Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gianna Larenta
"Dalam tesis ini, Penulis akan membahas legalitas penyiaran web konser langsung melalui Instagram Live. Undang-undang Hak Cipta Indonesia No. 28 Tahun 20 tidak secara khusus mengatur tentang aktivitas penyiaran web. Oleh karena itu, akan ada penjelasan tentang pemahaman terhadap aktifitas penyiaran web dan bagaimana penyiaran web terhadap konser dapat dilakukan tanpa melanggar hak cipta. Dari sini, doktrin Penggunaan yang Wajar disertakan dalam diskusi dengan alasan bahwa doktrin ini merupakan batasan terhadap pelanggaran hak cipta. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, dalam Hukum Hak Cipta Indonesia tidak ada faktor spesifik yang mengatur penerapan doktrin Penggunaan yang Wajar. Oleh karena itu, penulis akan menafsirkan artikel tentang doktrin penggunaan wajar yaitu Pasal 43 - Pasal 51 untuk mengetahui Pasal yang paling relevan untuk permasalahan ini.

In this thesis, Author will be discussing on the legality of webcasting a live concert through Instagram Live. Indonesian Copyright Law No. 28 Year 20 does not specifically regulate on the activity of webcasting. Therefore, there will be an elaboration on which understanding does webcasting belongs to and how webcasting a live concert can be conducted without having to create any copyright violation. From here, Fair Use Doctrine is included in the discussion knowing that this doctrine is as a limitation towards a copyright liability. In comparison to the United States, within the Indonesian Copyright Law there are no specific factors that regulates on the applicability of Fair Use doctrine. Therefore, author will interpret on articles concerning fair use doctrine which are Article 43 ndash Article 51 to see the most relevant Article for this matter. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aphrodita Julia Saraswati
"Penelitian ini menggambarkan bagaimana proses dramaturgi Goffman terjadi pada pasangan milenial yang menikah di masa pandemi Covid-19, yang menggunakan Instagram Live untuk menayangkan acara pernikahannya. Penelitian ini berupa studi kasus kualitatif dengan paradigma interpretif, dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik (thematic analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembatasan selama Covid-19 menyebabkan proses dramaturgi pernikahan termediasi melalui siaran pernikahan di Instagram Live. Proses dramaturgi dimulai dari panggung belakang, di mana pengantin mempersiapkan berbagai rencana termasuk bagaimana mereka berperan, kemudian membangun kerja sama tim. Manajemen impresi yang dilakukan pasangan pengantin antara lain pemisahan penonton livestreaming, mengumumkan status baru, mementaskan tradisi dan identitas budaya, serta berperan sesuai ekspektasi. Panggung belakang dan manajemen impresi menghasilkan panggung depan dimana pengantin melaksanakan peran pernikahan untuk menampilkan impresi diri melalui acara pernikahan di hadapan penonton. Di saat yang sama, terdapat pula dramaturgi yang tereduksi oleh karena situasi pandemi yang membatasi, antara lain keterbatasan dalam physical setting, personal front, teknis livestreaming, pertunjukan yang gagal, dan momen silaturahmi yang hilang.

This research describes how Goffman's dramaturgical process manifests for millennial couples who married during the COVID-19 pandemic and used Instagram Live to broadcast their wedding events. As a qualitative case study with an interpretive paradigm, this research utilized thematic analysis of data collected through in-depth interviews. The results reveal that pandemic restrictions necessitated mediation of wedding dramaturgy through Instagram Live broadcasts. The dramaturgical process commenced backstage as couples made plans, including impression management details, before building teamwork with vendors. Impression management by brides and grooms involved segmenting audiences, declaring new marital statuses, exhibiting cultural traditions and identities, and meeting expected roles. This backstage preparation and impression curation ultimately produced front stage performances to audiences through Instagram Live. At the same time, couples experience redacted dramaturgy with limitations in physical setting, personal front, livestreaming itself, also cancelled performances, and loss of bonding moments."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Olivia Kristi
"Tren baru dalam memasarkan produk melalui live social commerce seperti pada Instagram dan Tiktok serta adanya penilaian terhadap masyarakat Indonesia yang cenderung untuk memiliki perilaku pembelian impulsif merupakan sebuah peluang yang dimanfaatkan oleh para pemilik toko online untuk meningkatkan penjualan. Berasal dari faktor-faktor seperti daya tarik, kepercayaan, keahlian, kegunaan produk, kenyamanan pembelian, dan harga produk yang dapat mempengaruhi perilaku, penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut dan motivasi yang mendasari terjadi pembelian impulsif produk fashion secara online melalui live di Instagram dan Tiktok. Model penelitian ini didasarkan pada kerangka SOR (stimulus-organism-response) untuk mengeksplorasi reaksi dan perilaku konsumen yang disebabkan oleh faktor stimulus tertentu. Model pengukuran dibuat berdasarkan 150 respon valid di sosial media Instagram dan Tiktok dari kuesioner online dengan bantuan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan SmartPLS. Hasil dari analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua sosial media ini. Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi pelaku usaha online di social commerce dalam produk fashion pada live di Instagram dan Tiktok dengan memperhatikan kenikmatan (perceived enjoyment) dan kenyamanan (purchase convenience) yang dirasakan konsumen, serta kegunaan (purchase usefulness) produk fashion yang dijual pada live sebagai dorongan untuk melakukan pembelian secara impulsif.

Online shop owners can boost sales by utilizing emerging trends in product marketingthrough live social commerce platforms like Instagram and Tiktok along with researchon Indonesian consumers' tendency for impulsive buying. This study examines the influence of these elements and the underlying motive for impulsive buying of fashionproducts online via live on Instagram and Tiktok. These factors include attractiveness, trustworthiness, expertise, product usefulness, purchase convenience, and product prices. This research model is based on the SOR (stimulus-organism-response) framework and is used to examine consumer reactions and behavior as a result of various stimulus factors. The measurement model was created based on 150 valid responses on Instagram and Tiktok from online questionnaires using PLS-SEM method. The results of the analysis show that there is no significant difference betweenthe two social media. This research could give usefull recommendation for online business in social commerce in developing marketing strategies for selling fashion products on live Instagram and Tiktok by paying attention to perceived enjoyment, purchase convenience and purchase usefulness as a stimulus to make impulse buying."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Melfiani
"Sebagai respon dari adanya pandemi COVID-19, pertunjukan musik virtual bertajuk #TogetheratHome di Instagram Live muncul dan menjadi pelopor konser virtual pada masa ini. Jika pada konser biasanya interaksi antara musisi dan audiensnya terbatas dan didominasi oleh interaksi satu arah, yakni dari musisi ke audiens, karena timpangnya jumlah audiens yang membludak dengan atensi dari musisi yang terbatas, konser virtual melalui layanan siaran langsung memungkinkan para musisi dan audiens untuk bertukar informasi secara lebih intens dengan perantara media sosial. Penelitian ini mengkaji alur perilaku informasi dalam pelaksanaan pertunjukan musik di Instagram Live pada rangkaian konser virtual #TogetheratHome. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alur perilaku informasi dalam rangkaian konser virtual #TogetheratHome serta menganalisis interaktivitas antarpenggunanya. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten kualitatif dengan pendekatan deduktif. Data yang dianalisis di dalam penelitian ini bersumber dari video Instagram Live yang menyiarkan para musisi dunia yang tampil dan berinteraksi dengan audiens dalam rangkaian konser virtual #TogetheratHome. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku informasi di dalam konser virtual ini mengalami sejumlah modifikasi dari perilaku informasi yang terdapat pada konser nonvirtual pada umumnya. Terdapat bentuk-bentuk interaksi baru di dalam konser ini dengan adanya perantara media sosial melalui fitur-fiturnya, yang dapat berkembang menjadi budaya baru dalam melaksanakan konser di masa depan.

As response to the emergence of COVID-19 pandemic, virtual concert series titled #TogetheratHome on Instagram Live appeared to be the pioneer of virtual concerts in this era. If at concert generally interaction between the musicians and audience is limited and dominated by one-way interaction from the musicians to the audience, since there is a gap between the abundance of audience and limited attention from the musicians, virtual concerts through live streaming service enable musicians and audience to exchange information in a more intense way via social media. This research is dealing with a new pattern of information behavior in delivering musical performance on Instagram Live in context of #TogetheratHome virtual concert series. This research aims to analyze the dynamics of information behavior in the virtual concert series and also to analyze the interactivity among the users. This research uses qualitative content analysis method with deductive approach. Data analyzed in this research are taken from Instagram Live videos broadcasting international musicians performing in front of and interacting with the audience on the virtual concert series. The results show that information behavior in this virtual concert has spurred some modifications in comparison with information behavior in nonvirtual concerts. There are some new forms of interaction in this concert with a role of social media through its features, which may develop as a new culture to hold a concert in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library