Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boston: Heinle & Heinle, 1983
401.9 LAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hoboken, NJ: Wiley Blackwell, 2017
306.44 HAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fatona Cahya Trisnawati
"ABSTRAK
Bahasa vernakular merupakan ragam bahasa yang tidak memiliki status resmi, biasanya tidak
mengalami proses kodifikasi. Ragam ini biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari atau sebagai
lambang solidaritas. Para ahli linguistik berpendapat bahwa terdapat perbedaan karakteristik bahasa
yang digunakan antara laki-laki dan perempuan. Hal tersebut dapat diamati dan dibedakan. Tulisan ini
akan membahas mengenai hubungan antara gender dengan penggunaan bahasa vernakular dalam
pendeskripsian lukisan Slaapkamer te Arles pada mahasiswa Program Studi Belanda, Universitas
Indonesia.

ABSTRACT
Vernacular language is a variety of language that do not have official status, and that usually
do not undergo the process of codification. Usually, vernacular language is used in everyday
conversation or as a symbol of solidarity. Linguists argue that there's a certain difference in the
characteristics between the language that is used by men and women, that can be observed and
distinguished. This paper discusses about the relation of gender and the usage of vernacular language in
the description of the painting Slaapkamer te Arles on the students of Dutch Study Program,
Universitas Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Katubi
"Tindak tutur meminta maaf merupakan tindak tutur yang mengemban fungsi perbaikan jika berkaitan dengan permintaan maaf retrospektif. Sementara itu, tindak tutur meminta maaf dapat mengemban fungsi pelunakan jika berkaitan dengan permintaan maaf antisipatoris atau prospektif. Penelitian ini bertolak dari tindak tutur meminta maaf sebagai tindak retrospektif.
Agar penutur dan petutur tidak kehilangan muka, dalam interaksi penutur perlu memilih strategi meminta maaf. Dengan menggunakan parameter solidaritas dan kekuasaan dalam tiga jenis pelanggaran, penelitian ini melihat strategi meminta maaf dan ungkapannya dalam bahasa Indonesia oleh kelompok etnis Minangkabau. Setelah itu, hasil penelitian dianalisis dari perspektif gender.
Responden penelitian ini berjumlah 196 orang yang terdiri atas 102 responden wanita dan 94 responden pria. Semua responden berusia 27--50 tahun dan semuanya staf pengajar di Universitas Bung Hatta, Padang. Hal itu dimaksudkan agar ada kesamaan kelompok usia, latar sosial, dan profesi karena variabel itu turut berperan dalam penelitian bahasa dan gender.
Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan strategi meminta maaf yang digunakan oleh responden kelompok wanita dan pria. Perbedaan penggunaan strategi itu tampak, baik pada pelanggaran I, II, dan III maupun secara keseluruhan berdasar penghitungan statistik uji F.
Perbedaan penggunaan strategi meminta maaf itu dapat dijelaskan dari perspektif gender. Dalam pandangan adat Minangkabau, wanita dikonstruksi secara berbeda dengan pria dalam konteks sosial budaya. Salah satu aturan dan pantangan yang harus dipatuhi wanita Minangkabau adalah aturan dan pantangan berbahasa. Aturan seperti itu tidak ditemukan pada kelompok pria. Oleh sebab itu, sangat mungkin perbedaan itu berpengaruh terhadap penggunaan strategi berbahasa, termasuk meminta maaf."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library