Ketercapaian adekuasi hemodialisis merupakan salah satu indikator kualitas keperawatan hemodialisis. untuk menghasilkan hemodialisis yang adekuat diperlukan adanya perawat yang memiliki kompetensi yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi perawat dengan ketercapaian adekuasi hemodialisis. penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel terdiri dari 82 perawat yang bekerja di unit hemodialisis dan 82 pasien hemodialisis. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. analisis data dengan Chi-Square dan regresi logistik berganda. Terdapat hubungan antara kompetensi perawat dengan ketercapaian adekuasi hemodialisisb(p=0,000). Faktor yang berpengaruh terhadap ketercapaian adekuasi hemodialisis yaitu kompetensi perawat, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman bekerja di rumah sakit. Penelitian ini merekomendasikan agar kompetensi perawat terus ditingkatkan melalui pendidikan baik formal maupun informal agar menambah pengetahuan, sikap. dan keterampilan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Achievement of adequate hemodialysis is one indicator pf the quality of hemodialysis care. To produce adequate hemodialysis, it is necessary to have nurses who have good competence in providing nursing care to hemodialysis patients. this study aimed to determine the relationship between nurse competencies and the achievemnet of adequate hemodialysis. this research applied cross sectional method was included 82 nurses in hemodialysis unit and 82 hemodialysis patients with purposive sampling technique. Data analysis with chi-square and multiple logistic regression. It has been recognized that there was a relationship between nurse competence and achievement of adequate hemodialysis (p=0,000). furthermore, it is known that the factors that influence the achievement of adequate hemodialysis are nurses competencies, gender, level of education, and nurses working experience in the hospital. From the study, it can be concluded that nurses competencies be improved through formal and informal education in order to increase the knowledge, attitudes, and skills of nurses in implementing nursing care.
Abstrak
Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem Urologi bertujuan agar dapat memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan Karsinoma Ginjal dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem urologi. Perilaku maladaptif paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu kelebihan volume cairan. Intervensi keperawatan berupa manajemen keseimbangan cairan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam keseimbangan cairan. Penerapan EBN dengan music intradialytic pada tiga pasien hemodialisis menunjukkan keefektifan musik intradialytic dalam menurunkan tingkat kecemasan. Program inovasi keperawatan berupa penerapan program peningkatan adekuasi hemodialisis pada pasien ESRD di Instalasi Hemodialisis.
Abstract
Advanced clinical practice during nursing residency practice in the Urology system aims to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as an innovator in the nursing center. The role of the nursing care provider was performed using Roy's adaptation model in patients with Renal Carcinoma and 30 other patients with various urological system disorders. The most inefektive behavior is the physiological adaptation mode, which is excess fluid volume. Nursing interventions take the form of fluid balance management to improve patient adaptation in fluid balance. The application of EBN with intradialytic music in six patients undergoing hemodialysis therapy demonstrated the effectiveness of music in reducing anxiety levels. The nursing innovation program is in the form of implementing a hemodialysis adequacy program in ESRD patients at the Hemodialysis Installation.