Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luhung Ragaliyasa
Abstrak :
ABSTRAK

Kereta api memiliki keungulan memiliki kapasitas yang besar dalam satu kali perjalanan. Dengan kelebihan yang dimiliki, seharusnya kereta api menjadi pilihan utama dalam transportasi barang, namun laporan tahun 2011 menyebutkan bahwa kereta api di Indonesia hanya berkontribusi 0.51% dari total biaya logistik. Perlu adanya evaluasi dari sistem transportasi kontainer berbasis rel sehingga proses transportasi dapat berjalan dengan baik. Evaluasi sistem transportasi  dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC), hasil dari penelitian adalah untuk mendapatkan Strategy Map dalam penerapan metode BSC di bidang transportasi kontainer berbasis rel, dan mendapatkan penilaian mengenai sistem transportasi kontainer berbasis rel di Indonesia.

Kata Kunci : Transportasi Kontainer, Balanced Scorecard.


ABSTRACT

 


Trains have the advantage of having a large capacity in one trip. With the advantages possessed, railways should be the main choice in transportation of goods, but the 2011 annual report states that trains in Indonesia only contribute 0.51% of the total logistics costs. There needs to be an evaluation of the rail-based kontainer transportation system so that the transportation process can be better. The evaluation of the transportation system was carried out using the Balanced Scorecard (BSC) method, the results of the study were to obtain a Strategy Map in the application of the BSC method in the field of Rail-based kontainer transportation, and obtain an assessment of rail-based kontainer transportation systems in Indonesia.

Keywords : Kontainer Transportation, Balanced Scorecard

2019
T54217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Imam Prayogi
Abstrak :
Peti Kemas Mini atau Mini-Container adalah sebuah konsep yang dapat dijadikan solusi atas permasalahan logistik di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa kontainer hanya dapat diangkut menggunakan Truk Trailer atau pengangkut kontainer. Sehingga hal ini menjadi kendala bagi daerah yang tidak memiliki akses bagi truk-truk besar. Akhirnya, kontainer harus dilakukan bongkar-muat yang dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman atau bahkan hilangnya barang akibat kesalahan prosedur. Dengan adanya Mini-Kontainer ini, maka bongkar-muat tidak diperlukan dan Mini-Kontainer dapat dikirim menggunakan truk ukuran sedang seperti Truk Colt Diesel Engkel. Sehingga, Mini-Kontainer dapat menghemat biaya logistik. Penelitian ini dilaksanakan untuk membuat dan menguji desain Mini-Kontainer agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. ......Mini Container is a concept that can be used as a solution to logistics problems in Indonesia. As we know that containers can only be transported using trailer trucks or container carriers. So this is an obstacle for areas that do not have access to large trucks. Finally, containers must be unloaded which can cause delays in delivery or even loss of goods due to procedural errors. With this Mini-Container, loading and unloading is not required and Mini-Containers can be shipped using medium-sized trucks such as the Colt Diesel Engkel Truck. Thus, Mini-Containers can save on logistics costs. This research was conducted to create and test the Mini-Container design so that it can be used according to its function.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ingrid Rosalyn Indriana
Abstrak :
Indonesia telah dikenal sebagai sebuah negara maritim karena sekitar 67% dari wilayah negara Indonesia adalah laut dan Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Menurut fakta, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun kerjasama dengan negara-negara ASEAN lain, terutama dalam pembangunan sektor ekonomi melalui pembangunan infrastruktur maritim. Mengingat peluang besar ini, Indonesia perlu memiliki strategi yang kuat dalam menghadapi tantangan pasar global untuk meningkatkan nilai saing dalam wilayah gerak logistik di antara negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu area yang perlu ditingkatkan adalah fasilitas maritim. Faktanya, fasilitas maritim di Indonesia belum cukup optimal dalam kekuatan arus perdagangan dari dan ke Indonesia, sehingga Indonesia membutuhkan perbaikan dalam sistem operasional di pelabuhannya untuk meningkatkan efisiensi kegiatan bongkar-muat kontainer. Jika sistem yang diterapkan lebih efisien daripada sistem konvensional, pelabuhan dapat menghemat waktu proses bongkar-muat kontainer dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini akan memberikan pendekatan analisa potensi desain sistem operasional bongkar-muat kontainer untuk mengoptimalkan pergerakan kontainer di pelabuhan dengan studi kasus JICT dan Terminal Teluk Lamong, sistem lalu lintas transportasi darat yang dikombinasikan dengan teknologi magnetik dalam sebuah terminal pelabuhan, serta dampak ekonomis dan teknis dari infrastruktur maritim ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, studi literatur serta analisa kualitatif dan kuantitatif akan menjadi metode yang tepat untuk digunakan.Sistem usulan pada penelitian ini memiliki total waktu 82.01% lebih cepat dari JICT dan 69.47% dari TTL dan total biaya operasional 39.68% lebih kecil dari JICT dan 24.53% lebih kecil dari TTL. Selanjutnya, sistem ini adalah sistem ramah lingkungan karena sistem tersebut menggunakan mesin yang tidak menghasilkan polusi udara secara berlebihan serta bekerja dengan lebih aman dan cepat secara teknis. Secara keseluruhan, diharapkan sistem ini, jika diterapkan di pelabuhan Indonesia bersama dengan analisa kualitatif dan kuantitatif berdasarkan studi literatur dalam penelitian ini, akan memberikan wawasan yang luas mengenai sistem bongkar- muat kontainer serta menjadi pertimbangan untuk digunakan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. ...... Indonesia has known as a maritime country since approximately 67% of the country?s area is ocean and Indonesia also has the 2nd longest coastline in the world. According to the facts, Indonesia has great opportunities to build cooperation with another ASEAN countries, especially in economic sector development through maritime infrastructure development. Considering these great opportunities, Indonesia must have a great plan to face global market challenges to improve its competitiveness value within the logistics movement area compared to the other ASEAN countries. One area to improve is maritime facilities. In fact, maritime facilities in Indonesia are not well operated to enhance the power of trade flows from and to Indonesia, therefore Indonesia requires improvement within the operational system in Indonesian ports to increase the efficiency of container loading-unloading activities. If the implemented system is more efficient rather than conventional system, the port may save its time in doing the process of loading-unloading the container. Further, it may also reduce the cost incurred. This study would provide an approach of analyzing operational system design of container loading-unloading to optimize the movement of containers in the port especially in JICT and Port of Lamong Bay, the land transportation traffic system, combined with magnetic technology used by the ports and its economical and technical impacts of this maritime infrastructure. To achieve the goal, study of literature and SWOT analysis will be the proper method to use. The system proposed in this study has a total time 82.01% faster than JICT and 69.47% faster than TTL with a total operational cost 39.68% cheaper than JICT and 24.53% cheaper than TTL. Moreover, this system is an environmental-friendly system because the system using machineries that not produce excessive air pollution and it will work safer and faster in terms of technical work. Overall, it is expected that this system, if applied in Indonesian ports along with the qualitative and quantitative analyses based on study of literature in this study, will provide broad insight on the system of container loading-unloading as well as a consideration for the use at Indonesian ports.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dudi Enka
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 175/Pdt.G/2014/PN.Mdn. Skripsi ini membahas mengenai penerapan prosedur tata cara permohonan keberatan atas putusan KPPU berdasarkan dengan hukum acara persaigan usaha di Indonesia serta penerapan ketentuan perjanjian penetapan harga horizontal berdasarkan hukum persaingan usaha di Indonesia. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa Pengajuan permohonan keberatan oleh Para Pemohon Keberatan tidak sesuai dengan hukum acara persaingan usaha di Indonesia karena bertentangan dengan Pasal 4 Ayat (4) dan Pasal 4 Ayat (6) Perma Nomor 3 Tahun 2005. Kemudian pertimbangan hakim bahwa konsumen tidak dirugikan atas perjanjian tersebut tidaklah cukup karena dalam penggunaan pendekatan rule of reason harus dibuktikan bahwa perjanjian tersebut meningkatkan efisiensi sehingga konsumen tidak dirugikan.
This thesis discusses the analysis of the Medan District Court decision No. 175/Pdt.G/2014/PN.Mdn. This study discusses the application of the procedures for requesting an objection to the decision of the KPPU based on Competition Procedural Law in Indonesia and the application of the horizontal price fixing agreement based Competition Law in Indonesia. From these results, it was found that the submission of objections by the applicant does not comply with the procedural law of business competition in Indonesia because it is contrary to Article 4 Paragraph (4) and Article 4 Paragraph (6) Perma No. 3 of 2005. Then judge considered that consumers are not harmed on the agreement is not enough because the use of a rule of reason approach must be proven that the agreement improves efficiency which give benefit to consumers.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S61573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi Pohan
Abstrak :
Kondisi dampak Covid-19 menyebabkan ketidak seimbangan perdagangan dunia yang menyebabkan kontainer menumpuk di Pelabuhan. Akibat hal tersebut menyebabkan sulitnya mendapatkan kontainer kosong sehingga harga pengiriman kontainer juga menjadi mahal. Dikarenakan saat ini sedang giatnya pembangunan konstruksi di daerah Indonesia bagian timur khususnya Papua maka kebutuhan material – material konstruksi yang pusatnya berada di Pulau Jawa sangat banyak. Untuk mengirimkan material – material konstruksi tersebut dibutuhkan strategi metode pengiriman yang efektif ditinjau dari ketersediaan, lamanya waktu pengiriman dan biaya pengiriman. Metode pengiriman material konstruksi tersebut dapat menggunakan kapal kontainer maupun kapal kargo, dari kedua metode pengiriman material tersebut nanti dipilih metode yang paling efektif dan optimal. ......The impact of Covid-19 has caused an imbalance in world trade which has caused containers to pile up in ports. As a result, getting empty containers is challenging, so the price of shipping containers is also high. Due to the active development of construction in the eastern part of Indonesia, especially Papua, the need for construction materials, whose center is located on the island of Java, is huge. An effective delivery method strategy is needed in terms of availability, length of delivery time, and shipping costs to deliver these construction materials. The method of delivery of construction materials can use container ships or cargo ships; from the two forms of material delivery, the most effective and optimal way will be chosen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Condition of Indonesia rivera,geographically,is sharp,narrow,and shallow shape with many curves and also high water current with big differences in water tidal......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrin Nur Azizah
Abstrak :
ABSTRAK Penyakit berbasis menular vektor menjadi salah satu masalah di Kecamatan Jonggol. Kecamatan Jonggol merupakan kecamatan bersatatus endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor dan satu-satunya dari 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak yaitu 197 orang sepanjang 3 tahun (2013 ?2015) terakhir yang wilayahnya berkarakteristik pedesaan. Kasus DBD mengindikasikan adanya keberadaaan jentik Aedes Aegypti yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat serta kondisi kontainer. Angka bebas jentik Kecamatan Jonggol sebesar 68,45% masih dibawah target nasional sebesar 95%. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan populasi adalah semua rumah tangga yang memiliki kontainer dan sampel berjumlah 180 orang dengan tehnik multistage random sampling. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat keberadaan jentik berhubungan dengan tindakan menutup (p= 0041) dan menguras ( p=0,032) kontainer. Adapun variabel yang tidak berhubungan adalah pengetahuan, tindakan menggunakan abate, memelihara ikan pemakan jentik, mengubur barang bekas, letak kontainer, keberadaan penutup kontainer, jumlah kontainer, dan sumber air (p>0,05).. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan jentik adalah tindakan menguras kontainer dengan koef B=0,889 OR = 2,457 (95% CI 1,212 ? 4,981). Berdasarkan hasil tersebut masyarakat disarankan untuk menguras kontainer minimal seminggu sekali dan menutup dengan rapat kontainer setelah digunakan. Pemerintah hendaknya meningkatkan Program Jumantik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
ABSTRACT Vector Borne Desease Based is one of the problems in the Jonggol Subdistrict . Jonggol is a Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) endemic district in bogor and the only one of the 10 districts with the highest cases is 197 people throughout the three years (2013 -2015) and rural characteristics. Dengue cases indicate the existence of aedes agypti larvae which is affected by people's behavior and condition of the container. Free larvae number of Jonggol subdistrict 63 % still under national target of 95 % This study to determine factors that affect the existence of larva . The study used a cross-sectional design with the whole population is all households owning a container and a sample of 180 people with multistage random sampling technique. Statistical results showed the presence of mosquito larvae are associated with the cover (p=0,041) and drain (p=0,032) containers. The unrelated variables is human knowledge, the act of using abate, keep the fish-eating larvae, bury the junk, layout containers, where the container lid, the number of containers, and water resources (p>0,05). The most influence factor the existence of larva is the act of draining container with koef B = 0,889 OR = 2.457 (95% CI 1,212 to 4,981). Based on the results of the public are advised to drain the container of at least once a week and close the container tightly after used .The government should improve the Larvae monitoring Interpreter Program and mosquito nest eradication.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan As Syarif
Abstrak :
Dalam dunia pengiriman dan pelayaran, tingginya permintaan pembuatan baru kontainer tidak sebanding dengan jumlah kontainer yang mengalami pelayaran, sehinggga menyebabkan penumpukan di pelabuhan dan di depo sekitarnya. Adaptive re-use adalah intervensi pada penataan kembali bangunan dan material yang ada dengan fungsi baru. Pengaplikasian adaptive re-use menghadirkan peluang terbuka dalam upaya pencegahan terbuangnya kontainer bekas pakai dengan pemanfaatan sebagai material penyusun maupun arsitektur itu sendiri. Dengan memiliki batasan standar internasional yang tetap terhadap ukuran modul kontainer, menjadi pertimbangan dalam merancang bangunan kontainer. Penulisan ini diperuntukan untuk meninjau kembali penggunaan kontainer bekas pakai sebagai material pembentuk bangunan yang fleksibel. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan studi kasus terhadap bangunan kontainer Day & Nite Eatery and Grocery dan juga penulusuran terkait siklus hidup kontainer dari depo penyimpanan dan pelayaran serta industri manufaktur kontainer. Siklus hidup kontainer sebagai bangunan dimulai dari proses yang terjadi pada pelayaran dipelabuhan. Dalam penulisan ini menjabarkan pendekatan adaptive re-use terhadap keberadaan kontainer bekas pakai dan juga adaptasi yang dilakukan terhadap kontainer dalam menciptakan fleksibilitas bangunan. Kesimpulan yang didapatkan dari penulisan ini adalah fleksibilitas bangunan dengan menggunakan kontainer dapat dicapai melalui perencanaan layout yang tepat dan pemahaman terhadap potensi keunggulan dari sifat penyusun kontainer yang fleksibel. ......In the shipping world, the high demand for new containers is not comparable to the number of containers undergoing shipping, this situation build up at the port and surrounding depots. Adaptive reuse is an intervention for the rearrangement of existing buildings and materials with new functions. The application of adaptive re-use presents an open opportunity in the effort to prevent the waste of used containers by using them as the building material and architecture itself. By having fixed international standard restrictions on the size of the container module, it becomes a consideration in designing container buildings. This studies is about the application of used containers as flexible building material. The method used in this paper is to conduct a case study of the Day & Nite Eatery and Grocery container buildings as well as tracing the container life cycle of the storage and shipping depot and also the container manufacturing industry. The life cycle of the container as a building starts from the process that occurs at the seaport at the port. In this paper describes the adaptive re-use approach to the existence of used containers and also the adaptations made to containers in creating building flexibility. The conclusion obtained from this paper is the flexibility of building using containers can be achieved through proper layout planning and understanding of the potential advantages of the flexible container compilers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Terry George Abisay
Abstrak :
Container allocation problem selama ini identik dengan sistem dorong (push system) karena kegiatan mengalokasikan kontainer tersebut biasanya dirancang di depot kontainer laksana titik origin. Sistem dorong memiliki kekurangan dimana pengguna tidak fleksibel dalam mengontrol kapabilitas dan laju produksi di gudang selaku titik tujuan. Penelitian container allocation problem di titik tujuan dengan sistem tarik (pull system) adalah merancang sebuah model alokasi kontainer kargo dari depot kontainer ke gudang yang lebih hemat dengan metode mixed integer linear programming (MILP). Studi kasus dilakukan pada remote area pertambangan dengan data 306 kontainer kargo di depot kontainer yang akan di alokasikan ke 4 gudang. Setiap gudang memiliki kendala kapasitas area pembongkaran kontainer dan kapabilitas manpower dalam menerima jumlah line items dalam suatu kontainer kargo. Waktu tunggu (dwell time) dan biaya sewa kontainer per hari mulai dihitung ketika kontainer kargo pindah dari kapal menuju depot kontainer. Hasil perancangan model alokasi kontainer kargo menggunakan MILP dengan sistem tarik berhasil memaksimalkan penghematan biaya gudang sebesar 41,17% dan menuntaskan 306 kontainer kargo lebih cepat 7 hari dibandingkan dengan model alokasi kontainer kargo sebelumnya. ......ontainer allocation problem so far is identical to the push system because the activity of allocating containers is usually designed at container depot as point of origin. The push system has a disadvantage where users are not flexible to control the capability and rate of production that occurs at warehouse as point of destination. Research on container allocation problem at point of destination with a pull system is to design a model to allocate cargo containers from container depot to warehouse which is more efficient using the mixed integer linear programming (MILP) method. The case study was conducted in a remote mining area with data on 306 cargo containers at the container depot which will be allocated to 4 warehouses. Each warehouse has constraints on unloading area capacity and manpower capability in receiving the number of line items in cargo containers. Dwell time and container rental cost per day start to be calculated when the cargo containers move from vessel to container depot. Results for the design of cargo container allocation model using MILP with a pull system successful to maximize warehouse cost savings of 41,17% and completing 306 cargo containers 7 days faster than the previous cargo container allocation model.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>