Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Deden Saprudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S29881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Hendrawati Soedjito
1985
S29588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Subijanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tundjung
"Kalimantan Selatan adalah salah satu daerah penghasil karet terbesar di Indonesia. Para pengusaha Eropa mulai membuka perkebunan karet pada awal tahun 1900-an, dan penduduk Hulu Sungai juga turut berpartisipasi membudidayakannya sejak tahun 1909. Ekspor karet perkebunan ke pasar internasional dimulai tahun 1911, dan karet rakyat dimulai tahun 1914. Akan tetapi setelah Perang Dunia Pertama, produsen karet rakyat menguasai ekspor karet dari Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, penelitian ini lebih ditekankan pada karet rakyat. Perkembangan budidaya dan perdagangan karet di Kalimantan Selatan tergantung dari perdagangan karet di pasar internasional. Aka perdagangan karet menguntungkan, maka budidaya karet bertambah luas, dan aktivitas perdagangan meningkat, namun jika perdagangan karet merosot, maka kebun-kebun karet menjadi terbengkali, dan aktivitas perdagangan berkurang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat naik-turunnya budidaya, dan perdagangan karet, serta pengaruhnya terhadap perekonomian di Kalimantan Selatan. Permasalahan utama dalam studi ini adalah, mengapa komoditi karet dapat meningkatkan penghasilkan penduduk dan perdagangan ekspor, tetapi tidak merubah struktur ekonomi di Kalimantan Selatan?
Menurut Hla Myint, jika petani yang memproduksi komoditi ekspor, masih memproduksi kebutuhan pokok, maka penghasilannya tidak semata-mata tergantung dari pasar internasional; tetapi petani yang hanya memproduksi komoditi ekspor, maka penghasilannya akan sepenuhnya tergantung pada pasar internasional. Oleh karena itu, budidaya tanaman yang menghasilkan komoditi ekspor tidak akan merubah struktur ekonomi masyarakat petani yang tidak banyak tergantung pada pasar internasional. Petani masih mempunyai penghasilan dari sawahnya jika perdagangan komoditi ekspor mundur. Budidaya tanaman yang menghasilkan komoditi ekspor akan merubah struktur ekonomi, jika petani yang bersangkutan sepenuhnya tergantung pada pasar internasional. Petani harus mencari pekerjaan di luar bidang pertanian jika produksi komoditi ekspornya tidak laku.
Bagaimana penduduk hulu Sungai membudidayakan karet? Ternyata penduduk Hulu Sungai tidak sepenuhnya masuk ke dalam pasar internasional. Mereka adalah petani semi-subsestensi yang menumpangkan budidaya karet pada pola pertanian tradisional, yang memproduksi kebutuhan pokok dan komoditi ekspor. Walaupun perdagangan karet yang cukup menguntungkan mengakibatkan aktivitas perdagangan meningkat dan penghasilan penduduk bertambah, tetapi tidak mengakibatkan penduduk meninggalkan lahan persawahannya.

South Kalimantan was one of the greatest rubber producing areas in Indonesia, European entrepreneurs opened rubber plantation in early 20 century, and the inhabitants of Hulu Sungai participated in rubber cultivation since 1901. Rubber export of plantation began in 1911, and rubber export of smallholders started in 1914. Yet, after the First World War, rubber export of the smallholder dominated. This study pursues smallholding rubber. Development of rubber cultivation and rubber trade in South Kalimantan depended on international rubber trading. If rubber trading provided big profit, areas of rubber cultivation by smallholder expanded, and trading activities increased. If the rubber trading went down, rubber cultivation by smallholder was neglected.
The aim of this research is to study the rise and fall of rubber cultivation and rubber trading, and its economic impact to South Kalimantan. This main focus of this study concerns with the question why rubber affected the increased income of population and the export trade, yet it was unable to change the economic structure of South Kalimantan.
According Hla Myint, the peasants, producing export commodity, and staple foods make their own economy independent from international market. But if peasants produced only export commodity, their income were depended on international market. Therefore, cultivation of export commodities did not change economic structure of the peasants, those being independent from international market, given that they still produced staple foods no matter the international market is, Peasant, who produced only export commodities, when the price of their commodities fall down, should find a job out of agriculture.
How did the inhabitants of the Hulu Sungai cultivate rubber? They did not enter fully into international market, as semi-subsistence peasants cultivate rubber in traditional agriculture system, that produced both staple foods and export commodities. Although, the rubber trading provided big profit, population incomes increased, there was no market force that would make the inhabitants of Hulu Sungai leave their own sawah.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
D526
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hienny Aliaman
1984
S29597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Cifriadi
"ABSTRAK
Sampai saat ini, karet siklo yang dibuat dari proses siklisasi lateks karet alam
aplikasinya belum maksimal karena sukar larut dalam pelarut hidrokarbon. Dalam
penelitian ini telah dipelajari perbandingan karakteristik antara karet siklo yang
diperoleh dari siklisasi lateks karet alam dan lateks karet alam berbobot molekul
rendah. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan
penelitian tentang degradasi lateks karet alam menggunakan kombinasi bahan
pendegradasi H2O2 dan NaNO2 untuk menghasilkan lateks karet alam berbobot
molekul rendah. Tahap kedua dipelajari karakteristik karet siklo dari siklisasi
lateks karet alam dan lateks karet alam berbobot molekul rendah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa degradasi lateks karet alam pada temperatur reaksi sebesar
70oC dengan bahan pendegradasi H2O2 1 bsk dan NaNO2 3 bsk selama 8 jam
waktu reaksi dapat menghasilkan lateks karet alam yang memiliki bobot molekul
rendah. Karet siklo yang dihasilkan dari siklisasi lateks karet alam dan lateks karet
alam berbobot molekul rendah tidak larut dalam pelarut toluen, namun karet siklo
dari siklisasi lateks karet alam berbobot molekul rendah memiliki daya rekatan
lebih baik pada substrat karet-logam dan logam-logam."
2008
T39881
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Rosmerya
"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya saing karet alam Indonesia di pasar dunia, Amerika Serikat, Jepang dan Cina dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Spesialisasi Ekspor (ESI) dan Competitiveness Matrix. Produk yang dipilih adalah Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule, Chicle and Similar Natural Gums, in Primary Forms or in Plates, Sheets or Strip (HS 4001). Analisis penelitian dilakukan pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dengan negara tujuan adalah Amerika Serikat, Jepang dan Cina.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing dari komoditi karet alam Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan rata-rata dunia, daya saing dari komoditi karet alam Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan ratarata ekspor karet alam dari negara-negara lain ke pasar Amerika Serikat, Jepang dan China, karet alam Indonesia memiliki posisi yang baik untuk dipertahankan di pasar Amerika Serikat, Jepang dan Cina dan strategi harus difokuskan pada strategi penetrasi pasar.

This research?s purposes are analyzing the competitiveness of Indonesian natural rubber in the global, the USA?, Japan?s and China's market using Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Specialization Index (ESI) and Competitiveness Matrix. The product that selected is Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule, Chicle and Similar Natural Gums, in Primary Forms or in Plates, Sheets or Strip (HS 4001). Analysis of research conducted in 2004 until 2008 with the countries of destination are the United States, Japan and China.
The results of this research show that the competitiveness of Indonesian natural rubber commodity is stronger than the world average, the competitiveness of Indonesia's natural rubber commodity is stronger than the average natural rubber exports from other countries to the United States, Japan?s and China's market, Indonesian natural rubber has a good position to be maintained in the United States, Japan's and China's market and the strategy should be focused on market penetration strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28795
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawati G. Siswanto
"Penelitian ini pada khususnya menelaah sifat-sifat per­ mukaan dari karet alam pada perbatasan karbon hitam/karet alam di dalam komposit. Polarisasi pada daerah batas yang disebabkan adanya penambahan tegangan di daerah tersebut di atas yang penting artinya secara 1ndustri telah dianallsa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperjelas mekanisme konduksi listrik dari komposit karbon hitam- ka­ ret alam.
Perambahan karbon hitam kedalam karet alam, akan meng­hasilkan komposit karbon hitam -karet konduktivitas listrik (o) yang lebih tinggi, dibandingkan dengan konduktivitas karet alam itu sendiri. Karet alam adalah isolator ( a ·< 013 n-1 m-1>J sedangkan konduktivitas dari karbon hitam adalah dalam daerah semikonduktor 3 1 10 n-1>. Kondukttvitas maRroskoPik dari komposit ternyata dapat dibuat sesuat kebutuhan, dari isolator sampai atau Black Pearls 2000.
Penelitian material dengan mikroskop elektron metoda difraksi sinar X von Laue.untuk kristalisasi karena tarikan, menunjukkan bahwa secara submakroskoptk (mikrosko-pik orde pertama), komposit tersebut tidak homogen, terdiri dari partikel/agregat karbon hitam yang terdisperi matrix vulkanisat karet alam. Selain dari pada itu, ditun­ jukkan bahwa pada daerah batas antara kedua bahan tersebut timbul tambahan tegangan (enhanched stress).
Dua buah model telah dilakukan untuk mencoba menginter­ pretasikan sifat-sifat konduktivitas de sebagai fungsi dari temperatur dan konsentrasi karbon hitam dan juga sifat-sifat dispersi dari besaran-besaran ac, disebabkan karena keadaan secara makroskopik maupun subrrakroskopik (mikroskopik orde pertama).
Model yang pertama berdasarkan kepada sifat inhomogeni­ tas secara submakroskopik dari komposit. Komposit tersebut dipandang sebagai suatu media inhomogen Maxwell-Wagner dua fasa,yaitu karbon hitam sebagai penguat konduktip dan matrix vulkanisat karet alamnya, dimana terjadi tambahan tegangan pada daerah batas dari kedua bahan tersebut. Pembahasan diberikan berdasarkan polarisasi pada daerah batas dan terjadinya lapisan dipol dalam karet di daeah batas, sebagai akibat adanya tegangan tersebut di atas. Model ini ditunjang dengan data harga kapasitans dari perhitungan harga koefisien dielektrik K dari komposit yang sangat tinggi (sinergetik). Dalam model ini, secara analitis, komposit dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan seri dari susunan-susunan parallel dari elemen-elemen mikro RC.
Model lain adalah membahas sifat-sifat listrik, dimana kompositnya dianggap homogin, yang berarti bahwa efek dari!kedua bahan dalam komposit hanya dideteksi dalam besaran-besaran listrik makroskopik. Karakteristik arus tegangan yang dapat diterangkan dengan sifat arus terlimitasi muatan ruang (space charge limited current) dengan adanya perangkap menunjukkan adalah pembawa muatan utama untuk transport elektrik dalam komposit tersebut dalam kurun temperatur yang diteliti, Studi dengan resonensi spin elektron (ESR)menunjang adanya tingkat-tingkat energi perangkap yang terlokalisir dalam celah energi dari struktur pita disebabkan karena lapisan dipol yang bertindak sebagai perangkap untuk transport elek­ tron. Distribusi dari tingkat energi perangkat elektron ini tergantung pada macam karbon hitam yang dipakai. Soek­tra ESR dari komposit adalah sangat nyata, dengan bentuk kurva yang tergantung macam karbon hitam. Harga g dari kom­ posit adalah dekat dengan harga g elektron dan tidak tergan­ tung macam karbon hitam maupun temperatur. Tambahan pula, mobilitas yang diukur dengan efek Hall van der Pauw dalam· kurun temperatur 294 K sampai 373 K adalah rendah dan ber­ tambah dengan temperatur. Pengukuran konduktivitas sebagai fungsi frekwensi menunJjukkan hubungan : oac.

This work is concerned with surface properties of the natural rubber. at carbon black/natural rubber interface in the composite. The interfacial polarization that is due to enhanched stress in this domain which has several indus­ trial importance has been analyzed. The main goal of this study is to clarify the electrical conduction mechanism for carbon black natural rubber composite.
The introduction of carbon black into natural rubber will produce a carbon black reinforced natural rubber composite with enhanched electrical conductivity (a ) in comparison to the conductivity of natural rubber alone. Natural rubber is inherently an insulator (a < 10-13 ri·1m-1)., while the conductivity of carbon black is in the range of a semiconductor (a. :z 103 n-1 m-1L The macroscopic conduc­tivitY of the composite can be tailored according to the need, from insulator to semiconductor ranges, depending PrimarilY on type and loading concentration of the carbon with a series of-carbon black types, namely the HAF, Vul can P, Vulcan XC 72 and Black Pearls 2000.
Materials studies by Scanning Electron Microscope· and von Laue X-ray Diffractometry of Strain Induced Crystalli­ zation have been performed to Investigate the sub macros - copic morphology of the composite. It is shown that the composite is not homogeneous, consisting of carbon black particles/aggregates dispersed 1n the natural rubber vulca­ nizate matrix. It is also indicated the existence of enhanched stress in the interfacial region between these two constituent substances.
Two models have been put forward to interpret the de conductivitY behaviour-as function of temperature and loading concentration,and the dispersion of ac properties, brought about by the macroscopic and sub macroscopic (first order microscopic)behaviours.
The first model is based on the sub-macroscopicallY inhomogeneous nature of the composite. It is regarded as a two phase Maxwell-Wagner inhomogeneous media,the carbon wherein the composite is presumed macroscopically. homoge­ neous and the effects of the constituent substances are detected only as averaged apparent electrical observables. I-V characteristics that can best be described as space · charge limited current behaviour with the existence of electron trap energies, Indicate the electron is the main charge carrier for electrical transport over the temperature range studied. Electron Spin Resonance Study indicates the existence of locallized trapping energy states, due to dipole layer that may act as traps for electronic transport.
Different electron trap energy distribution, has been iden­ tified, defending on the type of carbon clack filler. . Elec­ tron Spin Resonance spectra of the composites rev nounced, with lineshape also depending on the type of car­ bon black used. Observed g-values ae close to. ha free electron, and do not vary With carbon black type or temperature. Furthermore, the mobilitY is low and tempera­ ture activited, as measured by the van der Pauw modified Hall effect measurement in the temperature range 294 K to 373 K. Observed dependence of the macroscopic conductivity, could be described by : O'ac (w) a C&ln, where : 0,5 < n < ., , depending upon temperature. These results are consistent"
Depok: Universitas Indonesia, 1988
D1044
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Abdurahman
"ABSTRAK
Skirpsi ini membahas mengenai perkebunan karet rakyat di Jambi. Karet mulai populer sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga menjadi Republik Indonesia. Pada tahun 1920 karena harga karet mulai tinggi akibat permintaan yang terus meningkat. Tingginya harga karet membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia dan Jambi. Akan tetapi, tidak selamanya harga karet tinggi, karet mengalami dinamika dalam perjalanannya menuju puncak kejayaan.

ABSTRACT
This thesis will discuss about rubber plantations in Jambi. rubberbecame popular sincethe Government ofthe Netherlands East Indiestothe Republic ofIndonesia. In 1920due tothe highprice of rubberstartedas a result ofthe increasing demand. Rubberbringa huge impactto the Indonesian economyandJambi. However, sometimes rubber price decreased, rubberexperiencingthe dynamics oftheway to theheight of glory.;;;"
2016
S64747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>