Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanti W. P.
Abstrak :
Pembiayaan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) masih memiliki keterbatasan akses dengan ketentuan adanya syarat fixed assets yang harus disertakan sebagai agunan dalam perhomonan kredit. Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 9 Tentang Sistem Resi Gudang, pengusaha kecil yang bergerak di bidang pertanian yang menghasilkan barang-barang komoditi dapat memiliki akses untuk mendapatkan kredit dengan jaminan Resi Gudang atas barang-barang yang ada di Gudang.Skripsi ini meninjau bagaimana peranan kekuatan akta pengikatan Hak Jaminan Resi Gudang dan bagaimana penerapan Sistem Resi Gudang ini dalam praktek pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan terkait dengan fasilitas kredit, serta bagaimana kontrol bank terhadap resiko fluktuasi harga yang tercantum dalam Resi Gudang. Metode penelitan yang dilakukan penulis adalah dengan metode penelitian kepustakaan dengan alat pengumpulan data studi dokumen dan wawancara dengan narasumber. Berdasarkan analisa,pada prakteknya ternyata Sistem Resi Gudang telah lama diterapkan namun dalam konsep yang lebih sederhana dengan menggunakan pola tripartit yang dikenal dengan Collaterral Manager Agreement. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2006 telah memberikan nilai kepastian yuridis dari penerapan Resi Gudang dalam praktek perbankan sehingga mampu memberikan rasa aman bagi bank dalam memberikan kredit dengan Hak Jaminan resi Gudang.Dalam Sistem Resi Gudang yang bersifat lebih kompleks dengan adanya kelembagaan yang telah ditentukan pengaturannya untuk menunjang system ini, diharapkan dapat membuat aspek yuridis dari Resi Gudang lebih terjamin, baik dari segi kekuatan akta pengikatan Hak Jaminan Resi Gudang maupun dalam penerapan sebagai agunan dalam kredit perbankan yang menerbitkan kewajiban bagi kreditur dan debitur, serta dalam hal melindungi resiko bank terhadap adanya perubahan harga barang sebagai objek dari Hak Jaminan Resi Gudang.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignasia Tuning MP
Abstrak :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menentukan lokasi terbaik pendirian gudang baja untuk wilayah distribusi Jabodetabek dan Jawa Barat. Lokasi terbaik adalah lokasi dengan biaya terendah dan memperhitungkan faktor ketidakpastian dan resiko yang ada. Ketidakpastian dalam hal biaya disimulasikan dengan simulasi Monte Carlo untuk menghitung nilai biaya. Faktor-faktor resiko meliputi lokasi, transportasi dan regulasi.Pada tahap penyeleksian awal dengan menggunakan metode matematis, dipilih tiga kandidat lokasi yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Hasil simulasi biaya tahunan ditambah dengan nilai resiko biaya menunjukkan Jakarta Timur sebagai lokasi terbaik disusul dengan certainty equivalent value (CEV) sebesar Rp 15,902,787,889.24. ...... The purpose of this paper is to choose the best location for the new warehouse at Jabodetabek and Jawa Barat distribution areas. The best location is the one with minimum cost that takes into consideration uncertainty and risk factor into calculation. In this case, the uncertainty of cost is simulated with Monte Carlo simulation. The risk factors are location, transportation and regulations. On the first screening using mathematics method, the three candidates of location are selected, which are Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. The result of annual cost simulation that plus by risk value of cost result Jakarta Timur as the best location with IDR 15,902,787,889.24.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Merujuk pada ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Resi Gudang menyebutka Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang........
REHUKUM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Afiyani Y
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang peranan collateral manager dalam pembiayaan resi gudang dan analisis putusan hakim yang menyatakan Collateral manager dalam suatu pembiayaan resi gudang dalam skema Collateral management agreement memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan perlawanan. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa collateral manager dalam suatu pembiayaan resi gudang memiliki peranan yang krusial. Baik dalam skema collateral management agreement (CMA) maupun berdasarkan UU Sistem Resi Gudang, Collateral manager memiliki peranan untuk menerbitkan resi gudang, menjamin keamanan dan keutuhan barang yang disimpan, memberikan proteksi risiko kepada pemilik barang, memudahkan pemilik barang memperoleh kredit. Collateral manager dalam Putusan No. 2239/K/Pdt/2014 seharusnya tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan perlawanan. Hakim dalam memutuskan perkara terkait wewenang collateral manager tidak mempertimbangkan perjanjian yang dibuat oleh para pihak maupun peraturan perundang-undangan mengenani wewenang collateral manager. Padahal, collateral manager hanya diberikan wewenang untuk melakukan pengurusan terkait komoditas yang berada di kekuasaannya.
The focus of this study is the analysis of the court's decision which states that Collateral Manager involved in Collateral Management Agremeent has a legal standing to file a claim for resistance. This research was conducted using the normative legal research method. The results of this study are that in a warehouse receipt financing, collateral manager plays an important role. Both in the collateral management agreement (CMA) scheme and under the Warehouse Receipt System Act. Collateral manager has the role to issue warehouse receipts, guarantee the safety and integrity of the goods stored, provide risk protection to the owner of the goods, and facilitate the owner of the goods obtain credit. Role of collateral manager is related to the management of goods stored in the warehouse. Collateral manager in Decision No. 2239 / K / Pdt / 2014 should not have a legal standing to file a claim for resistance, because matters relating to litigation is not the authority of the collateral manager. The judge in deciding cases related to collateral manager's authority does not consider the agreements made by the parties nor the laws and regulations concerning the collateral manager's authority. In fact, the collateral manager is only given the authority to make arrangements related to commodities in its control.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fanju
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisa sistem distribusi pupuk bersubsidi pada PT. X perihal penentuan lokasi fasilitas distribusi dengan menggunakan metode Location Problem berdasarkan biaya total yang terdiri dari biaya transportasi dan biaya sewa gudang. Penelitian dilakukan dengan menganalisa penentuan lokasi gudang milik produsen dengan beberapa skenario optimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan dapat mengurangi biaya total sebesar 85% - 91%, dan ketika biaya satuan satuan hasil prediksi bias -20% biaya total bisa berkurang sebesar 74% - 78% sedangkan ketika biaya satuan bias +20%, biaya total berkurang sebesar 87% - 91% dari biaya total eksisting. Berdasarkan hasil optimasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem distribusi pupuk bersubsidi yang sudah ada masih bisa diperbaiki dalam hal penentuan lokasi fasilitas distribusinya. ......This study analyzed the distribution systems managed by PT. X using the fixed charged location problem model by analyzing the location warehouses based on the total cost which consist of transportation cost and the producer’s warehouse rental cost. The result of the optimization shows that the proposed systems may reduce the total cost to 85% - 91% of the existing. When the prediction of the transportation unit cost of the proposed links are biased -20%, the cost may reduce to 74% - 78% of the existing.while the biased are +20% it comes to 87% - 91% of the existing. From the result, we can conclude that the existing systems can be improved in therms of restructuring the warehouses number and location.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Mukhamad Setyo Adhi
Abstrak :
Kriisis ekonomi yang melanda Indonesia membawa dampak memburuknya kondisi keuangan hampir seluruh perusahaan di Indonesia, meskipun demikian tetap saja industri rokok mengalami kemajuan yang pesat karena kebutuhan mengkonsumsi rokok makin melonjak. Hingga saat ini tiga perusahaan di sektor rokok yang telah listing di pasar modal Indonesia adalah Gudang Garam, FLM Sampoerna, dan British American Tobacco (BAT). Salah satu dari ketiga perusahaan lersebut yang paling menonjol dan menguasai pangsa pasar rokok terbesar di Indonesia adalah Gudang Garam. Hal ini disebabkan PT. Gudang Garam menerapkan strategi konvensional dimana proporsi hutangnya tergolong rendah. Selain itu didukung pula dengan likuiditas perusahaan yang sangat besar, maka tak heran bila perusahaan ini masih mampu berjaya di kancah dunia usaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri rokok secara keseluruhan, melakukan analisa fundamental terhadap PT. Gudang Garam dengan mengidentifikasi nilai perusahaan dan return yang diperoleh para shareholdernya baik pembagian dividen ataupun capital gain serta mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap nilal pemegang saham dan menyarankan strategi yang akan ditempuh oleh perusahaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah valuation dengan metode economic profIt. Sebagai data pendukung diperlukan kondisi makroekonomi di Indonesia seperti laju inflasi, pertumbuhan PDB, nilai tukar rupiah, suku bunga SBI, serta proyeksi keuangan lima tahun kedepan berdasarkan data laporan keuangan tahun 1995-2000. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skenario mostlikety, dimana keadaan ekonomi masih buruk seperti sekarang ini maka pemerintah masih harus memerah cashcownya yaitu industri rokok sebagai penyumbang cukai terbesar. Dengan asumsi pemberlakuan cukai dan HJE dalam kurun lima tahun kedepan akan naik 100%, sedangkan PPn tetap maka Gudang Garam akan mengalami penurunan laba bersihnya akibat beban COGS yang cukup besar. Tetapi dengan merek yang kuat di pasar sehingga loyalitas konsumen telah terbentuk maka Gudang Garam masih mampu meningkatkan penjualannya agar labanya tetap tumbuh. Untuk itu perlu melakukan brandpositioning yang lebih baik lagi dengan gencar melakukan ikian di berbagai media. Economic value perusahaan lima tahun kedepan memiliki trend meningkat yang mencerminkan performa perusahaan makin membaik akibat kegiatan operasinya. Nilai wajar perusahaan menunjukkan diatas nilai pasar yang terjadi sehingga berposisi undervalue. Pada skenario optimistik, pemerintah tidak menaikkan cukai, HiE dan PPn karena kondisi ekonomi membaik sehingga melonggarkan budgetary pressure pemerintah. Laba perusahaan melonjak tinggi akibat beban COGS yang ditanggung Perusahaan kecil. Economic value perusahaan dalarn lima tahun kedepan membunbung tinggi yang menandaka? kinerja perusahaan dan aktifitas operasinya Sangat bait Nilai wajar perusahaan jauh diatas filai pasar yang berlaku sehingga saham perusahaan undervalue. Untuk itu Gudang Garam perlu melakukan ekspansi kapasitas produksinya dan menciptakan Variasi produk baru seperti rokok A-Mild. Pada skenario pesimistik, temyata budgetary pressure memaksa pemerintah untuk rnenaikkan cukai dan HJE yang sangat tinggi (>100%) dalam lima tahun kedepan, yang berdampak pada berkurangnya laba bersih perusahaan akibat beban COGS yang teramat besar dan bahkan menimbulkan kerugian. Dengan kondisi HJE yang demikian tinggi dikombinasi dengan rendahnya daya beli masyarakat maka tingkat penjualan dan pangsa pasamya akan rnenurun tajam. Economic value perusahaan lima tahun kedepan mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya, yang berarti kinerja perusahaan dan kegiatan operasinya memburuk dan mengalami kerugian besar. Sedangkan nilai wajar perusahaan jauh dibawah nilai pasar yang terjadi sehingga posisi saham perusahaan overvalue. Untuk itu perusahaan perlu menekankan penguatan merek bagi produk kelas duanya yaitu SKT GG Merah karena harga yang Iebih terjangkau. Dengan hasil skenanio diatas maka investor dapat dengan peka membaca pola yang akan terjadi, apakah menguntungkan atau tidak. Sehingga pasa investor dapat mengambil keputusan dalam membeli saham Gudang Garam. Mengingat kondisi saat ini dimana likuiditas perusahaan yang overlilkuid, maka Gudang Garam sebaiknya menerapkan strategi yang tidak konvensional, sehingga lebih aktif memutarkan kelebihan cash yang ada untuk ditanamkan pada investasi yang menguntungkan. Selain itu dijadikan sebagai peluang untuk menciptakan inovasi produk baru (rokok A-Mild) untuk dapat menghadapi Persaingan di masa datang.
2002
T808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liem Pipi Widiyanti
Abstrak :
Resi Gudang sebagai dokumen bukti penyimpanan barang di gudang memegang peranan penting dalam meningkatkan tingkat hidup petani di Indonesia, karena berpotensi sebagai alternatif memperoleh pembiayaan. Praktek penggunaan Resi Gudang di dalam kredit perbankan yaitu sebagai agunan dan sebagai dokumen pencairan kredit. Penggunaan Resi Gudang sebagai agunan, bank mendasarkan pada UU tentang Sistem Resi Gudang dan melakukan pembebanan jaminan dalam Akta Perjanjian Hak Jaminan. Penggunaan sebagai dokumen penunjang kredit, bank mendasarkan pada ketentuan dalam Collateral Management Agreement dimana pembebanan jaminannya dengan Akta Pembebanan Jaminan Fidusia. Dalam penggunaannya, bank menghadapi risiko, yaitu risiko yang beraspek ekonomis dan aspek yuridis. ......Warehouse Receipt as inventory depositor documents played an important role in increasing the life Standard of farmers in Indonesia because it has potentials to be an altemative funding. The usage of Warehouse Receipt in credit banking are as collateral and as credit liquidity document. As a collateral, Warehouse Receipt, banking system is based on warehouse system law and will impose the financial responsibility written on Akta Perjanjian Hak Jaminan. On the other hand, the application of credit liquidity document, banking system is based on collateral management agreement where its financial responsibility written on Akta Pembebanan Jaminan Fidusia. As a result, bank will take the risks both economically and jurisdically.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T25918
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Riana
Abstrak :
Harga barang komoditi yang anjlok di masa panen, membuat petani tidak mempunyai pilihan lain selain menjual barang komoditi kepada tengkulak atau pengijon. Sistem Resi Gudang dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan petani akan pendanaan guna membeli keperluan masa tanam berikutnya. Dengan sistem resi gudang, petani dapat menjaminkan barang komoditi yang disimpan di gudang untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan atau lembaga pembiayaan, untuk kemudian barang komoditi dijual kembali saat harga mulai membaik. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas penggunaan sistem resi gudang sebagai lembaga jaminan bagi perbankan dan untuk mengetahui pelaksanaan eksekusi resi gudang. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif dengan analisis data kualitatif. Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang telah diundangkan sejak tanggal 14 Juli 2006, namun penerapannya dalam praktek belum seperti yang diharapkan. Sektor perbankan sebagai komponen pendukung sistem ini belum banyak yang menggunakan resi gudang sebagai hak jaminan. Hal tersebut dikarenakan timbul beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Masalah-masalah tersebut antara lain biaya yang cukup besar, belum meratanya pembangunan fasilitas pendukung, pembiayaan dikucurkan untuk jangka waktu yang pendek, keraguan sektor perbankan untuk menggunakan sistem resi gudang dan kurangnya pemahaman mengenai arti penting dan manfaat resi gudang. Eksekusi atas jaminan hak resi gudang belum pernah dilakukan, sehingga belum diperoleh jawaban atas kekuatan eksekutorial yang melekat pada sistem resi gudang. Saran dari penelitian ini adalah sosialisasi harus terus dilakukan kepada pihak terkait, dibangunnya fasilitas pendukung secara merata di berbagai daerah, peningkatan kuantitas dan kualitas lembaga penilai kesesuaian serta meningkatkan peran dan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah.
Commodity prices dropped in the harvest, making the farmers have no other choice than to sell goods to the middleman or pengijon. Warehouse Receipt System was born to meet the needs of the farmers of funding to buy necessities for next planting season. With a warehouse receipt system, farmers could pledge commodity that is stored in the warehouse to get loans from banks or financial institutions, and then sold the commodity when prices started to recover. This research aimed to find answers to the use of warehouse receipt system as collateral for banking institutions and to understand the execution of warehouse receipts. The method used in this research is the normative legal with qualitative data analysis. Undang-Undang No. 9 tahun 2006 about Warehouse Receipt System has been enacted since the date of July 14, 2006, but its application in practice has not been as expected. Not much of banks as a component of this system use the warehouse receipts as collateral. It happens because of few problems that raises in its implementation. These problems are the large cost, development of supporting facilities that has not been spread well, credit for short term, the banking sector still hesitate to use the warehouse receipt system and a lack of understanding about the importance and benefits of warehouse receipts. Execution of warehouse receipts has never been done, so this research have not received an answer about the enforceable of warehouse receipt system. Suggestions from this study is the socialization must continue to related parties, the construction of supporting facilities in several regions, increasing the quantity and quality of Lembaga Penilaian Kesesuaian, also enhance the role and active participation of local government.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liem Pipi Widiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Resi gudang sebagai dokumen bukti penyimpanan barang digudang memegang peranan penting dalam meningkatkan tingkat kehidupan petani di Indonesia. karena berpotensi sebagai alternatif memperoleh pembiayaan. Praktek penggunaan resi gudang didalam kredit perbankan yaitu sebagai agunan dan sebagai dokumen pencairan kredit. Penggunaan resi gudang sebagai agunan bank berdasarkan pada UU tentang sistem resi gudang dan melakukan pembebanan jaminan dalam akta perjanjian hak jaminan. Penggunaan sebagai dokumen penunjang, kredit, bank berdasarkan pada ketentuan dalam Colaterall Mangement Agreemnet dimana pembebanan jaminan nya dengan akta pembebanan jaminan fidusia. Dalam penggunaan nya bank menghadapi resiko , yaitu resiko yang beraspek ekonomis dan aspek yuridis.
2009
T37279
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Yuniarto
Abstrak :
Persaingan industri yang ketat, khususnya industri otomotif membuat orang-orang yang terlibat berpikir dua kali untuk membuat produk dengan biaya tinggi. Untuk dapat bersaing dengan industri otomotif yang lain setiap perusahaan sekarang-sekarang ini sedang giat-giatnya melakukan pengurangan biaya di segala aspek produksi, salah satu diantaranya adalah biaya persediaan. Dalam hal tersebut penulis melihat kurangnya orientasi perusahaan pada minimalisasi biaya persediaan, khususnya persediaan komponen pemotong. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk membuat skripsi tentang Perencanaan Pemakaian dan Pemesanan Komponen Pemotong di PT. X. Sebelum dilakukan penulisan, penulis melakukan wawancara dengan orang dari PT. X yang terkait dengan masalah ini, juga mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Penulisan skripsi ini dibatasi hanya untuk komponen pemotong di jalur Crankshaft. Data-data yang diambil diantaranya adalah spesifikasi komponen pemotong, umur pakai, kapasitas regrind, waktu tenggang pemesanan, data produksi satu tahun kebelakang, model perhitungan persediaan yang sedang berlangsung sekarang di PT. X dan lain-Iain. Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat usulan ukuran lot- ekonomis untuk pemesanan serta jumlah persediaan pengaman komponen pemotong, khususnya komponen pemotong di jalur Crankshaft. Sebelumnya penulis membuat peramalan produksi untuk satu tahun kedepan terhadap data produksi satu tahun kebelakang. Setelah didapat hasil ramalan produksi, data ini dipakai untuk menentukan jumlah pemakaian dan pemesanan berdasarkan hasil ramalan tersebut Setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat dibandingkan dengan metode pemesanan dan penentuan jumlah persediaan yang sudah sedang berjalan di PT. X. Dalam hal ini penulis membuat Studi perbandingan biaya diantara kedua metode tersebut. Hasil yang didapat setelah dilakukan perbandingan biaya adalah ternyata dengan menggunakan jumlah pemesanan dengan ukuran lot-ekonomis, perusahaan dapat menghemat biaya sekitar 37 juta rupiah dalam setiap tahunnya. Disamping itu dalam skripsi ini juga dilampirkan tabel perencanaan pemesanan dan pemakaian komponen pemotong untuk satu tahun ke depan. Di dalam tabel ini kita dapat melihat kapan dan berapa komponen pemotong harus dipesan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>