Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Anas
Abstrak :
Male thread connection ( pin thread connection ) 5 % Full Hole merupakan area yang paling rentan terjadi kerusakan retak (crack failure), yang Salah Satunya disebabkan dengan adanya pemusatan tegangan disaat menerima pembebanan. Sehingga untuk menghindari terjadinya kerusakan padanya, dilakukan suatu modifikasi desain, dengan tujuan agar tidak terjadi lagi pemusatan tegangan pada area kritis. Langkah modifikasi yang dilalcukan adalah dengan menambahkan relief groove pada pin connection, yaitu menurunkan diameter pada pin neck length dari kondisi standar. Perubanhan penurunan diameter pin neck length dari kondisi standar itu dilakukan beberapa kali, yang kemudian dianalisa dengan menggunakan simulasi komputasi metode elemen hinnga, dengan pembebanan bengkok dan puntir. Pada analisa terhadap setiap desain hasil modifikasi tersebut dilakukan pengamatan terhadap teijadinya tegangan maksimum serta besarannya. Dari data yang ada memberikan hasil bahwa penambanhan relief groove atau penurunan diameter pin neck length, meniadakan terjadinya tegangan maksimum pada area kritis, yaitu dilembah profil thread. Tegangan mal-csimum yang teljadi setelah pembcbanan bergeser ke area yang lebih halus dan luas kontumya, yailu di area relief groove. Sehingga hal itu akan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan retak pada area kritis (lembah thread). Juga dengan penambahan relieg groove, kemampuan mulumya lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa penambahan relief groove pada male thread connection akan meningkatkan kemampuan defleksi (pemuluran) sehingga pada pengoperasiannya akan lebih aman digunakan pada pengeboran yang terjadi banyak belokan (pengeboran tidak sederhana).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhtar Hadi
Abstrak :
Seiring perkembangan zaman performa dari alat elektronik khususnya komputer semakin meningkat sehingga terjadi peningkatan fluks kalor yang terjadi pada komponen CPU. Penggunaan heat pipe sebagai pendingin komponen elektronik merupakan salah satu solusi alternatif untuk meyerap kalor. Sumbu/Wick merupakan salah satu komponen dari heat pipe yang berfungsi sebagai transport fluida kerja dari bagian kondensor menuju bagian evaporator dengan tekanan kapilaritas yang dihasilkan. Pada penelitian ini mengadaptasikan copper foil yang dimodifikasi dengan biomachining sebagai struktur dari wick groove channel dari heat pipe. Biomachining yaitu salah satu micromachining yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan Heat Affected Zone (HAZ) pada material karena pada proses permesinannya memanfaatkan bakteri Acidithobacillus ferrooxidans sebagai cutting tool dalam permesinan tersebut. Pengujian performa heat pipe menggunakan metode numerik dengan memvariasikan jumlah lapis copper foil dan memodifikasi dua sisi permukaan copper foil dengan proses biomachining diharapkan dapat meningkatkan performa dari heat pipe dengan membandingkan data distribusi temperatur, hambatan termal, dan laju perpindahan panas. Berdasarkan hasil studi numerik dalam pengujian performa heat pipe dengan variasi jumlah lapis wick dan memodifikasi kedua sisi permukaan copper foil didapatkan bahwa heat pipe dengan 3 lapis wick copper foil memiliki performa lebih tinggi jika dibandingan dengan performa heat pipe dengan 2 lapis wick copper foil. Selain itu, pada geometri heat pipe dengan wick copper foil yang dimodifikasi dengan biomachining menghasilkan performa lebih bagus jika dibandingan dengan geometri heat pipe wick copper foil yang tidak dimodifikasi dengan biomachining ......In this decade the performance of electronic devices, especially computers has increased so that there is an increase in the heat flux that occurs in the CPU components. The use of heat pipes as cooling electronic components is one alternative solution to absorb heat. Wick is one of the components of the heat pipe that functions as a transport fluid working from the condenser to the evaporator with the resulting capillarity pressure.In this study, adapting the copper foil modified with biomachining as the structure of the wick of the heat pipe channel groove. Biomachining is one of micromachining which is environmentally friendly and does not cause Heat Affected Zone (HAZ) in the material because the machining process utilizes Acidithobacillus ferrooxidans as a cutting tool in the machining.Testing the performance of heat pipes using numerical methods by varying the number of layers of copper foil and modify the double-sided copper foil surface with biomachining process is expected to improve the performance of the heat pipe by comparing the data of temperature distribution, thermal barriers, and the rate of heat transfer. Based on the results of numerical studies in testing the performance of heat pipes with variations in the number of wick layers and modifying both sides of the copper foil surface it was found that heat pipes with 3 layers of copper wick foil have higher performance when compared to the performance of heat pipes with 2 layers of wick copper foil. In addition, the geometry of the heat pipe with copper foil wick modified with biomachining results in better performance when compared to the geometry of the copper foil wick heat pipe that is not modified with the biomachining process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Fauzi
Abstrak :
Radar mempunyai kegunaan yang sangat luas dan tersebar pada berbagai bidang. Dari kepentingan militer seperti untuk pengawasan, kendali peluru ataupun untuk kepentingan sipil seperti navigasi, penindraan jarak jauhpemantauan cuaca maupun apliksai untuk dunia industri. Salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan unjuk kerja sistem radar adalah filter. Filter merupakan suatu perangkat transmisi yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu dengan meloloskan frekuensi yang diinginkan (passband) dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan (stopband). Makalah ini membahas suatu desain baru dan sederhana dari filter yang bekerja pada frekuensi 9.37 GHz-9.43 GHz dengan respon frekuensi Chebychev. Bandpass filter (BPF) ini dirancang dengan hairpin ordo lima dengan ditambah open stub dan square groove pada desainnya. Filter ini menggunakan substrat Taconic TLY-5-A, dengan konstanta dielektrik relatif sebesar 2.2 dan lebar 1mm. Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak ADS (Advanced Desain System) 2009. ......The Radar has a very broad and uses scattered on different areas. Of military significance as to supervision, for control bullet or the benefit of civilians such as navigation, weather and distance penindraan jauhpemantauan Protocol for the industrialized world. One of the important part in improving performance radar systems is the filter. A Filter is a device which has the function of transmitting to skip certain frequencies to pass the desired frequency (passband) and dampen the unwanted frequencies (stopband). This paper discusses a new design and simplified from a filter that works on a frequency of 9.37 GHz-9.43 GHz frequency response with a Chebychev. Bandpass filter (BPF) is designed with a hairpin of the order of five with open stub and the square groove in design. These filters are used Taconic substrate tly-5-A, with a relative dielectric constant of 2.2 and 1mm wide. Simulations performed with the software ADS (Advanced Design System) 2009.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desyanty
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai Peran Lurah Dalam Penyelenggaraan Pemungutan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)(Studi Kasus di Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Kasang Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi). Penelitian ini dianggap penting mengingat salah satu perubahan mendasar pada era reformasi ini adalah pendelegasian wewenang pembiayaan daerah dari pemerintah kepada pemerintah daerah. Hal ini ditandai dengan lahimya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang menitikberatkan pembiayaan pembangunan daerah kepada pemerintah daerah. PBB merupakan salah satu sumber dana bagi pembangunan daerah Jambi. PBB diwajibkan kepada setiap warga masyarakat yang memiliki tanah dan bangunan. Walaupun PBB merupakan Pajak pusat, akan tetapi kewenangan pengelolaan PBB diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Pembagian hasil PBB akan dikembalikan kepada pemerintah daerah melalui dana perimbangan daerah dengan pembagian 90% dan 10%. Dengan kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengelola PBB ini mengharuskan pemerintah daerah mampu mengoptimalkan cara untuk mencapai target PBB yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mengingat pemerintah kelurahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, maka Pemerintah Kota Jambi melalui Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2001 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Karla Pemerntah Kelurahan, melimpahkan wewenang pengelolaan PBB kepada pemerintah kelurahan. Dalam pencapaian target PBB di Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Kasang, ditetapkan suatu cara dalam pelaksanaan pemungutan PBB. Berdasarkan kesepakatan bersama dengan Camat Jambi Timur beserta seluruh Lurah yang berada di wilayah Kecamatan Jambi Timur. Dalam hal ini Lurah berperan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Dikarenakan pelaksanaan kebijakan yang sarna, akan tetapi terdapat hasil serta pencapaian target yang berbeda antara Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Kasang, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan peran Lurah Sulanjana dan Lurah Kasang dalam penyelenggaraan pemungutan PBB serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran Lurah Sulanjana dan Lurah Kasang dalam penyelenggaraan pemungutan PBB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan diperoleh melalui proses wawancara dengan informan, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan dengan metode purposive sampling. Jumlah informan sebanyak 18 orang yang terdiri dari Lurah , Staf Kelurahan, Tokoh Masyarakat (Ketua RT) serta masyarakat yang berasal dari dua Kelurahan yaitu Sulanjana dan Kasang. Dan hasil penelitan diketahui bahwa peran yang dilaksanakan oleh Lurah Sulanjana dan Lurah Kasang dalam penyelenggaraan pemungutan PBB antara lain dengan melakukan pembinaan aparat pemenntah kelurahan, mengadakan kerjasama dengan tokoh masyarakat (Ketua RT), mensosialisasikan tentang PBB kepada masyarakat, memberikan kelancaran pelayanan kepada masyarakat sampai dengan pembenan sanksi kepada masyarakat yang menunggak PBB. Adapun faktor pendukung di Kelurahan Sulanjana adalah pemahaman masyarakat tentang PBB, kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat (Ketua RT), faktor kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Lurah Sulanjana yaitu sebagai pemimpin yang menjadi panutan bagi masyarakatnya, seta sumber daya manusia yaitu aparat kelurahan. Sedangkan faktor pendukung yang ditemui di Kelurahan Kasang yaitu adanya kerjasama yang baik antara Lurah dengan tokoh masyarakat (Ketua RT). Sedangkan faktor yang menghambat peran Iurah dalam penyelenggaraan pemungutan PBB di Kelurahan Sulanjana adalah administrasi PBB yang masih kurang memadai. Sedangkan faktor penghambat yang terjadi di Kelurahan Kasang adalah administrasi P88 yang kurang memadai, kepemimpinan Iurah yang mulai berkurang motivasinya dalam menjalankan kepemimpinannya, seta kurangnya sumber daya manusia atau aparat kelurahan di Kelurahan Kasang. Pelaksanaan peran di 2 (dua) kelurahan ini terdapat beberapa perbedaan, yaitu dalam hal memotivasl aparat, sosialisasi kepada masyarakat, kepemimpinan dan Lurah, seta beberapa faktor pendukung dan penghambat yang berbeda dan dua kelurahan tersebut. Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya pencapaian target PBB yang berbeda di Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Kasang. Adapun saran yang dikemukakan dalam basis ini adalah pertama kebijakan yang ditetapkan secara bersama-sama antara Camat Jambi Timur dan Lurah yang berada di Kecamatan Jambi Timur agar dibukukan dan dibuat petunjuk operasionalnya secara teknis, kedua penambahan jumlah aparat Kelurahan Kasang agar pembagian tugas di Kelurahan dapat berjalan seimbang dengan jumlah aparat yang tersedia, keliga agar pemerintah Kelurahan Sulanjana dan Kelurahan Kasang melakukan pembaharuan data PBB dengan melaksanakan pendataan ulang terhadap objek dan subjek pajak di kelurahan masing-masing mengingat harga tanah yang berubah sehingga mempengaruhi dalam pencapaian target PBB.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Ekaputri Dermawan
Abstrak :
ABSTRAK
Heat Pipe adalah media pasif yang sangat efektif dalam mentransmisikan panas. Satu dari komponen utamanya adalah sumbu, fasilitator untuk mengangkut fluida kerja kondensor ke sisi evaporator dari pipa panas. Banyak struktur sumbu telah dipelajari, misalnya, screen mesh, logam sintered, dan saluran beralur pada permukaan bagian dalam pipa panas. Dalam studi ini, kami mengadaptasi struktur sumbu konvensional - saluran beralur, dengan foil tembaga yang dimodifikasi menggunakan metode bio-machining untuk membuat saluran alur pada tembaga permukaan foil. Bio-machining adalah teknik pembuatan mikro yang ramah lingkungan untuk material pengolahan. Alat pemotong yang digunakan adalah Acidithiobacillus ferooxidans, bakteri yang mampu melakukannya ekstrak logam dengan reduksi - reaksi oksidasi sebagai bagian dari siklus hidupnya. Foil tembaga yang dimodifikasi menggunakan metode bio-machining kemudian akan digunakan sebagai sumbu. Foil tembaga tipis digulung dan dimasukkan ke dalam wadah pipa, dengan harapan menjadi struktur sumbu alternatif. Kinerja pipa panas diamati dan dibandingkan dengan pipa panas dengan tembaga foil yang tidak dimodifikasi sebagai sumbu. Pengamatan juga dibuat pada efek dari jumlah gulungan yang digunakan sebagai sumbu untuk memanaskan kinerja pipa. Dari Dari empat pipa panas yang diamati, sumbu yang paling ideal adalah foil tembaga yang dimodifikasi dua kali menggunakan metode bio-machining berdasarkan tingkat kenaikan suhu, panas distribusi, dan tahan panas.
ABSTRACT
Heat Pipe is a passive media that is very effective in transmitting heat. One of its main components is the axis, the facilitator for transporting the condenser working fluid to the evaporator side of the heat pipe. Many axis structures have been studied, for example, screen mesh, sintered metal, and grooved lines on the inner surface of heat pipes. In this study, we adapted the conventional axis structure - grooved channel, with copper foil that was modified using bio-machining methods to create a channel channel on the copper surface of the foil. Bio-machining is an environmentally friendly micro-manufacturing technique for processing materials. The cutting tool used is Acidithiobacillus ferooxidans, a bacterium that is able to do metal extracts by reducing oxidation reactions as part of its life cycle. Copper foil modified using the bio-machining method will then be used as an axis. Thin copper foil is rolled and put into a pipe container, hoping to become an alternative axis structure. The performance of heat pipes is observed and compared with heat pipes with copper foil which is not modified as an axis. Observations were also made on the effect of the number of coils used as the axis to heat the pipe performance. Of the four heat pipes observed, the most ideal axis is a copper foil that has been modified twice using bio-machining methods based on the degree of temperature rise, heat distribution, and heat resistance.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library