Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wardatus Sholihah
Abstrak :
Nyeri saat pemasangan intravena kateter masih menjadi salah satu aspek yang paling membuat stres selama rawat inap pada anak. Penggunaan terapi non farmakologis membantu untuk mengurangi nyeri saat pemasangan intravena kateter pada anak sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri pada anak, meningkatkan pelayanan diruang rawat inap. Teori kenyamanan Kolcaba membantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik melalui pengkajian fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan dengan mengevaluasi menggunakan tiga taksonomi yaitu relief, ease dan transcendence. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah memberikan gambaran mengenai aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dalam pemenuhan kebutuhan nyeri dan kenyamanan pada anak dirawat di ruang infeksi. Berdasarkan hasil pengkajian pada lima anak dengan gangguan nyeri saat pemasangan intravena kateter didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan skoring nyeri pada anak. Penerapan quality improvement project dengan pemberian ice gel untuk menurunkan nyeri pada saat pemasngan intravena kateter terbukti efektif yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat nyeri pada anak setelah pemberian ice gel pada saat pemasangan intravena kateter (venapunture) dengan p value < 0.005 (p= 0.001). Kesimpulan aplikasi teori kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan pada anak dengan gangguan nyeri dan kenyamanan di ruang rawat infeksi. ......Pain during intravenous catheter insertion is still one of the most stressful aspects of hospitalization in children. The use of non-pharmacological therapy helps to reduce pain when installing an intravenous catheter in children so that it can reduce the level of pain in children, improve services in inpatient rooms. Kolcaba's comfort theory helps nurses to provide holistic nursing care through physical, psychospiritual, sociocultural and environmental assessments by evaluating using three taxonomies, namely relief, ease and transcendence. The aim of writing this final specialist scientific paper is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory in meeting the pain and comfort needs of children treated in the infection room. Based on the results of a study on five children with pain disorders during intravenous catheter, it was found that there was a decrease in pain scoring in children. The implementation of the quality improvement project by administering ice gel to reduce pain during intravenous catheter has proven to be effective, showing that there is a reduction in the level of pain in children after giving ice gel when installing an intravenous catheter (venapuncture) with a p value < 0.005 (p= 0.001). Conclusion: The application of Kolcaba's comfort theory can be applied to children with pain and comfort disorders in the infection ward.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
Abstrak :
Distributor farmasi dalam melakukan proses pendistribusian produk obat perlu menjaga mutu obat sesuai ketentuan CPOB. Salah satu cara untuk menjaga mutu obat dengan mempertahankan kondisi penyimpanan (suhu) selama pengiriman dengan menggunakan sistem kemasan yang dapat mempertahankan suhu produk selama masa pengiriman. Tugas khusus ini dilakukan untuk mengoptimasi sistem pengiriman produk di bawah 25°C dengan melakukan pengaturan pada komposisi dan konfigurasi ice gel yang digunakan. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pengondisian ice gel yang digunakan untuk mencapai suhu target yang ditentukan, kemudian dilakukan pengaturan konfigurasi dan komposisi ice gel yang digunakan di dalam insulated container yang berisi produk sesuai dengan komposisi dan konfigurasi yang diinginkan dan dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran suhu produk di dalam insulated container. Hasil dari pengondisian dan pengukuran ice gel didapatkan kesimpulan bahwa suhu akhir hasil pengondisian yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan suhu karena berada diluar batas 8 - 15°C. Pengaturan komposisi dan konfigurasi dilakukan dengan memposisikan ice gel di samping produk obat dengan diberikan pembatas agar produk tidak bersentuhan langsung dengan ice gel yang digunakan. Hasil dari monitoring suhu produk selama 4 hari masa pengiriman diketahui bahwa konfigurasi dan komposisi kontainer 3 ice gel beku 3 ice gel dingin memberikan ketahanan yang lebih baik selama 51,67 jam atau selama 2,15 hari tanpa adanya penyimpangan suhu, dibandingkan dengan kontainer dengan konfigurasi dan komposisi ice gel 6 beku yang memberikan ketahanan selama 66,33 jam atau 2,76 hari dengan adanya penyimpangan penurunan suhu di bawah 8°C hingga suhu 3,70°C selama 23,17 jam. ......Pharmaceutical distributors in carrying out the process of distributing drugs, need to maintain the quality of drugs according to CPOB. One way to maintain drug quality is to preserve storage conditions (temperature) during shipping by using a secure packaging system. This task was carried out to optimize the product delivery system below 25°C by adjusting the composition and configuration of the ice gel used. The method used is by conditioning the ice gel to reach the specified target temperature, then setting the configuration and composition of the ice gel used in the insulated container, followed by monitoring and measuring the temperature product in an insulated container. The results of the conditioning ice gel concluded that the final temperature results did not meet the temperature requirements because it was outside the range of 8 - 15°C. The composition and configuration settings are made by positioning the ice gel next to the drug product with a barrier so that the product does not come into direct contact with the ice gel used. The results of monitoring product temperature during the 4-day delivery period show that the configuration and composition of the container 3 frozen and 3 cool ice gel provides better shelf life for 51.67 hours or 2.15 days without any temperature deviation, compared to the container with the composition of 6 frozen ice gel which provides durability for 66.33 hours or 2.76 days in the presence of deviation from lowering the temperature below 8°C to 3.70°C for 23.17 hours.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Meltiara
Abstrak :
Salah satu cara untuk menjamin keaslian mutu obat diantaranya adalah memastikan peralatan dan instrumentasi penunjang yang digunakan selama proses supply chain obat bekerja dan berfungsi dengan akurat seperti yang dipersyaratkan pada CDOB. Pemastian tersebut dilakukan melalui kegiatan kualifikasi. Pelaksanaan kualifikasi tersebut dilakukan secara berurut-turut dimulai dari kualifikasi desain hingga kinerja. Dalam pelaksanaannya, PT. Enseval Putera Megatrading Cikarang melakukan kualifikasi terhadap semua peralatan yang berhubungan dengan produk, salah satunya yaitu Freezer untuk membuat dan menyimpan ice gel. Kualifikasi dilakukan dengan menguji dan memastikan kinerja freezer dalam membekukan ice gel dengan baik pada distribusi suhu antara -15 °C sampai dengan -25 °C. Hasil pengujian distribusi dingin pada freezer dengan muatan ice gel, didapatkan bahwa pada 9 titik pemantauan menghasilkan suhu rata-rata minimal -19.43, maksimal -5,53 dan rata-rata - 14.46°C. Pada 9 titik temperature mapping, hasil rekaman data logger pada posisi 1,2,3,4 berada di ruang range penerimaan (-15 C - (-25 C). Sementara pada data logger posisi 6,7,8,9 suhu baru stabil di range penerimaan setelah kurang lebih 12 jam. Berdasarkan penyimpangan yang terjadi, dapat dilakukan kualifikasi ulang dengan melakukan conditioning data logger terlebih dahulu sehingga data logger dapat merekam di suhu awal yang stabil. ......One way to guarantee the quality and safety of drug includes ensuring that the supporting equipment and instrumentation used during the drug supply chain process works and functions accurately as required by the CDOB. This assurance is carried out through qualification activities. The qualifications are carried out sequentially starting from design qualification to performance qualification. In its implementation, PT. Enseval Putera Megatrading Cikarang has qualified all equipment related to the product, one of which is a freezer for making and storing ice gel. Qualification is carried out by testing and ensuring the freezer's performance in freezing ice gel properly at a temperature distribution between -15 °C to -25 °C. The results of testing cold distribution in freezers with ice gel loads, it was found that at 9 monitoring points the minimum average temperature was -19.43, maximum -5.53 and average -14.46°C. At 9 temperature mapping points, the data logger recording results at positions 1,2,3,4 were in the reception range (-15 C - (-25 C). Meanwhile at data logger positions 6,7,8,9 the temperature was just stable in the acceptance range after approximately 12 hours. Based on the deviations that occur, requalification can be carried out by conditioning the data logger first so that the data logger can record at a stable initial temperature
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novida Ayu Lestari
Abstrak :
Sebagian besar Ibu bersalin di Indonesia dengan metode spontan mengalami robekan pada perineum. Nyeri perineum dapat memengaruhi kenyamanan ibu postpartum dalam melakukan aktivtitas terutama perawatan bayi selama 7 hari pertama masa nifas. Oleh karena itu, edukasi manajemen nyeri perineum secara non-farmakologi menjadi penting termasuk dalam discharge planning ibu postpartum dan juga sebagai pendamping dari terapi anti nyeri secara oral yang diberikan oleh dokter. Adapun, kompres dingin perineum termasuk dalam salah satu penanganan nyeri perineum tersebut, yang secara evidence telah dapat menurunkan nyeri perineum. Dalam karya ilmiah ini, analisis asuhan keperawatan penerapan intervensi kompres dingin perineum dilakukan pada dua periode postpartum, yaitu periode immediately postpartum (intervensi direk 4 jam pasca partum) dan periode early postpartum (selama 3 hari selanjutnya dengan follow-up secara online). Metode yang dipakai iala case report dari penerapan asuhan keperawatan terhadap salah satu pasien postpartum dengan metode spontan di Puskesmas Sukmajaya, Depok yang mengeluhkan nyeri perineum intensitas sedang dan alami rupture perineum grade kedua. Kompres dingin dilakukan dengan ice gel yang dilapisi dengan waslap bersih selama 20 menit. Kriteria evaluasi yang digunakan ialah skala nyeri Numeric Rating Scale dan Shortened General Comfort Questionaire. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari 5/10 menjadi 3/10 setelah intervensi direk hari pertama, yang kemudian nyeri menjadi 2/10 pada evaluasi hari keempat. Selain itu, skor tingkat kenyamanan Ibu juga menunjukkan peningkatan dari 122/168 menjadi 132/168 pada hari pertama dan alhasil menjadi 158/168 pada hari terakhir. ......Majority mothers who gave birth in Indonesia by spontaneous method experienced perineal tears. Perineal pain can affect the comfort of postpartum mothers while doing activities, especially baby care during the first 7 days of the puerperium. Therefore, non-pharmacological perineal pain management education is important to be included in postpartum discharge planning and also as a companion to oral anti-pain therapy given by the doctors. Meanwhile, perineal cold compresses are has been proved reducing perineal pain. In this case report, the analysis of nursing care for the application of the perineal cold compress intervention was carried out in the two postpartum periods, namely the immediate postpartum period (4 hours postpartum direct intervention) and the early postpartum period (3 day after with online follow-up). The method used is a case report from the nursing care to a postpartum patient with a spontaneous method at the Puskesmas Sukmajaya, Depok whose complained of moderate intensity perineal pain and experienced 2nd grade of perineal rupture. Cold compresses are done with ice gel covered with a clean washcloth for 20 minutes. The evaluation criteria used were the Numeric Rating Scale and the Shortened General Comfort Questionnaire. The results of the intervention evaluation showed a decrease in pain scale from 5/10 to 3/10 after the first day of direct intervention, then pain became 2/10 on the fourth day of evaluation. In addition, the mother's comfort level score also showed an increase from 122/168 to 132/168 on the first day and finally to 158/168 on the last day.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library