Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasya Dewi Linggananda
Abstrak :
ABSTRAK
Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang relatif masih cepat, disertai dengan pembangunan ekonomis yang terus meningkat dari Pelita ke Pelita, berakibat pula meningkatnya permintaan terhadap berbagai jenis jasa, termasuk jasa layanan kesehatan. Apalagi di Jakarta, yang masyarakatnya mempunyai daya beli yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Hal ini mengaktbatkan kurangnya sarana pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dirasakan di Jakarta. Untuk itu Pemerintah pada awal tahun 1991 telah melakukan deregulasi, dengan memberikan peluang dan kemudahan ijin kepada pihak swasta untuk menanamkan investasinya di sektor jasa pelayanan kesehatan.

Setelah deregulasi tersebut, semakin banyak rumah sakit dan klinik spesialis termasuk di dalamnya adalah klinìk gigi yang dikelola secara profesional dan dilengkapi dengan fasilitas modem didirikan terutama di Jakarta. Hal ini secara tidak langsung, menimbulkan persaingan di antara fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Kita semua tahu, bahwa rumah sakit dalam hal ini adalah klinik gigì merupakan suatu organisasi yang bersifat sosial, tetapi tetap yang menjadi tujuan minimal suatu organisasi adalah bisa bertahan, sehingga usaha sosial tersebut dapat tetap berjalan. Apalagi bagi rumah sakit swasta maupun klinik-kIinik swasta, yang selain sebagai lembaga sosial, juga sebagai unit sosial ekonomis. Tidak seperti rumah sakit pemerintah, yang pembiayaannya bersumber dari APBN, maka pendirian rumah sakit maupun kilnik swasta semata-mata hanya mengandalkan sumber keuangannya dan penyandang dana, donatur atau tokoh-tokoh sosiawan lainnya.

Di dalam hal ini pemasaran mempunyai peranan penting untuk menjadikan suatu organisasi dapat bertahan dengan cara melayani konsumen secara efektif. Apalagi di Jakarta, dimana terdapat banyak rumah sakit maupun klinik gigi swasta yang telah dikelola secara profesional, dalam lingkungan yang kompetitif ini kegiatan pemasaran akan membantu usaha rumah sakit maupun klinik gigi, sehingga rumah sakit maupun klinik gigi tersebut dapat lebih dikenal dan lebih dipercaya oleh masyarakat. Hal ini dianggap penting, karena biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh masyarakat terus meningkat.

Dengan semakin kompleksnya perkembangan bisnis saat ini, termasuk bisnis rumah sakit, dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, kegiatan pemasaran menjadi salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan penting. Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan komunikasi dua arah antara pihak rumah sakit dan publiknya.

Pokok permasa1ah yang akan dibahas disini, adalah bagaimana Kinik Gigi menerapkan kegiatan bauran pemasaran baik dari segi produk, harga, distribusi, promosi humas dan personalia. Juga akan dibahas mengenai target pasar dan Klinik gigi Trisakti sebagai organisasi jasa serta implikasinya bagi kegiatan pemasaran

Pada dasarnya, Klinik gigi maupun jasa layanan kesehatan Iainnya perlu mempraktekkan prinsip-prinsip pemasaran dalam batas-batas sosial, tidak komersìal dan dianggap sebagai peranan sekunder.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellisa
Abstrak :
Pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dilakukan dalam keseluruhan proses kehidupan mulai dalam kandungan sampai usia lanjut. Indonesia sebagai negara berkembang, walaupun sedang dilanda krisis di segala bidang, sudah sepantasnya tetap mempertahankan generasi penerus agar tetap sehat dan handal. Kesehatan gigi, sebagai bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya juga berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Kesehatan gigi memang bukan masalah utama, namun apabila gigi anak mengalami kerusakan, sudah pasti anak mengalami gangguan 'intake' makanan. Kunjungan anak sedini mungkin ke klinik gigi puskesmas merupakan salah satu contoh perilaku orang tua yang memperhatikan masalah kesehatan gigi dan mulut, dalam hal ini posisi seorang ibu sangat menentukan perilaku pencarian pengobatan untuk anaknya. Departemen kesehatan RI mentargetkan kunjungan anak balita dan prasekolah ke klinik gigi puskesmas adalah 50 % dari kunjungan anak balita dan prasekolah ke klinik KIA puskesmas. Berdasarkan data yang ada, dari 20 puskesmas di wilayah Kota Pontianak pada tahun 1999, baru 5 puskesmas yang mencapai target tersebut, selebihnya sebanyak 15 puskesmas masih jauh dari pencapaian target tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kunjungan anak balita dan pra-sekolah ke klinik gigi puskesmas di Kota Pontianak. Menurut teori Green, faktor-faktor yang merupakan penyebab perilaku dibedakan dalam tiga jenis yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin (enabling) dan faktor penguat (reinforcing). Dalam penelitian ini, faktor predisposisi yang ingin dilihat adalah keadaan sosiodemografi ibu, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pengalaman ibu berobat gigi, sikap dan pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya. Faktor pemungkin adalah persepsi ibu terhadap jarak menuju puskesmas, sedangkan penyuluhan kesehatan gigi yang pernah diterima ibu adalah faktor penguat. Metode penelitian ini adalah cross-sectional, dengan jumlah responden 165 yang berasal dari 4 wilayah puskesmas di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan ibu merupakan satu-satunya faktor yang mempunyai hubungan dengan kunjungan anak balita dan pra-sekolah ke klinik gigi puskesmas di Kota Pontianak. Hampir semua (90,1%) responden belum pernah menerima penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena hanya pekerjaan ibu yang mempunyai hubungan bermakna dengan kunjungan anak balita dan pra-sekolah ke klinik gigi puskesmas, maka disarankan agar pendidikan kesehatan gigi dan mulut diberikan melalui kegiatan posyandu, arisan dan kegiatan pengajian pada ibu-ibu yang tidak bekerja, di samping kepada anak balita/pra-sekolahnya sendiri melalui kegiatan upaya kesehatan gigi sekolah di Taman Kanak-kanak. Untuk meningkatkan kunjungan ke klinik gigi puskesmas, koordinasi antara klinik gigi dan klinik KIA di puskesmas dalam penanganan pasien anak balita dan pra-sekolah perlu ditingkatkan. Selain itu saran yang menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas perlu ditingkatkan, di samping perlu adanya supervisi dan bimbingan teknis secara rutin. Untuk meningkatkan cakupan kunjungan anak balita dan pra-sekolah ke klinik gigi puskesmas di Kota Pontianak, perlu diberikan pendidikan kesehatan gigi bagi kader posyandu, sehingga mereka dapat mempromosikannya pada ibu-ibu balita pengunjung posyandu yang rata-rata tidak bekerja. ......The Factors that Regarding With Under Five and Pre-School Children Visited to Dental Clinic of Public Health Centers at Pontianak City at the year 2000The development of Indonesian community healthy is doing to the whole process of live starting from the pregnancy until the continued ages. Indonesia as development country, even having in every circumstances, is ought to defend the future generation to stay health and reliable. Dental health, as an integral part from the totality human health too that have part to increase the quality and productivity of human sources. The dental health is not an important problem after all, but if the children teeth have damaging, the children surely have the food intake disturbance. The children visited as soon as possible to the dental clinic of the public health center is represent one sample of parent behavior that concerning the teeth and mouth health problem, in this problem a mother position is very decided to the kind of way for their children medication. The Ministry of Health of Indonesia targeting the visiting of under five and pre-school children to the dental clinic of the public health center is 50% from the visiting of under five and pre-school children to the mother and child health clinic of public health center. Based on the data that exist, from 20 public health centers at Pontianak city area at the year 1999, only 5 public health centers reached that target. This research purpose to know any factors that related with the under five and pre-school children visited to the dental clinic of public health center of Pontianak city. According to the Green theory, the factor of the behavior cause is classified to three kinds of factors that is predisposing factor, enabling factor and reinforcing factor. In this research, predisposing factor that wanted to see is the condition of mother sosiodemograph, that is age, education, profession, mother experience having teeth medication, attitude and mother knowledge about teeth and mouth health of their children. The enabling factor is mother perception about the distance to the public health center, and information about dental health that mother ever accepts is the reinforcing factor. The method of this research is cross sectional, with totally 165 respondents that came from 4 different area of public health center at Pontianak city. Almost all (90, 1%) respondent never accept information about teeth and mouth healthy. There for the mother profession that had an important relation with the visited of children under five and pre-school children to the dental clinic of the public health center, so it suggested the information about the teeth and mouth health is giving by the activity of Posyandu, a saving club and the religious recitation activity on not working mother, beside that to the children under five and pre-school children having the dental health activity at the kindergarten. To increase the visiting to the dental clinic of public health center, the coordination between the dental clinic and mother and child clinic at the public health center in handling children under five children patient and pre-school children needed to increase. Besides that the material that supporting the dental health service at the public health service needed to be increase, beside needed the realization of the supervision and the technical guide intensifies. To increase snatch of the under five and pre-school children visiting to the dental health clinic of the public health center at Pontianak city, needed to give the teeth healthy training to the Posyandu cadre, so they can promoted to the baby under five mothers that equally not working.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjanarko Sunarjo
Abstrak :
Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sistim pelayanan kesehatan gigi-mulut di Pertamina adalah komprehensif, dengan sarana pelayanan yang cukup lengkap. Sarana yang lengkap dan jarak fasilitas kesehatan belum menjamin pemanfaatan fasilitas oleh populasi. Pemanfaatan fasilitas Poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina belum optimal, dilihat dari segi kebutuhan perawatan gigi-mulut dan kunjungan berobat populasi yang membutuhkan perawatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi utilisasi poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina diduga disebabkan karena demand/ kesadaran karyawan terhadap kesehatan gigi-mulut kurang, sikap karyawan terhadap pelayanan petugas kesehatan, adanya prefererisi karyawan dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina dan analitik dimaksudkan mempelajari secara analitik pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yang disediakan oleh perusahaan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi untuk memanfaatan fasilitas poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yaitu faktor umur, jumlah keluarga, pendidikan, golongan, pengetahuan kesehatan gigi-mulut, preferensi, sikap karyawan dan kebutuhan akan fasilitas pelayanan poliklinik gigi. Uji statistik yang dilakukan, dari delapan variabel ternyata yang mempunyai hubungan pada penelitian ini hanya empat faktor yaitu pendidikan formal karyawan, golongan karyawan, preferensi dan sikap karyawan terhadap petugas kesehatan. Setelah dilanjutkan uji statistik untuk melihat pengaruh delapan faktor tersebut terhadap utilisasi ternyata faktor sikap karyawan terhadap petugas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap utilisasi. Dan utilisasi sebagai dependent variable 36 persen dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina 22 persen tidak pernah memanfaatkan poliklinik gigi, 54,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi jarang dan 23,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi sering. Dari delapan faktor yang diduga ada hubungan dengan utilisasi hanya empat faktor yang secara statistik bermakna. Dan dari hasil uji statistik regress berganda hanya satu faktor yaitu sikap yang secara statistik dominan bermakna. Saran dari hasil penelitian ini antara lain adalah mengingat faktor sikap yang paling dominan mempengaruhi utilisasi maka disarankan selektivitas petugas kesehatan yang bertugas dipoliklinik gigi, peningkatan aktivitas poliklinik secara penuh dalam waktu kerja dengan 3 dental unit yang ada, pengkatan dan rnotivasi pemeriksaan berkala karyawan dan rangsangan dan ketenangan kerja bagi karyawan yang bekerja di poliklinik kantor pusat Pertamina dengan perencanaan pembinaan personil untuk menunjang pelaksanaan tugas di poliklinik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor yang telah diteliti.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Erri Astoeti Adrianingsih
Abstrak :
Klinik Gigi Pendidikan (KGP) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti didalam upaya pengembangannya, memerlukan suatu perencanaan strategik yang dapat sejalan dengan visi dan mini FKG Usakti yang tertuang pada Perencanaan Strategik FKG Usakti tahun 2000-2004. Untuk dapat menyusun perencanaan strategik dari KGP FKG Usakti, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif dibantu dengan peramalan menggunakan Time Series Forecasting dan program QSB+. Penyusunan strategi ini melalui tahap I (input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari KGP FKG Usakti, yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group(CDMG), yang terdiri dari pimpinan, guru besar, kepala KGP, dan kepala-kepala bagian kink FKG Usakti. Kemudian tahap II (matching stage), CDMG meaakukan analisis dengan matriks Internal-External (IE) dan SWOT. Selanjutnya tahap III (decision stage) menggunakan matriks QSPM untuk menentukan strategik terbaik. Dari hasil penelitian, pada pemilihan alternatif strategi dengan berdasarkan hasil dan matriks IE, memperlihatkan posisi KGP FKG Usakti pada kuadran II yang berarti pada posisi Grow and Build dengan strategi yang dianjurkan adalah strategi intensif (market penetration, market development, product development) dan strategi integratif (forward integration, backward integration, horizontal integration). Penelitian ini menyimpulkan bahwa KGP FKG Usakti memilild potensi pasar yang besar dengan dukungan internal yang kuat, walaupun dengan pesaing yang cukup kompetitif, sehingga masih diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan mutunya Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka strategik yang terpilih perlu dioperasionalkan secara optimal dengan mengreorganisasi strategi-strategi terpilih menjadi tiga komponen yang menurut Hegel dan Singer (1999) adalah peningkatan penjualan dan pemasaran, peningkatan kemampuan dan kualitas operasi, serta peningkatan infrasiruktur pendukung.
The Educational Dental Clinic (KGP) Faculty of Dentistry Trisakti University (FKG Usakti) requires a strategic planning, in alignment to the vision and mission of FKG Usakti as described in its strategic planning for the year of 2000-2004. To develop an operational research with qualitative and quantitative analysis was performed with the aid of forecasting technique such as Time Series Forecasting from QSB+. The research was done in 3 (three) stages. Stage I (input stage) covers the external and internal analysis of KGP FKG Usakti through a Consensus Decision Making Group (CDMG). This group consisted of dean and staff, professors, KGP director, and department heads FKG Usakti. In stage II (matching stage), the result of stage I was analyzed using Internal-External (IE) matrix and SWOT matrix. The last stage (decision stage) was to determine best strategy priorities using the QSPM matrix. On the matching stage (stage II), CDMG agreed that KGP FKG Usakti is at Grow and Build position of IE matrix. Further, they decided to apply all strategies within Grow and Build, which are intensive strategies (market penetration, market development, product development), and integrative strategy (forward integration, backward integration, horizontal integration). It can be concluded than, that KGP FKG Usakti has a significant market potential and relatively strong internal capability, in a competitive atmosphere . The position of grow and build indicates that a quality improvement is still needed. The suggests that all selected strategies organized with the KGP FKG Usakti into three different structures following Hegel and Singer (1999), sales/marketing, operations and performances, and supporting bundle of structures.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Akmaludin Sahid
Abstrak :
Pemerintah Indonesia memliki target bebas karies 2030 diaman berdasarkan data pada tahun 2018, rata-rata indeks DMF-T gigi permanen di Indonesia adalah 7.1 dan masih belum memenuhi untuk target tahun 2020 yaitu sebesar 4.1, selain itu peresentase masyarakat di Indonesia yang memiliki kesadaran untuk melakukan pengobatan gigi masih tergolong rendah yaitu sebesar 16.3% pada tahun 2018. Sehingga terdapat tuntutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada bidang kedokteran gigi agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengobatan di dokter gigi. Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelyanan pada klinik gigi yang ada di Jakarta sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dari pasien dan mendorong masyarakat Indonesia untuk berobat ke dokter gigi. Penelitian ini menggunakan dimensi kualitas pelayanan berdasarkan SERVQUAL yaitu Tangibility¸ Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy kemudian ditentukan 30 faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan gigi, survei dilakukan terhadap pasien pada 100 klinik di Jakarta untuk mendapatkan kesenjangan dalam kualitas layanan dan kemudian mengintegrasikan kessenjangan tersebut terhadap Model Kano sehingga didapat prioritas terhadap faktor-faktor tersebut dalam rangka peningkatan kualitas layanan pada klinik gigi di Jakarta ......The Indonesian government has a caries-free target of 2030, and based on data in 2018, the average DMF-T index of permanent teeth in Indonesia is 7.1 that still does not meet the 2020 target of 4.1, besides that the percentage of people in Indonesia who have the awareness to do dental treatment is still relatively low at 16.3% in 2018. So there is a demand to improve the quality of services in the field of dentistry in order to improve the quality of dental health and public awareness to perform treatment at the dentist. This study aims to find out the factors that can affect the quality of services at dental clinics in Jakarta so that it is expected to increase patient satisfaction and encourage Indonesian people to seek treatment at the dentist. This study uses the dimensions of service quality based on SERVQUAL, namely Tangibility¸ Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy then determined 30 factors that affect the quality of dental health services, a survey was conducted on patients at 100 clinics in Jakarta to find gaps in service quality and then integrate these gaps into Kano model so that priority is obtained for these factors in order to improve service quality at dental clinics in Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Yudisari
Abstrak :
Perkembangan pelayanan kesehatan mulai dari unit yang terkecil sampai dengan rumah sakit yang kompleks baik .dari segi sumber daya maupun dari sistem yang berlaku, umumnya berlangsung sedemikian rupa. Kehadiran rumah sakit pada saat ini mempunyai daya saing yang cukup tinggi. Oleh karena itu setiap jenjang perkembangama memerlukan penetapan rencana strategis, sehingga dapat melakukan pelayanan dengan balk dan terus bertahan hidup. Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tarniang yang merupakan instansi sektor publik juga bertujuan memberikan pelayanan prima kepada konsumen baik dari segi pelayanan medis maupun fasilitas yang memadai dan hal tersebut dapat terrwujud apabila rumah sakit mempunyai perencanaan strategis. Penelitian ini bertujuan menganalisa Klinik Umum, Klinik Gigi dan Rehabilitasi Medik melalui variabel internal Product Life Cycle (PL)yaitu sales, cost, profit, cash flow, capital access, serta variabel ekstemal yaitu competitor, sehingga dapat diketahui posisinya menurut siklus hidupnya yang akan menjadi dasar pembuatan sirategi yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klinik Umum Klinik Gigi clan Rehabilitasi Medik berada pada fase Growth dalam PLC. Selanjutnya dilakukan pencocokan strategi berdasarkan teori dari para ahli, maka alternatif strateginya adalah pengembangan produk, pengembangan pasar dan penetrasi pasar. Penentuan strategi terpilih berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur memberikan rekomendasi sebagai berikut: a. Klinik Umum : Pembuatan paket medical check-up sederhana bagi perneriksaan kesehatan calon jemaah haji b. Klinik Gigi menambah jenis pelayanan pembuatan gigi tiruan c. Rehabilitasi Medik : Perbaikan tamplIan ruang Rehabilitasi Medik Pengimplementasian strategi terpilih secara terprogram diharapkan dapat lebih mengembangkan Klinik Umum, Klinik Gigi clan Rehabilitasi Medik. ......Generally the development of health service from the smallest unit to the hospital which has a complex from both resources and applied system, is usually occur in such ways. The presence of hospitals these days are very competitive. There for every step of its development needed a strategic plan so that the institution can performed the excellent service and in order to keep survive. Aceh Tamiang District Hospital as a public sector institution has aim to give the excellent service to consumer in medical services and an adequate facility, and those thing only happened if the hospital has the strategic planning. The research's aim to analyze the general clinic, dental Clinic and Medical rehabilitation by using the internal variables of

Product Life Cycle (PLC) which are sales, cost, profit, cash flow, capital access and external variable such as competitors, in order to define each position according to its life cycle that becomes a reference to create the accurate strategic response. This is an operational research with a qualitative approach. The result shows that all units, general Clinic, dental Clinic and medical rehabilitation, were in the growth phase of product life cycle. After that the matching strategy was done based on the expert's theory, and we can conclude that the alternative strategies were product development, market development and market penetration. Chosen strategy that was pick based on the result of non structured interview that give the recommendation as follows : a. General Clinic : simple medical check-up package to examine the health of hajj candidates. b. Dental clinic add prosthodontic treatment c. medical rehabilitation : enhance the medical rehabilitation room The implementing of well-planned chosen strategy was hopefully could be more developed the General Clinic, Dental Clinic and Medical Rehabilitation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T33902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oktoluqman Fakhrianto
Abstrak :
Era globalisasi dapat ditandai dengan perkembangan teknologi yang bergerak sangat cepat. Salah satu bidang yang perlu dikembangkan adalah teknologi informasi kesehatan. Klinik Gigi 3D merupakan klinik gigi yang berada di Depok dan melayani pemeriksaan, perawatan, dan pengobatan gigi. Saat penulisan penelitian ini, Klinik Gigi 3D masih menggunakan manajemen sistem informasi manual dalam pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain prototipe aplikasi Klinik Gigi 3D dengan menggunakan metode User-Centered Design agar memenuhi kebutuhan penggunanya. Masalah-masalah yang ditemukan di Klinik Gigi 3D antara lain kesalahan penjadwalan antrian pasien, kehilangan rekam medis, lambat mencari rekam medis, kesulitan membaca tulisan tangan, dan kesalahan penulisan laporan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, penelitian ini mengembangkan fitur pendaftaran pasien, fitur rekam medis elektronik, fitur pembayaran, dan fitur pembuatan laporan. Penelitian ini menghasilkan desain prototipe aplikasi mobile yang menerapkan Shneiderman's Eight Golden Rules. Hasil desain prototipe dievaluasi menggunakan usability testing dan System Usability Scale (SUS). Rata-rata nilai SUS yang didapat adalah 83,68 dan tergolong Grade A serta Acceptable. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembaca terkait kebutuhan sistem informasi manajemen klinik gigi serta memberikan acuan dalam perancangan aplikasi sistem informasi manajemen klinik gigi yang lebih efektif. ......The globalization era can be characterized by technological developments that advances quickly. One of the areas that needs to be developed is health information technology. Klinik Gigi 3D is a dental clinic located in Depok and serves dental examinations, treatments, and dental care. At the time of writing, Klinik Gigi 3D uses manual information system management in its service. This research aims to produce a design prototype for Klinik Gigi 3D application by using User-Centered Design method to accommodate the needs of its users. The problems found in Klinik Gigi 3D included patient queue scheduling errors, losing medical records, slow lookup for medical records, hard to read handwriting, and writing report errors. To overcome these problems, this research develops a patient registration feature, an electronic medical record feature, a payment feature, and a reporting feature. This research produced a mobile application design prototype based on Shneiderman's Eight Golden Rules. The design prototype is then evaluated using usability testing and the System Usability Scale (SUS). The average SUS score obtained is 83.68 which is classified as Grade A and Acceptable. This research hoped to increase the reader's insight and knowledge regarding the requirements of a dental clinic management system and provide a reference for designing more effective dental clinic management system applications.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumendap, Ann Bramanti
Abstrak :
Latar Belakang: Transmisi SARS-CoV-2 melalui droplet dan aerosol menyebabkan praktik kedokteran gigi memiliki risiko penularan infeksi yang tinggi sehingga menimbulkan perasaan takut bagi masyarakat untuk melakukan kunjungan untuk perawatan ke klinik gigi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perceived susceptibility, sikap dan kepercayaan, hal-hal yang perlu diinformasikan agar pasien merasa nyaman untuk kembali ke klinik gigi, serta karakteristik sosiodemografi terhadap perilaku kunjungan ke klinik gigi di masa pandemi COVID-19. Metode: Studi cross-sectional menggunakan kuesioner online pada 420 masyarakat dewasa di DKI Jakarta yang pernah berkunjung ke klinik gigi. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa perceived susceptibility, sikap dan kepercayaan, hal-hal yang perlu diinformasikan agar pasien merasa nyaman untuk kembali ke klinik gigi, dan status sosioekonomi masyarakat dewasa di DKI Jakarta memiliki korelasi yang bermakna secara statistik (p<0,05) terhadap perilaku kunjungan ke klinik gigi di masa pandemi COVID-19. Dari hasil analisis regresi logistik ditemukan prediktor tidak berkunjung ke klinik gigi di masa pandemi COVID-19 adalah perceived susceptibility, sikap dan kepercayaan, dan hal-hal yang perlu diinformasikan agar pasien merasa nyaman untuk kembali ke klinik gigi. Kesimpulan: Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan mayoritas masyarakat dewasa di DKI Jakarta tidak berkunjung ke klinik gigi. Perceived susceptibility, sikap dan kepercayaan, hal-hal yang perlu diinformasikan agar pasien merasa nyaman untuk kembali ke klinik gigi, dan status sosioekonomi masyarakat dewasa di DKI Jakarta memiliki asosiasi dengan perilaku kunjungan ke klinik gigi di masa pandemi COVID-19. ......Background: The transmission of SARS-CoV-2 through droplets and aerosols causes dental practices to have a high risk of transmitting infection, causing fear for the public to visit and get treatment at dental clinics. Objective: To know the association between perceived susceptibility, attitudes and beliefs, events that need to occur for patients to feel comfortable returning to the dental clinic, and sociodemographic characteristics with dental visit during the COVID-19 pandemic. Methods: A cross-sectional study using online questionnaire of 420 adults in DKI Jakarta who had visited a dental clinic. Results: Spearman correlation test shown that perceived susceptibility, attitudes and beliefs, events that need to occur for patients to feel comfortable returning to the dental clinic, and socioeconomic status of adults in DKI Jakarta have statistically significant correlations (p<0,05) to the dental visit during the COVID-19 pandemic. Based on logistic regression analysis, it is known that the predictors of delaying dental care due to the pandemic were perceived susceptibility, attitudes and beliefs, and events that need to occur for patients to feel comfortable returning to the dental clinic. Conclusion: Majority of adults in DKI Jakarta reported delaying dental care due to the COVID-19 pandemic. It is known that the perceived susceptibility, attitudes and beliefs, events that need to occur for patients to feel comfortable returning to the dental clinic, and socioeconomic status of adults in DKI Jakarta have associations with dental visit during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library