Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonita Risky Aprilenia
"Validasi adalah penetapan bukti terdokumentasi yang memberikan jaminan bahwa suatu proses tertentu akan secara konsisten menghasilkan suatu produk yang memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah ditentukan sebelumnya. Validasi bertujuan untuk membuktikan prosedur yang digunakan telah sesuai untuk pelaksanaan produksi rutin dan proses yang ditetapkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang ditentukan akan selalu menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu. Validasi pembersihan merupakan suatu tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa prosedur pembersihan yang disetujui akan menghasilkan peralatan bersih yang sesuai untuk pengolahan obat. Validasi pembersihan dilakukan untuk membuktikan bahwa peralatan yang digunakan telah dibersihkan dari residu produk, limbah, bahan yang terbawa udara (misalnya debu dan partikulat), dan mikroba hingga tingkat yang dapat diterima sehingga dapat mencegah adanya kemungkinan kontaminasi dan kontaminasi silang. PT Kalbe Farma melakukan validasi pembersihan untuk setiap produknya, salah satunya pada multivitamin. Multivitamin merupakan suplemen makanan yang mengandung semua atau sebagian besar vitamin yang tidak tersedia dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. PT Kalbe Farma sudah menerapkan prosedur validasi pembersihan yang sesuai dengan aspek-aspek yang tercantum dalam pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sehingga menghasilkan produk obat yang terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya (khususnya multivitamin).

Validation is the establishment of documented evidence that provides assurance that a specific process will consistently produce a product that meets predetermined specifications and quality standards. The purpose of validation is to demonstrate that the procedures used are suitable for routine production and that the established process using specified materials and equipment will consistently produce products that meet quality requirements. Cleaning validation is a documented evidencebased action that demonstrates that an approved cleaning procedure will result in equipment being clean and suitable for drug processing. Cleaning validation is performed to prove that equipment used has been cleaned from product residues, waste, airborne materials (such as dust and particulates), and microorganisms to an acceptable level, thereby preventing the possibility of contamination and crosscontamination. PT Kalbe Farma conducts cleaning validation for each of its products, including multivitamins. Multivitamins are dietary supplements that contain most or all of the vitamins not available in the daily diet. PT Kalbe Farma has implemented cleaning validation procedures in accordance with the aspects outlined in the Good Manufacturing Practices (CPOB) guidelines. This ensures the production of pharmaceutical products (particularly multivitamins) that are guaranteed in terms of quality, efficacy, and safety."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakar Hakim
"ABSTRAK
Dalam tulisan ini, saya akan mencoba menilai harga saham PT Kalbe Farma Tbk.
yang usahanya bergerak di industri farmasi. Analisa fundamental akan dilakukan
sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa
depan. Analisa industri farmasi dari PT Kalbe Farma Tbk, pada dasamya, ditujukan
untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi makro Indonesia, kondisi industri farmasi
Indonesia, analisa siklus industri, analisa siklus bisnis, strategi bersaing Perusahaan,
serta pertumbuhan pasar farmasi.
Secara umum, ada tiga pendekatan yang dapat kita gunakan dalam melakukan
penilaian fair value dari suatu saham (valuation). Yang pertama adalah discounted cash
flow valuation, yang menghubungkan nilai suatu asset dengan nilai sekarang dari arus
kas masa depan yang diharapkan dan asset tersebut. Yang kedua adalah relative
valuation, yang mengestimasi nilai asset dengan melihat pada penentuan harga pada
asset-asset yang sebanding secara relatif terhadap vaniabel-variabel yang umum seperti
earnings, cash flow, book value atau sales. Yang ketiga adalah contingent claim valuation,
yang menggunakan option pricing mode! untuk mengukur nilai suatu asset yang memiliki
karakteristik option.
Namun, lepas dari model mana yang akan kita gunakan, asumsi-asumsi yang
mendasari pembuatan analisa kitalah yang sebenarnya lebih penting dalam
meramalkan earning yang dapat dthasilkan perusahaan di masa depan. karena prospek
perusahaan terkait dengan faktor-faktor eksternal di luar perusahaan itu sendiri, maka
dalam membuat analisa fundamental ini, kita harus mempertimbangkan lingkungan di
mana perusahaan melakukan usahanya.
Karena itu, sangat masuk akal jika kita melakukan top-down analysis sebelum
membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan masa datang. Kita akan
melakukan analisa mengenai keadaan makro dari negara di mana perusahaan
melakukan usahanya dan dilanjutkan dengan analisa industri dimana perusahaan
beroperasi serta melihat posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan-perusahaan lain
dalam industri tersebut. Baru setelah itu, kita melakukan peramalan earning perusahaan
masa depan dan meiakukar penilaian dengan metode yang ada.
Dari metode analisa di atas, terithat jelas bahwa hasil dari valuation ini akan
didasari pada asumsi-asumsi yang didapat dan analisa fundamental yang dibuat pada
awal proses tersebut. Karena itu analisa fundamental dapat dikatakan sebagai kunci
dari proses penilaian fair value dari saham ini. Analisa fundamental yang baïk akan
membuat proses valuation ini memberikan hasil yang maksimal sehingga tentunya dapat
digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi.
Pada akhirnya, kita tetap harus mengingat bahwa valuation dalam karya kahir ini
mengacu pada satu skenario dasar yang mungkin menyebabkan kesalahan dalam
melakukan penilaian perusáhaan. Sehingga, disarankan agar peramalan earning
dilakukan dengan beberapa skenario yang lebih rinci untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
"
Lengkap +
2002
T2382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ri Pininto
"Paket deregulasi di bidang farmasi, khususnya SK Menkes No. 923/Menkes/Per/X/1993, bertujuan agar berbagai jenis obat yang dibutuhkan masyarakat tersedia dengan harga yang relatif terjangkau. Sebeluin deregulasi mi diluncurkan, badan usaha distribusi harus terpisah dari badan usaha produksi farmasi.
Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui dampak deregulasi tersebut terhadap efektifitas kebi,jakan distribusi PT Kalbe
Farina. Hal mi berkaitan dengan adanya beberapa alternatif sistem saluran distnibusi yang kini dapat dipilih perusahaan sehubungan diluncurkannya deregulasi di atas. Penelitian ini
dilakukan dengan menganalisa data primer dan data sekunder, yaitu membandingkan antara kondisi prestasi penjualan
produk perusahaan sebelum dengan sesudah deregulasi farmasi.
Pada masa sebelum deregulasi farmasi, produsen obat tidak boleh mendistrjbusikan sendiri obat hasil produksinya.
Sedangkan pada masa pasca deregulasi farmasi produsen obat boleh inerangkap sebagai distributor produknya sendiri. Dengan demikian PT Kalbe Farina kini bebas untuk misalnya menyalurkan produknya langsung ke apotik atau toko obat, tanpa melalui distributor atau pedagang besar farmasi. Akan tetapi dengan berbagai pertiinbangan, PT Kalbe Farina inemutuskan tetap akan memakai sistem distribusi yang lama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan PT Kalbe Farina tersebut sangat tepat. Terungkap pula bahwa walaupun
ada deregulasi, tingkat efektifitas dan efisiensi saluran distribusi perusahaan tetap stabil, bahkan cenderung
meningkat. Demikian pula kepuasan yang diperoleh konsumen serta Inasing-Inasing anggota sa].uran distribusi tetap dapat
dipertahankan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S18663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Muthia Secundinani
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk. Periode Bulan Januari - Februari Tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk dilakukan selama delapan minggu dengan tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Pembuatan Protokol Validasi Proses Produksi Tablet X rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat membuat protokol validasi proses. Secara umum, PT. Kalbe Farma, Tbk. telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT. Kalbe Farma, Tbk. month period January February 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. Practice professional work in PT. Kalbe Farma, Tbk. conducted for eight weeks with a special assignment given is ldquo Creation Protocol Validation Process of Tablet X rdquo . The purpose of this special assignment is the pharmacist candidate can create a protocol validation process. In general, PT. Kalbe Farma, Tbk. has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nazaruddin Azzam
"Validasi pembersihan merupakan suatu tindakan pembuktian yang didokumentasikan untuk menghilangkan produk sebelumnya atau bahan pembersih yang dipakai pada peralatan sampai batas residu maksimum yang secara sains dianggap aman serta prosedur pembersihan yang disetujui akan menghasilkan peralatan bersih yang sesuai untuk pengolahan obat. Multivitamin merupakan suplemen makanan yang mengandung semua atau sebagian besar vitamin yang tidak tersedia dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pelaksanaan validasi pembersihan dapat membuktikan prosedur  pembersihan mesin dan peralatan yang berdampak pada mutu, keamanan, kemurnian, dan khasiat produk termasuk tatalaksana, metode pengambilan sampel, kriteria penerimaan, tindak lanjut apabila ditemukan penyimpangan, dan jangka waktu revalidasi. apabila tidak ada perubahan maka validasi ulang (revalidation) dilakukan 3 tahun sekali. Validasi ini berdasarkan analisis risiko dan validation master plan. Verifikasi dilakukan pada mesin yang baru atau setelah dilakukan pembersihan mesin. Dalam validation master plan validasi pembersihan harus tercantum daftar train mesin, program pelaksanaan validasi pembersihan dan prioritas jalur equipment train yang akan di validasi, serta tanggung jawab masing-masing departemen terhadap pelaksanaan validasi pembersihan. PT Kalbe Farma sudah menerapkan prosedur validasi pembersihan yang sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) mengenai poin validasi pembersihan sehingga menghasilkan produk obat yang terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya.

Cleaning validation is a documented act of proof to remove previous products or cleaning agents used on equipment to the maximum residue limit that is scientifically considered safe and that the approved cleaning procedure will produce clean equipment suitable for drug processing. Multivitamins are food supplements that contain all or most of the vitamins that are not available in foods consumed daily. The implementation of cleaning validation can prove the cleaning procedure of machines and equipment that impacts the quality, safety, purity, and efficacy of the product including management, sampling methods, acceptance criteria, follow-up if deviations are found, and the revalidation period. if there is no change, revalidation is carried out every 3 years. This validation is based on risk analysis and validation master plan. Verification is carried out on new machines or after cleaning the machine. The validation master plan for cleaning validation must include a list of machine trains, a cleaning validation implementation program and priority equipment train lines to be validated, as well as the responsibilities of each department for the implementation of cleaning validation. PT Kalbe Farma has implemented a cleaning validation procedure in accordance with the Good Manufacturing Practices (GMP) guidelines regarding cleaning validation points to produce drug products that are guaranteed quality, efficacy, and safety.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enda Melda
"Strategi bisnis merupakan suatu sarana yang dapat membawa suatu perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitifnya. Keungguian kompetitif merupakan syaral bagi perusahaan untuk berada dalam posisi kompetitif yang diinginkan sehingga dapat mcmpcrtahankan kinerja profitabiltas perusahaan dan menjaga kesinainbungan hidup perusahaan. Dalam industri yang sangat kompetitif, fragmented dan rentan tcrhadap kondisi makro, seperti Industri farmasi, untuk tampil kompetilif setiap perusahan dituntut untuk terus mengembangkan strategi bisnisnya sehingga dapal Iebih inovatif dan cfisien. Selain itu juga pemilihan kelompok strategis yang tepat dan antipasi terhadap perubahan lingkungan induslri yang terjadi merupakan hal yang akan mempenganihi kinerja dari perusahaan dalam lingkungan kompetitifnya.
Studi Karya Akhir ini berangkat dari aktifitas merger yang dilakukan oleh perusahaan farmasi lokal yang masih dalam satu grup yailu PT. Kalbe Farma, Tbk, PT. Dankos Laboratories. Tbk dan PT. Enscval. Bertolak dari kekurangstabilan makro ekonomi, perubahan lingkungan industri yang terjadi dan ambisi perusahaan untuk tampil global, ketiga perusahaan dalam satu induk ini melakukan aktivitas merger sehagai upaya untuk memadukan kekuatan ketiga perusahaan. Diharapkan dengan langkah tersebut dapat diciptakan suatu sinergi diantaranya sehingga perusahan dapat tampil lebih efisien, mempunyai kapitalisasi pasar yang lebih besar. dan lebih transparan.
Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisis aktifitas merger yang dilakukan oleh ketiga perusahaan. Analisis ditekankan pada kenyataan bahwa aklifitas merger yang dilakukan merupakan langkah stralegis perusahaan dalam meningkatkan nilai dari perusahaan yang akhirnya dapat memberikan keunggulan kompetitif baik bagi perusahaan sendiri ataupun stake holder lainnya.
Analisis dilakukan dengan memahami keadaan yang melatarbelakangi terjadinya aktifilas merger ini, yaitu berupa analisis lingkungan external dan industri. Selanjutnya akan dianalisis seberapa jauh lingkungan farmasi ini masih mempunyai daya tarik bisnis yang menjanjikan dan bagaimana posisi kompetitif perusahaan dalam industri.
Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa industri farmasi Indonesia masih memiliki daya tarik yang menjanjikan bagi para pemain didalamnya. Potensi penduduk yang besar dan belum sepenuhnya digarap merupakan peluang terjadinya pertumbuhan industri yang menjanjikan.
Kendala yang umum yang terjadi, seperli tingginya ketergantungan terhadap bahan baku dan rendahnya utilisasi fasilitas produksi, menyebabkan para pemainnya relatif kurang kompetitif. Tantangan persaingan yang lebih global merupakan ancaman bagi para pemain yang tidak efisien dan tidak inovatif. Sehingga untuk menghadapi itu, perusahaan dalam industri ini liarus berbenah diri dengan meningkatkan efisiensi dan inovasinya.
Ambisi Kalbe untuk tetap menjadi yang terdepan di dalam negeri dan memperluas wilayah ekspansi ke tingkat regional merupakan pondasi dasar dari perumusan slrategi perusahaan kedepan. Dengan melihat kondisi lingkungan ekstemal industri, lingkungan industri dan posisi kompetitif pcrusahaaan, Kalbe mengambil langkah stralegis dengan melakukan aktifilas merger internal.
Perusahaan hasil penggabungan diharapkan dapat menjadi kendaraan mama yang dapat membawa Kalbe menjadi perusahaan yang lebih kompetitif. Selanjutnya adalah bagaimana perusahaan hasil penggabungan tersebut dapat menghasilkan sinergi yang diharapkan. Potensi sinergi yang ada berupa pemakaian umber daya bersama, posisi tawar yang kuat kepada pemasok, pengurangan duplikasi aktivitas dan integrasi proses usaha. Terealisasinya sinergi tersebut akan memberikan amunisi baru bagi Kalbe untuk melangkah lebih jauh dalam persaingan yang lebih global.
Sejauh ini, aktifitas merger yang dilakukan oleh Kalbe memberikan dampak yang positif bagi kinerja perusahaan dan pemegang saham. Hal ini dicerminkan dengan bertambahnya nilai perusahaan pasca merger dan tcrbentuknya struktur organisasi yang lebih ramping dan kompak ditingkat top cksekutifnya. Walaupun begitu, efisicnsi operasional yang diharapkan belum terlihal pada kwartal I dan kwartal II lahun 2006 yang tcrcermin dari laporan keuangan periode tersebut.
Hasil perhitungan valuasi memperlihatkan, nilai saham wajar Kalbe pasca merger sebesar Rp. 1.338/saham. Dari hasil perhitungan ini dapat dikatakan bahwa harga saham Kalbe di bursa saham yang berkisar Rp. 1140 - Rp. 1180 untuk periode bulan Juni-Agustus 2006, berada pada posisi undervalued. Hat ini dimungkinkan karena pasar beluin melihat adanya peningkatan kinerja operasional setelah aktifitas berlangsung dalam periode kwarlal I dan II tahun 2006 sebagaimana telah diperhitungkan dalam perhitungan valuasinya. Akan tetapi walaupun posisi saham dalam keadaan undervalued saat ini, secara keseluruhan aktifitas merger dapat dikatakan meningkatkan nilai dari perusahaan yang diperlihatkan dari nilai perusahaan sebelum dan sesudah merger.

Business strategy plays a role of the company competitive advantage achievement. Having a unique competitive could maintain the sustainability of a company particularly when the industry environment is very competitive, fragmented and unstable due to the changes of the macro economic condition. In such industry environment, i.e. pharmacy industry, the incumbents in this industry must present themselves more competitive for time to time, always maintain their competitive advantage from other competitor and develop continuously their business strategy for being innovative and efficient.
PT. Kalbe Parma, Tbk, PT. Dankos Laboratories, Tbk and PT. Enseval carried out this internal merger activity as a respond to instability of Indonesia macro economic condition, the changes of the industry environment and the company's ambition. as a group, for their existence in global market competition. By doing this, the merging company would enjoy the synergy and efficiency: improve market capitalization and transparency to their stake holder.
The objective of this study is to analyze the merger activity of the mention company. The analysis will focus on how the merger activity as a business strategy could improve the value of the firm. The improvement of the value of the firm could offer the competitive advantage for the company and for other stake holder.
The analysis of the industry environment shows that Pharmacy industry in Indonesia is remaining attractive and promising. Despite of the huge population for the market, the market growth for health improvement is other factor for the high industry growth in the future.
The main constraint of pharmacy industry in Indonesia such as high dependency of the import raw material and low utilization of production facility, leads the players in the industry become less competitive. The future challenge of the global competition requires each player to be more efficient and innovative.
Kalbe's ambition for being the key player in Indonesia and broader their market existence in regional is a means for defining the business strategy. Internal merger activity has been chosen as a Kalbc business strategy after observing external environment condition and their current competitive position.
The merging company function as a main vehicle for Kalbe to be more competitive and enjoy the synergy from this activity. Share the resources, elimination of the duplicate function and integration production process amongst the merging company are the components for having synergy. Realizing this synergy, Kalbe could improve their competitive advantage for another step forward to global competition.
Kalbe gains the positive impact from this internal merger activity in term of the company performance and give benefit to stock holder. This positive impact reflects by the increased value of the firm and efficiency in top management level position. However, the efficiency in operating activity have not been reflected and achieved yet as per financial statement for quarter 1 and II year 2006.
Valuation of the merging company presents that the intrinsic value of Kalbe's share after merger is about Rp_ 1338/ share, while the current market share is about Rp 1140 - Rp. 1180 for month June-August 2006. From this data, it could be concluded that Kalbe's share for the mentioned period is undervalued than its intrinsic value. This condition could be explained as current response from market since Kalbe have not improved yet their operating activity after merger for quarter l and Ill 2006. Despite of this undervalued condition, in general, the merger activity has improved the value of the farm of Kalbe which reflect from Kalbe's value of the firm after merger activity."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Yanwar Ashari
"

Praktik kerja profesi apoteker di PT Kalbe Farma Tbk periode Juli – Agustus 2018

bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampulan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memahami penerapan CPOB di Industri Farmasi serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi apoteker dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Juli hingga Agustus dengan tugas khusus “Lead Time Analisis Tablet Glimepirid di Laboratorium Quality Control PT Kalbe Farma Tbk”. Tujuan dari tugas khusus yang diberikan adalah untuk mengetahui analisis yang dilakukan pada produk tablet glimepiride serta mengetahui lead time yang dibutuhkan dalam melakukan analisis produk tablet glimepiride berdasarkan dokumen metode analisis yang terdapat di laboratorium Quality Control PT. Kalbe Farma Tbk.


Internship at PT. Kalbe Farma Tbk. Period July – Agustus 2018 aims to determine the role, duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, have insight, knowledge, expertise and practical experience to do pharmaceutical work in the pharmaceutical industry, understand the application of CPOB in the industry Pharmacy and know of the problems of pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The work practice of the pharmacist profession is carried out for two months, namely in July to August with a special assignment "Lead Time Analysis of Glimepirid Tablets at PT Kalbe Farma Tbk Quality Control Laboratory". The purpose of the specific assignment given was to find out the analysis carried out on glimepiride tablet products and find out the lead time needed to analyze glimepiride tablet products based on the analysis method documents in the Quality Control laboratory of PT. Kalbe Farma Tbk.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pipit Sulistiyani
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi (PKP) di apotek bertempat di Apotek Hidup Baru. Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu dari tanggal 5 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2015. PKP di apotek bertujuan agar mahasiswa apoteker mengerti peranan Apoteker Penanggung Jawab Apotek (APA), memiliki wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, dan memiliki gambaran nyata akan permasalahan pekerjaan kefarmasian yang terjadi di apotek. Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan, Standar pelayanan farmasi di Apotek sebagian besar sudah diterapkan di apotek Hidup Baru meliputi pengelolaan perbekalan sediaan farmasi dan alat kesehatan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di apotek Hidup Baru yang berorientasi kepada keselamatan pasien. Untuk meningkatkan pemahaman, mahasiwa diberikan tugas khusus yaitu membuat standar prosedur operasional pelayanan resep yang kemudian di implementasikan di apotek Hidup Baru. Berdasarkan hasil implementasi SPO pelayanan resep, pelayanan resep telah dilakukan menjadi lebih teratur dan jelas mengenai pembagian tugas dalam melakukan penyiapan resep serta lebih teratur serta terdokumentasi dengan baik.

ABSTRACT
Profession Internship at apotek was held at apotek Hidup Baru. This activity was held for four weeks from October 5th until October 30th 2016. Profession Internship at apotek was intended to make apothecary student understand the role of pharmacist, have insight into the implementation of pharmaceutical practice, and know the issues in pharmaceutical practice in pharmacy. Based on the activities, most of pharmaceutical care standard at apotek been applied at apotek hidup baru, include management of phramaceutical adn medical device. This activities intendeed to increase pharmaceutical care quality at apotek Hidup Baru based on patient oriented. To improve understanding of apothecary student, they gave task to make standard operational procedure of prescription service. Based on implementation of standard operational procedure prescription service, it been more documented and tidier."
Lengkap +
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
"
ABSTRAK
Peran apoteker di dalam CPOB sangat penting terkait dengan mutu obat sehingga perlu bagi seorang mahasiswa apoteker untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum nantinya akan mengerjakan tanggung jawabnya di dunia farmasi, salah satunya dengan mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Melalui PKPA ini, mahasiswa profesi apoteker diharapkan dapat melihat keadaan nyata di industri farmasi serta menerapkan ilmu-ilmu teori yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam laporan ini, calon apoteker akan menjelaskan hasil praktek kerja yang telah dijalan selama dua bulan. Selama PKPA, calon apoteker mengikuti initial training dan ditempatkan di departemen Quality Assurance. Calon apoteker membuat protokol dan laporan validasi proses, validasi pembersihan, dan studi waktu tunggu bersih serta mengerjakan pembuatan analisis worst case untuk validasi pembersihan.
Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan mutu, dan penanggung jawab pemastian mutu dengan pemahaman akan CPOB yang menjadi kebutuhan dasar seorang apoteker. Selain itu, calon apoteker telah melihat penerapan langsung pada proses produksi sesuai dengan kedua belas aspek yang ada pada CPOB dan menyadari pentingnya peran apoteker di dalam industri farmasi untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu sesuai tujuan penggunaann

ABSTRAK
harmacist role in application of GMP is very important related to the quality of the drug, therefore a pharmacist student needs to have working experience. Internship is one of many ways to get that experience. Through internship, pharmacist students are expected to see the real condition in pharmaceutical industry and apply theories that had been learned before. In this report, pharmacist student will explain the result of the internship that had been done for 2 months. During the internship, pharmacist student had initial training and is plotted in Quality Assurance department. Pharmacist student made process validation, cleaning validation, and clean holding time protocol and report, also did the worst case analysis for cleaning validation.
As the result of the internship, pharmacist student understood the role, job and responsibility of pharmacist in pharmaceutical industry such as PIC of production, PIC of Quality Assurance, and PIC of Quality Control with GMP as a basic knowledge. Then, pharmacist student also had seen the production process according to the twelve aspect o"
Lengkap +
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>