Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriani
"Menjadi seorang ibu baru dan merawat bayi merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan dan mencemaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti atau makna pengalaman ibu primipara dengan keluarga inti dalam merawat bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan adalah ibu primipara yang merawat bayi pertamanya hanya dengan suami. Prosedur pengambilan partisipan yang digunakan adalah dengan cara purposive sampling. Jumlah partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 6 orang. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah – langkah Colaizzi. Pada penelitian ini teridentifikasi 6 tema utama, yaitu (1) makna merawat bayi untuk pertama kali tanpa bantuan langsung dari keluarga, (2) berbagai cara yang dilakukan untuk mampu merawat bayi, (3) kesenangan yang dialami ketika merawat bayinya secara mandiri, (4) merawat bayi sendiri merupakan pekerjaan yang tidak mudah, (5) dukungan yang diberikan dari tenaga profesional, dan (6) berbagai harapan ibu primipara terhadap bantuan tenaga kesehatan. Tema-tema yang teridentifikasi memperlihatkan bahwa ibu primipara yang merawat bayinya dengan keluarga inti mendapatkan makna yang mendalam, ibu merasa menjadi seorang yang sangat dibutuhkan oleh bayinya, hidup menjadi lebih berarti dan ibu juga mendapatkan makna pembelajaran untuk dirinya sendiri. Kesenangan dan kendala saat merawat bayi juga dirasakan oleh ibu, bantuan suami dirasakan dapat mengatasi kendala yang terjadi. Dukungan yang didapat dari tenaga profesional belum optimal. Harapan ibu terhadap tenaga kesehatan adalah perlunya penyuluhan, pemberian leaflet atau brosur dan kunjungan rumah. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan ibu primipara dalam hal merawat bayi. Pengidentifikasian kebutuhan ibu sedini mungkin diharapkan dapat mengurangi kendala yang terjadi ketika harus merawat bayinya tanpa bantuan.
......Being a new mother who takes care of the newborn baby means a joy as well as a worrisome experience. A phenomenology approach was applied to this study that aimed to explore a more in-depth meaning of experience among the primiparous mothers along with the nuclear family members in caring for the newborn baby. The participants were six primiparous mothers whose first experience of caring for the baby together with their husband. A purposive sampling method was chosen to this study while interviews and observations were performed to gather the data. The collected data than analyzed using Colaizzi’s method. Six themes were identified from this study: (1) the meaning of caring for the newborn baby in the first time without family attendance; (2) the way performed to get acquainted in caring for the newborn baby; (3) joys of caring the newborn baby independently; (4) difficulties in caring for the newborn baby; (5) supports provided by the health care professional; and (6) mothers expectation towards the health care providers. The themes recognized from this study showed that mothers who cared the newborn baby along with the core family found a more in depth meaning, there were senses of being needed by babies, lives were more meaningful and mothers learned about themselves. Enjoyments and difficulties when taking care of the newborn baby were also experienced by mothers, and husband supports were useful in overcoming the problems. In other side, supports from health care providers had not sufficed. The mothers expected to get more health educations, leaflet or brochures and more home visits. This study recommended that it was obligation of nurses to identified the needs of primiparous mothers in caring for the newborn baby as early as possible. The early identification of those needs are possibly reduced the problems when caring for the newborn baby is carried out by the mothers themselves independently."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Aurelie
"Prevalensi tinggi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Indonesia merupakan masalah kesehatan yang terkadang dianggap remeh. Presentasi gejala batuk dan pilek mampu menurunkan kualitas kehidupan masyarakat. Namun, pola transmisi ISPA yang multifaktorial mempersulit tindakan pencegahan. Seiring perkembangan teknologi, ditemukan bahwa antigen golongan darah ABO berperan dalam invasi patogen, sehingga dapat meningkatkan maupun menurunkan kerentanan transmisi. Namun, karena belum ada studi yang membahas tentang pengaruh perbandingan golongan darah ABO terhadap kerentanan transmisi ISPA, maka akan dilakukan studi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan 175 perwakilan keluarga inti yang berdomisili di daerah Jabodetabek melalui pendekatan potong lintang. Data penelitian diperoleh dari jawaban kuesioner online menggunakan platform Qualtrics. Data yang didapat akan selanjutnya dirapikan dan dianalisis dengan IBM SPSS Statistics for Windows versi 24.0. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna antara waktu inkubasi ISPA antara anggota keluarga inti dengan golongan darah sama dan berbeda, akan dilakukan analisis komparatif Mann Whitney. Didapatkan proporsi anggota keluarga inti yang terjangkit oleh anggota keluarga inti lain dengan golongan darah sama (kondisi 1) dan berbeda (kondisi 2) berturut-turut 44,7% dan 30,8%. Median dan modus dari waktu inkubasi ISPA kondisi 1 berturut-turut lebih dari 21 hari dan lebih dari 28 hari, sedangkan median dan modus waktu inkubasi ISPA kondisi 2 adalah lebih dari 28 hari. Terdapat perbedaan waktu inkubasi yang signifikan secara statistik antara kondisi 1 dan 2 (p = 0,009). Ditemukan pengaruh signifikan dari perbandingan golongan darah ABO pada anggota keluarga inti terhadap kerentanan transmisi ISPA dengan kecenderungan golongan darah yang sama mempercepat waktu inkubas
......High prevalence of acute respiratory infection (ARI) issue in Indonesia is usually underestimated despite its influence on society’s quality of life. However, multifactorial ARI transmission hinders prevention effort. As technology evolves, the role of ABO blood antigen in pathogen invasion that affects transmission vulnerability is discovered. Since no study has been established to analyze the impact of ABO blood group comparison toward ARI transmission vulnerability, this research is held in order to find the missing link. This research was conducted via cross sectional approach by involving 175 representatives of nuclear families who live in Jabodetabek. The acquired data obtained from online questionnaire will then be organized and analyzed with IBM SPSS Statistics for Windows version 24.0. To find out whether there is a significant difference of ARI incubation time between nuclear family members with the same and different ABO blood groups, Mann Whitney comparative analysis will be carried out. The proportion of nuclear family members infected by other family members with the same (condition 1) and different (condition 2) blood group was 44.7% and 30.8% respectively. The median and modus of ARI incubation time from condition 1 consecutively was more than 21 days and more than 28 days, whereas the median and modus of ARI incubation time from condition 2 was more than 28 days. There was a statistically significant difference in incubation time between condition 1 and 2 (p = 0.009). Significant effect was discovered statistically between ABO blood group comparison at nuclear family members toward the susceptibility of ARI transmission where similar ABO blood groups have faster tendency of incubation time."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library