Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Argarini
"ABSTRAK
Salah satu penyebab kecemasan anak saat menjalani hospitalisasi adalah adanya
tindakan invasif yang menjadi rutinitas yang harus dijalani anak saat berada di
rumah sakit. Kecemasan anak yang berlebihan saat dilakukan tindakan invasif
dapat mengganggu proses perawatan anak dan memperpanjang masa rawat di
rumah sakit. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu bagian penting dari
intervensi keperawatan yang mendukung prinsip atraumatik care dalam asuhan
keperawatan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komunikasi terapetik terhadap kecemasan pada anak prasekolah saat akan
dilakukan tindakan invasif. Desain penelitian menggunakan quasi experimental
post test non equivalent with control group. Jumlah sampel sebanyak 38 anak
prasekolah dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan
independent t test. Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan yang bermakna
kecemasan anak prasekolah saat akan dilakukan tindakan invasif (p=0,041) antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Rekomendasi penelitian ini adalah
dengan menerapkan komunikasi terapeutik pada perawatan anak di rumah sakit

ABSTRACT
One cause of the child's anxiety undergoing hospitalization is the invasive
procedure that became a routine activities during hospitalization. Excessive
anxiety experienced by the children can be disrupt the process of child care and
extended hospital stay. Therapeutic Communication is one important part of
nursing interventions that support the principles of atraumatic care in nursing
care of children. The purpose of this study is to determine the effect of therapeutic
communication on anxiety in preschool children before the invasive procedure
taken. This study uses the quasi-experimental research non equivalent post test
with control group design. The sample number consist of 38 preschoolers with
consecutive sampling technique. Data analysis using independent t test. The
significant differences on preschooler anxiety when therapeutic communication
was applied before the invasive procedure in the intervention group (p=0.041).
Recommendations of this study is that nurses should be apply the therapeutic
communication for providing care to hospitalized children"
2016
T45824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludwy Handhayanti
"Bayi prematur mudah kehilangan panas, salah satunya saat dilakukan tindakan invasif pengambilan darah. Penelitian mengunakan crossover design (desain ekperimen kontrol silang) dimana melakukan 2 uji coba intervensi yang bertujuan membandingkan 2 tindakan yang berbeda pada sampel yang sama. Responden dibagi menjadi 2 kelompok A & B masing-masing 18 bayi prematur. Analisis menggunakan uji statistik independent T,test. Tindakan invasif di inkubator pintu terbuka nilai p 0,001, secara statistik terdapat perbedaan rerata yang bermakna terhadap penurunan suhu tubuh bayi prematur; sedangkan radiant warmer nilai p 0,001 secara statistik terdapat perbedaan rerata yang bermakna terhadap peningkatan suhu tubuh bayi prematur sebelum dan sesudah tindakan invasif pengambilan darah di bawah radiant warmer. Radiant warmer mampu menghindari terjadinya hipotermia pada bayi prematur saat dilakukan tindakan invasif. Radiant warmer sebagai pemancar hangat dapat direkomendasikan untuk melakukan tindakan invasif pengambilan darah, tetapi tidak digunakan untuk perawatan secara rutin karena dapat meningkatkan IWL.

The premature infants tend to heat loss quickly. It can be occurred when they get invasive procedure venous puncture. The research uses crossover design by conducting 2 intervention tests to compare 2 different treatment to the same sample. This research involves two group of respondents; A and B with consists of 18 premature infants in each group. The process of data analisys uses statistical Independent T.Test. Intervention are conducted in open incubator p value 0,001 statistically range related to heat loss in premature infants. On the other hand, radiant warmer p value 0,001 statistically refers to the defferent range of heat gain before and after invasive procedure for venous puncture is given radiant warmert. Radiant warmer prevent the premature infant from hypothermia during invasive procedure. As its benefit, it becomes the preferable way to do invasive procedure. However, it is inadvisable for routine care of newborn infant since it can increase IWL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
"Penyakit kardiovaskuler yang dikenal sebagai penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Sebanyak sepertiga hingga setengah dari penyakit jantung merupakan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Katerisasi jantung dengan tujuan diagnosis yang dikenal sebagai angiografi koroner adalah salah satu prosedur yang paling umum dilakukan pada porang dewasa. Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk diagnosis PJK dengan meminimalkan sayatan bedah (minimum invasive) sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi dan tingkat mortalitas daripada prosedur invasive lain. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP merupakan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Staf di unit farmasi seperti apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang obat-obat saja naum juga jenis-jenis BMHP agar dapat memaksimalkan pelayanan secara efektif dan efisien, khususnya dalam tindakan CAG. BMHP yang digunakan dalam tindakan CAG terdiri dari sheath, guiding wire, dan kateter. Berdasarkan akese ke pembuluh darah, jenis sheath dibagi menjadi sheath transradial dan transfemoral. Jenis-jenis guiding wire dibagi berdasarkan bentuk tipnya menjadi straight tip (ujung lurus), J tip, dan angled tip. Berdasarkan bentuknya yang menyesuaikan anatomi dan fungsi, kateter diagnostik dibagi menjadi Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, dan Pigtail.

Cardiovascular disease, known as heart disease, is a leading cause of death worldwide. Approximately one-third to half of heart diseases are coronary heart disease (CHD). Coronary angiography, a diagnostic procedure commonly performed in adult patients, is a gold standard for CHD diagnosis, minimizing surgical incisions (minimally invasive) and reducing the risk of complications and mortality compared to other invasive procedures. The management of pharmaceutical preparations, medical devices, and Single-Use Medical Materials (BMHP) is a standard pharmaceutical service in hospitals. Pharmacy unit staff, including pharmacists and pharmaceutical technicians, are expected to possess knowledge not only about medications but also about various single-use medical material to maximize service effectiveness and efficiency, especially in coronary angiography (CAG) procedures. BMHP used in CAG procedures consist of sheaths, guiding wires, and catheters. Based on vascular access, sheaths are categorized as transradial and transfemoral sheaths. Guiding wires are classified based on the shape of their tips, which include straight tip, J-tip, and angled tip. Diagnostic catheters are divided into various types, such as Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, and Pigtail, designed to conform to anatomy and function."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library