Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Rifqi
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Muhamad RifqiProgram Studi : Administrasi dan Kebijakan PublikJudul : Analisis Peran Perum BULOG Divisi Regional Jawa Timurdalam Implementasi Kebijakan Penyerapan Hasil PertanianPadi Petani Tahun 2015Penelitian ini menganalisis implementasi kebijakan penyerapan hasilpertanian padi petani tahun 2015 yang dilakukan oleh BULOG. Latar belakangdari penelitian ini, adanya peningkatan produksi hasil pertanian padi yang terjadidi jawa timur namun tidak dapat meningkatkan kesejahteraan petani. BULOGsebagai lembaga implementor dari kebijakan presiden untuk pembelian hasilpertanian padi petani, dimana perpres ini menentukan harga pembelianpemerintah untuk menjaga kesejahteraan petani. Tujuan dari penelitian ini untukmenganalisis implementasi kebijakan penyerapan hasil pertanian padi petani 2015di Jawa Timur dan Untuk mengetahui peranan yang dilakuakan oleh BULOGDivisi Regional Jawa Timur dalam meningkatkan penyerapan hasil pertanian.Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan metode kualitatif.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagai Operator kebijakan,BULOG telah melakukan sebuah implementasi yang masih kurang baik dan dapatdilakuakan peningkatan dimana akan banyak berpengaruh terhadap kesejahteraanpetani. Dalam penyerapan hasil dari pertanian padi sendiri tidak mencapai targetyang dicanangkan dan dalam pembelian yang dilakuakan oleh BULOG terlihatdidominasi melalui mitra BULOG dimana hal ini banyak mengurangi pendapatanpetani kecil. Kehadiran BULOG juga tidak tepat waktu serta banyak informasimengenai penyerapan yang dilakukan oleh BULOG tidak sampai ke petani.Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Kesejahteraan Petani, BULOG
ABSTRACT
Name MuhamadRifqiStudy Program Administration and Public PolicyTitle The Role of BULOG East Java Regional DivisionAnalysis for Implementing the Absorption of FarmersAgricultural Product in 2015This research discusses the policy implementation of agricultural productutilization in 2015 which is done by BULOG. Background of this research is theincreasing of agricultural product in East Java but it can not increase the farmers rsquo welfare. BULOG as implementer institution from the President policy for buyingthe farmers rsquo agricultural product where the Presidents rsquo law is determinegovernments rsquo buying cost for stabilize the farmers rsquo welfare. The purpose of thisresearch are to analyze policy implementation of agricultural product absorptionin East Java year 2015 and to acknowledge the role of BULOG East JavaRegional Division in order to increase agricultural product absorption. Thisresearch is using post positivist approach with qualitative method. Research resultshows that BULOG as the policy implementer has done the programimplementation not optimal yet. In agricultural product absorption is not achievethe set target. Beside that, buy process which is done by BULOG is dominated byits colleague. So that, it can decrease small farmers rsquo income. The appearance ofBULOG is not at the perfect time to do its role and many information about theabsorption of agricultural product which done by BULOG is not to the farmers.Keywords Policy Implementation, Farmers Welafare, BULOG
2017
T47921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Versanudin Hekmatyar
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan diferensiasi sosial rumah tangga pertanian dipedesaan, mendeskripsikan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah dan kendala rumah tangga untuk melakukan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, oservasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, tanah merupakan faktor produksi yang penting sebagaimana modal dan tenaga kerja. Tanah di Desa Kedungprimpen masih terkait erat dengan sumber nafkah penduduknya. Tingginya tingkat ketergantungan penduduk pada tanah pertanian juga terkait erat dengan pandangan masyarakat setempat yang melatarbelakangi diferensiasi sosial tentang orang kaya, cukup, dan miskin. Kedua, fakta ini, selanjutnya mendorong rumah tangga dalam menghadapi krisis untuk melakukan serangkaian aktivitas nafkah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemilihan bentuk diversifikasi nafkah terutama didasari alasan rasional terkait dengan jenis sumberdaya yang dapat dioptimalkan. Secara umum, diversifikasi nafkah di Desa Kedungprimpen dilakukan pada sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Sektor pertanian mencakup pengusahaan lahan milik, bagi hasil, sewa, gadai, dan sistem perburuhan. Sedangkan sektor nonpertanian meliputi perdagangan, kerajinan, peternakan, dan pertukangan. Ketiga, Kendala dalam melakukan diversifikasi nafkah dapat diidentifikasi berdasarkan tujuan dari aktivitas diversifikasi nafkah yang dilakukan, yakni untuk pemenuh kebutuhan, penambah pendapatan, dan akumulasi kekayaan.
ABSTRACT
The objective of this study is to describe the social differentiation of agricultural households in rural areas, the forms of livelihood diversification and household constraints to undertake livelihood diversification. This research is qualitative descriptive. The data were collected by literature study, observation and in depth interview. The results are as follows. First, land is an important factor of production as well as capital and labor. The land in Kedungprimpen village is still closely linked to the livelihoods of its inhabitants. The high level of dependence of the population on agricultural land is also closely related to the local community 39 s view that underlies the social differentiation of the rich, ample and poor. Second, this fact, further encourages households in the face of crisis to undertake a series of livelihood activities to meet their basic needs. The selection of diversified forms of livelihood is mainly based on rational reasons related to the types of resources that can be optimized. Generally, livelihood diversification in Kedungprimpen Village is done in the agricultural sector and non agricultural sector. The agriculture sector includes cultivation of the land, agricultural production sharing system, rent, pawnshops, and labor system. The non agricultural sector includes trade, handicrafts, animal husbandry, and carpentry. Third, constraints in livelihood diversification can be identified based on the objectives of livelihood diversification activities, ie, to fulfill the needs, increase income, and accumulation of wealth.
2018
T51511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Kibianty
Abstrak :
This study aims to build a proper concept of Indonesia National food sovereignty, to analyze food security by focusing on import dependency in order to achieve food sovereignty, and to prove that farmers rsquo welfare could be achieved by giving back their basic right of land, education, and health care.Food sovereignty focuses on the freedom of individuals, communities, people, and nation to choose what food they want to consume, how they produce it, and how they distribute it. Food security analysis shows that Indonesia has potential to be self sufficient on rice, but institutional problem such as distribution and cost of production makes it still importing rice. In household level and community level by taking sample from district Cigalontang, Tasikmalaya, West Java, food sovereignty is achieved by giving back their right of land. Through OLS Ordinary Least Square method with IFLS 2014 data, the result obtained had proved that farmers rsquo welfare in West Java, in this case per capita expenditure, did increase as land ownership per meter increase. Year of schooling as well as health care are also has positive relationship with percapita expenditure. In addition, probit model method results also in line with the OLS result. land ownership could eradicate rural household from poverty. The same result for year of schooling and health care condition. The more educated the household head, the more possible a rural household to escape from poverty. The more satisfied health care condition, the more likely for being not poor.
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan konsep kedaulatan pangan, menganalisis ketahanan pangan dengan memfokuskan ketergantungan impor untuk mencapai kedaulatan pangan serta membuktikan bahwa kesejahteraan petani bisa tercapai dengan memberikan hak dasar mereka yaitu lahan, pendidikan dan status health care.Kedaulatan pangan fokus terhadap kebebasan individual, komunitas, penduduk dan Negara untuk memilih pangan yang mereka inginkan, bagaimana mereka memproduksinya dan bagaimana pendistribusiannya. Analisis ketahanan pangan menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai potensi untuk swasembada beras tetapi bermasalah pada distribusi dan biaya produksi sehingga masih harus mengimpor beras. Di level keluarga tani dan komunitas dengan mengambil sampel di Cigalontang, kedaulatan pangan ditempuh dengan mengembalikan hak lahan bagi petani. Dengan metode OLS Ordinary Least Square terhadap data IFLS 2014 ditemukan bahwa kesejahteraan keluarga tani di Jawa Barat dalam hal ini per capita expenditure secara signifikan mengalami peningkatan dengan meningkatnya kepemilikan lahan, pendidikan, dan status health care. Selain itu, hasil metode model Probit juga sejalan dengan hasil OLS. Kepemilikan tanah, pendidikan dan status health care bisa mengurangi kemiskinan pada rumah tangga pedesaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai hubungan penguasaan atas modal sosial dengan tingkat kesejahteraan petani di Desa Trisnomaju, Lampung. Konteks petani yang diteliti adalah petani usaha rumah tangga, dengan produksi utama padi dan jagung. Dimana petani di Desa Trisnomaju memiliki sistem kedokan sebagai salah satu potensi penguatan bidang pertanian, serta budaya muakhi yang membentuk nilai masyarakat dan aktivitas sosial maupun ekonomi mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dimensi modal sosial seperti jaringan, norma, dan sanksi terbilang tinggi dalam penguasaannnya, namun memiliki pengaruh rendah terhadap kesejahteraan petani yang diukur menggunakan indikator Struktur Pendapatan Rumah Tangga, Struktur Pengeluaran untuk Pangan, dan Nilai Tukar Petani. Hasil penelitian pada petani usaha rumah tangga di Desa Trisnomaju tidak adanya hubungan antara Modal Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan. Kondisi yang terjadi, bahwa yang menjadi beban pengeluaran petani berasal dari biaya sosial, melalui aktifitas masyarakat seperti pesta pernikahan, khitanan, upcara keagamaan, peringatan hari raya, atau pun kegiatan menghadiri undangan. Tuntutan untuk biaya sosial ini cenderung sama, bagi petani dengan penghasilan tinggi maupun redah.
ABSTRACT
This research discusses about relationship of social capital with welfare of farmers in Trisnomaju Village, Lampung. The context of the farmers studied is the farmers of the household business, with the main production of rice and maize. Farmers in Trisnomaju Village have a kedokan system as one of the potential strengthening of agriculture, as well as muakhi culture that shape the value of society and their social and economic activities. The research method used is quantitative approach with descriptive research type. The results of this study show that the dimensions of social capital such as network, norm, and sanction are high in their mastery, but have low effect on farmer 39 s welfare measured using Household Structure Structure indicator, Structure of Food Expenditure, and Farmer 39 s Exchange Rate. There is no correlation between social capital with the welfare of farmers of household business in Trisnomaju village. Conditions that occur, expenditure burden of farmers comes from social costs, through community activities such as wedding celebrations, circumcisions, religious ceremonies, holiday anniversaries, or attendance. The demand for this social cost tends to be the same, for farmers with high or low income.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Industri tepung tapioka rakyat (ITTARA).is one policy product of lampung Province government.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Utami
Abstrak :
Redistribusi tanah sebagai bagian dari kebijakan reforma agraria adalah usaha pemerintah dalam menata kembali distribusi kepemilikan tanah agar tercipta penguasaan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berkeadilan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak redistribusi tanah terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan metode instrumental variable. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat di Desa Sukamulya meningkat 2 prob 0 01 akibat dari program redistribusi tanah dibandingkan kelompok kontrol. Oleh karenanya reformasi agraria perlu diteruskan dan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya dengan memberikan akses dan pemilikan lahan kepada petani. ...... Land redistribution as part of land reform is government's initiatives to reorganize the distribution of land to make equality in land tenure issues. The aim of this research is to analysis the impact of land redistribution toward social welfare in Sukamulya village Rumpin sub district Bogor Regency using a quasi experimental with instrumental variables method. The result of this research show positive effect on household's income beneficiaries as an impact of the program. The income are increase about 2 prob 0 01 relative to the control group. Overall the findings suggest that landreform's quantity and quality need to be continued and improved by giving access andland ownership for peasant.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanief Maulana Fajarudin
Abstrak :
Berdasarkan prestasi dan potensi yang dimiliki Kopi Tanjungsari, petani kopi Desa Tanjungsari masih mengalami tantangan dan permasalahan terkait produktivitas, pemasaran dan permodalan. Tantangan dan permasalahan tersebut jika tidak diatasi akan mengancam kesejahteraan petani kopi. Maka diperlukan suatu upaya untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut sehingga dapat mengusahakan kesejahteraan petani kopi, upaya tersebut adalah pemberdayaan petani kopi. Pemberdayaan petani kopi dapat dilakukan oleh banyak pihak, termasuk dari petani kopi itu sendiri. Upaya pemberdayaan yang berasal dari petani kopi itu sendiri berbentuk sebagai kelembagaan petani kopi, yang merupakan lembaga yang berasal dari, oleh, dan untuk Petani. Penelitian ini membahas mengenai peran yang dilakukan kelembagaan petani kopi Desa Tanjungsari, yaitu Kelompok Tani Guna Tani Abadi, dalam melakukan upaya pemberdayaan kepada petani kopi Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif yang menggunakan teknik Purposive Sampling sebagai teknik pemilihan informan. Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, wawancara semi- terstruktur (wawancara mendalam), dan observasi. Hasil penelitian ini menjelaskan Kelompok Tani Guna Tani Abadi sebagai kelembagaan petani kopi Desa Tanjungsari telah melakukan beberapa peran dalam upaya pemberdayaan petani kopi Desa Tanjungsari, seperti Advocate, Broker, Enabler, dan Educator. Terdapat manfaat yang dirasakan oleh petani kopi Desa Tanjungsari dari peran tersebut, diantaranya adalah masalah yang dialami Petani Kopi dapat terkelola dengan baik, kebutuhan Petani Kopi dapat terpenuhi, dan kesempatan sosial dan mengembangkan diri petani kopi terfasilitasi, yang mengarah pada mengusahakan kesejahteraan petani kopi Desa Tanjungsari dan pada prosesnya tidak terlepas dari dukungan dan hambatan yang dialami Kelompok Tani. ......Based on the achievements and potentials of Kopi Tanjungsari, coffee farmers in Tanjungsari Village are still experiencing challenges and problems related to productivity, marketing and capital. These challenges and problems if not addressed will threaten the welfare of coffee farmers. So an effort is needed to be able to overcome these problems so that they can seek the welfare of coffee farmers, this effort is the empowerment of coffee farmers. Empowerment of coffee farmers can be done by many parties, including the coffee farmers themselves. Empowerment efforts that come from coffee farmers themselves are in the form of coffee farmers institutions, which are institutions that come from, by, and for farmers. This research discusses the role of the coffee farmer institution in Tanjungsari Village, namely the Guna Tani Abadi Farmer Group, in empowering coffee farmers in Tanjungsari Village, Tanjungsari District, Bogor Regency, West Java. This research is a qualitative descriptive research that uses the purposive sampling technique as an informant selection technique. Data collection from this research was conducted by literature study, semi-structured interview (in-depth interview), and observation. The results of this study explain that the Guna Tani Abadi Farmer Group as an institution for coffee farmers in Tanjungsari Village has played several roles in efforts to empower coffee farmers in Tanjungsari Village, such as Advocate, Broker, Enabler, and Educator. There are benefits that are felt by coffee farmers in Tanjungsari Village from this role, including the problems experienced by coffee farmers can be managed properly, the needs of coffee farmers can be met, and social opportunities and self-development of coffee farmers are facilitated, which leads to the welfare of coffee farmers in Tanjungsari village. and in the process can not be separated from the support and obstacles experienced by the Farmers Group
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library