Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Marihot
Abstrak :
Latar Belakang: Biaya hemodialisis (HD) di Indonesia dirasakan cukup mahal. Bahkan di negara negara maju meskipun dibiayai oleh asuransi kesehatan, masih dianggap cukup mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemakaian Dialiser Proses Ulang (DPU) telah dilakukan di banyak negara. Selain dapat menekan biaya HD, pemakaian DPU diketahui juga dapat mengurangi gejala klinik dan meningkatkan biokompatibilitas dialiser. Namun demikian pemakaian DPU dapat berisiko terjadinya kontaminasi oleh bahan sterilan, bakteri / virus, kerusakan membran dialiser, dan penurunan volume kompartemen darah dialiser yang menyebabkan penurunan bersihan urea (Urea Reduction Ratio/URR). Penetapan Masalah Penelitian: RSUPN-CM telah memakai DPU, tetapi sampai saat ini masih belum ada data yang pasti sampai berapa kali suatu DPU masih dapat dipakai ulang. Untuk itu ingin diketahui sampai berapa kali DPU masih dapat dipakai, berdasarkan kriteria volume kompartemen darah dan penampilan fisik dialiser. Selain itu ingin diketahui juga hasil bersihan urea (URR) dan adakah efek samping pada pemakaian DPU. Metode Penelitian: Penelitian dilakukan secara quasi experiment pada 20 pasien gagal ginjal tahap akhir, yang menjalani HD kronik memakai DPU, di unit HD RSUPN-CM. Dilakukan pengukuran volume kompartemen darah dan peniaian fisik dialiser pada setiap proses pengulangan. Juga diperiksa kadar ureum serum dan URR pra dan pasca HD awal, dengan DPU pemakaian ke 5,7,9. Diteliti adakah efek samping yang timbul karena pemakaian DPU. Volume kompartemen darah dialiser yang masih memenuhi syarat pemakaian adalah 80% volume awal. URR yang memenuhi target dialisis adalah 80%. Data dikumpulkan,diolah dan disajikan dalam bentuk teks, tabel dan gambar, secara deskriptif. Hasil Penelitian: Subyek penelitian sebanyak 20 prang, terdiri dari 12 orang laki-laki (60%) dan 8 orang perempuan (40%). Rerata umur subyek 51 tahun. Penyebab gagal ginjal terbanyak adalah Glomerulonefritis sebanyak 10 orang (50%) dan yang tersedikit adalah Nefropati Diabetik sebanyak 1 orang (5%). Volume kompartemen darah pada pemakaian DPU masih diatas 80%. Tidak ditemukan perubahan URR pada pemakaian ulang ke 5,7,9. URR HD awal,pemakaian DPU ke 5,7,9 seluruhnya dibawah 80% Rerata jumlah pemakaian DPU adalah 7 kali, pemakaian yang tertinggi 9 kali dan yang terendah 3 kali.Penyebab penghentian pemakaian DPU adalah perubahan fisik dialiser sebanyak 12 dialiser,subyek tidak bersedia melanjutkan karena sudah 9 kali pemakaian ulang sebanyak 7 prang, dialiser bocor sebanyak 1 dialiser. Tidak ditemukan efek samping pada pemakaian DPU. Simpulan: Rerata pemakaian DPU di RSUPN-CM yang masih dapat dipertanggung jawabkan dari segi kiinik adalah sebanyak 7 kali. Rerata pasti yang dapat dipertanggung jawabkan secara statistik masih belum dapat dijawab.Volume kompartemen darah DPU masih di atas 80% volume awal. Tidak ditemukan perubahan URR pada pemakaian DPU sampai pemakaian ulang 9 kali. Penyebab penghentian pemakaian DPU yang terbanyak adalah perubahan fisik dialiser, karena terbentuknya bekuan darah pada dialiser. Tidak ditemukan efek samping pada pemakaian DPU di RSUPN-CM.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Farhania
Abstrak :
ABSTRAK
Hemodialisis HD merupakan proses pemisahan zat-zat dalam darah melalui membran semipermeabel yang bernama dialiser. Hemodialisis biasanya dilakukan 2-3 kali seminggu dengan waktu 4-5 jam tiap sesinya selama seumur hidup. Hal ini menyebabkan berbagai upaya untuk menekan biaya, salah satunya dengan penggunaan dialiser pakai ulang reuse . Meskipun penggunaan dialiser pakai ulang reuse ini ditujukan untuk menekan biaya, namun bukan berarti kualitas dialisis dan keselamatan pasien menjadi dikesampingkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari setiap frekuensi penggunaan dialiser proses ulang yang dilihat dari adekuasi hemodialisis berupa nilai Kt/V. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prosfektif, metode analisis yang digunakan adalah GLM-RM yang melibatkan 24 pasien HD sebagai sampel yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan skor Kt/V pada keenam level pengukuran p = 0.016 , tidak ada perbedaan efek antar nilai QB terhadap nilai Kt/V p = 0.629 , tidak ada perbedaan efek antara time dialysis 4,5 jam dan 5 jam terhadap nilai Kt/V p = 0.552 , tidak ada perbedaan efek antara IDWG ringan dan IDWG rata-rata terhadap nilai Kt/V p = 0.263 . Analisis efektivitas penggunaan dialiser proses ulang reuse menunjukan adanya perbedaan nilai Kt/V yang signifikan antara pengukuran kelima dan keenam p = 0.05 perbedaan nilai Kt/V antara pengukuran kelima dan keenam dapat dijelaskan sebanyak 16.4 Partial Eta Squared = 0.164 . Hasil pada penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pengunaan dialiser pakai ulang pada pasien Gagal Ginjal terminal yang menjalani hemodialisis.
ABSTRACT
Hemodialysis is separation process of substances in the blood through a semipermeable membrane dialyzer . Hemodialysis is usually done 2 3 times per week for about 4 to 5 hours at a time for a life time. This leads to various efforts to reduce costs, which one of them is utilization of dialyzer reuse. Although the utilize of dialyzer reuse is intended to reduce costs, it does not mean that the quality of dialysis and patient safety is disregarded. This study aimed to determine the effectiveness of dialyzer reuse in every single use which can be seen from a hemodialysis index of Kt V values. This research was a prospective cohort design, the analysis used GLM RM involving 24 samples selected by consecutive technique. The results showed that there was a difference in Kt V values between six levels of measurement p 0.016 , there was no difference between Qb value and Kt V value p 0.629 , there was no effect rsquo s difference between Time Dialysis 4.5 hours and 5 hours to Kt V values p 0.552 , there is no effect rsquo s difference between mild IDWG and average IDWG to Kt V values p 0.263 . Analysis of the effectiveness of dialyzer reuse showed significant differences in Kt V values between the fifth and sixth measurements p 0.05 . The difference in Kt V values between the fifth and sixth measurements can be explained by 16.4 Partial Eta Squared 0.164 . The results of this study can be used as a guidance for dialyser reuse on End Stage Renal Disease ESRD patients undergoing hemodialysis
2017
T47905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Hermalia
Abstrak :

Ketercapaian adekuasi hemodialisis merupakan salah satu indikator kualitas keperawatan hemodialisis. untuk menghasilkan hemodialisis yang adekuat diperlukan adanya perawat yang memiliki kompetensi yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi perawat dengan ketercapaian adekuasi hemodialisis. penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel terdiri dari 82 perawat yang bekerja di unit hemodialisis dan 82 pasien hemodialisis. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. analisis data dengan Chi-Square dan regresi logistik berganda. Terdapat hubungan antara kompetensi perawat dengan ketercapaian adekuasi hemodialisisb(p=0,000). Faktor yang berpengaruh terhadap ketercapaian adekuasi hemodialisis yaitu kompetensi perawat, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman bekerja di rumah sakit. Penelitian ini merekomendasikan agar kompetensi perawat terus ditingkatkan melalui pendidikan baik formal maupun informal agar menambah pengetahuan, sikap. dan keterampilan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. 

 


Achievement of adequate hemodialysis is one indicator pf the quality of hemodialysis care. To produce adequate hemodialysis, it is necessary to have nurses who have good competence in providing nursing care to hemodialysis patients. this study aimed to determine the relationship between nurse competencies and the achievemnet of adequate hemodialysis. this research applied cross sectional method was included 82 nurses in hemodialysis unit and 82 hemodialysis patients with purposive sampling technique. Data analysis with chi-square and multiple logistic regression. It has been recognized that there was a relationship between nurse competence and achievement of adequate hemodialysis (p=0,000). furthermore, it is known that the factors that influence the achievement of adequate hemodialysis are nurses competencies, gender, level of education, and nurses working experience in the hospital. From the study, it can be concluded that nurses competencies be improved through formal and informal education in order to increase the knowledge, attitudes, and skills of nurses in implementing nursing care.

 

2019
T52895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyu Septiwi
Abstrak :
Penilaian adekuasi hemodialisis dan kualitas hidup merupakan indikator penting untuk menilai keefektifan tindakan hemodialisis yang diberikan kepada pasien gagal ginjal terminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisis. Desain penelitian menggunakan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengukuran adekuasi hemodialisis dilakukan dengan menggunakan rumus Kt/V, dan penilaian kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner WHOQoL. Hasil pengukuran adekuasi 101 responden, 42,6% mencapai adekuasi dan 57,4% tidak mencapai adekuasi. Hasil penilaian kualitas hidup didapatkan bahwa 53,5% mempunyai kualitas hidup baik dan 46,5% mempunyai kualitas hidup yang kurang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara adekuasi hemodialisis dan kualitas hidup (p value = 0,000). Pemodelan multivariat faktor risiko menunjukkan bahwa responden yang mencapai adekuasi hemodialisis mempunyai peluang untuk mempunyai kualitas hidup yang baik sebesar 10,6 kali dibandingkan dengan pasien yang tidak mencapai adekuasi hemodialisis setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, kadar Hb, dan depresi. Perawat perlu meningkatkan kualitas asuhan dalam pencapaian adekuasi sehingga akan meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisis. ......Assessment of hemodialysis adequacy and quality of life is an important indicator to assess the effectiveness of the actions given to hemodialysis patients with terminal renal failure. This study aims to determine the correlation between hemodialysis adequacy with the life quality of patients who undergoing hemodialysis therapy. The research used cross sectional design and the samples were taken by using purposive sampling method in accordance with the criteria of inclusion. Hemodialysis adequacy measurement was done by using the formula Kt / V, and assessment of quality of life by using questionnaire WHOQoL. Results of adequacy to 101 respondents showed 42.6% achieved adequacy and 57.4% did not achieve adequacy. The quality of life assessment measurement showed 53.5% had good quality of life and 46.5% had poor quality of life. Statistical analysis showed that there was a significant correlation between hemodialysis adequacy and quality of life (p value = 0.000). Multivariate modeling of risk factors showed that respondents who achieve adequate hemodialysis have the opportunity to have good quality of life 10.6 times compared with patients who didn?t achieved hemodialysis adequacy after controlled by variables, Hb concentration, and depression. The nurses need to improve the quality of service in the adequacy achievement so that it will improve the quality of life of hemodialysis patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sudrajat
Abstrak :
Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem Urologi bertujuan agar dapat memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan Karsinoma Ginjal dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem urologi. Perilaku maladaptif paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu kelebihan volume cairan. Intervensi keperawatan berupa manajemen keseimbangan cairan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam keseimbangan cairan. Penerapan EBN dengan music intradialytic pada tiga pasien hemodialisis menunjukkan keefektifan musik intradialytic dalam menurunkan tingkat kecemasan. Program inovasi keperawatan berupa penerapan program peningkatan adekuasi hemodialisis pada pasien ESRD di Instalasi Hemodialisis. ...... Advanced clinical practice during nursing residency practice in the Urology system aims to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as an innovator in the nursing center. The role of the nursing care provider was performed using Roy's adaptation model in patients with Renal Carcinoma and 30 other patients with various urological system disorders. The most inefektive behavior is the physiological adaptation mode, which is excess fluid volume. Nursing interventions take the form of fluid balance management to improve patient adaptation in fluid balance. The application of EBN with intradialytic music in six patients undergoing hemodialysis therapy demonstrated the effectiveness of music in reducing anxiety levels. The nursing innovation program is in the form of implementing a hemodialysis adequacy program in ESRD patients at the Hemodialysis Installation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Purwanty
Abstrak :
Analisis praktik residensi keperawatan medikal bedah merupakan karya ilmiah akhir ners spesialis yang menggambarkan pelaksanaan praktik spesialis keperawatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pendidikan berkelanjutan. Analisis ini terdiri dari asuhan keperawatan pada gangguan sistem perkemihan dengan kasus utama End Stage Renal Disease dan 30 kasus resume menggunakan pendekatan model adaptasi Roy, penerapan evidence-based nursing tentang latihan intradialisis Range of Motion untuk menurunkan fatigue dan hipertensi post hemodialisis, dan penerapan proyek inovasi tentang upaya pemenuhan durasi hemodialisis untuk mencapai adekuasi. Teori model adaptasi Roy bertujuan untuk mempertahankan, memodifikasi atau mengubah stimulus sehingga pasien dapat adaptif terhadap kondisi kesehatannya. End Stage Renal Disease merupakan salah satu kasus gangguan sistem perkemihan akibat kerusakan pada fungsi ginjal yang dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan mengancam kehidupan serta kualitas hidup seseorang. Hipertensi menjadi salah satu penyebab tersering dari timbulnya kerusakan pada ginjal. Latihan ROM intradialisis dapat menurunkan level fatigue dan tekanan darah post hemodialisis yang dapat dilakukan pasien secara mandiri selama dialisis berlangsung. Pemenuhan durasi hemodialisis menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan bersihan ureum (Kt/V) sehingga adekuasi hemodialisis dapat tercapai. ......Analysis of medical surgical nursing residency practice is the final scientific work of specialists describing the implementation of specialist nursing practice in improving the quality of services and continual education. This analysis consisted of nursing care in urinary system disorders with major cases of End Stage Renal Disease and 30 resume cases using Roy's adaptation model approach, application of evidence-based nursing about Range of Motion intradialysis exercises to reduce fatigue and post-hemodialysis hypertension, and implementation of innovations project about efforts to meet hemodialysis duration to achieve adequate. Roy's adaptation model theory aims to maintain, modify or change the stimulus so that patients can be adaptive to their health conditions. End Stage Renal Disease is one case of urinary system disorders due to damage the kidney function that can cause systemic complications and threaten the life and quality of life of a person. Hypertension is one of the most common causes of kidney damage. Intradialysis ROM exercises can reduce levels of fatigue and post hemodialysis blood pressure that patient can conduct independently during dialysis. Hemodialysis duration fullfillment is one of the ways that can be done to increase urea clearance (Kt / V) so that hemodialysis adequacy can be achieved.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sudrajat
Abstrak :

Abstrak

Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem Urologi bertujuan agar dapat memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan Karsinoma Ginjal dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem urologi. Perilaku maladaptif paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu kelebihan volume cairan. Intervensi keperawatan berupa manajemen keseimbangan cairan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam keseimbangan cairan. Penerapan EBN dengan music intradialytic pada tiga pasien hemodialisis menunjukkan keefektifan musik intradialytic dalam menurunkan tingkat kecemasan. Program inovasi keperawatan berupa penerapan program peningkatan adekuasi hemodialisis pada pasien ESRD di Instalasi Hemodialisis.


Abstract

Advanced clinical practice during nursing residency practice in the Urology system aims to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as an innovator in the nursing center. The role of the nursing care provider was performed using Roy's adaptation model in patients with Renal Carcinoma and 30 other patients with various urological system disorders. The most inefektive behavior is the physiological adaptation mode, which is excess fluid volume. Nursing interventions take the form of fluid balance management to improve patient adaptation in fluid balance. The application of EBN with intradialytic music in six patients undergoing hemodialysis therapy demonstrated the effectiveness of music in reducing anxiety levels. The nursing innovation program is in the form of implementing a hemodialysis adequacy program in ESRD patients at the Hemodialysis Installation.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiana Nurchayati
Abstrak :
ABSTRAK Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) memerlukan hemodialisis akibat mengalami gangguan fungsi endokrin, metabolic, cairan elektrolit serta asam basa. Tindakan hemodialisis tersebut dapat berdampak terhadap kualitas hidup responden. Berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan kualitas hidup pada responden hemodialisis diantaranya faktor demografi, lama menjalani hemodialisis, kadar hemoglobin, tekanan darah, adekuasi hemodialisis dan akses vaskuler. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada responden yang menjalani hemodialisis.Desain penelitian cross sectional deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 95 orang yang menjalani hemodialisis di RSI Fatimah Cilacap dan RSUD Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berkualitas hidup baik (52.6%) dengan rata-rata usia 44.82±11.57 tahun. Tidak ditemukan hubungan antara kualitas hidup dengan faktor demografi, kadar hemoglobin, akses vaskuler, dan adekuasi hemodialisis. Kualitas hidup memiliki hubungan dengan tekanan darah (hipertensi) dengan p value 0.02 ; OR: 4.5 , dan lama waktu menjalani hemodialisis (≥11 bulan) dengan p value 0.035; OR:2.6. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tekanan darah dan lama menjalani hemodialisis merupakan faktor independen yang berhubungan dengan kualitas hidup. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang adekuasi nutrisi, kontrol Calcium & Phospat. Diperlukan konseling tentang nutrisi, farmakologi dan exercise untuk responden hemodialisis.
ABSTRACT Patients with Chronic Kidney Disease (CKD) requiring hemodialysis due to malfunctioning endocrine, metabolic, electrolyte and acid-base fluids. Hemodialysis may have an impact on respondents quality of life. Various factors are thought to relate to quality of life in hemodialysis respondents include demographic factors, duration undergoing hemodialysis, hemoglobin, blood pressure, adequacy hemodialysis and vascular access. The aim is to identify and explain factors related to quality of life in respondents who underwent hemodialisis.Desain cross sectional descriptive correlation study with a sample of 95 people who underwent hemodialysis in RSI Fatimah Cilacap and Banyumas Hospital. Results showed that respondents who live good quality (52.6%) with an average age of 44.82 years ± 11:57. No relationship was found between quality of life by demographic factors, levels of hemoglobin, vascular access and hemodialysis adequacy. Quality of life has a relationship with blood pressure (hypertension) with p value 0:02; OR: 4.5, and the length of time undergoing hemodialysis (≥11 months) with a p value of 0035; OR: 2.6. This study concluded that blood pressure and duration of hemodialysis undergo an independent factor associated with quality of life. In further studies are expected to examine the adequacy of nutrition, calcium and phosphate control. Required counseling about nutrition, pharmacology and exercise for the respondent hemodialysis.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library