Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djuaras A. Amaludin
"ABSTRAK
Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan badan usaha milik pemerintah DKI yang memiliki potensi untuk berkembang dalam industri jasa Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Tesis ini bertujuan mengkaji daya saing Rumah Sakit Haji Jakarta untuk dapat bersaing dalam bisnis jasa pelayanan kesehatan.
Masalah utama yang dihadapi oleh Rumah Sakit Haji Jakarta adalah belum optimalnya perolehan pangsa pasar yang sebanding dengan kapasitas yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh antara lain banyaknya jasa pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Jakarta khususnya di Jakarta Timur, serta adanya kesan bagi masyarakat luas bahwa Rumah Sakit Haji Jakarta hanya di khususkan untuk para calon jemaah haji.
Penelitian ini dimulai dengan menganalisis lingkungan internal RSHJ dan lingkungan eksternal industri jasa pelayanan kesehatan yang datanya diperoleh melalui Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Selanjutnya metoda Proses Hirarki Analitik (PHA) digunakan sebagai alat untuk membobot derajat kepentingan faktor-faktornya, sedang untuk menentukan posisi bersaing RSHJ digunakan matrik General Electric (GE).
Dari hasil uji PHA dan matrik GE diperoleh posisi RSHJ pada kwadran V pada matrik GE. Hal ini berarti bahwa RSHJ berada dalam area usaha "Hold and Maintain " yang artinya; RSHJ harus berupaya keras agar kinerja usahanya dapat meningkat. Selanjutnya berdasarkan posisi bersaing tersebut penulis merekomendasikan alternatif strategi untuk pengembangannya dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tujuan Rumah Sakit Haji Jakarta, maka ditetapkan Strategi Pengembangan Pasar dengan dukungan salah satu strategi generik Michael Porter yaitu Keunggulan Biaya Menyeluruh.
Pada akhir penulisan diberikan usulan strategi pemasaran jasa pelayanan kesehatan melalui bauran pemasaran jasa yaitu 7 P, yang merupakan penjabaran strategi yang lebih detail dari strategi alternatif yang telah ditetapkan"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ikasari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat standar pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Desain penelitian adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa pelayanan rawat inap Rumah Sakit Haji Jakarta sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan dimaksud. Sepuluh (10) indikator yang ada berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah\ Sakit terdapat 3 (tiga) indikator yang belum sesuai yaitu indikator : Pemberi pelayanan di rawat inap, Jam visite dokter spesialis, Angka kematian pasien lebih dari 48 jam.
Kesimpulannya adalah rawat inap Rumah Sakit Haji Jakarta masih perlu meningkatkan diri sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
This study explains about the standard level of inpatient services at the Haji Jakarta hospital in 2011 based on the Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 129/Menkes/SK/II/2008 about the Hospital Minimum Service Standards and Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 340/MENKES/PER / III/2010 of Hospital Classification. The study design is a case study. The data used are secondary data of Haji Jakarta Hospital in 2011.
This study found that inpatient services Haji Jakarta hospital is in conformity with the Regulation referred of the Minister of Health. Ten (10) indicators that are based on the Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 129/Menkes/SK/II/2008 on Standard Minimum Service Hospital, there are 3 (three) indicators which are not appropriate indicators: care giving in inpatient, time of specialist visite, the patient mortality rate of more than 48 hours.
The conclusion is inpatient services at the Haji Jakarta hospital still needs to improve itself in accordance with standards established by the government.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Nurwahyuni
"Saat ini perkembangan dunia industri kesehatan telah maju pesat. Masyarakat telah menyadari akan arti pentingnya asuransi kesehatan. Disaat seperti ini perusahaan asuransi kesehatan harus memperluas jaringan providernya demi kepuasan pesertanya. Oleh karena itu perusahaan asuransi bekerjasama dengan provider, salah satunya adalah rumah sakit. Begitu pula dengan rumah sakit, satu rumah sakit dapat bekerjasama dengan banyak asuransi. Dengan kerjasama ini maka rumah sakit akan mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi atas pelayanan yang telah diberikan kepada peserta asuransi.
Pengajuan klaim ini biasanya menggunakan formulir klaim yang disediakan oleh perusahaan asuransi dan formulir tersebut berbeda untuk tiap asuransi. Selain syarat administratif dalam formulir klaim yang berbeda, biaya untuk satu penyakit di rumah sakit juga berbeda sehingga hal ini akan menghambat proses klaim baik di rumah sakit dan juga di asuransi kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model formulir klaim standard yang meliputi syarat administratif dan syarat biaya khususnya untuk penyakit demam tifoid bagi asuransi kesehatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli yang berlokasi di Rumah Sakit Haji Jakarta, Rumah Sakit Mediktra dan Rumah Sakit Haji Jakarta dan 8 (delapan) perusahaan asuransi yaitu PT. Asuransi Kesehatan cabang Jakarta Timur, PT. Jamsostek Kanwi III, PT. Gobal Asistensi Manajemen Indonesia, PT. AXA Assistance, PT. Asuransi Tugu Mandiri, PT. Asuransi BNI Jiwasraya, PT. Asuransi Brigin Jiwa Sejahtera, PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. untuk memperoleh data dan informasi administratif standard. Khusus untuk mengetahui rata-rata utilisasi dan biaya pelayanan medik rawat inap demam tifoid dilakukan di Rumah Sakit Haji Jakarta dan PT. Asuransi Kesehatan cabang Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat administratif yang diperlukan saat proses klaim adalah kepesertaan (nama pasien, nomor kartu peserta, nama perusahaan, Status PISA, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, kepesertaan di asuransi lain) tepatnya batas waktu pengajuan, data PPK (nama PPK, alamat, dokter, spesialisasi, dokter konsultan, lokasi pelayanan, dokter yang merujuk), benefit (diagnosis, jenis tindakan, kelas kamar, plafon biaya), kelengkapan berkas klaim (kuitansi asli, rincian biaya, surat jaminan, resume medik, hasil pemeriksaan, surat rujukan)
Biaya rawat inap demam tifoid lebih kecil dibandingkan dengan biaya rawat inap demam tifoid dengan penyerta ataupun penyulit. Semua komponen biaya akan meningkat seiring dengan peningkatan kelas kamar kecuali biaya obat dan alat kesehatan.
Dalam pengumpulan data, khususnya untuk menetapkan utilisasi dan biaya penyakit demam tifoid ada banyak keterbatasan terutama catatan rekam medik yang tidak lengkap oleh karena itu untuk penetapan biaya penyakit standard untuk suatu penyakit perlu dilakukan persiapan rancangan rekam medik sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih konkrit sehingga perhitungan biaya dapat lebih mudah.
Kami sarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya untuk penetapan biaya penyakit standard sehingga diperoleh biaya standar yang dapat diterima oleh lebih banyak lagi asuransi kesehatan dari rumah sakit.
Daftar bacaan : 41 (1984 - 2004)

Development Model for Standard In-patient Claim Form on Diagnosis Basis for Health Insurance in Jakarta 2004 (Case Study for Typhoid Fever at Haji Jakarta Hospital and PT Asuransi Kesehatan Branch Office of East Jakarta in 2004)Nowadays the health industry has been developing progressively. Community has been aware about the important of health insurance. So the heath insurance companies should enlarge the networking to their providers in order to fulfill their member satisfaction in which one of them is hospital. A hospital collaborates with many insurance companies. Such collaboration makes the hospital proposes the claim to insurance companies for the provided health care to their insurance members.
The proposed claim usually used claim form that provided by insurance companies. The claim form differs for every insurance companies, not only different on the administrative requirement but also on the cost of treatment for each disease. So it would delay the claim process both in hospital and insurance company.
The objective of the study was to develop the model for standard in-patient claim form deal with the administrative and cost requirements in health insurance companies, particularly for typhoid fever disease.
The study was conducted during February until July 2004 located in Jakarta Haji Hospital, Medistra Hospital, Pertamina Pusat Hospital, and 8 (eight) insurance companies i.e. PT Asuransi Kesehatan Branch Office of South Jakarta, PT Jamsostek Kanwil III, PT Global Asistensi Manajemen Indonesia, PT AXA Assistance, PT Asuransi Tugu Mandiri, PT Asuransi BNI Jiwasraya, PT Asuransi Bringin Jiwa Sejahtera and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, to obtain the administrative standard information and data. Especially for assessing the average of utilization and cost of in-patient medical expense for typhoid fever, the study was conducted at Haji Jakarta Hospital and PT Asuransi Kesehatan Branch Office of East Jakarta.
The study result showed that needed administrative requirement in processing claim were membership (patient's name, insured's ID number, employer's name, patient relationship to insured, patient's age, patient's birth date, patient's sex, other health benefit plan) , due date, benefit (diagnosis, treatment, room class, maximum amount payable), provider data (provider's name, provider's addresses, physician, referring physician, place of service), and document completeness(receipt, guarantee letter, medical resume, and billing form, referring letter). For that reason, not only the standardized claim form that should be standardized, but also the additional document such as in-patient letter to request the guarantee letter, guarantee letter, medical resume, and billing form.
Cost of treatment for in-patient typhoid fever was lower than cost of treatment for in-patient typhoid fever with co morbidity or complication. All cost components would, increase in line with the upper room class, for exception drug cost and medical equipment usage.
The limitation of the study to determine utilization and cost of treatment for typhoid fever particularly is incompleteness of medical records. So the determination for standard cost of treatment needs to a preparation to design medical record in order to get accurate information and the analysis of cost of treatment is easier to do.
It is recommended to conduct further study mainly to determine the standard cost of treatment in order to obtain the claim form that can be accepted by more health insurance companies and hospitals.
References: 41 (1984-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Rizkanti
"ABSTRAK
Upaya penerapan seleksi terbuka dalam rangka mengatasi permasalahan dalam pengisian jabatan pada organisasi pemerintahan mengalami beberapa kendala yaitu biaya, waktu dan pembatasan. Oleh karena itu Kementerian Keuangan menerapkan program manajemen talenta pusat dalam pengisian jabatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Penerapan Manajemen Talenta Pusat dalam Pengisian Jabatan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist, dengan dimensi-dimensi yang berasal dari tahapan manajemen talenta yang dikemukakan olah Rothwell untuk melakukan analisis yaitu get commitment, analyze the work and the people now mdash;and determine what talent means, recruit and select talent, evaluate performance, analyze the work and people needed in the future, evaluate potential, develop people, retain the best people, dan evaluate program results. Data diperoleh dari wawancara, dan studi kepustakaan pada dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan Penerapan Manajemen Talenta Pusat dalam Pengisian Jabatan di Kementerian Keuangan memiliki tahapan yang berbeda dengan tahapan yang dikemukakan oleh Rothwell. Hambatan dalam penerapan Manajemen Talenta di Kementerian Keuangan adalah terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, perbedaan pemikiran pimpinan, anggaran pengembangan dan assessment center, dan ketersediaan mentor.

ABSTRACT
Implementation of Open Selection in order to overcome the problems in position filling in the public institutions cause problems those are, cost, time and demarcation. Therefore the Ministry of Finance implements a central talent management program in filling the position to encounter the problem. This study aims to describe the Implementation of Central Talent Management in Position Filling in the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. This study uses a post positivist approach by using dimensions from the stages of talent management proposed by Rothwell to do analysis, ie get commitment, analyze the work and the people now and determine what talent means, recruit and select talent, evaluate performance , analyze the work and people needed in the future, evaluate potential, develop people, retain the best people, and evaluate program results. Data obtained through the interviews, and literature studies on documents issued by the Ministry of Finance. The results showed that the Central Talents Management in Position Filling in the Ministry of Finance has different stages with the stages proposed by Rothwell. Obstacles in the application of Talent Management in the Ministry of Finance are the limited ability of human resources, differences in leadership thinking, budget for development and assessment center, and the availability of mentors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library