Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harkness, Richard
Bandung: ITB Press, 1989
615.704 5 HAR dt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsudin
Jakarta: UI-Press, 2011
615.7045 SYA i (1);615.704 5 SYA i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hansten, Philip D.
Philadelphia: Lea &​ Febiger, 1989
R 615.704 5 HAN d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
"Hipertensi merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah perifer (konsensus hipertensi). Oleh sebab itu seringkali pasien hipertensi menerima dua atau lebih obat (polifarmasi) sehingga terdapat kemungkinan resiko interaksi antar obat yang dapat mempengaruhi hasil terapi. Pemantauan interaksi obat perlu dilakukan pada resep pasien yang menerima terapi polifarmasi. Terapi antihipertensi dilakukan dalam jangka panjang sehingga perlu dilakukan pemantauan agar diperoleh target terapi dan mencegah terjadinya reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kefarmasian salah satunya adalah pengkajian dan pelayanan resep. Analisa interaksi obat pada resep hipertensi di Apotek Roxy Pondok Labu dilakukan berdasarkan informasi yang terdapat pada leaflet obat serta pengecekan interaksi pada beberapa situs drug interaction checker. Dari tiga resep yang dipilih merupakan resep yang ditebus pada bulan Maret-April 2023 ditemukan total 9 interaksi obat berdasarkan signifikansi dan 9 interaksi obat berdasarkan mekanisme kerja obat. Berdasarkan tingkat signifikansi interaksi obat yang ditemukan sebanyak 9 interaksi dimana interaksi moderate sebagai interaksi yang paling banyak muncul dengan persentase 66,67 % atau 6 dari total 9 interaksi. Berdasarkan mekanismenya, interaksi obat yang ditemukan sebanyak 9 interaksi dimana interaksi farmakodinamik yang paling banyak muncul dengan persentase 55,56 % atau 5 dari total 9 interaksi.

Hypertension is a risk factor for damage to important organs such as the brain, heart, kidneys, retina, large blood vessels (aorta) and peripheral blood vessels (hypertension consensus). Therefore, hypertension patients often receive two or more drugs (polypharmacy) so that there is a possible risk of interactions between drugs that can affect the results of therapy. Monitoring of drug interactions needs to be done on the prescriptions of patients receiving polypharmacy therapy. Antihypertensive therapy is carried out in the long term so that monitoring is necessary to obtain therapeutic targets and prevent unwanted Adverse Drug Reaction (ADR). Pharmacy is one of the health care facilities that provides pharmaceutical services, one of which is prescription assessment and service. Analysis of drug interactions in hypertension prescriptions at Roxy Pondok Labu Pharmacy was carried out based on information contained in the drug leaflet and checking interactions on several drug interaction checker sites. Of the three prescriptions selected, which were prescriptions filled in March-April 2023, a total of 9 drug interactions based on significance and 9 drug interactions based on drug mechanism of action were found. Based on the level of significance of drug interactions found as many as 9 interactions where moderate interactions as the most common interaction with a percentage of 66.67% or 6 out of a total of 9 interactions. Based on the mechanism, 9 drug interactions were found where pharmacodynamic interactions were the most common with a percentage of 55.56% or 5 out of a total of 9 interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Luciana
"ABSTRAK
Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan 2 atau lebih obat secara bersamaan contohnya pada pasien Diabetes Melitus yang mengalami komplikasi sehinggaharus mengkonsumsi baik obat antidiabetik maupun antihipertensi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui interaksi antara antidiabetik metformin HCl dan antihipertensi kaptopril yang difokuskan terhadap kadar menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang terbagi dalam 5 kelompok. Larutan uji diberikan secara per oral, yaitu metformin HCldiberikan hanya dengan 1 dosis (90 mg/200 g bb tikus), sedangkan larutan kaptopril diberikan dengan 2 dosis, yaitu dosis 1 (4,5 mg/200 g bb tikus) dan dosis 2 (9 mg/200 g bb tikus). Penelitian ini menggunakan 2 kelompok kontrol, yaitukontrol metformin (90 mg/200 mg bb tikus) dan kontrol kaptopril (9 mg/200 g bb tikus). Setelah perlakuan, 1 jam kemudian setiap kelompok diberikan larutan glukosa dengan dosis 440 mg/200 g bb tikus per oral. Darah diambil pada menitke 30, 60, 90, 120, dan 150 untuk dihitung kadar glukosanya mengunakan glukometer AccuCheck Active. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaptopril dapat meningkatkan kadar glukosa darah pada menit ke 60-90 setelah pemberian glukosa sehingga mengganggu kerja metformin HCl dalam menurunkan glukosadarah namun masih dalam batas kadar glukosa darah normal.

ABSTRACT
Drug interaction can happen when 2 or more drugs were consumed altogether inthe same time, for example a diabetic patien who has hypertension as complication has to consume antidiabetic and antihypertensive drug altogether. This research has been done to know the interaction between antidiabeticmetformin HCl and antihypertensive captopril on blood glucose level, which using complete random design on 25 Sprague-Dawley male albino rats. The ratswere divided into 5 groups. Drug solution were given orally. There were no variant dose for metformin HC1 (90 mg/200 g body weight of rat), but captopril were given in 2 variant dose (4,5 and 9 mg/200 g body weight of rat). There were 2 control groups, metformin control group (90 mg/200 g body weight of rat) andcaptopril control group (9 mg/2o0 g body weight of rat). One hour after giving drug solution, each rat was given glucose solution 440 mg/200 g body weight of rat orally. Blood was collected at 30, 60, 90, 120, and 150 minutes. Glucose blood level was determined by glucometer AccuChek Active. The result of the researchshows that captopril can disturb the work of metformin on reducing blood glucose level by increasing blood glucose level on 60-90 minutes after giving glucose solution but still in normal blood glucose range."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Restalita
"Interaksi obat pada peresepan pasien lanjut usia perlu mendapat perhatian penting,
mengingat kondisi patologis dan fisiologis pada pasien lanjut usia yang berubah
seiring bertambahnya usia, sehingga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
obat yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
intervensi yang dilakukan setelah pemberian informasi kepada dokter yang
meresepkan mengenai kejadian interaksi obat yang ditemukan pada peresepan
pasien lanjut usia yang berobat ke Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok periode
Januari dan April 2010. Metode yang digunakan pada penelitian bersifat deskriptif
analisis dalam bentuk one group pretest-postest yang dilakukan secara
retrospektif-prospektif pada data sekunder berupa resep pasien lanjut usia. Hasil
yang diperoleh setelah pemberian intervensi, adalah interaksi obat yang bermakna
klinis ditemukan 9 kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 6 kejadian pada
bulan April. Sedangkan interaksi obat yang tidak bermakna klinis ditemukan 41
kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 22 kejadian pada bulan April.
Pengujian secara statistik menunjukkan jika intervensi yang dilakukan tidak
mengalami perubahan pada jumlah kejadian interaksi obat, namun secara manual
terlihat adanya perubahan terhadap jumlah kejadian interaksi obat baik yang
bermakna klinis maupun tidak bermakna secara klinis, serta diketahuinya pola
peresepan pasien lanjut usia di puskesmas Pancoran Mas kota Depok."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trianti Kartikasari Kusuma
"Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi penyakit jantung di provinsi DKI Jakarta sendiri berada di atas rata-rata nasional yaitu di 1,5% dan menempati peringkat ke-5 se-Indonesia. Diantara banyak kelompok obat, obat-obatan kardiovaskular merupakan salah satu kelompok obat-obatan yang paling banyak ditebus resepnya di apotek Roxy Klender. Dikarenakan penyakit kardiovaskular kompleks dan ada kemungkinan pasien bisa memiliki penyakit degeneratif lainnya, maka dokter meresepkan obat yang cukup banyak untuk satu pasien. Dari kasus tersebut, ada kemungkinan untuk terjadinya masalah terkait obat (Drug Related Problem) yaitu interaksi obat. tujuan penelitian ini adalah menganalisa adanya interaksi beberapa jenis obat kardiovaskular dengan obat lainnya dalam beberapa resep pasien Apotek Roxy Klender bulan Agustus-September 2020.
Pengambilan data dilakukan di saat pelaksanaan PKPA. Penulis menyortir resep yang terdapat obat kardiovaskular menggunakann sistem informasi Apotek Roxy, lalu resep dipilih untuk dianalisis dan kemudian dicetak.
Dari analisa dua resep pasien kardiovaskular, ditemukan interaksi obat kardiovaskular pada kedua resep. Pada resep 1, terdapat interaksi obat antara spironolakton dengan kalium klorida yang menyebabkan risiko hyperkalemia. Tetapi karena dokter meresepkan dua jenis diuretic yaitu spironolakton dan furosemide maka dokter juga meresepkan KSR untuk menyeimbangkan kadar kalium. Pada resep 2, terdapat interaksi antara asetosal dengan clopidogrel dan asetosal dengan furosemide. Dikarenakan obat-obatan tersebut mempunyai interaksi satu sama lain, maka dokter memberikan jeda waktu minum obat untuk menghindari adanya interaksi.

Cardiovascular disease is a disease that plays a major role as the number one cause of death in the world. Based on data from the Ministry of Health's Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, the incidence of heart and blood vessel disease is increasing. The prevalence of heart disease in the DKI Jakarta province is above the national average at 1.5% and ranks 5th in Indonesia. Among many drug groups, cardiovascular drugs are one of the most over-prescribed drug groups in Roxy Klender pharmacy. Because cardiovascular disease is complex and there is a possibility that the patient may have other degenerative diseases, doctors prescribe quite a lot of drugs for one patient. From these cases, it is possible for drug related problems to occur, namely drug interactions. The purpose of this study was to analyze the interaction of several types of cardiovascular drugs with other drugs in several patient prescriptions at the Roxy Klender Pharmacy in August-September 2020.
Data collection was carried out during PKPA. The author sorted the prescriptions that contained cardiovascular drugs using the Roxy Pharmacy information system, then the prescriptions were selected for analysis and then printed.
From the analysis of two prescriptions for cardiovascular patients, cardiovascular drug interactions were found in both prescriptions. In prescription 1, there is a drug interaction between spironolactone and potassium chloride which causes the risk of hyperkalemia. But because doctors prescribe two types of diuretics, namely spironolactone and furosemide, doctors also prescribe KSR to balance potassium levels. In prescription 2, there is an interaction between acetosal with clopidogrel and acetosal with furosemide. Because these drugs have interactions with each other, the doctor gives a lag time for taking the drug to avoid interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa
"Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus 2016. Kegiatan Praktek Kerja Profesi ini bertujuan agar mahasiswa memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di rumah sakit, mendapatkan keterampilan dan pengalaman mengenai kegiatan manajerial dan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit, serta memperoleh gambaran dalam menghadapi permasalahan pada praktik kefarmasian di rumah sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Penggunaan dan Interaksi Obat pada Catatan Pemberian Obat dengan Antibiotik dari Pasien Rawat Inap Lantai 5 Selatan Gedung Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Bulan Juni dan Juli 2016.

Profession Internship at Fatmawati General Hospital Center was held on July ndash August, 2016. This internship aims so that student can understand the role, duties and responsibilities of the Pharmacist in the hospital, gaining skills and experiences on managerial activities and clinical pharmacy services at the hospital, as well as obtaining an overview in the face of problems on pharmaceutical practices at the hospital. The specific assignment was given by title Evaluation of The Use and Drug Interactions That Occur on Prescriptions with Antibiotics from Patients at Fifth South Floor Teratai Building of The Fatmawati General Hospital Center on June and July 2016. The aim of this specific assignment was to evaluate the use of prescriptions with antibiotics and drug interactions that occur to patients at the Fifth South Floor Teratai Building of the Fatmawati General Hospital Center in June and July 2016.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Nilam Sari
"Obat nyeri umumnya digunakan oleh pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif dimana pelayanan tersebut mengutamakan peningkatan kualitas hidup pasien. Selain obat nyeri, pasien kanker pelayanan paliatif juga dapat menggunakan obat lain sebagai kombinasi untuk mengatasi gejala lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi interaksi obat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker pelayanan paliatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode retrospektif dan bersifat deskriptif. Sampel penelitian adalah data resep pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais pada bulan Januari - Desember 2017. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 273 resep.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 191 resep 69,9 pasien kanker pelayanan paliatif berpotensi memiliki interaksi obat nyeri. Jumlah insidensi interaksi obat nyeri yang ditemukan sebanyak 316 kasus, dengan tingkat keparahan mayor sebanyak 73,5, moderat sebanyak 26,3, dan minor sebanyak 0,2. Kombinasi obat nyeri yang paling banyak mengalami interaksi yaitu fentanil dan morfin sebanyak 61 kasus 19,3.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker cukup tinggi sehingga diperlukan pemantauan terapi dalam peresepan obat nyeri pada pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais tahun 2017.

Pain medicines are mostly used in cancer patient with palliative care which give priority to increase patients quality of life. Besides pain medicines, cancer patient with palliative care also used other drug as a combination to overcome other symptomps of cancer which potentially cause drug interaction.
The aim of this study was to analyze the potential of pain medicine interaction in cancer patient. The study design was cross sectional with a retrospective method and descriptive study. The sample of this study was cancer palliative care patients prescription at Dharmais Cancer Hospital in the period of January ndash December 2017. Sample analyzed in this study was 273 prescriptions.
This study found that there were 191 prescriptions 69,9 pain medicine which potentially interact with 316 interaction cases. The most common pain medicine interaction was 61 cases of fentanyl and morphine 19,3. Based on severity, pain medicine interaction consisted of 73,5 mayor interaction, 26,3 moderat interaction, and 0,2 minor interaction.
Based on this study, pain medicine interaction was high occured, so that management therapies are needed in pain medicine prescription in cancer patient with palliative care at Dharmais Cancer Hospital in 2017.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Felix Leonard A.M
"Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Pada Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini, calon Apoteker memperoleh kesempatan untuk melakukan analisis potensi interaksi dan penentuan waktu penggunaan obat dalam resep di apotek Kimia Farma No. 382 Kelapa Dua. Tugas khusus ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman calon Apoteker mengenai interaksi obat dan waktu penggunaan obat yang tepat. Pelaksanaan analisis resep dilakukan dengan cara mengambil dan memfoto resep yang telah disiapkan dan diserahkan oleh mahasiswa kepada pasien. Dari semua resep yang telah difoto kemudian dipilih resep-resep yang berisikan obat-obatan anti anti diabetes, anti hipertensi, anti kolesterol, asma, dan pengencer darah. Setelah itu dipilih 5 resep secara acak untuk kemudian dianalisis. Analisis potensi terjadinya interaksi obat dan penentuan waktu penggunaan obat yang tepat dalam resep (obat anti diabetes, anti hipertensi, anti kolesterol, asma dan pengencer darah) di Apotek Kimia Farma No. 382, telah dilakukan dengan baik. Dari kelima resep yang dianalisis terdapat tiga resep yang memiliki potensi interaksi farmakodinamik sinergis, satu resep yang memiliki interaksi farmakodinamik antagonis, dan satu resep yang memiliki interaksi farmakokinetik sinergis. Potensi interaksi tersebut dapat dicegah dengan cara meminumnya secara terpisah.

A prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist, either in paper or electronic form, to provide and deliver medicine to the patient in accordance with applicable regulations. In this Pharmacist Professional Work Practice (PKPA), prospective pharmacists have the opportunity to analyze potential interactions and determine the timing of use of drugs in prescriptions at Kimia Farma Pharmacy Number 382, Kelapa Dua. This special assignment aims to increase prospective pharmacists' understanding of drug interactions and the correct time to use drugs. Prescription analysis is carried out by taking and photographing prescriptions that have been prepared and handed over by students to patients. From all the recipes that had been photographed, recipes were selected which contained anti-diabetic, anti-hypertension, anti-cholesterol, asthma and blood thinner medicines. After that, 5 recipes were randomly selected and then analyzed. Analysis of the potential for drug interactions and determining the correct time to use prescription drugs (anti-diabetes, anti-hypertension, anti-cholesterol, asthma and blood thinners) at Kimia Farma Pharmacy Number 382, has been carried out well. Of the five recipes analyzed, there were three recipes that had potential synergistic pharmacodynamic interactions, one recipe that had antagonistic pharmacodynamic interactions, and one recipe that had synergistic pharmacokinetic interactions. This potential interaction can be prevented by drinking them separately.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>