Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Muzahid
"Uni Eropa memberlakukan kebijakan RED yang berkaitan dengan penerapan keberlanjutan terhadap sumber energi terbarukan dalam. Dalam kajian sebelum RED II menempatkan produk sawit sebagai salah satu penghasil emisi akibat penggunaan Indirect  Land Use Change (ILUC). Hal ini tidak hanya menimbulkan permasalahan pada kuantitas ekpor minyak sawit Indonesia, akan tetapi preseden yang ditimbulkan dari Kebijakan oleh UE tersebut terhadap minyak sawit Indonesia di pasar global. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja motivasi UE dalam menerapkan kebijakan RED dari sisi sosial, politik dan lingkungan, serta strategi perdagangan Indonesia dengan menggunakan pendekatan intelijen kompetitif. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Analisis menggunakan pendekatan intelijen kompetitif, Teori Berlian dari Porter, PESTLE dan selanjutnya dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa motif kebijakan RED tidak hanya akibat faktor lingkungan, namun juga terkait dengan politik dan ekonomi. Dalam menghadapi RED Strategi perdagangan Internasional sawit Indonesia dapat dilakukan dengan mengembangkan jalur hilirisasi sawit dalam negeri, mengembangkan SDM, meningkatkan pengawasan dalam implementasi regulasi terkait industri sawit, selanjutnya mengedapankan industri sawit berkelanjutan sebagai counter terhadap kampanye negatif dan kebijakan RED, dengan mengusung dampak sosial yang ditimbulkan dari kebijakan RED jika ekspor sawit ke UE dihentikan, sebagai bagian dari standarisasi berkelanjutan yang memenuhi unsur ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu, juga dipertimbangkan untuk mengoptimalkan pasar baru, terutama negara-negara yang mengalami peningkatan kebutuhan minyak nabati khususnya sawit, seperti India, Pakistan dan China.

The European Union has implemented the Renewable Energy Directive (RED) policy, which relates to the application of sustainability towards renewable energy sources. In a study prior to RED II, palm oil products were identified as one of the contributors to emissions due to the use of Indirect Land Use Change (ILUC). This not only poses problems for the quantity of Indonesian palm oil exports but also sets a precedent for the Indonesian palm oil industry in the global market due to the policy imposed by the EU. This research aims to identify the motivations of the EU in implementing the RED policy from social, political, and environmental perspectives, as well as to explore Indonesia's trading strategy using a competitive intelligence approach. This research was conducted qualitatively through data collection via interviews and literature review. The analysis utilized the competitive intelligence approach, Porter's Diamond Theory, PESTLE analysis, and SWOT analysis. The research findings indicate that the RED policy is motivated not only by environmental factors but also by political and economic considerations. In facing the RED policy, Indonesia's international palm oil trading strategy can be carried out by advancing the domestic palm oil industries, enhancing human resources, strengthening oversight in implementing regulations related to the palm oil industry, and promoting sustainable palm oil industry as a counter to negative campaigns and the RED policy. This includes highlighting the social impacts that would arise if palm oil exports to the EU were to be stopped as part of sustainable standards that fulfill economic, environmental, and social aspects. Additionally, optimizing new markets, particularly countries with increasing demand for vegetable oils, especially palm oil, such as India, Pakistan, and China need to be considered."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Revi Dwiguna
"Tesis ini membahas tentang penerapan strategi diversifikasi yang dilakukan PT Pindad (Persero), serta mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi strategi diversifikasi, dan upaya PT Pindad (Persero) dalam mengantisipasi dinamika global yang berdampak pada strategi dan industri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan sejumlah informan, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan analisis intelijen kompetitif menggunakan analisis model kekuatan kompetitif, analisis rantai nilai, dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukan strategi diversifikasi PT Pindad (Persero) mengarah pada kombinasi konsep konsentrik dan konglomerat yang implementasinya dipengaruhi sejumlah faktor internal dan eksternal. Sementara hasil analisis intelijen kompetitif menunjukan bahwa kekuatan kompetitif PT Pindad (Persero) relatif baik ditengah berlangsungnya konsolidasi industri pertahanan nasional. Namun demikian, ancaman kekuatan pemasok dan pelengkap, serta daya tawar pembeli perlu segera dieliminir agar tidak menciptakan ketergantungan terhadap paket-paket pengadaan pelanggan utama. Selain itu, belum terintegrasinya industri hulu nasional, perubahan aturan dalam industri, serta permasalahan terkait demografi karyawan dan fungsi pemasaran yang belum optimal, dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi rantai nilai perusahaan bila tidak segera ditangani.
Antisipasi terhadap dinamika global dilakukan PT Pindad (Persero) dengan mendiversifikasi sebagian besar rantai pasok, mengembangkan strategi inovasi dan kemitraan strategis, serta melakukan pemetaan strategis untuk mengembangkan pasar. Di samping itu, masalah utama pendanaan industri pertahanan juga dapat dieliminir melalui peran intelijen pasar, serta optimalisasi perluasan peran BUMS bagi pemenuhan produksi, dan pengembangan teknologi melalui berbagai bentuk kerja sama. PT Pindad (Persero) juga dapat mengupayakan penciptaan nilai koopetisi antar industri pertahanan melalui penguatan organisasi, inovasi, serta kemitraan strategis berbasis kompetensi, dan muatan lokal sebagai strategi alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

This thesis discusses the implementation of the diversification strategy by PT Pindad (Persero), and explores the factors that influence the diversification strategy, and the efforts of PT Pindad (Persero) to anticipate global dynamics that have an impact on strategy and industry. This research is a qualitative research with a case study approach whose data is obtained from interviews with a number of informants, and literature studies. Data analysis was carried out by competitive intelligence analysis using Competitive Strength Model Analysis, Value Chain Analysis, and SWOT Analysis.
The results show that the diversification strategy of PT Pindad (Persero) leads to a combination of concentric and conglomerate concepts whose implementation is influenced by a number of internal and external factors. Meanwhile, the results of competitive intelligence analysis show that the competitive strength of PT Pindad (Persero) is relatively good amidst the ongoing consolidation of the national defense industry. However, the threat of the power of suppliers and complements, as well as the bargaining power of buyers need to be eliminated immediately so as not to create dependence on main customer procurement packages. Futhermore the non-integration of the national upstream industry, changes in regulations in the industry as well as problems related to employee demographics and marketing functions that are not yet optimal in the long term can have a negative impact on the company's value chain.
PT Pindad (Persero) is anticipating global dynamics by diversify most of the supply chain, developing innovation strategies and strategic partnerships, and conducting strategic mapping to develop markets. In addition, the main problem of funding the defense industry can also be eliminated through the role of market intelligence as well as optimizing the expansion of the role of BUMS for production fulfillment, and technology development through various forms of cooperation. PT Pindad (Persero) can also seek to create value for coopetition between defense industries through organizational strengthening, innovation, as well as competency-based strategic partnerships, and local content as alternative strategies that can be used to increase the company's competitive advantage.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Haqqo Hidayah
"Indonesia merupakan negara terbesar kedua pengekspor kopi instan di dunia setelah Brazil. Integrasi ekonomi merupakan langkah yang penting bagi pencapaian ASEAN Economic Community (AEC) yang berdaya saing dan dapat berperan aktif dalam ekonomi global. Kopi instan adalah salah satu makanan olahan kopi yang merupakan produk ekspor unggulan Indonesia serta termasuk dalam perdagangan barang dari 12 Priority Integrated Sector (PIS) untuk AEC.
Tesis ini meneliti hal apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia dan strategi Market Intelligence seperti apa yang harus dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia di AEC dan mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara pengekspor kopi instan kedua di dunia.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan cara menganalisis faktor lingkungan eksternal dan internal. Data kuantitatif digunakan untuk memperkuat hasil analisis. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis PESTEL, analisis Teori Berlian dari Porter, analisis Rantai Nilai dan Pemetaan Kompetitif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi instan Indonesia sudah berdaya saing saat ini, namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terkait kebijakan dan strategi yang digunakan karena akan mempengaruhi daya saing kopi instan Indonesia kedepannya. Strategi Market Intelligence dapat dilakukan dengan peningkatan teknologi desain kemasan, pengembangan jaringan ekspor dan penguatan promosi untuk kopi ins.

Indonesia is the second largest exporter of instant coffee in the world after Brazil. Economic integration is an important step to achieve competitiveness of ASEAN Economic Community (AEC) so that, it could take an active role in the global economy. Instant coffee is a processed food from Indonesian export commodities of superior products which are included in the trade in goods of 12 Priority Integrated Sector (PIS) for the AEC.
The focuses of this study are to examine what the government do can to improve the welfare of Indonesian coffee farmers and what kind of Market Intelligence strategy should be implemented to strengthen the position of Indonesia in the AEC and to maintain Indonesia's position as the second instant coffee exporting country in the world.
This research uses qualitative approach by analyzing internal and external environment. Quantitative data is used to support the result of analysis. Analysis were performed using PESTEL analysis, Porter?s Diamond Theory analysis, Value Chains analysis and Competitive mapping. Data collection techniques are done by doing literature study and interviews.
The result shows that the instant coffee of Indonesia is already competitive, still there are somethings that need more attention related to the policies and strategies used because it will affect the competitiveness of Indonesia?s instant coffee in the future. Market Intelligence strategy can be done by improving the technology for packaging design, developing the network of export and strengthening promotion for instant coffee.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oriza
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama periode 2021-2022, guna meningkatkan ketahanan sumber daya manusia (SDM), dalam menghadapi megatren abad ke 21 pada bidang akselerasi teknologi. Perlu analisis mendalam terkait program-program yang akan mendukung peningkatan kualitas SDM unggul yang dapat bersaing secara global dan siap menghadapi megatren. Penelitian ini menggunakan teori kompetitif intelijen untuk melihat keunggulan program-program LPDP disandingkan dengan program beasiswa lembaga lain, seperti Chevening, Fulbright, Djarum, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam mencetak SDM yang menjawab kebutuhan zaman. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang spesifik pada program-program LPDP periode 2021-2022, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan lima narasumber kunci, dan studi referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM Indonesia saat ini, belum siap menghadapi megatren, terutama pada bidang akselerasi teknologi, sehingga diperlukan berbagai macam upaya pengembangan untuk menghadapi hal tersebut. Berdasarkan teori intelijen kompetitif, penelitian ini menunjukkan bahwa program-program LPDP lebih unggul dibandingkan lembaga pemberi beasiswa lain di Indonesia, dan telah didesain untuk menunjang kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan megatren abad ke 21, dan telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program. LPDP memiliki peran vital sebagai lembaga investasi pendidikan dalam menciptakan SDM yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif dan berjiwa kepemimpinan sebagai hasil dari berbagai program-program yang telah dicanangkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa investasi jangka panjang di bidang pendidikan yang dilakukan LPDP akan menciptakan lebih banyak SDM Indonesia yang siap menghadapi dinamika perubahan global dan menjawab kebutuhan pembangunan nasional.

The objective of this research was analysed the enrichment of the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) scholarship program, for the period 2021-2022, which intended for advancing the resilience of human resources to cope with the 21st century megatrends in the field of technological acceleration. A more in-depth analysis is needed with respect to the programs aimed at elevating the quality of human resources that could compete at global scale and ready to face megatrends. The research employs competitive intelligence theory to understand the advantage of LPDP programs compared to scholarship programs from other institutions, such as Chevening, Fulbright, Djarum, and the Ministry of Communication and Information Technology in creating a new generation of more superior human resources who could endure and respond the need of the challenging times. The research is qualitative research that is analysed descriptively with a case study approach that is specific to LPDP programs for the period 2021-2022, and the data collection technique used was a series of interviews with five key informants as well as a series of studies from relevant literatures and published reports. The result of this research suggests, the current stage of human resources are not resilient to encounter the threat of megatrends, hence, various development programs are needed to deal with the challenges. Based on the theory of competitive intelligence, the research suggests that LPDP programs have offered some competitive advantages comparing to other scholarship providers and have been purposely designed to support the readiness of human resources to cope with the 21st century megatrends, and furthermore, it had also been well-coordinated from time to time with every stakeholder during the preparation of the programs. LPDP plays a pivotal role in creating the more superior, creative, innovative, and leadership-minded talents as a result of the various programs which have been launched. From the research, it has also been concluded that the role of LPDP, particularly in extending a long-term investment in education, would bring a sustainable support to the country in creating the required talents and potential future leaders who are resilient to embrace the contemporary global environment as well as able to overcome the challenge of the national development."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Bagus Oka W
"Penelitian berawal dari adanya kendala pada lanjutan program joint development & production (JDP) Korean-Indonesia Fighter (KFX/IFX) karena banyak pro dan kontra dari berbagai sudut pandang. Penelitian ini bertujuan memberikan sudut pandang lebih jauh dari sisi competitive intelligence agar bisa memberikan pertimbangan layak atau tidaknya program ini untuk dilanjutkan oleh Indonesia.
Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melakukan wawancara terhadap sejumlah narasumber yang mewakili sudut pandang pelaku industri dan instansi pertahanan Indonesia. Penelitian ini juga dilengkapi dengan data sekunder melalui sejumlah dokumen terkait dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentang program JDP-KFX/IFX.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa adanya titik terang kelanjutan program yang terindikasi melalui flight test KF-21 Boramae di bulan September 2022 sebagai bentuk kuatnya komitmen yang dimiliki Indonesia dan Korea Selatan dalam melanjutkan program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX. Program ini jika dijalankan dengan pendekatan yang sesuai akan mendatangkan banyak nilai bagi Indonesia. Dari sisi teknologi pertahanan JDP KFX/IFX ini adalah bagian dari upaya atau strategi yang baik untuk menghasilkan transfer teknologi untuk meningkatkan kemampuan PTDI dalam membuat pesawat, khususnya pesawat tempur yang berdampak langsung pada daya saing penjualan produk pertahanan Indonesia di masa yang akan datang. Program JDP KFX/IFX termasuk memperkecil jarak dengan industri pertahanan yang lebih maju. Faktor great power competition pada program JDP KFX/IFX juga akan memberikan implikasi yang sangat besar pada penambahan nilai ketahanan nasional Indonesia secara keseluruhan.

The research started with the existence of obstacles in the continued Korean-Indonesia Fighter (KFX/IFX) joint development & production (JDP) program because there were many pros and cons from various points of view. This research aims to provide a further perspective from the point of view of competitive intelligence in order to be able to give consideration to whether or not this program is appropriate for Indonesia to continue.
Using a qualitative approach, this study conducted interviews with a number of sources representing the perspectives of industry players and the Indonesian defense agencies. This research is also equipped with secondary data through a number of related documents and previous research on the JDP-KFX/IFX program.
The results of this study found that there was a bright spot for the continuation of the program as indicated by the KF-21 Boramae flight test in September 2022 as a form of the strong commitment that Indonesia and South Korea have in continuing the KFX / IFX fighter development program. This program, if carried out with the right approach, will bring a lot of value to Indonesia. From a defense technology standpoint, the JDP KFX/IFX is part of a good effort or strategy to generate technology transfer to increase PTDI's ability to make aircraft, especially combat aircraft, which has a direct impact on the competitiveness of Indonesian defense product sales in the future. The JDP KFX/IFX program includes closing the gap with more advanced defense industries. The great power competition factor in the JDP KFX/IFX program will also have enormous implications for adding to the value of Indonesia's national resilience as a whole.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library