Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 9 Document(s) match with the query
cover
Gleick, James
Bandung : Mizan, 2006
509.2 GLE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kornhauser, William
Berkeley : University of California , 1963
606.9 KOR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Walpole, Ronald E.
Bandung: ITB Press, 1995
519.2 WAL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Doel, Wim van den
"Salah seorang tokoh besar telah diambil dari kita', demikian tajuk utama De Telegraaf ketika Christiaan Snouck Hurgronje meninggal dunia. Snouck menjalani aneka kehidupan yang penuh pertualangan. Waktu mudanya dia meneliti dan hidup di Makkah sebagai muslim dan menempuh pelajaran di Masjidil Haram. Kemudian dia menjadi penasihat pemerintahan kolonial di Hindia Belanda dan merancang kebijakan pemerintahannya berkaitan dengan Islam. Bersama dengan Jenderal Van Heutsz dia memperjuangkan penaklukan Aceh. Sekembalinya di Belanda dia menjadi guru besar di Leiden dan sosok yang memperjuangkan pengakhiran penjajahan Hindia. Dia dipandang sebagai salah seorang ilmuwan besar pada zamannya. Siapa laki-laki ini yang di Hindia menikah dua kali dengan wanita Sunda dan memperoleh lima anak, yang kemudian di Belanda menikah sekali lagi dengan wanita Belanda? Wim van den Doel melukiskan kehidupan Snouck yang luar biasa aktif dan kompleks. Relief itu dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa drastis yang terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia; peristiwa-peristiwa yang menorehkan sejarah dari berbagai temuan, perang, penjajahan, emansipasi, dan keinginan mendapatkan kebebasan."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
925 DOE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"After an early though casual encounter with products of Linnean teachings, but followed later by more intensive interactions with his acknowledged tenets in botany, it is inevitable that this giganthic personage has served as a beacon in may strife to become a succesfull botanist...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Freely, John
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011
297.265 FRE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goss, Andrew
Depok: Komunitas Bambu, 2014
509.598 GOS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khanh
"Vaksin COVID-19 sudah berhasil diciptakan dan memiliki potensi untuk mengakhiri pandemi COVID-19, tetapi tidak semua orang bersedia untuk menerimanya. Intellectual Humility (IH) ditemukan sebagai salah satu prediktor intensi vaksinasi seseorang. Orang yang rendah hati secara intelektual diduga lebih terbuka untuk menerima segala jenis informasi, sehingga memiliki persepsi risiko terhadap COVID-19, sikap terhadap vaksin COVID-19, dan kepercayaan terhadap ilmuwan dan ahli kesehatan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan IH dengan intensi vaksinasi dan menguji efek mediasi dari variabel persepsi risiko, sikap terhadap vaksin, dan kepercayaan pada hubungan tersebut. Sejumlah warga negara Indonesia (N = 261, M usia = 20,8, SD = 1,93) yang tinggal di berbagai kota besar di Indonesia mengisi Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS), COVID-19 Perceived Risk Scale (CPRS), Anti-vaccination Attitudes (VAX) Scale, sebuah pertanyaan mengenai kepercayaan mereka terhadap ilmuwan, dan dua pertanyaan mengenai intensi vaksinasi COVID-19. Hasil uji analisis mediasi menunjukkan bahwa IH berkorelasi secara positif dan signifikan dengan intensi vaksinasi COVID-19 (b = 0.063, t = 4,096, p < .001) dan hubungan ini dimediasi oleh sikap yang positif terhadap vaksin COVID-19 (b = 0.054, t = 0,512, p < .001) dan kepercayaan terhadap ilmuwan yang mengembangkan vaksin (b = 0.013, t = 2.982, p < .01). Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa IH berhubungan secara signifikan dengan aspek kognitif, tetapi tidak dengan aspek afektif dari persepsi risiko. Hal ini mengindikasikan bahwa IH tidak dapat memengaruhi emosi negatif dari kejadian yang bersifat mengancam kesehatan atau nyawa. Implikasi dari penelitian ini mempertegas manfaat IH dalam perilaku sehat individu, sehingga perlu diajarkan dan ditanamkan pada individu.

Vaccine COVID-19 has been developed and may potentially end the COVID-19 pandemic, but not everyone is willing to accept it. Intellectual humility (IH) was found to be one of the predictors of a person's vaccination intention. Intellectually humble people are more open to receiving all kinds of information, so they are expected to have higher perceptions of risk to COVID-19, attitudes towards the vaccine COVID-19, and trust in scientists and health experts. This study aimed to re-examine the relationship between IH and vaccination intention and the mediating effect of risk perception, attitude towards vaccines, and trust. Indonesian citizens (N = 261, M age = 20.8, SD = 1.93) who live in various big cities in Indonesia fill out the Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS), COVID-19 Perceived Risk Scale (CPRS), Anti-vaccination Attitudes (VAX) Scale, a question about their trust in scientists, and two questions about the intention to vaccinate against COVID-19. The results of the mediation analysis showed that IH was positively and significantly correlated with the intention of vaccination COVID-19 (b = 0.063, t = 4.096, p < .001) and this relationship was mediated by a positive attitude towards the vaccine COVID-19 (b = 0.054, t = 0.512, p < .001) and trust towards scientists who developed the vaccine (b = 0.013, t = 2,982, p < .01). In addition, the researcher also found that IH was significantly related to the cognitive aspect but not to the affective aspect of risk perception. This finding indicates that IH cannot influence negative emotions from events that are health or life-threatening. The implication of this study confirms IH's benefits on inducing healthy behavior, thus it needs to be taught and instilled in individuals."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library