang memiliki keyakinan bahwa vaksin mengandung zat yang dilarang oleh keyakinan/agama cenderung lebih terpengaruh oleh kampanye kesehatan untuk menerima vaksin Covid-19. Lebih lanjut, implikasi secara praktikal juga akan menjadi pembahasan pada penelitian ini. ......The level of doubt and rejection of the Covid-19 vaccine in Indonesia is still relatively high. It was noted that around 30-40% of respondents in the survey of vaccine acceptance in Indonesia expressed doubt and refused to receive the Covid-19 vaccine. On the other hand, the level of belief and religion also has an important role in the acceptance of vaccines in Indonesia. Education about Covid-19 and the Covid-19 vaccine through government social media is one of the ways the government uses to provide understanding and knowledge about Covid-19 and the Covid-19 vaccine. Therefore, the purpose of this research is to find out the role of the Covid-19 campaign and the Covid-19 vaccine on government social media in educating and providing awareness that can encourage intentions to receive the Covid-19 vaccine. Between April and June 2021, this study managed to collect a total of 507 valid data. Guided by the Protection Motivation Theory (PMT), the results of this study found that health campaigns on government social media can influence people's intentions to receive the COVID-19 vaccine through PMT factors, namely threat appraisal, and efficacy belief. The results of testing on the variables of belief and religion also found that respondents who believed that the vaccine contained substances prohibited by faith/religion tended to be more affected by the health campaign to receive the Covid-19 vaccine. Furthermore, practical implications will also be discussed in this study.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rizal Dzikrillah
Abstrak :
Qlue adalah aplikasi berbasis media sosial yang digunakan sebagai media interaksi warga Jakarta dengan Pemda DKI semenjak Desember 2014. Qlue mengalami permasalahan dalam aspek ketertarik warga, karena berdasarkan hasil penelitian dari lembaga Public Opinion and Policy Research yang dilakukan pada Agustus 2016, Qlue termasuk dalam program kerja dengan tingkat penyikapan positif warga yang terendah jika dibandingkan program kerja DKI yang lain. Terkait dengan permasalahan ketertarikan warga, penelitian yang dilakukan para peneliti dari German Research Institute for Public Administration pada tahun 2013, menyimpulkan bahwa ketertarikan masyarakat terhadap situs interaksi user-to-institutional berbasis media sosial disebabkan tiga faktor, yaitu keberadaan kontribusi pengguna dalam menghasilkan nilai tambah 3 aspek, karakteristik orientasi interaksi 4 aspek, dan kualitas jejaring sosial 4 aspek. Dengan merujuk pada hasil penelitian tersebut, penelitian ini hendak melakukan peninjauan terkait faktor-faktor daya tarik dari situs interaksi berbasis media sosial yang telah atau belum dipenuhi oleh Qlue. Penelitian ini akan melakukan analisis perbandingan terhadap tingkat pemenuhan faktor-faktor daya tarik antara Qlue dengan aplikasi sejenis yang berbasis media sosial. Faktor daya tarik yang lebih dipenuhi oleh aplikasi lain yang sejenis menjadi rujukan dalam merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan warga. Peninjauan terhadap Qlue dan aplikasi sejenis dilakukan dengan menggunakan metode observasi terhadap karakteristik aplikasi. Khusus untuk Qlue, peninjauan juga dilakukan melalui interview dengan stakeholder terkait dan survey persepsi pengguna terhadap penggunaan Qlue. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa Qlue belum memenuhi ketiga faktor daya tarik situs interaksi berbasis media sosial secara menyeluruh. Qlue telah memenuhi untuk aspek kontribusi pengguna dalam menghasilkan konten, kontribusi pengguna dalam perluasan jangkauan pelayanan, konfigurasi interaksi, respon terhadap pengguna, perolehan identitas sosial, pembentukan kepercayaan sosial, dan peningkatan kekuatan warga. Qlue masih memerlukan perbaikan pada aspek kontribusi pengguna dalam menghasilkan inovasi, aktivitas kerjasama yang menghasilkan nilai tambah, kedudukan warga sebagai titik sentral aktivitas pemerintahan, serta word of mouth. Untuk aspek yang belum dipenuhi, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah langkah pemberdayaan pengguna dalam perencanaan dan pemetaan pembangunan infrastruktur pelayanan publik, langkah pemfungsian Qlue sebagai sarana konsultasi pemerintah daerah kepada warganya, dan langkah pemberdayaan warga dalam peninjauan kondisi tempat pelayanan publik milik pemerintah. ......Qlue is citizen to government communication platform apps that based on social media characteristics and has been launched in Jakarta City since December 2014. Until two years of its usage as communication platform, Qlue has some problems on citizen attractiveness toward Qlue. Based on summary research that has been conducted by Public Opinion and Policy Research, Qlue was one of government program that has lowest attractiveness among other government program. Related to citizen attractiveness problem, a research that has been done by a group of researcher from German Research Institute for Public Administration in 2013, summarize that citizen attractiveness toward social media websites was influenced by three factors. The factors are user added value 3 aspects, interaction configuration 4 aspects, and social networking 4 aspects. Based on previous research, this research will review the social media website attractiveness factor that has been fullfiled or not yet fullfiled by Qlue. This research will also compare the fulfillment level of social media website attractiveness factors between Qlue and other similar sites from other countries. Attractiveness factors that has more fulfilled by other similar apps will be used to summarize a strategy that must be done to increase citizen attractiveness toward Qlue. The review process of Qlue and other sites use observation method toward apps characteristics. Interview method with related stakeholder and survey method to review the user perception are also used to review Qlue. This research use qualitative and quantitative approach to analyze the data. The result of the review shows that Qlue not yet complete fulfilled three social media website attractiveness factors. Qlue has fullfiled on user generated content aspect, user generated contact aspect, user response aspect, social identity aspect, social trust aspect, and increasing of user power aspect. Qlue has not fullfiled on user generated innovation, interaction configuration aspect, cooperative value generation aspect, citizen centricity aspect, and word of mouth aspect. For aspect that has not been fullfiled by Qlue, Qlue must do some ideas. The ideas are the empowerment of user on planning and mapping of public service development infrastructure, the use of Qlue as consultation tools for government to their citizens, the empowerment of user on the evaluation of public place that has been owned by government.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library