Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lusavia Arijanto
"ABSTRAK
Industri elektronika adalah suatu industri yang sudah lama berkembang dan memiliki pasar yang besar di dunia. Persaingan di industri ini sangat ketat khususnya dari segi harga. Untuk tetap memiliki keunggulan dalam persaingan harga, beberapa perusahaan elektronika di negara maju terpaksa melakukan relokasi pabriknya ke negara-negara yang memiliki upah buruh dan sewa tanah yang rendah, dekat dengan pasar dan mudah mendapatkan bahan baku. Keunggulan tersebut dimiliki pula oleh Indonesia khususnya Batam.
Daerah industri pulau Batam di Indonesia memiliki keunggulan dibanding daerah lain di Indonesia karena letaknya yang strategis, dekat dengan Singapura, yang merupakan salah satu pusat perdagangan dunia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia bermaksud untuk menjadikan Batam sebagai pusat pengembangan industri yang berorientasi ekspor, lebih diutamakan lagi industri yang memiliki nilai tambah yang tinggi seperti industri elektronika. Untuk lebih meningkatkan daya tarik pulau Batam sebagai daerah industri, pemerintah memberikan berbagai kemudahan bagi para investor untuk melakukan usahanya di Batam.
Dengan memperhatikan kondisi yang digambarkan di atas, tulisan ini menganafisis prospek industri elektronika di Batam dengan melihat lebih mendafam kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, masalah yang ada dan peluang yang mungkin diraih oleh industri ini di Indonesia. Data yang digunakan untuk analisis didapat dari literatur, bahan seminar, laporan penelitian dan data yang didapat langsung dari penelitian lapangan.
Dalam menganalisis prospek industri elektronika di Batam ini digunakan metode analisis lingkungan usaha yang meliputi lingkungan jauh, lingkungan « industri dan lingkungan operasional sebagai kerangka dasar analisis.
Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa prospek industri elektronika di Batam cukup cerah, terutama jika ditujukan untuk pasar ekspor. Selain itu, dengan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk di Batam, dapat membantu memberi jalan keluar bagi masalah utama industri elektronika nasional saat ini yaitu kurang berkembangnya industri komponen akibat tingginya tarif bea masuk untuk bahan baku pembuatan komponen. Padahal porsi biaya yang dikeluarkan untuk komponen adalah relatif terbesar, sehingga harga produk menjadi kurang dapat bersaing di pasaran."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indarti Primora Barlianta
"Perkembangan pola perdagangan internasional yang mengarah kepada globalisasi perdagangan, menuntut setiap negara untuk rneningkatkan daya saing dari produk-produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing di pasar international. Dalam upaya membangun industri elektronika nasional, agar mampu menghasilkan produk ?produk berdaya saing tinggi,diperlu kan faktor?faktor pendukung seperti strategi dan kebijakkan yang diambil pemerintah, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, jaringan pemasaran luar negeri, distribusi dan suplai komponen, pencapaian skala ekonomi dengan tingkat harga dan kualitas yang sesuai standar international, akses terhadap teknologi modern, serta fleksibliitas terhadap perubahan kebutuhan dan teknologi. Untuk hal itu kerja sama dengan mitra asing melalui invet tasi langsung masih sangat diharapkan untuk mengatasi kendala - kendala tersebut, disamping penggunaan merek global untuk mendapatkan citra produk yang berkualitas internasional.
Pada banyak negara, penggunaan proteksi pemberian insentif untuk R&D, pembelian pemerintah, partisipasi langsung dengan menggunakan perusahaan negara dan kontrol terhadap investasi asing banyak digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan industri elektronika. Walaupun upah buruh yang murah masih menjadi faktor andalan untuk menarik arus investasi asing ke Indonesia, namun kelangkaan akan tenaga kerja terampil, kebijakan tarif dan pajak yang belum harmonis, lemahnya dukungan dari industri komponen elektronika dalam negerl yang membuat produk elektro nika Indonesia sangat tergantung pada kompoen Impor menjadi penghalang arus investasi dalam Industri elektronika.
Besarnya investasi, tingginya teknologi yang dlgunakan serta tidak adanya proteksi membuat keengganan melakukan inves tasi dalam industri komponen elektronika. Lemahnya posisi tawar-menawar dari produsen elektronika Indonesia terhadap mitra asiingnya, maslh merupakan faktor kendala dalam meningkatkan kandungan lokal dan produk elektro nika . Walaupun komponen sudah dapat dibuat di Indonesia namun jaminan kualitas komponen masih meragukan pihak pninsipel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T2458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najamudin
"Perkembangan lndustri elektronika masih diharapkan sebagai industri
penghasil devisa terbesar. namun daya saing komoditi eiektronika Indonesia
masih sangat rendah iika dibandingkan dengan negara ASEAN Iainnya. Hal
tersebut dapat diihat dari perkembangan nilai ekspor komoditi elektronika ke
pasar MEE yang masih relatif kecil dibandingkan 4 negara ASEAN Iainnya.
Untuk mengantisipasi kondisi persaingan yang semakin ketat terutama
dari negara anggota ASEAN, maka diperlukan analisis tingkat daya saing
dan strategi peningkatan daya saing induslri elektronika Indonesia. Dalam
menganaIisis tingkat daya saing industri elektronika, data skunder akan
diolah dengan pendekatan metoda ReveaIed Competitive Advantage (RCA)
dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil perhitungan RCA dan ISP
dapat digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing produk elektronika
Indonesia, sehingga daya saing produk industli elektronika Indonesia di
pasar intemasional dapat ditingkatkan. Untuk melihat strategi yang
diperiukan dalam rangka meningkatkan daya saing industri elektronika ,
digunakan pendekatan Analitikal Hirarki Proses (AHP), dengan cara
mengolah data primer dari kuesioner _
Hasil analisis RCA dan ISP menunjukan daya saing komoditi
elektronika Indonesia ke pasar MEE dibanding 4 negara ASEAN lainnya
temyata sangat Iemah (hanya 3 komoditi yang bersaing dari 14 komoditi
yang RCA > 1). Hasil analisis AHP mernperlihatkan dari 3 altematif strategi
yang diajukan , temyata strategi yang diprioritaskan adalah memperkuat
industri pendukung I komponen.
Upaya - upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya
meningkatkan daya saing komoditi elektronika Indonesia khususnya ke
pasar MEE hendaknya mempertibangkan tingkat pertumbuhan industrinya
yang masih dalam tahap pertumbuhan tetapi daya saingnya kuat. Dengan
bertambah banyak industn elektronika yang masuk ke Indonesia, dimana
industri tersebut membutuhkan bahan baku, komponenlpart, maka
pemerintah harus memperioritaskan pertumbuhan industri ini didalam negeri
dengan berbagai fasilitas I ikilim usaha yang kondusif. Dalam era globalisasi
dan kemajuan teknologi infommasi, dimana terjadi perubahan pola investasi _
maka pemerintah harus membuat strategil kebijakan yang sesuai dengan
pelaku industri sezta berperan sebagai fasilitator."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudrajad Kuncoro
"Studi ini mempelajari peranan industri elektronika di Indonesia. Kontribusi industri elektronika dijelaskan dengan menggunakan analisis struktur dan kinerja. Berbeda dengan studi-studi terdahuli yang mengabaikan dimensi spasial dari kegiatan ekonomi, studi ini memasukkan sejumlah kandungan empiris yang sangat dibutuhkan ke dalam elektronika dalam konteks transformasi industri Indonesia saat ini. hasil studi menemukan bahwa struktur industri elektronika di Indonesia memiliki karakteristik oligopoli. Struktur industri seperti ini memiliki dampak buruk terhadap kinerja industri elektronika. Analisis klustre menunjukkan bawha industri elektronika di Indonesia mengelompok secara dominan di Batam EIA dan Bandung EIA. Studi ini juga mengusulkan agar pembangaunan kluster industri elektronikan sebaiknya dilakukan di Jabotabek EIA dan Medan EIA."
2005
JUKE-1-2-Des2005-135
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library