Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Punto Hendro G.
Semarang: Bendera, 2000
640 HEN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Andriansyah
"Pemeringkatan industri rumah sakit berdasarkan kinerja merupakan sumber informasi yang berharga bagi berbagai stakeholder dalam industri tersebut. Agar pemeringkatan terhadap berbagai nlmah sakit dapat dilakukan, maka diperlukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit. Kinerja setiap rumah sakit kemudian diukur relatif terhadap faktor-faktor tersebut kemudian dibandingkan dengan kinexja nlmah sakit lain untuk mengetahui peringkat suatu rumah sakit dalam industri rumah sakit secara keseluruhan.
Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) digunakan untuk memexingkatkan rumah sakit berdasarkan kinerjanya. Langkah awal yang dilalcukan adalah mengidentiiikasi herbagai ul-curan kinerja rumah sakit yang dibagi ke dalam kriteria dan subkriteria. Perbandingan berpasangan kemudian dilalcukan untuk mengetahui bobot masing-masing kriteria dan subkriteria. Berikutnya dilakukan perhitungan lconsistensi pada setiap matriks perbandingan berpasangan sebagai bentuk valiclasi dari model yang telah terbentuk. Langkah akhir penyelsaian model adalah dengan membuat skala intensitas untuk setiap subkxiteria pada model.
Model pengukuran kinerja yang terbenmk terdiri dari delapan kliteria utama dan 34 subkriteria. Setiap matriks perbandingan berpasangan memiliki rasio konsistensi kurang dad 10%, sehingga model bersifat konsisten. Aspek-aspek kualitatif memiliki bobot lebih besar daripada aspelc kuantitalif dalam penentuan kinerja rumah sakit. Penclilian Icbih lanjut untuk menentukan interval skala intcsitas untuk masing-masing subkriteria masih diperlukan.

Hospital performance rating is valuable information for stakeholders of hospital industry. ln order to rate hospitals, we need to identiU factors that contribute to the overall performance of hospital, namely hospital performance measures. Perfomance of a hospital is then measured relative to the performance measures and is compared to another hospital’s performance. From the comparison process, we obtain hospital perfomiance rating within the industry.
The Analytic Hierarchy Process is carried out to rate hospitals based on their performance. The iirst step is to identify hospital perfomiance measures that are divided into criteria and sub criteria. Pairwise comparison is then applied to generate weights for criteria as well as sub criteria. Next, consistency ratio calculation for each pairwise comparison matrix is needed to validate the performance measurement model. Finally, rating intensities are constructed for sub criteria in the model.
As a result, performance measurement model for hospital rating consists of 8 criteria and 34 sub criteria. All of the pairwise comparison matrixes have consistency ratio value less than 10%, meaning that the model is consistent. It seems that qualitative performance measures affect hospital performance greater than quantitative performance measures, as can be seen from their relative weights.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasijanto Sastrodinomo
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji beberapa aspek perkembangan sejarah industri arak, khususnya "arak gelap", di
beberapa kota di Jawa sejak sekitar pertengahan abad ke-19
hingga perempat pertama abad berikutnya. Segi-segi yang dikaji
dalam tulisan ini ialah: (i) asal-usul tradisi serta teknik pembuatan arak; (ii) profil usaha industri arak di beberapa kota di Jawa; dan (iii) dampak sikap moral dan tindakan politik "anti-alkohol" pemerintah kolonial terhadap usaha tersebut.
Penelitian ini menggunakan sumber kepustakaan dan arsip-arsip kolonial yang tidak diterbitkan.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Karim
"ABSTRAK
Makanan merupakan satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan
kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional.
Makanan yang beredar harus aman dan bermutu sehingga tidak menyebabkan
gangguan pada kesehatan dan bermanfaat bagi masyakarat konsumen yang
memakannya. Salah satu faktor untuk mendapatkan makanan yang aman dan
bermutu adalah Cara produksi Makanan yang Baik harus dilaksanakan oleh para
produsen makanan.
Lebih kurang 75 % dari Industri Kecil Makanan yang telah memiliki
Sertifikat Penyuluhan (SP) di Sumatera Barat belum patuh menerapkan CPMB.
Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan kepatuhan pemilik industri kecil makanan untuk menerapkan
CPMB. Faktor-faktor yang dilihat hubungannya adalah faktor pendidikan,
pengetahuan, sikap pemilik, sarana dan prasarana, bahan tambahan yang dilarang
untuk makanan, penerapan sanksi, bimtek / supervisi dan persepsi pemilik. Penelitian
dilakukan pada Industri Kecil Makanan (IRT) yang memproduksi kerupuk; roti dan
limun dengan desain penelitian cross sectional.
Dari hasil analisis bivariat didapat variabel yang memiliki hubungan yang
bermakna dengan kepatuhan adalah pendidikan, pengetahuan, sikap dan persepsi
pemilik ( p < 0,05 ). Hasil analisis multivariat didapat bahwa hubungan paling
bermakna dengan kepatuhan adalah pengetahuan.
Dengan hasil peneIitian ini diharapkan Ditjen POM (Badan POM) dan
Deperindag dapat menyusun bersama pola pelatihan dan penyuluhan tentang CPMB
yang mudah diserap supaya pengetahuan industri kecli makanan meningkat. Untuk
Balai POM Padang supaya meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan pada
waktu di lapangan supaya pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik meningkat
sehingga kepatuhannya meningkat pula.

ABSTRACT
Food is one of major material for growth and livelihood of a nation and has
important one in the national development. The food supply must be safe and quality that
it does not cause health disorder and beneficial for the consumers that consume it. One of
the factor to obtain safety and high quality is Good Manufacturing Practice (GMP) that
must be implemented by Food Producers.
About 75% of Food Small Scale Industry that has Extended Certilicate (EC) in
West Sumatra has not complied with GMP. A research is needed to identify what factors
related with compliance of small food industry to not the requirement of GMP. The
factors that needs to be identified are education, knowledge, attitude of owner, facilities
and infrastructure, additives forbidden for food, sanction, technical guidance/supervision
and perception of are owners. The research is done on Food Small Scale Industry (FSSI)
that produce crisp, bread, and soda by using cross-sectional design.
It is obtained from bitvariate analysis the variables that have significant
relationship with the compliances such as education, knowledge, attitude and perception
of the owner (p < 0.05). It is obtain from the result of multivariate analycis that the most
?gnificant relationship with the compliance is knowledge.
With this result it is expected that the Directorate General of Drugs and Food
Control and Ministry of Industry and Trade will be able to arrange collectively training
and guidance method regarding GMP that can easily understood in order that knowledge
of small industry will increase. It is expected that the Office for Drugs and Food
Supervision (ODFS), Padang will increase its quality of supervision and controlling
during their visit to the field. Therefore, knowledge, attitude and perception of owners
will increase and their compliance will also increase."
2001
T3776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ayu Anggita Triandini
"ABSTRAK
Tesis ini memberikan solusi bagaimana penerapan manajemen risiko di Rumah Sakit ABC. Tujuannya adalah untuk memahami desain manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi, kemudian mendapatkan hasil desain yang akan diimplementasikan. Penulis menggunakan pendekatan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Sakit ABC menghadapi 12 risiko utama yang dikategorikan berdasarkan tingkat orang yang bertanggung jawab. Temuan lainnya adalah sumber daya manusia memiliki tingkat kesadaran risiko yang rendah serta manajemen risiko yang diterapkan belum sepenuhnya terintegrasi dengan setiap aspek signifikan masih dipisahkan. Rekomendasi berfokus pada membangun kesadaran risiko dan menerapkan manajemen risiko terintegrasi.

ABSTRACT
This thesis intends to provide solution of how the implementation of risk management at ABC Hospital is. Its objectives are getting understanding of effective and integrated design of risk management then getting the results of the design to be implemented. Author used case study approach. Result shows that ABC Hospital faces 12 key risks categorized by level of responsible person. Other findings are human resources have low level of risk awareness as well as risk management implemented hasn't been fully integrated with each significant aspects are still being separated. Recommendation focuses on building risk awareness and implementing integrated risk management."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Galih Priadi
"Tugas Suku Dinas Kesehatan adalah melakukan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Peran dan fungsi Apoteker di suku dinas kesehatan berkaitan dengan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana dan tenaga kesehatan. Kegiatan PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat dilaksanakan pada tanggal 4-22 Januari 2016. Tugas khusus berjudul Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Sarana Produksi Pangan Olahan Mie Keriting Merk X. Hasil pemeriksaan tugas khusus tersebut didapati hampir semua kegiatan yang dilakukan tidak sesuai Cara Produksi Pangan yang Baik untuk industri rumah tangga.
......
The primary role of Health Departments is to cultivate and develop public health. The role and function of Aphotecary in health department are to guidance, supervision, and control of health care, including health care facilities and personnel. PKPA activities in the Health Department West Jakarta Administration conducted on January 4th to 22nd 2016. The specific Assignment titled Coaching, Monitoring and Controlling Activities of Noodle Curly Brand X Food Production Facilities. The results showed almost all activities not in accordance with Food Good Manufacturing Practice for home industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library