Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Purwo Nugroho
"Pemilihan karir merupakan saat untuk mengarahkan diri kepada suatu tahap dalam kehidupannya, saat bagi seorang anak melihat posisinya dalam kehidupan, dan menentukan kemana akan pergi. Diantara banyaknya pilihan karir atau pekerjaan adalah menjadi anggota Polri, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan Dit Litbang Polri bahwa profesi sebagai anggota Polri kurang diminati oleh masyarakat. Hal itu bertolak belakang dengan jumlah peserta seleksi calon anggota Polri di mana dari tahun ke tahun jumlah peserta seleksi terus bertambah. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dilihat penyebabnya. Salah satu penyebabnya yaitu intensi, karena dapat digunakan untuk memprediksi tingkah laku di kemudian hari. Oleh karena itu penelitian tentang intensi menjadi anggota Polri ini menjadi sangat penting.
Teori intensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan teori intensi Fishbein & Ajzen (1975) dan Ajzen (1988) di mana intensi terbentuk atas 3 (tiga) faktor, yaitu sikap (attilude toward behan’ior), norma subyektif (siibjective norms), dan perceived behcrvior control (PBC). Intensi untuk menjadi anggota Polri terbentuk oleh 3 (tiga) faktor yaitu sikap terhadap anggota Polri, norma subyektif tentang anggota Polri dan perceived behcrvior control (PBC) atau hal-hal yang menjadi pendorong atau penghambat untuk menjadi anggota Polri. Berdasarkan faktor yang kedua yaitu norma subyektif tentang anggota Polri di' mana yang menjadi acuan utama adalah orang tua, maka adanya perbedaan profesi orang tua dapat menimbulkan perbedaan intensi anak untuk menjadi anggota Polri. Oleh karena itu, intensi anak anggota Polri diasumsikan memiliki intensi yang lebih tinggi untuk menjadi anggota Polri dibandingkan dengan bukan anak anggota Polri.
Penelitian ini dilakukan di Polda Metro Jaya pada saat subyek penelitian mengikuti seleksi calon anggota Polri. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling untuk subyek anak anggota Polri dan incidental untuk subyek bukan anak anggota Polri. Subyek penelitian beijumlah 107 orang yang terdiri dari 52 orang anak anggota Polri dan 55 orang anak bukan anak anggota Polri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental. Untuk mengumpulkan data tentang intensi digunakan skala Intensi untuk menjadi anggota Polri yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan ketiga faktor pembentuk intensi. Selanjutnya data diolah dengan membandingkan rata-rata (mean average) skor tes intensi untuk menjadi anggota Polri antara anak anggota Polri dengan bukan anak anggota Polri dengan menggunakan t-test, yaitu uji t terhadap dua sampel independen (anak anggota Polri dan bukan anak anggota Polri).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa intensi anak anggota Polri untuk menjadi anggota Polri lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan intensi bukan anak anggota Polri. Ditemukannya perbedaan yang signifikan tersebut disebabkan faktor sikap, norma subyektif dan perceived behavior control anak anggota Polri cenderung mendukung intensi dibandingkan dengan faktor sikap, norma subyektif dan perceived behavior control bukan anak anggota Polri yang cenderung tidak mendukung intensi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Greta Lutdmilla Sumarhudoyo
"Kondisi SMU saat-saat ini sangatlah memprihatinkan karena semakin bermunculannya perilaku bullying atau gencet-gencetan pada Pelajar SMU. Perilaku bullying ini terlihat pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) (Ambarwati & Nuryadi, 2003). Perilaku bullying ini tidak hanya membuat cemas para pelajar SMU untuk datang ke sekolah namun juga bagi para orangtua. Hal itu disebabkan oleh adanya dampak yang buruk bagi korban bullying ini. Selain dapat meninggal dunia, kemudian menurunnya nilai pelajaran dan meningkatnya tingkat absen di sekolah, tekanan lain seperti gangguan psikologis juga dapat dialami oleh korban bullying.
Lingkungan keluarga merupakan faktor terpenting yang menjadi penyebab terjadinya perilaku bullying. Hubungan yang tidak harmonis antara anak dan orang tua merupakan kelanjutan atau akibat dari adanya attachment yang tidak secure (anxiousavoidant dan anxious-ambivalent). Attachment yang tidak secure membuat anak tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik dan merasa cemas ketika harus berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga. Selain itu, anak dengan pola attachment yang tidak secure akan mengharapkan adanya konflik dan memiliki pandangan yang negatif apabila berada dalam situasi yang tidak aman. Dengan demikian, pola attachment yang tidak secure akan memunculkan perilaku agresif sehingga menyebabkan terjadinya perilaku anti sosial yang di antaranya adalah perilaku bullying.
Pola attachment pada masa anak-anak merupakan pola attachment yang konsisten hingga masa dewasa. Anak yang memiliki pola attachment yang tidak secure pada masa anak-anak juga akan memiliki pola attachment yang tidak secure pada masa remaja dan masa dewasa. Hal itu disebabkan adanya representasi simbolik dari attachment sehingga attachment anak dan orangtua mempengaruhi persepsi anak dalam berhubungan dengan orang lain atau teman. Selain itu, Attachment juga merupakan dasar yang paling penting bagi seseorang dalam menentukan pilihan yang baik untuk diri dan jiwanya. Dalam penelitian ini digunakan dua alat ukur berupa kuesioner, yaitu kuesioner bagian 1 untuk mengukur attachment dan kuesioner bagian 2 untuk mengukur perilaku bullying. Pengambilan sampel dilakukan secara insidental sebanyak 80 orang (34 lakilaki dan 46 perempuan) yang berusia antara 14 tahun hingga 17 tahun.
Dari hasil analisis utama penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara pola attachment dan intensi untuk melakukan perilaku bullying. Dapat dilihat bahwa remaja dengan pola attachment yang tidak secure memiliki intensi untuk melakukan perilaku bullying aktif daripada remaja dengan pola attachment yang secure. Begitu pula dengan hasil analisis tambahan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pelajar SMU laki-laki dan pelajar SMU perempuan terhadap perilaku bullying sehingga dapat dikatakan bahwa pelajar SMU lakilaki lebih memiliki intensi untuk melakukan perilaku bullying aktif daripada pelajar SMU perempuan.
Dapat dilihat bahwa hasil yang ada sesuai dengan pernyataan Olweus (1993) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan terpenting yang menjadi penyebab dari pelaku bullying. Dengan demikian, diharapkan para orangtua mau mengubah pola asuhnya kepada anak, terutama orangtua yang baru memiliki bayi. Dengan dimulainya menjalin attachment yang secure antara anak/bayi dan orangtua diharapkan perilaku bullying dapat dicegah dan berkurang."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dewi Akbari
"ABSTRAK
Kepuasan keija merupakan hal yang sangat sering dibicarakan dan diteliti oleh peneliti maupun dalam literatur. Kepuasan keija merupakan hal yang penting dalam dunia keija karena kepuasan keija berdampak pada banyak perilaku yang dapat membantu berlangsungnya kehidupan perusahaan. Bertujuan pada peningkatan produktivitas pegawai maupun perusahaan, Western Electric, The Johns Hopkins University, dan Brooklyn College mengadakan penelitian, angket, dan suatu fakta yang berkaitan dengan kepuasan keija. Ternyata, di dalam mempelajari penelitian, angket, dan fakta tersebut, peneliti menemukan bahwa ternyata ada satu gejala yang sama yang dimunculkan pada ketiganya, yaitu perilaku pengungkapan kepuasan keija. Sehingga muncullah asumsi peneliti bahwa kemungkinan ada hubungan antara kepuasan keija dengan perilaku mengungkapkan kepuasan keija. Untuk mengerti perilaku mengungkapkan kepuasan keija tersebut, peneliti menemukan teori yang dapat menjelaskan melalui teori psikoanalisa oleh Sigmund Freud (dalam Hall 1958). Sebelum individu pada akhirnya melakukan suatu perilaku-yang dalam penelitian ini adalah perilaku mengungkapkan kepuasan keija-, individu terlebih dahulu mengumpulkan berbagai rencana sebagai strategi untuk merealisasikan keingingan dan keyakinannya terhadap perilaku tersebut. Proses ini disebut sebagai praclical reasoning. Sebagai agen perencana, individu membutuhkan adopsi rencana tersebut sebagai alasan dari perilakunya. Dari adopsi rencana tersebut terbentuklah intensi (Bratman 1987) yang kemudian akan muncul dalam bentuk perilaku. Sehingga untuk dapat memprediksi sualu perilaku terlebih dahulu dapat dilihat melalui intensinya. Data penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran alat ukur berupa skala sikap mengenai kepuasan keija dan intensi. Pertanyaan yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara faset-faset kepuasan keija dengan intensi untuk mengungkapkan kepuasan keija. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada faset dari kepuasan kerja yang memprediksi intensi untuk mengungkapkan kepuasan kerja."
Lengkap +
2004
S3414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Mulyapradana
"Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan pekerja akan berdampak buruk pada sikap kerja pekerjanya. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kepuasan dan ketidakpuasan akan berpengaruh terhadap keluarnya pekerja (turnover). Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mampu mempertahankan tingkat turnover dalam level yang paling rendah. PT. Agromedia sebagai perusahaan yang memiliki bisnis pada bidang penerbit dan berkembang maka SDM memang menjadi faktor utama bagi kesuksesan perusahaan. Namun kenyataannya, tingkat turnover pada tahun 2010 yaitu rata-rata 8% per bulan dan divisi marketing dianggap sebagai critical skill yang merupakan orang-orang yang menjalankan roda perusahaan menyumbangkan hampir setengah turnover perusahaan yakni 45% per tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebijakan pengembangan karir terhadap intensi turnover karyawan di divisi marketing PT. Agromedia. Variabel terikat (dependent variabel/ Y) yaitu intensi turnover dan variabel bebas (independent variabel/ X) yaitu pengembangan karir. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan marketing PT. Agromedia sebanyak 472 orang dan sampel sebanyak 217 orang. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dan kualitatif (mixed methodology).
Hasil analisis instrumen menunjukkan bahwa intensi turnover terdiri dari 16 item yang menunjukkan 14 item yang valid dan 2 item yang gugur dengan reliabel sebesar 0,950. Sedangkan pernyataan pengembangan karir terdiri dari 22 item menunjukan 20 item yang valid dan 2 item yang gugur dengan reliabel sebesar 0,886. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kebijakan pengembangan karir dengan intensi turnover diperoleh Zhitung = 7,771 > Ztabelm = 1,96 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil analisis data, maka diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara kebijakan pengembangan karir terhadap intensi turnover karyawan di divisi marketing PT. Agromedia. Dengan mengetahui hubungan kebijakan pengembangan karir terhadap intensi turnover karyawan di divisi marketing PT. Agromedia maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut : mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan pada tingkat terendah dalam struktur organisasi perusahaan, melakukan coaching dan mentoring, memberikan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki setiap karyawan.

Company policy that does not fit with the worker?s needs and expectations will have a negative impact on work attitude. As for the impact of satisfaction and dissatisfaction will affect the discharge of workers (turnover). Successful organizations are organizations that are able to maintain the level of turnover in the lowest level . PT. Agromedia, as the company that owns a business in the field of publishing, is develop and seen as the human resources is a major factor the success of the company. In reality, the turnover rate in 2010 is average of 8% per month and the marketing division which is considered as a critical skill in ranning the company is contributing for almost half of turnover per year.
The purpose of reserche is to determine the relationship of career development policy toward the turnover intentions of employees in the division of marketing at PT. Agromedia. The dependent variable (Y) is turnover intentions, and the independet variables (X) is career development. The populations in this study are marketing employees of PT. Agromedia as many as 472 people and the sample is 217 people. The method of this study is using quantitative and qualitative (mixed methodology).
The analysis showed that the turnover intentions, consist of 16 items, is 14 valid items and 2 unvalid items with reliable of 0,950. Whereas the career development, consists of 22 items, showed that 20 items are valid and the other 2 items aren?t valid, with reliable of 0,886. Based on the analysis of the correlation between career development policy with the intention of turnover obtained Zhitung = 7,771 > Ztabel = 1,96, then H0 refused and H1 accepeted.
Based on results of data analysis, the conclusion drawn that there is a relationship between the policy intention of the career development of staff turnover in the division of marketing PT. Agromedia. By knowing the relationship of career development policy of the turniver intentions of employees in the division of marketing PT. Agromedia the investigators provided some suggestions as follows : communicating the vision and mission of the company at its lowest level in the company?s organizational structure, conducting coaching and mentoring, providing training in accordance with the competency of each employee."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30290
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puty Reta Amalia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hubungan gaya kepemimpinan path-goal dan intensi turnover pada PT Bank BNI Syariah Pusat. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hsu dkk (2003), yaitu mengungkapkan hubungan gaya kepemimpinan path-goal yang dikemukakan oleh House (1974) dan intensi turnover dalam konteks perusahaan jasa perbankan di Indonesia.
Penelitian ini berdasarkan dari 50 responden yang berhasil dikumpulkan dengan metode survai yang disebarkan kepada pegawai PT Bank BNI Syariah Pusat, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Data perolehan dalam skala Likert dan dianalisis menggunakan teknik analisis data korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan path-goal (kepemimpinan suportif, kepemimpinan instrumental, dan kepemim-pinan partisipatif) dan intensi turnover.
Hasil penelitian menunjukkan kembali adanya hubungan signifikan negatif antara setiap gaya kepemimpinan path-goal (kepemimpinan instrumental, supportif, dan partisipatif) dan intensi turnover. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dixon dan Hart (2010) dan menegaskan kembali Hsu, dkk (2003).

ABSTRACT
This research investigates the relationship between path-goal leadership style and turnover intention at PT Bank BNI Syariah Headquarter. This study is based on previous research by Hsu, et.al (2003), which revealed the path-goal leadership theory by House (1974) and turnover intention in context of banking service at Indonesia.
This research based on 50 respondents collected with survey method were distributed to employee of PT Bank BNI Headquarter with 95% significant level.
Collected data were on Likert scale dan analysed by Pearson correlation analysis technique to identify the relationship between path-goal leadership style (sup-portive leadership, instrumental leadership, participative leadership) and turnover intention.
Result of this study refigure there is significant negative relationship between each path-goal leadership style (instrumental leadership, supportive leadership, participative leadership) and turnover intention. This result is in line with study by Dixon and Hart (2010) and reaffirm Hsu, et.al (2003).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S43725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Ayoe Hapsarie
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pendidikan kewirausahaan yang didapat oleh mahasiswa Ekstensi jurusan Manajemen Bisnis dan Manajemen Small Medium Entreprise selama masa perkuliahannya terhadap intensi berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang diberikan pada mahasiswa Ekstensi jurusan Manajemen Bisnis dan Manajemen Small Medium Entreprise dapat memberikan pengaruh terhadap intensi wirausaha mahasiswanya lewat terlebih dahulu mempengaruhi sikap positif mahasiswa terhadap kewirausahaan dan meningkatkan kontrol perilaku kewirausahaan.

The focus of this study is to analyze the influence of entrepreneurial education to entrepreneurial intentions among Management of Business and Management of Small Medium Entreprise's extension students who get the entrepreneurial educations on their studies. The entrepreneurial education that is given to Management of Business and Management of Small Medium Entreprise's extension students can give influence to student's entrepreneurial intention by increasing their positive attitude toward entrepreneurship and their perceived behavioral control. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Theresia Yusefina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi intensi pembelian konsumen Indonesia terhadap produk apparel khususnya backpack dengan brand Amerika maupun brand lokal. Janport merepresentasikan brand Amerika dan Eiger merepresentsikan brand lokal. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 163 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai emosional, pemilihan kreatif, dan sikap terhadap produk Amerika, merupakan faktor yang lebih mempengaruhi intensi pembelian konsumen Indonesia dibandingkan dengan persepsi kualitas.

The purpose of this study is to understand the factors that are influencing Indonesia consumers? purchase intention on apparel product especially backpack with a American brand and local brand. Jansport is representing American brand and Eiger is representing local brand. Responden of this study is a student. Total of respondents are 163 students. This study use Structural Equation Model (SEM) as analysis data technique. The result of this study shows that emotional value, creative choice- conformity are the factors that has influencing Indonesian consumers? purchase intention more rather than perceived quality.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kahar Awaludin
"Penggunaan website sebagai media pemasaran produk untuk meningkatkan awareness dan intensi konsumen untuk melakukan pemhelian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kajian literatur, sedangkan analisa data menggunakan analisa deskriptif. Melalui penelitian dihasilkan kesimpulan website sebagai media pemasaran perusahaan sebagai berikut (1) Website sebagai media pemasaran dinilai positif sebagai salah satu media pemasaran bagi produk»produk perusahaan (2) Konten dalam website Deadseventies oleh responden dapat dengan mudah dan jelas dipahami (3) Faktor-faktor umum terhadap internet yaitu need jbr cognirion, product involvement dan product experlise mempengaruhi persepsi yang diterima oleh konsumen. (4) Faktonfhktor spesitik terhadap intemet yaitu skills dan challenges serta web shopping experience juga mempengamhi persepsi yang diterima oleh konsumen, (5) Persepsi yang diterima dengan sikap terhadap website mempengaruhi konsumen dalam intensi untuk membeli.

The uses of website as product marketing medium for incrcsing awwarenes and consumen intention for buying. Data collecting method in this research are interview and literature study with descriptive analysis. As the result, the researcher comes up with several conclusion website as coorporate produck marketing medium (l) website as marketing medium make the positive for marketing coorporate products (2) Contents on the website. Deadseventies can make easy to understand consumen (3) General factors to intemet is need for cognition, product involment and product expertise make perseption of consumen taked (4) Spesitic factors to internet is skills and challenges, web shopping experience also make consument perseption (5) Perseption interactivity with attitude toward to website make Purchase intention."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Milza N. Rosad
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi retensi bidan di RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini merupakan penelitian dominan kuantitatif dan dilengkapi kualitatif menggunakan strategi explanatoris sekuensial dengan desain cross sectional yang dilakukan sejak Bulan Februari sampai dengan Mei 2013 di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta, dengan menggunakan total sampel yaitu 111 bidan dan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separoh bidan di RSIA Budi Kemuliaan mengatakan memiliki intensi di RSIA Budi Kemuliaan. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi retensi bidan adalah variabel umur, masa kerja, komponen organisasional dan peluang karier. Sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah komponen organisasional.
Saran untuk RSIA Budi Kemuliaan berdasarkan hasil penelitian adalah mempertahankan nilai dan budaya organisasi yang diterapkan dalam setiap aspek kehidupan organisasi, review dan evaluasi manajemen mengenai gaji dan insentif lain bagi bidan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan kepala unit dalam memberikan bimbingan dan motivasi bagi bidan untuk meningkatkan kinerja organisasi, perbaikan sistem perencanaan dan pengembangan karier serta melakukan review dan evaluasi beban kerja bidan.

This study aims to determine the factors that associated with retention Intention of midwives in RSIA Budi Kemuliaan. This research were mostly quantitative and complemented by qualitative research with cross sectional design conducted from February to May 2013 in the RSIA Budi Kemuliaan Jakarta, using the total sample of 111 midwives and using univariate, bivariate and multivariate analyzes.
The results showed that more than half of midwives in RSIA said Budi Kemuliaan had desired to remain in RSIA Budi Kemuliaan. The factors associated with retention intention of midwives were the variable age, job tenure, organizational components and career opportunities. While most related factor is the organizational component.
Based on research results we suggests that the value of maintaining an organizational culture that is applied in every aspect of organizational life, review and evaluation of management regarding salary and other incentives for midwives, increased knowledge and skills in giving head unit guidance and motivation for midwives to improve performance organization, system improvement planning and career development as well as conducting a review and evaluation of workload for midwives.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Andriyenni
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara intensi shalat berjamaah, tarbiyah dan intensi memaafkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa (1) Hubungan antara intensi shalat berjamaah dengan intensi memaafkan; (2) Seberapa besar intensi shalat berjamaah menjelaskan hubungannya dengan intensi memaafkan.
Teori yang digunakan adalah teori intensi dari Ajzen (1975) dan teori forgiveness dari McCullough (1999). Penelitian ini dilakukan di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang bersifat deskriptif analitis, dengan sampel 145 responden yang mengikuti tarbiyah dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukurnya. Analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan pengolahan data menggunakan program LISREL 8.51
Pada penelitian ditemukan bahwa intensi shalat berjamaah berkontribusi positif terhadap intensi memaafkan sebesar 30 persen. Hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. intensi shalat berjamaah mempunyai hubungan yang signifikan dengan intensi memaafkan. 2. Dimensi sikap memiliki pengaruh yang tinggi terhadap, intensi shalat berjamaah dan dimensi norma subjektif memiliki pengaruh yang tinggi terhadap intensi memaafkan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa tarbiyah dapat dijadikan satu kegiatan yang bermanfaat untuk individu.

The research is about the correlation between intension of jamaah prayer, (education) tarbiyah, intension of forgiveness. The aims of this research are to know and to analyze (1) The correlation between intension of jamaah prayer and intension of forgiveness (2) how many influence of intension of jamaah prayer and tarbiyah could explained the relationship with intension of forgiveness. The theory used are intension theory of Ajzen (1975) and forgiveness theory from McCullough (1999). This research was conducted at Andalas University, Padang, West Sumatera. The research method used quantitative approach method by survey with descriptive analysis and 145 respondents who followed tarbiyah, by using questioner. The analysis of this research is used structural equation modeling (SEM) and processing of data with LISREL 8.51.
The research found that intension of jamaah prayer has positive contributes with intension of forgiveness by 30 percent value. The conclusion of the research are:
(1) intension of jamaah prayer has the correlation with intension of forgiveness.
(2) dimension of attitude has a high correlation with intension of jamaah prayer and dimension of norm subjective has a high correlation with intension of forgiveness.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>