Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Mindo Herbert
Abstrak :
Pembangunan sektor industri pengolahan merupakan prioritas dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun dilain pihak telah terjadi perubahan komposisi sektoral di Indonesia sama dengan halnya yang terjadi di negara berkembang. Berdasarkan GBHN sasaran dari REPELITA adalah terwujudnya strukur ekonomi yang seimbang antara pertanian dan industri. Dilain sisi dengan semakin meningkatnya kemampuan para pelaku ekonomi khususnya di sektor industri melalui akumulasi modal dan aset menimbulkan akibat sampingan yakni kecenderungan semakin terkonsentrasinya sektor industri di Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan distorsi terhadap harga, dalam hal ini yang dimaksud adalah tingkat upah tenaga kerja. Dalam skripsi ini penulis berupaya, pertama, menjabarkan kerangka teori Struktur - Perilaku - Kinerja. Kedua, untuk menganalisa apakah di sektor industri di Indonesia telah muncul konsentrasi dihitung berdasarkan nilai tambah dan output. Ketiga, menjabarkan perbedaan perhitungan antara konsentrasi berdasarkan nilai tambah dengan konsentrasi berdasarkan output yang dipengaruhi oleh impor dan ekspor. Keempat, untuk mengetahui apakah ada hubungan nyata antara indikator struktur pasar antara lain Konsentrasi berdasarkan Nilai tambah, Rasio Modal Tenaga Kerja, Skala, Hambatan Masuk dan Luas Pasar terhadap indikator Kinerja yakni Upah Tenaga Kerja. Dan terakhir, menjabarkan pengaruh aspek Perilaku dari faktor kelembagaan antara lain; Asosiasi industri, SPSI, dan Pemerintah terhadap Kinerja Upah Tenaga Kerja. Dalam pengujian hipotesa hubungan antara Struktur Pasar terhadap Kinerja, penulis menggunakan persamaan yang akan diuji dengan metode "Pangkat Dua Terkecil Biasa (Ordinary Least Squares/OLS)" dengan menggunakan data Cross Section sektor industri pengolahan besar dan sedang. Dalam pengujian selanjutnya, penulis mengklasifikasikan konsentrasi empat perusahaan terbesar, berturut-turut sebagai industri struktur pasamya berbentuk High Oligoply, industri Moderate Oligoply, dan Non Oligopoly. Dari hasil pengujian terhadap total industri pengaruh dari lima variabel bebas Struktur Pasar, antara lain; Konsentrasi berdasarkan Nilai tambah, Rasio Modal Tenaga Kerja, Skala, Hambatan Masuk dan Luas Pasar secara bersama-sama terdapat hubungan nyata terhadap indikator Kinerja yakni Upah Tenaga Kerja. Kecuali variabel skala, secara terpisah variabel bebas lainnya memiliki hubungan nyata dengan Kinerja. Implikasi dari pengujian terhadap total industri menunjukan bahwa industri akan membayar upah yang tinggi jika industri tersebut akan pula menentukan syarat-syarat tenaga kerja antara lain; ketrampilan, pengalaman kerja yang sesuai dengan pekerjaan yang tersedia. Dan disisi lain profit yang tinggi mengakibatkan industri yang bersifat oligoply mempunyai kemampuan untuk memberikan upah yang tinggi antara lain disebabkan mereka dapat mengatasi cost tambahan kepada konsumen yang mana mereka memiliki kemampuan untuk mengatur harga, dalam hal ini adalah upah tenaga kerja. Pengujian terhadap sepuluh industri High Oligopoly pada tahun 1982 maupun 1988, kelima variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh nyata terhadap Kinerja Upah. Pada industri Moderate Oligopoly kecuali skala secara bersama-sama indikator struktur pasar terhadap Kinerja Upah terdapat hubungan nyata. Pada industri Non Oligopoly secara terpisah rasio modal tenaga kerja, luas pasar dan skala berpengaruh terhadap peningkatan upah. Implikasi dari hasil pengujian tersebut adalah bahwa faktor modal dan luas pasar berpengaruh terhadap pemberian upah, sedangkan hambatan masuk dan konsentrasi tidak mempunyai pengaruh, yang berarti tidak terdapat arus hambatan masuk. Dad hasil penelitian lapangan mengenai aspek perilaku terhadap Kinerja Upah terjadinya distorsi upah antara lain disebabkan kurang efisien dan efektifnya faktor kelembagaan antara lain Asosiasi, SPSI dan Pemerintah terhadap Kinerja Upah Tenaga Kerja. Dan terdapat kemungkinan kolusi di Asosiasi industri dalam hal penentuan tingkat upah tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, perlu adanya langkah nyata dalam hal peningkatan upah tenaga kerja misalkan melalui pelatihan dan pendidikan terhadap tenaga kerja dan pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan. Diharapkan pula kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi terus dilanjutkan, khususnya dalam hal mengatur perilaku yang negatif dari industri konsentrasi tinggi, misalkan terjadinya kelebihan kapasitas, penentuan upah, dan lain-lain.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Rivai
Abstrak :
The striking large investments in the wood manufacturing industry especially after the fi1ip provioed bv the increases in oil revenue, in its turn will change the production technology has been used by this industry. This changes, undisputed1y will have a profound impact on labour absorption and labour productivity. The wood manufacuring industry has been the focus on this thesis since most of the studies on wood maufacturing industry in Indonesia until the time being, were mostly laying the stress on their production capacity and export performances. Less attention or studies has been undertaken in discussing the production technology and its impacts on labour acsorption and labour productivity which are accounted to be one of the most important factors for success in increasing export performances. stUdY are: the production capacity as well Specifically, tne objectives of the as this 1. To review the changes and trendS of production tecnniques in the wood manufacturing indusry. 2. To estimate the changes in labour acsorption or its empioyment elasticity. 3. To estimate the value of the elasticity of substitution in this industry . . 4 . . To estimate the changes in laoour producti.vity in this industry. Based on the past experieces and previous studies discussing the similar topiC, tne study in tnis thesis also utili~ing the Constant Elasticity of SUDstitution (CES) production function as a theoritical baCKground of tne analysis. The labour demand function and lacour prOductivity were derived from the CES production function. The economic parameters of these functions were estimated after changing its mathematical forms into its statistical regression mOdels. By evaluating the capital-labour ratio (K/L), it can be concluded whether the wood manufacturing industry tenos to be capital intensive or VIce versa.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mochammad Aravano
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan produsen biji kakao ketiga terbesar di dunia . Namun kinerja industri pengolahan kakao Indonesia masih rendah sehingga nilai tambah yang tercipta belum optimal. Pengoptimalan nilai tambah dapat dilakukan dengan mengenali faktor-faktor yang menjadi determinannya. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini ingin melihat dampak dari krisis ekonomi 1998. Metode regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinary least square (OLS). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pengunaan mesin, tenaga kerja merupakan determinan industri pengolahan kakao Indonesia. Sedangkan untuk kapasitas utilisasi, dummy lokasi dan dummy krisis ternyata tidak berpengaruh terhadap nilai tambah. Dalam menganalisis, tujuan penelitian ini dicapai dengan metode kuantitatif dan kualitatif.
ABSTRACT
Indonesia is the third largest producer of the cocoa seed in the world. But the work ethic in the cocoa processing industry in Indonesia is still not up to par hence there is no value added created. The addition of value can be done by learning about the factors that are its determinants. The time period that is used in this research wants to know about the effect of the economic crisis in 1998. The regression method that is used in this research is the ordinary least square (OLS). From the research it is concluded that machine usage, and labor were the determinant of the kokoa processing industry. As for capacity utilization, dummy location, and dummy crisis were not affecting the addition of value. The purpose of this research was done by qualitative and quantitative methods to complete the analysis.
2013
S44316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Paramitha Rachmadhani
Abstrak :
ABSTRACT
Produksi susu cair memiliki banyak cacat yang mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapat keuntungan yang bisa diperoleh jika kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas produk susu. Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas (whats dan bagaimana persyaratan teknis untuk mencapai faktor-faktor tersebut (hows). Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengetahui risiko potensi kegagalan dari faktor yang mendapat bobot tinggi pada tahap QFD. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kebersihan pekerja/operator, alat produksi, dan proses produksi merupakan faktor dengan kepentingan tertinggi dalam mempengaruhi kualitas produk pada industri pengolahan susu. Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa proses filling dan proses sterilisasi memiliki risiko tertinggi dalam menimbulkan defect dengan Risk Priority Number (RPN) di atas 100. Penyok (body) mendapat RPN sebesar 240, chaneling mendapat RPN sebesar 140, penyok (miring) mendapat RPN sebesar 128, dan scratch mendapat RPN sebesar 120.
ABSTRACT
The production of liquid milk has many defects which results in the loss of the opportunity to gain benefits that can be obtained if the quality of the product complies with the prescribed standards. This study aims to determine what factors influence the quality of dairy products. Quality Function Deployment (QFD) is used to find out what factors influence quality (whats) and how to achieve these factors (hows). Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is used to determine the risk of potential failure of factors that achieve high credence at the QFD stage. The results of the data processing show that the sanitation of workers / operators, production equipment, and production processes has the highest importance in influencing product quality in the milk processing industry. The results of the data processing also show that the filling and sterilization process have the highest risk of causing defects with Risk Priority Number (RPN) above 100. Dented (body) receives an RPN of 240, chaneling receives an RPN of 140, dented (skewed) receives an RPN of 128, and scratch receives an RPN of 120.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kurnia Sholihah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pembiayaan kredit bank terhadap nilai tambah industri pengolahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data level sub sektor industri pengolahan. Data yang digunakan yaitu: data kredit sub sektor (bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan); data nilai tambah, jumlah tenaga kerja, modal tetap (bersumber dari Industri Besar Sedang, Badan Pusat Statistik); dan data upah minimum, nilai tukar, dan Produk Domestik Bruto (bersumber dari Badan Pusat Statistik). Periode penelitian yaitu tahun 2002 - 2012. Metode estimasi yang digunakan adalah Two-Stage Least Square dengan Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan kredit bank berpengaruh signifikan mendorong nilai tambah industri pengolahan di Indonesia.
This study aims to measure the effect of bank credit financing to value-added of manufacturing industry in Indonesia. This study uses the data of manufacturing industry sub-sector level. The data used are: sub-sector credit (source: Financial Services Authority); value added, labor, fixed capital (source: Large dan Medium Industry, the Central Bureau of Statistics); and the minimum wage, the exchange rate, and the Gross Domestic Product (source: the Central Bureau of Statistics). The study period is 2002 - 2012. The estimation method used is a Two-Stage Least Square with Fixed Effect. The results showed that the significant effect of bank credit financing to encourage value-added manufacturing industry in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang keunggulan komparatif dan investasi asing langsung sektor industri pengolahan di Indonesia. Investasi asing langsung berperan dalam meningkatkan keunggulan komparatif, karena kehadiran perusahaan multinasional dapat memberikan spillovers teknologi dan pengembangan kapasitas inovatif pada sektor industri dalam negeri, kedua hal inilah yang kemudian diharapkan mampu meningkatkan keunggulan komparatif suatu negara. Nantinya, peningkatan keunggulan komparatif akan mendorong masuknya investasi asing langsung yang baru di masa depan. Metode estimasi Two Stage Pooled Least Square digunakan karena diduga ada hubungan simultan antara keunggulan komparatif dan investasi asing langsung serta terlanggarnya asumsi strict exogeneity. Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan simultan antar keduanya. ...... This thesis discusses the comparative advantage and foreign direct investment in the Indonesian manufacturing industry. Foreign direct investment plays an important role in improving the comparative advantage as the presence of multinational companies may generate technology spillovers and increase innovative capacity in the industrial sector within the country which subsequently expected to increase the comparative advantage and encourage more foreign direct investment in Indonesia. The research is conducted by using Two Stage Pooled Least Square estimation method since it is assumed that there is a simultaneous relationship between comparative advantage and foreign direct investment as well as the violation of strict exogeneity assumption. Evidently, the result shows the existence of a simultaneous relationship between the two.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Laksmi Widyastuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat persaingan di industri pengolahan berorientasi ekspor. Melalui teori SCP, struktur pasar yang semakin terkonsentrasi akan membawa dampak yang buruk bagi masyarakat karena kinerjanya akan semakin tidak efisien. Selain itu akan diuji bagaimana pengaruh variabel-variabel lain seperti proporsi ekspor dan pertumbuhan output. Model yang digunakan berasal dari Chirwa (1998) yang menganalisis hubungan antara kinerja industri yang ditunjukkan oleh variabel price cost margin (PCM) dengan rasio konsentrasi industrinya yang ditunjukkan oleh variabel rasio konsentrasi empat perusahaan (CR4). Dengan menggunakan metode panel random effect dan fixed effect didapatkan bahwa ternyata konsentrasi pasar ternyata tidak berpengaruh terhadap price cost margin.
The aim of this study is to assess the level of competition in the export-oriented manufacture industry. By using Structure-Conduct-Performance framework, it is found concentrated market structure will give adverse impact to the industry as its performance will be inefficient. Furthermore, this study test the correlation of other variables such as the proportion of exports and output growth to the exportoriented manufacture industry performance. The model used is derived from Chirwa (1998) who analyzed the relationship between industry performance variables indicated by the price cost margin (PCM) with industry concentration ratio indicated by the ratio of variable concentrations of four firms (CR4). By using the panel fixed effect and random effect, it is concluded market concentration has no effect on price cost margins.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinardani Ratrisari
Abstrak :
Pada umumnnya, industri akan memilih lokasi usaha yang paling optimal untuk, meningkatkan produktivitas dan produk yang dihasilkannya, Hal yang sama berlaku juga pada industri pengolahan perikanan di Indonesia, yang secara dominan tersebar di Provinsi Jawa Timur dibandingkan dengan provinsi lainnya. Untuk itu tesis ini akan menganalisis keunggulan Provinsi Jawa Timur dalam mengalokasikan industri pengolahan hasil perikanan dan mengekspor produk perikanan dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, tingkat konsentrasi industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia dan Jawa Timur selama tahun 2000 hingga 2004 akan diukur menggunakan Koefisien Gini, sedangkan faktor-faktor utama penentu lokasi indostri pengolahan hasil perikanan di Indonesia akan diukur dengan menggunakan Panel Data Model Dari hasil penelitian, terungkap bahwa keberadaan pusat-pusat industri, fasilitas transportasi, institusi keuangan, dan peningkatan permintaan komoditas perikanan dari pasar domestik, merupakan faktor-faktor yang memicu pertumbuhan industri pengolahan hasil perikanan dan peningkatan ekspor produk perikanan dari Jawa Timur. Merepresentasikan tingkat konsentrasi industri pengolahan perikanan, jumlah pekerja pada industri ini tersebar sangat tidak merata antarpropinsi selama tahun 2000-2004. Hal ini ditunjang dengan hasil regresi panel data yang menunjukkan bahwa nilal share produk/output sektor perikanan, rata-rata intensitas jumlah pekerja pada industri pengolahan perikanan, dan keberadaan pelabuhan perikanan merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi konsentrasi industri pengolahan perikanan di suatu provinsi. ......Generally, industries choose to allocate their firms in specific locations which are conducive to increase their productivity and economic outputs. This paper is investigating three major points related to the development of fish processing industries in Indonesia. First the analysis about the prominent role of East Java in allocating the fish processing industries and exporting fishery products compared to South Sulawesi. Second, the analysis about the concentration degree of fish processing industries in Indonesia and East Java, measured by Locational Gini Coefficients, and the analysis about their trends during 2000-2004. Third, the analysis about the factors which affect the industrial location of fish processing industries in Indonesia. This research reveals the fact that the a11ocation of fish processing industries in Indonesia is triggered by other crucial factors, namely the historical aspects and particular local policies which are conducive to the development of fishery sector, rather than merely affected by the presence of natural resource endowments. Furthermore, the paper concludes that the distribution of employment working on fish processing industries in national level were extremely unequal across provinces whereas the distributions of total employment were moderately unequal across provinces from 2000 until 2004. Coexisted with this finding, the result from panel data regression exposes that the share of output from fishery sector, the average intensity of employment working on fish processing industries, and the availability of fishing ports are the significant factors affecting the concentration of fish processing industries in a certain province, which is in our model, represented by the share of employment working on these industries.
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T 27358
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Abstrak :
Kandungan yodium yang rendah pada garam yang beredar dimasyarakat disebabkan oleh rendahnya kandungan yodium yang ditambahkan oleh industri garam atau stabilitas yodium pada garam yang rendah. rendahnya stabilitas yodium tersebut disebabkan kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam sangat rendah, sedangkan industri garam yang mengolah garam bahan baku tersebut melalui proses pencucian tidak cukup memadai dalam meningkatkan kualitas garam sehingga yodium yang ditambahkan pada garam tersebut mudah hilang atau berkurang. Proses pencucian garam yang baik pada dasarnya mampu meningkatkan kualitas garam, bukan hanya sekedar membersihkan garam dari kotoran lumpur atau tanah, tetapi juga mampu menghilangkan zat-zat pengotor seperti senyawa-senyawa Mg dan kandungan zat pereduksi. Penelitian ini memvariasikan proses pencucian pada komposisi air pencuci dan rasio berat air pencuci terhadap garam. Untuk pencucian dengan air bersih digunakan rasio berat air : garam adalah 1:1, 2 : 1 dan 3 : 1. Sedangkan untuk pencucian dengan brine( larutan garam) diambil konsentrasi brine (% wt) adalah 20 %, 27 % dan 34 % dimana rasio berat brine terhadap garam tetap yaitu 1 : 1. Selain itu juga dilakukan variasi ukuran partikel garam yang akan dicuci yaitu garam kasar dan garam halus (fine). Selanjutnya garam-garam hasil pencucian tersebut akan dilihat sifat-sifat penyerapan air, pH dan stabilitasnya terhadap KI03 untuk waktu 1, 3, 6, dan 10 bukan. Dari hasil pencucian menunjukkan komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masing-masing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt. Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam. Sedangkan untuk pH tidak menunjukkan hubungan yang jelas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustin
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit yang salah satu klaster prioritasnya berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur. Terkait hal tersebut diperlukan penelitian mengenai dampak pengembangan industri pengolahan kelapa sawit terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi Input - Output dengan simulasi investasi pada industri pengolahan kelapa sawit. Sektor kelapa sawit merupakan salah satu sektor kunci pada Provinsi Kalimantan Timur dan memiliki angka pengganda output sebesar 1,324568, angka pengganda pendapatan biasa sebesar 0,283317 dan pengganda pendapatan Tipe I sebesar 1,262833. Sedangkan angka pengganda lapangan kerja biasa dari sektor tersebut adalah 0,0000510 dan angka pengganda lapangan kerja Tipe I sebesar 1.1629549. Dengan suntikan investasi pada industri pengolahan kelapa sawit sebesar Rp2,3 trilyun berdampak pada peningkatan output sebesar 0,89%, pada peningkatan pendapatan sebesar 0,72% dan pada peningkatan lapangan kerja sebesar 4,63%. Dampak peningkatan output, pendapatan dan lapangan kerja tersebut tidak terlalu besar diperkirakan karena masih lemahnya kaitan antar industri pengolahan tersebut dan dikarenakan sebagian besar produk CPO langsung diekspor ke luar wilayah dan belum diolah lebih lanjut pada industri lainnya.
In order to improve national industries competitiveness, Government has establishes a policy to develop palm oil industries with its prioritized cluster in East Kalimantan Province. This policy equals to East Kalimantan vision to be the leading centre of agro industry supported by the availability of palm oil. Therefore, research about impact analysis of palm oil industries towards East Kalimantan?s economy is needed. Research is done by using Input ? Output Analysis, by identifying key sectors, calculating multiplier impact, and exercising the simulation of investment on palm oil industries.The palm plantation sector is one of the key sectors and it has output multiplier in amount of 1,324568, its regular income multiplier is 0,283317and its Type I income multiplier is 1,262833. Meanwhile, its regular employment opportunity multiplier is 0,0000510and its Type I employment opportunity multiplier is 1,1629549. With 2,3trillion rupiahs investment, the output multiplier increases by 0,89%, the income multiplier increases by 0,72%, and employment opportunity increases by 4,63%. This insignificant impact is happened presumably because the weak linkage between palm oil industries and because the majority of CPO production are going straight to be exported without being processed further in domestic industries.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>