Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Riandi
Abstrak :
Proses pemulangan pasien rawat inap merupakan bagian dari seluruh rangkaian pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien selama di rumah sakit. Pelayanan yang baik dan memuaskan selama proses perawatan bisa berubah menjadi persepsi yang tidak baik apabila pada akhir proses perawatan yaitu proses pemulangan mengalami hambatan dan membuat proses pemulangan menjadi sangat lama. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa alur proses yang ada sekaligus memberikan usulan perbaikan agar proses pemulangan pasien rawat inap menjadi lebih cepat. Desain penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan metode lean thinking melalui telaah dokumen, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian didapatkan lead time atau waktu yang dibutuhkan untuk pemulangan pasien adalah 252,4 menit (4,2 jam). Total waktu kegiatan yang bersifat value added 168 menit, sedangkan total waktu kegiatan yang bersifat non value added adalah 84,4 menit. Dari identifikasi nilai yang dilakukan terhadap alur proses pemulangan pasien ini ditemukan waste sebesar 63,6 menit yang bila bisa dihilangkan akan memotong lead time menjadi 188,3 menit (3,1 jam). ......Process of discharging hospitalized patient is part of service given by the hospital. A Good and satisfying service during hospitalization can turn into unsatisfied perception if at the end of hospitalization there is obstacle in discharging patient and make the process longer. This research is to analyze the process and give a good suggestion for discharging inpatient process in order to make it more efficient. Design of this research is lean thinking method using document analysis, interview, and observation. Result of the research indicating lead time or time needed for discharging patient is 252.4 minutes (4.2 hours). Total activity time which is value added is 168 minute, while total activity time which is non value added is 84.4 minute. Base on this value identification found waste value time 63.6 minute can be diminished and cutting lead time to 188.4 minute (3.1hour).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Wirjanto
Abstrak :
Lean adalah upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk, baik barang ataupun jasa kepada pelanggan. Penelitian ini menganalisis alur proses pelayanan resep dan mendesain usulan perbaikannya dengan mengaplikasikan lean thinking. Dengan desain penelitian operational research, dilakukan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan kegiatan non value added 64% dan value added 36%. Data tersebut menunjukkan telah terjadi pemborosan (waste). Simulasi usulan perbaikan dilakukan untuk meminimalkan pemborosan dan terbukti ada peningkatan value added yang menunjukkan ada efisiensi pelayanan. ......Lean is a continuous effort to eliminate waste and increase the value added of product, whether goods or services to customers. This study analyzes the service process flow of prescription and designing the proposed improvement by applying lean thinking. With the design of operational research studies, observations, in-depth interviews and review documents. The results showed non-value added activities 64% and 36% value added. The data shows there has been a waste. Simulation of the proposed improvements were made to minimize waste and proved there was an increase in the value added showed efficiency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risalino Christoforus Balu
Abstrak :
Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep Lean Thinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Penelitian ini menganalisis alur pelayanan di rawat jalan Poliklinik Spesialis sebagai data untuk perbaikan di Rumah Sakit X yang merupakan Rumah Sakit Swasta Kelas B Pendidikan. Dengan menggunakan metodologi penelitian operational research, dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatan non value added bisa samapai 80% dan kegiatan value added hanya 20%. Data tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan (waste) dan hasil analisis akar masalah menggunakan Root Cause Analysis (RCA) memperlihatkan ada beberapa faktor yang menyebabkan inefisiensi pelayanan rawat jalan poliklinik spesialis. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan dibagi menjadi tiga tahap, antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang diharapkan meningkatkan pelayanan rawat jalan dan kepuasan pasien. ......One way to improve efficiency, improve service quality and improve patient safety in the United States by using the concept of Lean Thinking is applied in hospitals become Lean Hospital. This study analyzes the service flow in Outpatient Clinic Specialists as the data for improvement in Hospital X which is a Class B Private Hospital Education. Using the methodology of operational research studies, conducted in-depth observation and interviews show that the non-value added activities can be up to 80% and value added activity is only 20%. The data shows that there has been a waste (waste) and the results of the analysis of the roots of the problem using Root Cause Analysis (RCA) demonstrates that there are several factors that cause inefficiencies in ambulatory care specialist clinic. the proposed improvements to reduce waste is divided into three stages, including the shortterm, medium-term and long-term is expected to improve outpatient care and patient satisfaction.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Iskhia Dilla
Abstrak :
Alur pelayanan rumah sakit yang profesional di tuntut agar dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan pengguna jasa kesehatan dengan mengutamakan patient safety dan mutu pelayanan. Salah satu alur pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan rawat jalan. RS X memiliki pelayanan rawat jalan dengan kunjungan yang terus meningkat setiap tahunnya dan banyaknya komplain terkait pelayanan rawat jalan yang menjadi hambatan terhadap alur rawat jalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara dan observasi dengan memakai konsep lean thinking. Observasi dibagi menjadi 5 proses: pasien tanpa pemeriksaan penunjang, pasien control rawat inap dan control rawat jalan dengan penunjang, pasien dengan pemeriksaan penunjang dari perawat, pasien dengan pemeriksaan penunjang dari dokter, dan pemeriksaan penunjang dari perawat dan dokter. Hasilnya menunjukkan adanya temuan berupa waste defect, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion dan excess processing. Proses yang paling lama dan banyak ditemukan waste adalah pada proses pemeriksaan penunjang dari perawat dan dokter. Seluruh waste tersebar pada beberapa unit dalam pelayanan rawat jalan RS X. Usulan perbaikan jangka pendek diberikan berupa pemberian arahan serta teguran kepada petugas agar tidak perlu mengulang pekerjaan, pembuatan banner petunjuk serta alur pelayanan dan penerapan 5S. Usulan perbaikan jangka panjang yang diberikan berupa perbaikan alur pelayanan rawat jalan dengan mempertimbangkan pengurangan waste yang ditemukan. ......The flow of professional hospital services is demanded to be carried out properly and in accordance with what health service users want by prioritizing patient safety and quality of service. One of the service lines in the hospital is outpatient services. RS X is a hospital with outpatient services that has an increasing number of visits every year. However, this has resulted in many complaints regarding outpatient services which are an obstacle to the outpatient flow. The concept of lean thinking is used so that outpatient services at RS X can be improved. Until later it will be given improvements to outpatient flows through proposals to improve outpatient flows using simulation applications. This research uses qualitative methods in the form of interviews and observations. Observation is divided into 5 processes: patients without supporting examinations, inpatient control patients and outpatient control with support, patients with supporting examinations from nurses, patients with supporting examinations from doctors, and supporting examinations from nurses and doctors. As a result, waste was found in the form of waste defects, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion and excess processing. The process that is the longest and the most waste is found in the supporting examination process from nurses and doctors. All of the waste is scattered in several units in the outpatient services of X Hospital. Proposals for short-term improvements are given in the form of giving directions and warnings to officers so that they do not need to repeat work, making banner instructions as well as service flow and implementation of 5S. The proposed long-term improvement is to improve outpatient service flow by considering the reduction of waste found.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syanti Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK Peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan dua hal yang tidak bisa dipisaahkan dan harus berkesinambungan. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. DR. dr. Mahar Mardjono digambarkan melalui capaian indikator pelayanan menurut Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien JKN dan aktivitas risiko terjadinaya medication error dengan prinsip lean thinking dan swiss cheese model. Jenis penelitian ini adalah operational research dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui proses observasi dan telaah dokumen, sedangkan kuantitatif berdasarkan data waktu tunggu dari electronic health record dan waktu tunggu hasil observasi dengan menggunakan time motion study. Diambil 30 sampel resep selama 6 hari yang dilakukan observasi seluruh aktivitas pada proses pengkajian dan pelayanan obat pasien jadi pasien JKN. Hasil penelitian menunjukan waktu tunggu adalah 1 jam 3 menit 11 detik, dengan waktu tunggu terlama adalah pada proses penerimaan resep (30 menit 42 detik). Kegiatan VA (79%) yaitu 13 menit 13 detik. Aktivitas NVA (21%) dengan waktu 49 menit 21 detik. Waste terbanyak adalah pada kegiatan waiting dengan presentasi waktu 92% dari waktu NVA. Bottleneck pada penelitian ini diambil dari proses waktu tunggu terlama dan hasil analisis swiss chesse model pada tahapan pengkajian dan pemeriksaan sediaan obat.Usulan perbaikan berdasarkan hasil analisis proses pengkajian dan pelayanan resep obat jadi ini adalah perlu adanya penyusunan regulasi pengkajian dan pelayanan obat sesuai standar pelayanan kefarmasian, telaah profil indikator waktu tunggu obat jadi sesuai SPM rumah sakit, perlu adanya analisis beban kerja, dan monitoring supervise kajian pelayanan resep obat. Usulan perbaikan digambarkan dalam visual management dan future state map dengan menggambarkan alur pelayanan dengan waktu berdasarkan VA.
ABSTRACT Quality improvement and patient safety are two things that cannot separated and must be continuous. Effort to improve quality and patient safety at Outpatient Pharmacy Pusat Otak Nasional Prof. DR.dr. Mahar Mardjono Hospital is described through the achievement of service indicators according to the hospital minimum service standards. This study was conducted to analyze the waiting time for JKN patient medication services and risk activities of medication errors using principles of lean thinking and the swiss cheese model. This type of research is operational research with qualitative and quantitative approaches. Qualitative data is obtained through the process of observation and document review, while quantitative data is based on waiting time data from electronic health records and waiting time for observations using time motion study. Taken 30 samples of prescription for 6 days observation of all activities in the process of assessment and treatment of patients so patients JKN. The result showed that the waiting time was 1 hour 3 minutes 11 seconds, with the longest waiting time was in the process of receiving the recipe (30 minutes 42 seconds). Value_added activity (79%) was 13 minutes 13 seconds, non value added activity (21%) for 49 minutes 21 second. Most of waste is in waiting activities with a presentation time of 92% of the time for non value added. The bottleneck in this study was taken from the longest waiting time process and the result of the swiss cheese model analysis at the assessment and examination stage of drug preparations. Reviewing the waiting time indicator profile for the finished medicine according to the SPM of the hospital. There is a need for workload analysis, and monitoring of the review of prescription services. Proposed improvements are depicted in visual management and future state map by describing the flow of services with time based on VA.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nilandari
Abstrak :
ABSTRAK
Keterlambatan pengajuan klaim BPJS berakibat pada turunnya cashflow rumah sakit. Proses klaim saat ini berjalan tidak efisien dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis dan usulan perbaikan alur proses dokumen klaim BPJS pasien rawat jalan dengan menerapkan konsep Lean Hospital. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini mengobservasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen klaim sebelum diberikan kepada verifikator BPJS serta melakukan wawancara mendalam, observasi proses, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan terjadi waste terbesar di unit mobilisasi dana yaitu selama 32,5 hari 18,8 menit dalam penyelesaian dokumen klaim. Jenis waste terbanyak adalah waiting dan transportation. Berdasarkan VSM diketahui Lead Time dari proses klaim saat ini adalah 33,9 hari. Usulan perbaikan yang diberikan dari penelitian ini adalah dengan optimalisasi tim Casemix yang baru saja dibentuk, sehingga lead time pengerjaan klaim yang dibutuhkan menjadi 6,44 menit. Standardisasi kerja dan penilaian kinerja berupa KPI, IKI, dan IKU dinilai perlu diterapkan agar kinerja petugas menjadi optimal.
ABSTRACT
Delay in the submission of BPJS claims resulted in decreasing hospital cash flow. The current claim process is not efficient and effective.The objective of this reseach is to analize and propose improvement in the claim process by applying Lean Hospital concept. This research used quantitative and qualitative approaches to observed the time required to complete the claim process before submitted to the BPJS verificator and also have an in-depth interview, observe the process, and document review. The result showed most waste happened in mobilisasi dana unit for 32.5 days 18.8 minutes in the settlement BPJS document claims. Based on Value Stream Mapping, Lead Time of the claim process at this time is 33.9 day. Most types of waste are waiting and transportation. Proposed improvement provided from the study is to optimizing the casemix team which newly formed. By optimizing the casemix team, Lead Time required to complete the claims process is 6.44 minutes. Standardize work and performance appraisal (KPI, IKI, and IKU) consider to apply to reach employee best performance.
2016
T46652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melanie Husna
Abstrak :
Waktu tunggu yang lama pada pelayanan rawat jalan akan mengurangi kepuasan pelanggan. Dari sisi karyawan, tidak mengetahui beban kerja sebenarnya menyebabkan karyawan mudah mengeluh dan meminta untuk diadakan tambahan karyawan yang sebenarnya bisa jadi tidak perlu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi alur proses pelayanan rawat jalan dan waktu yang digunakan pasien untuk melakukan proses pengobatan di poliklinik paru RSUD Pasar Minggu dan melakukan analisis beban kerja dan penghitungan kebutuhan SDM dokter spesialis paru. Dari hasil observasi dilakukan analisis waste dan pemetaan Value Stream Map rawat jalan. Hasil penelitian pada Curent State Map menunjukkan 90% waktu pelayanan rawat jalan poliklinik paru merupakan kegiatan yang tidak bernilai tambah (waste) dan hanya 10 % yang merupakan kegiatan bernilai tambah (value added). Usulan perbaikan dengan metode lean dituangkan dalam Future State Map dan diproyeksi dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 69,2% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 30,7%. Menurunkan waktu tunggu dari awalnya 279 menit menjadi 72 menit ...... Long waiting time on outpatient services will reduce customer satisfaction. From the employee side, not knowing the actual workload causes the employees to easily complain and ask to be held additional employees who may actually be unnecessary. In this study, the researcher observed the outpatient service process flow process and the time used by the patient to perform the treatment process at the Lung Polyclinic of RSUD Pasar Minggu and analyzed the work load and the calculation of the HR requirement of lung specialist doctor. From the results of observations conducted waste analysis and mapping Outstanding Output Value Stream Map. The results of the research on the Curent State Map shows 90% of the outpatient service time of pulmonary polyclinic is an activity that is not value added (waste) and only 8% is a value added activity. Proposed improvement by lean method, set forth in the Future State Map is projected to reduce non value added activities to 69.2% and increase value added activities to 30.7% and reduce waiting time from 279 minutes to 72 minutes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danyel Suryana
Abstrak :
Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep Lean Thinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Di Rumah Sakit Atma Jaya yang merupakan Rumah Sakit Swata Kelas B Pendidikan, penelitian ini menganalisis alur pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan sebagai data untuk perbaikan. Dengan menggunakan Root Cause Analysis RCA, metodologi penelitian operational research, dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatan non value added bisa sampai 85% dan kegiatan value added hanya 15% pada penyiapan obat non racikan. Sedangkan untuk obat racikan kegiatan non value added sekitar 68% dan value added sebesar 32% nilainya. Data tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan waste. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan antara lain penggantian SIM RS yang baru dan menggiatkan fungsi Tim Kendali Mutu di Instalasi Farmasi. Bila perbaikan ini telah di implementasi, diharapakan terjadi peningkatan efisiensi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan meningkatkan kepuasan pasien. ......One option to increase efficiency, service quality and patient safety in the United States of America is by using the Lean Thinking concept, which are implemented in Hospitals to become a Lean Hospital. In Atma Jaya Hospital, a class B study private hospital, the research analyses the workflow of prescription sevice in outpatient pharmacy departement to act as data for improvement analysis. Also, by utilizing Root Cause Analysis RCA, operational research methology, in depth observation and interviews are conducted at compounding and non compounding medicine storage of Outpatient Patient Departement, the result shows non value added activities reaches 85%, while value added activities are only 15% on non compounding medicine storage. While, on compounding medicine storage, non value added and value added activities are at 68% and 32% respectively. These data clearly shows that great inefficiencies has occurred. Solution is suggested to increase the efficiency in the department, changing Hospital Information System and activate the Quality Control Team function. If these steps are implemented, we can expect the overall efficiency in the Outpatient Pharmacy Departement to improve significantly and resulted in higher patient satisfaction.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theryoto
Abstrak :
ABSTRAK
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menyebabkan peningkatan kunjungan pasien IGD dan angka pasien boarding sehingga terjadi penumpukan (stagnasi) pasien di IGD. RSUD Koja telah menerapkan manajemen tempat tidur dalam rangka mereduksi waktu boarding pasien IGD tetapi belum optimal, sehingga dilakukan upaya untuk membantu mereduksi waktu boarding pasien IGD ke rawat inap dalam rangka perbaikan yang berkelanjutan sesuai prinsip lean thinking. Penelitian operasional ini mencakup intervensi dengan siklus PDCA (plan, do, check, action). Hasil penelitian menunjukkan penerapan lean thinking dapat mereduksi waktu boarding pasien IGD ke rawat inap dari rata-rata 4 jam 45 menit 18 detik (34,92 %) menjadi 3 jam 25 menit 59 detik (68,25 %) dan menurunkan aktivitas non value added sebesar 2,02% (dari 93,16% menjadi 91,14%). Delapan jenis waste yang teridentifikasi dapat dieliminasi kecuali waste jenis waiting. Dalam rangka perbaikan yang berkelanjutan selanjutnya manajemen tempat tidur perlu ditetapkan sebagai persyaratan standard kerja untuk menuju waktu boarding rata-rata menjadi 1 jam 45 menit 45 detik dengan aktivitas non value added kurang dari 89,83% di masa mendatang.
ABSTRACT
The implementation of the National Health Insurance Program (Program JKN) affects the increased number of patients to emergency unit and boarding patients that resulting crowding in the emergency unit. Koja Hospital has implemented bed management in order to reduce the boarding time of emergency unit patients but has not succeeded, so an effort to help reducing the boarding time of emergency unit patients to inpatient in order to continuous improvement was done using the lean thinking principle. This research uses operational research method and intervention with PDCA (Plan, Do, Check, Action) cycle. The study revealed that lean thinking approach could reduce the boarding time of emergency unit patients to hospitalization from the average of 4 hours 45 minutes 18 seconds (34.92%) to 3 hours 25 minutes 59 seconds (68.25%) and decrease the activity of non value added at 2.02% (from 93.16% to 91.14%). Eight types of waste identified can be eliminated except waiting. In order to continuous improvement, bed management should be set as standardized work for the goal of average boarding time of 1 hour 45 minutes 45 seconds with non value added activities less than 89.83% in the future.
2017
T47701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>