Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2011
627.8 ASI m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ariobimo Daffa Widosetyo
"Konstruksi bendungan dapat memiliki jenis risiko yang berbeda dari proyek konstruksi biasa. Proses manajemen risiko memiliki peranan penting selama masa konstruksi bendungan dalam meminimalisir kecelakaan konstruksi. Salah satu tahap manajemen risiko adalah penilaian risiko. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 menetapkan metode penilaian risiko melalui perkalian nilai Kekerapan dengan nilai Keparahan. Metode tersebut memiliki kekurangan karena parameter tingkat kemungkinan dan keparahan tidak dapat memiliki nilai bobot, serta hasil penilaian risiko tidak dapat menunjukkan prioritas risiko/peringkat risiko yang dapat menjadi referensi dalam menentukan prioritas pengendalian risiko. Padahal, superioritas suatu risiko dibandingkan risiko lainnya dapat diidentifikasi dengan pemeringkatan sehingga dapat dilakukan perencanaan yang memadai untuk alokasi sumber daya yang terbatas untuk mengendalikan risiko. Penerapan metode TOPSIS dalam penilaian risiko mampu memprioritaskan risiko yang teridentifikasi sehingga dapat ditetapkan prioritas pengendalian risiko selama masa konstruksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penilaian risiko berbasis kedua metode tersebut dengan objek tinjauan proyek konstruksi bendungan utama tipe urukan tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Secara keseluruhan, penerapan kedua metode tersebut dalam tahap penilaian risiko dapat menciptakan pengendalian risiko yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.
......Dam construction can involve different types of risks than regular construction projects. The risk management process has an important role during the dam construction period in minimizing construction accidents. One of the stages of risk management is risk assessment. Permen PUPR No.10 of 2021 stipulates a risk assessment method by multiplying the Frequency value by the Severity value. This method has shortcomings because the probability and severity level parameters cannot have weight values, and the results of the risk assessment cannot indicate risk priority/risk ranking which can be a reference in determining risk control priorities. In fact, the superiority of a risk compared to other risks can be identified by ranking so that adequate planning can be carried out for the allocation of limited resources to control risks. The application of the TOPSIS method in risk assessment is able to prioritize identified risks so that risk control priorities can be determined during the construction period. Therefore, this research aims to develop a risk assessment method based on these two methods with the object of review being a main dam construction project of earth fill type. The methods used in this research are expert validation through questionnaire surveys, and data processing in the form of descriptive analysis. Overall, the application of these two methods in the risk assessment stage can create better risk control so as to improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Propezite Nurhutama Mustain
"Dalam proyek konstruksi bendungan khususnya pada proyek bendungan urugan tanah dikatakan sukses jika dilakukan pendefinisian lingkup proyek sesuai dengan persyaratan. WBS (
Work Breakdown Structure) merupakan penguraian pekerjaan menjadi lebih kecil dan mudah dikendalikan. Standarisasi WBS sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap estimasi biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan WBS Bendungan. Metodologi yang digunakan berdasarkan peraturan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Urugan Ditjen SDA (2004) dan BOQ (Bill of Quantity) proyek bendungan yang berada di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS terdiri dari 6 level dengan menganalisa variabel risiko dominan yang mungkin terjadi yang berpengaruh terhadap pengendalian biaya proyek dan pengembangan WBS standar dengan dilakukan rekomendasi respon risiko. Sebagai hasilnya, penelitian ini akan mengusulkan standar WBS yang berbasis risiko untuk proyek-proyek bendungan urugan tanah yang dapat meningkatkan estimasi biaya proyek.
......Dam construction project especially earthfill dam can be successful if the scope of works is defined in accordance with the requirement. Work Breakdown Structure (WBS) divides tasks into smaller items which makes them easier to be controlled. WBS standardization has critical impact on the cost of project. The purpose of this research is to develop WBS of dam construction project. The methodology used to develop the WBS of dam is based on the regulation and guidelines related to the implementation of dam construction such as The General Specification of Earthfill Dam, Ministry of Public Works and Public Housing Indonesia (2004) and bill of quantity from earthfill dam projects in Indonesia. The research is conducted by making a questionnaire survey for dam project contractors. The output of this study is WBS standard which comprises of 6 levels by analyzing dominant risk variables that may affect project cost control and WBS standard development with risk responses recommendation. As a result, this research will propose a risk-based WBS standard for earthfill dam projects that can improve the cost estimate of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51950
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Benna Febrysha Azzahra
"Masifnya pembangunan infrastruktur sumber daya seperti bendungan merupakan pilihan yang strategis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengingat masih banyaknya sumber daya air yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan bendungan sendiri merupakan pekerjaan yang sangat kompleks karena terdiri dari beberapa bangunan, tidak terkecuali pada bangunan fasilitas pendukung konstruksi bendungan yang memiliki peran vital dalam tahapan pembangunan bendungan utama. Perencanaannya harus dilakukan dengan menyeluruh dan jelas karena dapat mememngaruhi peluang dan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan kerugian baik dari segi biaya dan waktu sehingga menganggu keberhasilan proyek. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan lebih lanjut berbasis WBS (Work Breakdown Structure) yang terstandarisasi dengan pembuatan kamus WBS dan checklist. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif diharapakan pengembangan WBS ini dapat menjadi pertimbangan pembuatan perencanaan K3 pada pekerjaan fasilitas pendukung bendungan sehingga pembangunan fasilitas pendukung bendungan secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik dengan meminimalisir kecelakaan kerja selama proses konstruksi.
The massive resource infrastructure development such as dams is a strategical choice made by Indonesia government considering there are still a lot of water resources that have not been used optimally. Dams construction itself is a complex works because it consists of several buildings and support facilities no exception which has a vital role in the main dam construction stage. The planning must be done thoroughly and clearly because it can affect the opportunities and risks of work accidents. Work accidents can result in losses, both in terms of cost and time so as to disrupt the success of the project. Therefore, we need further development based on WBS (Work Breakdown Structure) which is standardized by making a WBS dictionary and checklist. By using qualitative approach, it is expected that this WBS development can be a consideration for making safety planning in dam supporting facilities so that a whole support facilities dam construction run as well by minimizing work accidents during the construction process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library