Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rily Leonny Savitri Thela
"Pengelolaan kinerja adalah hal yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan karena manusia adalah aspek penting yang menjalankan perusahaan. Di dalam pengelolaan kinerja terdapat penentuan kriteria kinerja yang baik, sistern yang mengatur tentang perencanaan kerja karyawan, monitoring proses, penilaian hasil kerja yang diikuti dengan wawancara umpan balik serta rencana pengembangan karyawan selanjutnya.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan pelatihan wawancara umpan balik bagi PT X yang akan digunakan untuk meningkatkan ketrampilan mengadakan umpan balik para atasan guna meningkatkan kinerja bawahannya, sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di PT X, yaitu para atasan tidak terbiasa mengadakan wawancara umpan balik dan belum memiliki ketrampilan yang merata mengenai hal tersebut.
Teori yang dirujuk sebagai dasar pembuatan rancangan pelatihan ini adalah teori mengenai pengelolaan kinerja untuk meningkatkan produktivitas, wawancara umpan balik sebagai bagian dari pengelolaan kinerja dan merupakan cara meningkatkan kinerja dan teori mengenai pelatihan, khususnya proses menyusun rancangan pelatihan.
Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh PT X rnenunjukkan bahwa pemberian umpan balik yang sekarang berjalan di PT X tidak efektif karena tidak dijalankan secara dua arah, tidak secara berkala, dan tidak diberikan merata kepada semua karyawan. Selain itu, para atasan yang seharusnya memberikan umpan balik tidak terbiasa dan kemampuannya tidak merata untuk melakukan hal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, dibuatlah suatu rancangan pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan pelatihan wawancara umpan balik bagi atasan di PT X.
Usulan pemecahan masalah berupa pelatihan ini memperhatikan hal identifikasi kebutuhan pelatihan, menentukan tujuan dan sasaran pelatihan, menentukan foimat pelatihan, menentukan peserta pelatihan, menentukan isi program atau materi pelatihan, menentukan metode penyampaian atau instruksi, menentukan instruktur atau pelatih, membuat komponen evaluasi, memerlukan biaya pelatihan, serta bagian dari mengkoordinasi program seperti penentuan ruangan yang cocok untuk pelatihan dan jadwal pelatihan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disna Gusmaladevi
"Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung dari performance
para manajemya. Keberhasilan seorang manajer sangat ditemukan oleh
kemampuan yang dimilikinya dan program pelatihan merupakan cara yang paling
cost efektif untuk meningkatkan kemampuan. Secara efektif pelatihan merupakan
suatu keharusan bila organisasi menghendaki hasil yang semakin baik seliap
Iahunnya dan manajer ingin membuat perbaikan kinerja. Dengan pelatihan para
manager dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan.
Demikian pula halnya dengan perusahaan ? X" yang bergerak dalam bidang
percetakan security papers, pelatihan mempakan solusi yang paling tepat umuk
meningkatkan kemampuan para Kepala Seksi. Pelatihan tersebut diperlukan
karena dari hasil assessment centre terhadap para Kepala Seksi yang dilakukan
pada tahun 1999, tingkat kemampuan yang dimiliki masing-masing individu para
Kepala Seksi rata-rata dibawah standar yang dipersyaratkan yaitu minimal 3
sehingga memerlukan banyak perubahan perilaku. Kesenjangan yang tampak
adalah pada kemampuan analisis masalah, coaching, pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab dan kerjasama tim.
Supaya efektif pelatihan harus direncanakan dan didesain sebagai jawaban atas
kebutuhan akan pelatihan. Desain pelatihan adalah rancangan yang akan dijadikan
pegangan, pedoman atau acuan pada walctu melaksanakan pelatihan. Desain
pelatihan analisis masalah, coaching, pendelegasian wewcnang dan tanggung
jawab serta keljasama tim yang disusun bagi Kepala Seksi bermjuan untuk
memberikan pengetahuan, keahlian, pengalaman untuk meraih perubahan
perilaku dalam meiaksanakan tugas-tugasnya. Dengan pelatihan yang dirancang
berdasarkan kebutuhan saat ini diharapkan terjadi perubahan sikap dan tingkah
laku. Para Kepala Seksi diharapkan akan meningkatkan keefektifan dalam
menjalankan tugas-tugasnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Soukotta
"Pelatihan adalah suatu usaha untuk meminimalkan kesenjangan antara kemampuan yang dituntut dengan kemampuan aktual yang dimiliki oleh seorang karyawan. Memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan menjadi penting agar kesenjangan tersebut dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Diperkuat dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini, maka perusahaan dituntut untuk memperhatikan efektivitas pelatihan yang diberikan. Sehingga investasi yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut memenuhi tujuan yang diharapkan.
Untuk dapat melihat efektivitas pelatihan, maka penyusunan program pelatihan harus dilakukan secara menyeluruh yang dimulai dengan melakukan tahap training need analysis” (TNA). TNA bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan agar pelatihan yang diberikan memenuhi tuntutan dan harapan dari perusahaan. Salah satu perusahaan yang saat ini ingin menyelaraskan tujuan organisasinya dengan program pelatihan yang diberikan adalah PT. RST. Melalui masalah yang dihadapi, yaitu dengan terjadinya penurunan kualitas yang disebabkan oleh faktor material dan manusia, perusahaan berusaha melakukan langkah-langkah penanggulangan. Untuk permasalahan material dilakukan pembenahan manajemen material balok dari segi kualitas maupun sistem penyimpanan dan aliran barang. Sedangkan untuk masalah manusia, Departemen SDM melakukan analisis lebih lanjut sehingga ditemukan adanya permasalahan dalam supervisi para kepala seksi terhadap bawahannya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut Departemen SDM diminta untuk melakukan suatu desain pelatihan efektif yang dimulai dengan melakukan TNA.
TNA dilakukan untuk menggali dan menganalisis kebutuhan pelatihan yang ada berkaitan dengan perbaikan kualitas supervisi pada level kepala seksi di PT. RST. Dari hasil penggalian dan analisis tersebut diharapkan akan dapat diketahui aspek-aspek apa saja yang perlu ditampilkan dalam pelatihan dan metode-metode yang dibutuhkan agar para kepala seksi tersebut dapat meningkatkan kualitas supervisinya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses TNA ini dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan berbagai pihak terkait (misal, para kepala divisi,kepala departemen, kepala seksi, dan staf), mengadakan diskusi kelompok, menyebarkan kuesioner, dan melakukan studi literatur terhadap analisis jabatan kepala seksi.
Dari hasil pengumpulan data, didapatkan bahwa masih terdapatnya potensi yang dapat dikembangkan melalui pelatihan karena masih terdapat kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi aktual para kepala seksi. Sehingga disusunlah suatu rekomendasi terhadap hasil yang diperoleh dari pengumpulan data. Namun tidak semua kebutuhan tersebut difasilitasi dalam 1 (satu) program pelatihan, dalam hal ini pelatihan kepemimpinan. Ada beberapa kebutuhan pelatihan yang harus difasilitasi melalui suatu program pelatihan tersendiri mengingat kompleksitas kebutuhan materinya. Pelatihan kepemimpinan tersebut akan fokus pada pengenalan beberapa materi berkaitan dengan kebutuhan yang ada disertai tugas atau simulasi yang mengarah ke implementasi materi. Usulan materi pelatihan, metode evaluasi, dan kriteria instruktur diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam rangka penyelesaian masalah perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati
"Penelitian diskriptif korelasi dan crossectional ini bertujuan menguraikan tugas pokok fungsi(tupoksi) kepala seksi dan komite keperawatan dalam efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Hasil Penelitian pada 190 menunjukan mean 33,57 tahun, masa kerja 9,51 tahun, jenis kelamin perempuan 56,8% D3 keperawatan 90% menikah. Analisis data regresi logistik.
Hasil analisis ada hubungan antara tupoksi kepala seksi, komite keperawatan dengan efektifitas pelayanan keperawatan (p=0,001>0,05). Tidak ada karakter individu terbukti sebagai variabel konfonding, tidak masuk dalam konfonding, tidak masuk dalam model akhir analisis multivariat.
Disarankan pada kepada rumah sakit tentang pentingnya kejelasan tupoksi untuk peningkatan kinerja kasi dan komite keperawatan untuk menetapkan kebijakan setara dengan kepala bidang keperawatan.

This research is a descriptive correlation with cross sectional program. The research was aimed to describe the relationship between main duties and function of the section and nursing committee with effectiveness of nursing service at the hospital. The result showed that from 190 respondent, their average age is 33,57 years old; 9,51 years working period,; 56,8% of the female sex; as much as 90% have a diploma in nursing and has been married. The data was analyzed by the Chi-square test, the independent t test and the logistic regression test.
From he data analysis, it has been recognized that there is relation between main duties and function of the section heads and nursing committee with effectiveness of nursing services (p=0,001>0,05). No individual character that proved as confounding variables, not includes in the multivariate analysis model.
It is suggested to the director of the hospital to learn more about the importance of the main duties and function clarity to improve the performance of the section head and nursing committee by arranging a policy that is equivalent to the head of nursing departement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover