Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dusun Cemara Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo merupakan daerah tujuan Wisata kawasan Gunung Bromo. Sebagai daerah tujuan wisata , didaerah penelitian ini terdapat sarana penunjang pariwisata berupa penginapan yang disebut homestay...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayat Taufik Arevin
"Penelitian ini mengungkapkan peubah yang berhubungan dan mempengaruhi keberhasilan pemilik usaha pondok wisat (UPW). Total jumlah sampel 160 pemilik UPW di lima KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yaitu: Pangandaran Parangtritis, Karangasem, Pulau Untung Jawa, dan Tanjung Lesung-TNUK. Hipotesis yang diajukan adalah: (1) Karakteristi individu dan lingkungan berpengaruh nyata terhadap proses penyuluhan, kompetensi kerja, dan perilaku kewirausahaan; (2) Proses Penyuluhan berpengaruh nyata terhadap kompetensi kerja dan keberdayaan, namun tidak berpengaruh nyata terhada perilaku kewirausahaan; (3) Kompetensi Kerja berpengaruh nyata positif terhadap perilaku kewirausahaan dan keberdayaan (4) Perilaku kewirausahaan berpengaruh nyata positif terhadap keberhasilan usaha; dan (5) Keberdayaan berpengaruh nyat terhadap keberhasilan usaha. Teknik bootstrapping menghasilkan strategi bahwa: (1) tingkat efektivitas proses penyuluha dipengaruhi usia, tingkat kosmopolitan, peran tokoh masyarakat, dan sistem nilai budaya; (2) Peran lembaga dan metod penyuluhan diupayakan berkontribusi pada peningkatan kompetensi kerja dan perilaku kewirausahaan. (3) Kompetensi kerja pemilik UPW tercermin dari kemampuan menangani reservasi, layanan resepsionis dan penyediaan layanan housekeeping (4) Perilaku kewirausahaan direfleksikan oleh transparansi, tingkat disiplin, ketelitian dan ketekunan pemilik UPW; dan (5) Keberhasilan usaha lebih efektif melalui kompetensi kerja yang berkontribusi pada perilaku kewirausahaan, dibandingkan melalui tingkat keberdayaan.

This study examines the variables related and having influence on the success of the coastal homestay business owners. The total number of samples is 160 owners in five areas of KSPN (the Strategic Area of Indonesian National Tourism) namely: Pangandaran, Parangtritis, Karangasem, Pulau Untung Jawa, and Tanjung Lesung-UKNP. The hypotheses are: (1) individual and environmental characteristics influence the process of extensions, working-competence, and entrepreneurial behavior; (2) the extension process has real influence on working-competence and business empowerment; (3) working competence positively influence entrepreneurial behavior and empowerment; (4) Entrepreneurial behavior and empowermen directly affect the success of business, and (5) Empowerment clearly affects business success. The model evaluation throug bootstrapping technique gives a reference that: (1) the level of effectiveness of the extension process is influenced by age, cosmopolitan level, the role of community leaders, and cultural value systems; (2) the role of extension institutions and method contributes to the increased working-competence and entrepreneurial behavior. (3) working-competence is reflected in the ability to handle reservations, receptions, and housekeeping; (4) the entrepreneurial behavior is reflected by transparency, th level of discipline, punctuality and tenacity; and (5) business success becomes more effective through entrepreneurial behavio than the level of empowerment."
2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Adinda
"ABSTRACT
The objective of this study is to examine the rule of core and peripheral service attributes of homestay industry service quality, personal interaction quality, physical environment quality, functional value, emotional value, and social value. Using relationship quality as the mediating effect, this study purposes a model that assess the influence word of mouth. In addition, Structural Equation Modelling SEM is used to analyze the relationship. The result of this study shows that service quality, physical environment quality and social value do not influence satisfaction to influence word of mouth. Meanwhile, all the variables involved for relationship quality model satisfaction, trust, commitment and word of mouth and some core and peripheral service attributes personal interaction quality, functional value, and emotional value perform positive relationships.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji core dan peripheral service attributes dari industri homestay; service quality, personal interaction quality, physical environment quality, functional value, emotional value, dan social value. Dengan menggunakan relationship quality sebagai mediating effect, penelitian ini mengusung model yang menilai pengaruh word of mouth. Selain itu, Structural Equation Modeling SEM digunakan untuk menganalisis hubungan diantara variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa service quality, physical environment quality dan social value. tidak mempengaruhi satisfaction untuk mempengaruhi word of mouth. Sementara itu, semua variabel yang terlibat untuk model relationship quality satisfaction, trust, commitment, dan word of mouth dan beberapa service attributes dari core dan peripheral dalam layanan homestay personal interaction quality, functional value, emotional value memiliki hubungan positif, yaitu memberikan berpengaruh."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Taviana
"Upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah dalam bidang perumahan dan permukiman antara lain melalui salah satu program Rumah Swadaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yakni Fasilitasi Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pada Tahun Anggaran 2020 Kawasan Wisata Nasional Danau Toba menjadi salah satu lokasi yang terpilih dalam program KSPN Super Prioritas. Kabupaten Samosir menjadi salah satu lokasi pembangunan Rumah Swadaya, dan sebagai daerah yang rawan terjadi gempa sangat disarankan struktur bangunan harus tahan terhadap guncangan gempa. Panel struktur RUSPIN menjawab kebutuhan pembangunan Rumah Swadaya mendukung KSPN cepat bangun dengan struktur tahan gempa untuk Kabupaten Samosir."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arilatania Fanesa Putri
"Pulau Pari adalah pulau dengan kekayaan alam yang masih terjaga hingga kini. Sejak tahun 2010, pemerintah DKI Jakarta mengusung Pulau Pari sebagai salah satu pulau wisata fokusan di Kepulauan Seribu. Pulau Pari merupakan rumah bagi 1500 jiwa yang memiliki rasa kepemilikan tinggi terhadap pulau dan keberlanjutan program wisatanya. Sebagian besar masyarakat Pulau Pari memodifikasi hunian pribadi menjadi rumah yang berfungsi sebagai sarana akomodasi berupa homestay bagi wisatawan. Beberapa rumah bahkan dilengkapi dengan kedai makanan dan toko kelontong. Dalam prosesnya modifikasi hunian ini memengaruhi perilaku berhuni, meliputi rutinitas dan mobilitas, anggota keluarga terkait. Untuk menjaga dinamika tersebut, masyarakat Pulau Pari kini menemukan cara sendiri untuk hidup berdampingan dengan wisatawan sebagai bentuk kontribusi pada program wisata setempat.

Pulau Pari is an island known for its beautiful nature, preserved to this day. Since 2010, the Jakarta Provincial Government has promoted Pulau Pari as one of the focal tourist islands in Kepulauan Seribu. Pulau Pari is home to 1500 residents with a strong sense of ownership and collective concerns for the island and the sustainability of its tourism programs. Most Pulau Pari's residents have modified their private residences into accommodation facilities for island tourists. Houses of the families in Pulau Pari are mostly modified dwellings that also serve as homestays. Some houses are even equipped with diners and convenience stores. Modifying these houses has influenced the residents' dwelling behaviors, including routines and mobility, of the family members involved. To maintain this dynamic, the people of Pulau Pari have found ways to coexist with tourists as to contribute to the local tourism programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Noviana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kebijakan Pajak Atas Homestay Di Desa Wisata Batulayang Kabupaten Bogor ditinjau dari hukum pajak material dan hukum pajak formal. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis implementasi pemungutan Pajak Hotel di Kabupaten Bogor. Adapun penelitian ini mengadopsi paradigma post-positivisme dengan menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dengan memusatkan pada fenomena yang terjadi dilapangan yaitu kebijakan pajak atas homestay desa wisata yang berlaku saat ini di Kabupaten Bogor. Dari data tersebut, peneliti mencari pola-pola, hukum, prinsip-prinsip, dan akhirnya peneliti menarik simpulan dari analisnya tersebut. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan yang telah dipilih. Hasil penelitian ditinjau dari teori hukum pajak karena undang-undang merupakan bagian dari kebijakan. Dengan demikian, Tax Law dianggap sebagai bagian dari Tax Policy. Homestay desa wisata di Kabupaten Bogor masih dikategorikan sebagai objek pajak hotel dengan tarif 10. Pemerintah Daerah dan masyarakat penyedia homestay sampai saat ini belum mengetahui dan menerapkan pemungutan pajak atas homestay. Belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai pemungutan perpajakan atas homestay. Penghasilan atas homestay sampai saat ini memang masih tidak dipungut pajak oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, selain tidak adanya pengaturan khusus hal ini juga dikarenakan kurangnya informasi dan pemahaman mengenai homestay desa wisata. Ketentuan perpajakan yang ada tidak memberikan penjelasan mengenai definisi atau pengertian homestay desa wisata. Tidak adanya pengertian mengenai homestay desa wisata ini sebenarnya dapat memberikan suatu ketidakpastian hukum, dimana tidak ada batasan atau ruang lingkup yang memberikan gambaran mengenai sejauh mana suatu tempat dapat dikatakan sebagai homestay desa wisata. Ketidakpastian hukum ini dapat memberikan potensi kurang bayar dan sanksi perpajakan atas penghasilan yang diperoleh homestay desa wisata yang mungkin akan ditanggung oleh Wajib Pajak homestay dikemudian hari. Pajak Hotel di Kabupaten Bogor mempunyai beberapa kategori penginapan yang menjadi objek pajak hotel. Kategori objek pajak hotel dibedakan menjadi 4 (empat) jenis kategori yaitu hotel, villa, wisma dan rumah kos. Implementasi penyetoran dan pemungutan pajak di Kabupaten Bogor dilakukan melalui portal online system. Pajak Hotel di Kabupaten Bogor menganut self assessment system dimana Wajib Pajak yang menaksir dalam arti menghitung dan memperhitungkan pemenuhan kewajiban perpajakannya.

This study aims to analyze the Tax Policy on Homestay in the Tourism Village of Batulayang, Bogor Regency in terms of material tax law and formal tax law. This study also aims to analyze the implementation of hotel tax collection in Bogor Regency. The research adopts the post-positivism paradigm by using a Qualitative Research Method by focusing on the phenomenon occurring in the field, namely the tax policy on the tourism village homestay currently in force in Bogor Regency. From these data, researchers look for patterns, laws, principles, and finally researchers draw conclusions from the analyst. Primary data sources were obtained through in-depth interviews with selected informants.
The research results are reviewed from the theory of tax law because the law is part of the policy. Thus, Tax Law is considered as part of Tax Policy. Tourism village homestays in Bogor Regency are still categorized as hotel tax objects at a rate of 10. Local governments and homestay providers have not yet known and implemented a tax collection on homestays. There are no specific regulations governing the collection of taxation on homestays. Income to the homestay so far is still not taxed by the Bogor District Government, in addition to the absence of special arrangements this is also due to lack of information and understanding of tourist village homestays. Existing taxation provisions do not provide an explanation of the definition or understanding of a tourist village homestay. The lack of understanding of the tourist village homestay can actually provide a legal uncertainty, where there are no limits or scope that gives an idea of the extent to which a place can be said to be a tourist village homestay. This legal uncertainty can provide the potential for underpayment and taxation sanctions on income earned by a tourist village homestay that may be borne by the homestay taxpayer in the future. Hotel Taxes in Bogor Regency have several lodging categories which are subject to hotel taxes. The category of hotel tax objects can be divided into 4 (four) types of categories, namely hotels, villas, guesthouses and boarding houses. The implementation of depositing and collecting taxes in Bogor Regency is done through an online portal system. Hotel Taxes in Bogor Regency adhere to a self assessment system where the Taxpayer estimates in the sense of calculating and calculating the fulfillment of his tax obligations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T55214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library