Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hanafi
Abstrak :
Insul1n adalah suatu harmon yang dihasilkan oleh sel beta pulau Langerhans, dan berfungsi mengatur kadar glukosa darah kebutuhan insulin pada umumnya diperoleh dari hasil 10 ekstrasi pankreas babi dan sapi jumlah produksi tersebut belum mencukupi, mengingat kebutuhan insulin meningkat terus dengan diketemukan teknik rekombinasi DNA, insulin dapat dihasilkan oleh bakteri F coli bahan-bahan yang diperlukan untuk rekombinasi tersebut adalah plasmid pBR322, Xplac5, 2 enzim restriksi, DNA ligase dan gen insulin.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sissy Kartini Aminda
Abstrak :
Prevalensi penduila Iripertensi relatif tinggi di negara Amerika Serikat dan Indonesia, sedangkan presentase hipertensi esensial bukisar 89-95,3% dari penderita Iripertensi. Penyebab Iripertensi esensial belum diketalrui secara pasti, tetapi salah satu hipotesa menyatakan bahwa ada hubungannya dengan peningkatan resistensi insulin. Sllnggulrp"n demikian penelitian yang dilakukan pada ras/etnik tertentu mengemukakan balrwa hipertensi eunsial tidak buhubungan dengan peningkatan resistensi insulin. Untuk itu telah dilakukan sualu studi "cross sectiollal" yang bertujuan untuk melilzat apakah ada .hubungan antara hipertensi esensial dengan peningkalan resistensi insulin. Resislensi insulin 'yang meningkal diukur secara tidak langsung dari peningkatan kadar inslllin' 'dalam balas lertenill. Responden ludiri alas kelompok kasus dan kontrol dengan ciri-ciri sbb : lak-laki, , usia 25-.:/5 lahun, loluansi giukosa nonnal, non obes dan memenuhi krileria ekskluasi. Responden dari RSJHK, Puskesmas Jakarta Selalan dan Pusal. responden yang hipertensi sebagai kelompok kasus sedangkan kelompok konlrol mempunyai lekanan darah dalam balas nom/a/' ."Iasing-masing kelompok ludiri dari 50 responden. Didapalkan kadar insulin kelompok kasus bubeda bennakna dengan konlrol (/2 .50 ± 4.42 uUlI vs 8.93 ± 1.02 uUlI). demikian pilla kadar TG (/51.60 ± 75.44 mg/dl vs 110 .. 28 ± 17,58 mg/dl). Sedangkan umur kedlla kelompok kurang lebih sama (38.2 ± 5.8 lahun dan 37.8 ± 5.7 tahun). Analisa univarial secara I-test an/ara kasus da/l kontrollulzadap variabel Ins, Kol. TG. LDL. HDL. U"IT dan RPp, pada kaslls menunjllkkan kemaknaan hanya pada Ins dan TG. Sedangkan pada konlrol tidak menunjukkan kemaknaan tuhadap semua variabel. Analisa regresi anlara kadar insulin dengan TDS maupun TDD pada ke/ompok kasus menunjukkan kore/an yang positif (r = 0.72, P < 0.05 dan r = 0,45. P < 0.05). demikian pula antara insulin dengan kadar TG (r = 0,54, P < 0,05). Telapi tidak didapalkan korelas dengan kadar Kol, LDL, HDL. demikian pula dengan IMT dan RPP. Analisa regresi anlara kadar lrigliserida dengan TDS maupun TDD menunjukan korelasi yang posiliJ (r = 0,45, P < 0,05 dan r = 0,33. p < 0,05) . . Sedangkan pada kontrol semua lidak menllnjukkall korelasi.' Analisa univarial secara Kai-Kuadrat terl,adap kelompok Hiperinsulinemia dan Normoinsuli,! emia luhadap IMT < 25 dan ~ 25. didapatkan p > 0.05. demikian pula terlladap RPP < 0,85 dan ~ 0,85 didapatkan p > 0.05.Analisa multivariat lerhadap pengaruh kadar illsulin mauplln TG alas perubahan lekanan darah pada ke/ompok kasus didapatkan persamaan : TDR = 125 + 2,74 Ins - 0,0154 TG. DariJonnula ini yang menunjukkan kemaknaan adalalr Ins dengan p < 0.05. Dapal disimpulkan bahwa ludapat hubungan anlara kadar insulin dengan lekanan darah maupun dengan kadar trigliserida. Dapat disimpulkan pula balrwa kadar insulin benar secara bermakna meningkatkan lekanan darah rata-rala.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Day, John L.
New York: John Wiley & Sons, 2002
616.462 DAY l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyajati Paramesti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The 'Handbook on Injectable Drugs' is the premier reference for compatibility, stability, storage and preparation of parenteral drugs, all peer reviewed with new monographs, new references, additional information and the latest guidelines--essential for your confidence as a professional who makes critical decisions on a daily basis. With a 35-year track record as the industry's 'gold standard,' the 17th Edition is uniquely designed to make complex and thorough data easily accessible to busy practitioners worldwide
New York: ASHP, 2017
R 615.6 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Feriadi Suwarna
Abstrak :
Hypoglycemia is a reduction in blood glucose level below 60 mg'/o Epidemiologic data report a 0.02/1000 patent/year mortality rate due to hypoglycemia in patients using insulin in the United Kingdom. Reports from Indonesia are still quite rare. Parto Almojo (1993) reported the incidence rate of hypoglycemia in diabetic patients hospitalized at Sardjilo Hospital, Yogyakarta. Conditions are quite different than in Western nations, perhaps due to a smaller population of patients with type I diabetes mellitus in Indonesia
2002
AMIN-XXXIV-1-JanMar2002-10
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwono Waspadji
Abstrak :
Diabetes mellitus is a serious longstanding disease, which will cause chronic complications in several target organs throughout the body if left untreated. Subsequently, death might ensue. Prevention againts the occurrence of such a grave outcome should be done in the first priority at all levels of health authority. Several large-scale epidemiological studies (Diabetes Complication Control Trial = DCCT in Type 1 DM and United Kingdom Prospective Diabetes Survey = UKPDS in Type 2 DM) have given proof that chronic complications of diabetes could be prevented through an effort to keep blood glucose within desirable optima) levels. In UKPDS, the incidence of retinopathy, neuropathy and nephropathy were significantly lower in the intensively treated group (HbAl c 7.1 %) as compared to the conventionally treated group (HbAlc 7.9%).
2002
AMIN-XXXIV-2-AprJun2002-86
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
C. Rinaldi A. Lesmana
Abstrak :
Latar Belakang Perlemakan hepatitis non-alkoholik (NASH) merupakan bagian dari spektrum penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD) yang dimulai dari perlemakan hati murni dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati. Hipotesis terjadinya NASH hingga saat ini adalah teori Two Hit. Dikatakan bahwa sindrom resistensi insulin (obesitas, DM tipe II, dan dislipidemi) memegang peranan penting dalam terjadinya NASH. Sampai saat ini studi tentang resistensi insulin pada NASH belum pernali dilaporkan di Indonesia. Tujuan Penelitian Mendapatkan gambaran klinik dan besar kejadian resistensi insulin pada penderita NASH. Desain Penelitian Studi ini merupakan studi abscrvasional yang bersifat deskriptif-analitik dengan desain potong lintang perbandingan. Pasien dan Metode Didapatkan 30 pasien yang berobat ke poliklinik hepatologi di beberapa Rumah Sakit di Jakarta dengan perlemakan hati (dari hasil USG) yang bersedia menjalani pemeriksaan antropometrik, dan pemeriksaan darah perifer untuk kadar gula puasa, preftl lipid, fungsi hati dan insulin puasa. Penderita dengan riwayat minuet alkohol, narkoba, serologi virus hepatitis positif, dan ANA posilifdieksklusi. Gambaran NASH diperiksa oleh tiga ahli patologi anatomi (menurut criteria Brunt). Untuk analisa resistensi insulin (dengan reagen insulin ultrasensitif) diperiksa pada 30 penderita NASH yang dibandingkan dengan 30 kontrol normal dengan metode ELISA. Untuk analisa statistik digunakan program SPSS untuk Window versi 12 dengan uji statistik nonparametrik (Mann-Whitney). Hasil Dari 30 penderita NASH, hipertensi ditemukan pada 8 (26,7%) subyek, dispepsia pada 14 (46,7%) subyek, berat badan berlebih pada 6 (20%) subyek, obesitas pada 19 (63,3%) subyek, gangguan fungsi hati pada 20 (67%) subyek, hipertrigliseridemi pada 19 (63,3%) subyek, DM tipe II pada 5 (16,7%) subyek, dan sindroma metabolik pada 9 (30%) subyek. HOMA-IR didapatkan lebih tinggi pada kelompok subyek dengan NASH bila dibandingkan kontrol normal (p = 0,001). Resistensi insulin ditemukan pada 16 (53,3%) dari 30 penderita NASH (dengan batas HOMA-IR < 3,02). Simpulan Kebanyakan penderita NASH memiliki minimal satu dari komponen metabolik. Resistensi insulin mungkin mempunyai peran pada penderita NASH. Dibutuhkan sampel lebih banyak dan penelitian lebih lanjut mengenai resistensi insulin di hati.
Backgrounds Non-Alcoholic Steatohepatitis (NASH) is a spectrum of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) which is starting from pure fatty liver (steatosis) to hepatic cirrhosis. Most of studies about prevalence of NASH come from Western countries. The recent hypothesis of NASD which is accepted until now is the Two Hit Theory. It was noted that insulin resistance syndrome (obesity, diabetes, dyslipidemia) has an important sole in NAFLD especially in progression to become NASH. In Indonesia, study about insulin resistance in NASH has not been reported. Aims of the study To know the clinical pictures and the prevalence of insulin resistance in subjects with NASH. Study Design This study was a descriptive-analytic with a comparative cross-sectional design. Patients and Methods There were 30 outpatients who come to liver clinic in several hospitals in Jakarta, with a diagnosis of fatty liver (ultrasound examination) underwent examination of anthropometric measurement, and blood tests for fasting glucose, lipid profile, liver function and fasting insulin level. Subjects with a history of alcohol intake, drug abuser, HBsAg positive, anti I-ICV positive and ANA positive were excluded. A liver biopsy proven NASH was confirmed from every subject (according to Brunt criteria), which has been examined by three experienced pathologists. The insulin resistance measured (with ELISA method) in 30 subjects with NASH by 1-IOMA-IR was compared with 30 normal controls. All analyses were performed with SPSS for Windows version 12 A significance level of 5% was used with non-parametric test (Mann-Whitney). Results From 30 subjects with NASH, hypertension was found in 8 (26.7%) subjects, dyspepsia was found in 14 (46.7%) subjects, overweight was found in 6 (20%) subjects, obesity was found in 19 (63.3%) subjects, abnormal liver function tests was found in 20 (67%) subjects, hypertrigliseridemia was found in 19 (63.3%) subjects, DM type II was found in 6 (16.7%) subjects, and metabolic syndrome was found in 9(30%) subjects. HOMA-IR was found higher in 30 subjects with NASH compared to 30 normal controls (p= 0.001). Insulin resistance was defined when HOMA-IR was more than 3.02. Insulin resistance was found in 16 (53.3%) from 30 subjects with NASH. Conclusions Most subjects with NASH have at least one component of the metabolic syndrome. Insulin resistance might have a role in subjects with NASH. A larger sample was needed to support this study. Further study about hepatic insulin resistance is needed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Laura Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Insulin oral adalah alternatif pemberian insulin yang ideal karena nyaman bagi pasien. Kendala pada pemberian insulin oral adalah bioavailabilitas yang rendah. Bioavailabilitas insulin oral dapat ditingkatkan dengan penggunan nanopartikel berbasis polimer alami. Nanopartikel ini dapat diperoleh dari polimer sambungsilang gom xantan dan gom akasia dengan natrium trimetafosfat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan sediaan insulin oral dari nanopartikel gom xantan dan gom akasia tersambungsilang. Pada penelitian ini nanopartikel insulin diperoleh dengan mencampur koloid gom xantan dan gom akasia dengan perbandingan 1:1 yang kemudian direaksikan dengan natrium trimetafosfat dalam suasana basa. Larutan insulin dalam HCl dimasukkan ke dalam koloid polimer dan dikeringkan dengan metode kering beku, sehingga diperoleh serbuk nanopartikel insulin. Serbuk nanopartikel insulin dikarakterisasi meliputi derajat substitusi DS , diameter partikel, efisiensi penjerapan, daya mengembang, uji pelepasan obat di in vitro, uji stabilitas dan uji in vivo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel insulin yang terbentuk memiliki DS: 0,08 ndash; 0,10 dengan kadar obat 26,11 - 48,73 . Selain itu, nanopartikel insulin yang diperoleh memiliki nilai Dv90: 547 nm ndash; 746 nm, dan daya mengembang sebesar 2,9 kali dan 3,4 kali di dalam HCl pH 1,2 dan dapar fosfat pH 6,8. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa dalam 3 jam telah dilepaskan insulin sebanyak 78,42 - 85,67 . Hasil uji stabilitas pada suhu 4 oC menunjukkan bahwa kadar insulin dalam nanopartikel adalah 68,82 - 80,19 pada minggu ke-12. Hasil uji invivo menunjukkan bahwa pemberian nanopartikel insulin dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 29,72 pada menit ke-120 dan memiliki bioavailabilitas sebesar 83,33 . Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nanopartikel gom xantan dan gom akasia tersambungsilang berpotensi untuk digunakan sebagai sistem penghantaran insulin oral.
ABSTRACT
Oral insulin is an ideal alternative of insulin delivery method because it is convenient for the patient. One obstacle to the oral administration of insulin is its low bioavailability. Oral insulin bioavailability can be enhanced by the use of natural polymer based nanoparticles. Nanoparticle drug delivery system could be prepared by a cross linked polymer, which was composed of xanthan gum and acacia gum, and a cross linking agent of sodium trimetaphosphate. The aim of the present study was to produce insulin nanoparticles using the cross linked polymer of xanthan gum and acacia gum for oral delivery. In this study, insulin nanoparticles were prepared by mixing xanthan gum and acacia gum colloid with the ratio 1 1 and using sodium trimetaphosphate as a cross linking agent in bases condition. Afterwards, insulin solution in HCl was added into the colloid, and then dried to produce the insulin nanoparticles. Insulin nanoparticles powder was characterized in terms of degree of substitution DS , entrapment efficiency, particle size, swelling ability, in vitro release study, stability and in vivo study. The results showed that the substitution degree of the croslinked polymer of insulin nanoparticles was 0.08 ndash 0.10 and the entapment efficiency was 26.11 48.73 . Moreover, Dv90 of insulin nanoparticles was 547 nm 726 nm and the swelling ability was 2.9 and 3.4 fold in HCl solution pH 1.2 and phosphate buffer pH 6.8, respectively. According to the release study, the insulin nanoparticles provided the insulin release of 78.42 85.67 within 3 hours. Furthermor, the stability study at 4 oC showed that the remaining insulin was 68.82 80.19 during 12 weeks. Insulin nanoparticles could reduced glucose blood level on diabetic rat model up to 29.72 at minute 120 after treatment and had bioavailability of 83.33 . In conclusion this work demonstrate that the insulin nanoparticles composed of the cross linked polymer of xanthan gum acacia gum might be a potential oral insulin delivery.
2018
T51103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Araminta Ramadhania
Abstrak :
ABSTRAK
Resistensi insulin adalah kondisi yang mendasari terjadinya diabetes melitus. Prevalensi diabetes melitus kian meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di Indonesia. Proporsi penderita diabetes melitus ditemukan lebih tinggi pada perempuan. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi insulin dan resistensi insulin ini dapat bertahan hingga masa postpartum. Laktasi serta nutrien salah satunya seng, dapat memengaruhi resistensi insulin. Penelitian dengan desain potong lintang ini bertujuan menilai kadar seng serum dan korelasinya dengan resistensi insulin pada ibu laktasi di Jakarta. Pengambilan subjek dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada bulan Februari-April 2019. Sebanyak 75 orang ibu laktasi pada 3-6 bulan postpartum yang berusia 20-40 tahun direkrut menjadi subjek penelitian ini. Sekitar 76% (n=57) subjek memiliki kadar seng rendah dengan rerata sebesar 62,33±11,89 µg/dL. Resistensi insulin dinilai dengan menggunakan HOMA-IR (homeostasis model assessment-insulin resistance). Median HOMA-IR adalah 0,54 (0,22-2,21). Sebanyak 13,3% (n=10) subjek diprediksi mengalami resistensi insulin. Dilakukan uji korelasi antara kadar seng serum dengan HOMA-IR. Tidak ditemukan adanya korelasi bermakna antara kadar seng serum dengan HOMA-IR (r=0,003, p=0,977).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>