Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Siswoyo
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas upaya komunitas Industri Kecil Pengolahan Tempe Tahu di Kawasan PIK KOPTI Semanan Jakarta Barat untuk memenuhi tuntutan produksi ramah lingkungan. Paralel dengan ideologi Ecological Modernization yang optimistik, perspektif utama disertasi ini adalah struktural fungsional dari sosiologi Parsonian. Perspektif yang kedua adalah sosiologi konstruksionis, terutama untuk membantu dalam mendeskripsikan beberapa proses sosial yang terjadi di lapangan. Data dikumpulkan melalui field study dan survai. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan hasil penelitian ini untuk mengambilan keputusan kebijakan, dapat dilakukan dengan berpegang pada prinsip triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan industri kecil tempe tahu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) KOPTI Swakerta Semanan Jakarta Barat sama sekali tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan industri kecil ramah lingkungan walaupun sudah ada usaha ke arah itu. Keadaan ini disadari betul oleh para pelaku usaha setempat. Namun secara kolektif mereka mempunyai aspirasi ramah lingkungan, bahkan mereka sedang berusaha keras mencari cara baru agar kegiatan produksi mereka dapat memenuhi standard ramah lingkungan baik dari segi pengelolaan limbahnya maupun pada proses produksinya. Perspektif Modernisasi Ekologis memang memberikan sumbangan ideologis yang dominan, walaupun hasilnya tidak seindah dan semulus yang dijanjikan. Proses sosial seperti penyelesaian sengketa mengenai penanganan limbah produksi, tidak bisa tidak memang harus merupakan bagaian yang tak terpisahkan dari proses modernisasi ekologis. Peran aktif lay persons setempat yang mampu melakukan dialogues and communicative action dapat dijelaskan dengan mempergunakan Teori Strukturasi dari Anthony Giddens yamg juga penganut EM. Kemudian pentingnya peran konstruktif para aktivis lingkungan, khususnya dari kalangan Perguruan Tinggi sebagaimana disyaratkan oleh prinsip EM, cukup memandakan bahwa implementasi perspektif EM akan terasa tidak dipaksakan jika mempergunakan pendekatan konstruksionis. Untuk penelitian dan pengembangan sosiologi lingkungan selanjutnya, disertasi ini merekomendasi pentingnya penggunaan teori Sociology of Environmental Flows dari Arthur Mol dan Gert Spaargaren.

ABSTRACT
This dissertation is about the environmental friendly production effort of the community of the Small Industry for Soybean Cake Production in the Kampong KOPTI Semanan, Western Jakarta. Parallel to optimistic approach of Ecological Modernization, the main theoretical perspective of this dissertation is structural functional, mainly Parsonian sociology. The second is constructionist approach, to assist the description of some the social process. The data are collected through field study and survey. The research findings show that individually, the production activities of the soy bean small industries at the KOPTI kampong totally cannot be categorized as environmental friendly. They know and aware about these unfriendly environmental behavior realities. So, their community leaders tray hard to look for the right way to fulfill the standard requirement of eco-friendly production, both in the process of production and in the dump and waste management. Ecological Modernization perspective obviously gives dominant ideological contribution, although the result as not fine and fluent as the promised. The social processes like the conflict and disagreement elimination especially about the dump and waste management, is a must and an integral part or ecological modernization process. The active role of the local lay person that has ability to conduct the dialogues and communicative action, can be explain through structuration theory from the Anthony Giddens that ecological modernist too. Then, the important of the constructive role of the environmental activist, particularly from the universities, are the sufficient indicators that the implementation of the ecological modernization perspective need constructionist approach. For the next research, this dissertation recommended to use Arthur Mol and Gert Spaargaren?s theory of Sociology of Environmental Flows."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D994
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan
"ABSTRAK
Turunnya nilai rupiah sejak pertengahan 1997, mendorong peningkatan nilai ekspor komoditas perkebunan, seperti tembakau meningkat, 46,07%, rempah-rempah meningkat 16,43% dibanding tahun 1997, sementara itu nilai ekspor kayumanis, salah komoditas perkebunan justru mengalami penurunan sebesar 11,83%. Demikian pula bila dilihat dari segi harga komoditas perkebunan di dalam negeri (dalam rupiah), tahun 1998 mengalami peningkatan yang relatif besar, seperti harga lada putih mengalami peningkatan 347,68%, harga kopi robusta meningkat 264,78%, harga karet meningkat 84,94%. Harga kayumanis mengalami peningkatan yang paling kecil, yaitu hanya 20,76%.
Berdasarkan kenyataan yang diuraikan di atas, menimbulkan beberapa pertanyan yang menjadi pokok permasalah penelitian ini, yakni faktor-faktor apa yang mempengaruhi daya saing kayumanis Indonesia di pasar intemasional, bagaimapula posisi kayu manis Indonesia dalam persaingan di pasar intemasional, bagaimana strategi bersaing kayumanis Indonesia dalam menghadapi persaingan yang makin ketat, serta bagaimana peluang pengolahan kayumanis di Indonesia.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, mengenai pengkajian ekspor kayumanis Indonesia, dan peluang pengolahan kayumanis di Indonesia, dilakukan dengan menggunakan kerangka manajemen strategik. Untuk menentukan posisi kayumanis Indonesia dalam persaingan di pasar internasional dan untuk menentukan strategi bersaing kayumanis Indonesia di pasar Internasional dilakukan dengan menggunakan Internal-External (IE) matrix, SWOT matriks.
Dari analisis dengan mengunakan IE matrix ditemukan bahwa posisi kayumanis Indonesia berada pada kuadran V yaitu posisi bertahan, sedangkan dari analisis SWOT matriks ditemukan faktor yang menjadi penyabab utama Iemahnya daya saing kayumanis Indonesia di pasar intemasional yaitu kuatnya posisi pembeli dan meningkatnya persaingan, sementara itu strategi yang digunakan Indonesia selama ini tidak efektif baik dalam bidang pemasaran, produksi maupun sumber daya manusia.
Untuk meningkat daya saing ekspor kayumanis Indonesia di pasar intemasional dilakukan dengan strategi penetrasi pasar, strategi aliansi, untuk mendukung strategi tersebut diperlukan strategi pemasaran, strategi sumber daya manusia dan strategi produksi. Strategi ini juga harus didukung dengan pembenahan kelembagaan dengan meningkatkan peranan Asosiasi Eksportir Cassia Indonesia dan Koperasi para petani kayumanis."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Suryo Pratomo
"Industri perminyakan dan pertambangan adalah pelanggan utama dari bisnis radio trunking. Selain industri minyak dan gas, industri keamanan, termasuk TNI dan Polri juga masih membutuhkan teknologi radio trunking. Bisnis radio trunking adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan yang mementingkan unsur keselamatan dan keamanan. Dari hal-hal tersebut dapat dilakukan sebuah penelitian yang memiliki beberapa pokok permasalahan. Pokok permasalahan yang pertama adalah kondisi bisnis radio trunking. Kondisi bisnis ini akan dilihat dengan menggunakan analisa Porter 5 Forces. Pokok permasalahan yang kedua adalah analisa lingkungan industri radio trunking untuk mengetahui tekanantekanan yang ada dalam industri ini.

Oil and gas industry is main customer of radio trunking business. Besides that, security industry, including TNI and Polri, is still needing radio trunking technology. Radio trunking business is unbreakable part of activity that needs safety and security. From those points, there?s a research which has some problems. First problem is radio trunking business condition. The condition will be reviewed using Porter 5 Forces analysis. Second problem is industry enviroment of radio trunking to know preassure that will be in this industry."
2009
T26214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almitra Indira
"Kewajiban bagi suatu usaha untuk memiliki izin lingkungan memang baru ada setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009. Namun ternyata, terhadap usaha yang telah ada sebelum tahun 2009 juga tidak terlepas dari kewajiban tersebut. Skripsi ini kemudian membahas perihal penerapan izin lingkungan terhadap usaha yang ada sebelum tahun 2009 dengan mengambil kasus pada kelompok peternakan sapi di Kelurahan Kebon Pedes dan Kelurahan Batu Tulis, Kota Bogor. Penelitian dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, diantaranya peraturan perundang-undangan, buku, serta didukung dengan data primer berupa wawancara dengan narasumber.
Hasil penelitian kemudian menyimpulkan bahwa terhadap usaha peternakan sapi di Kelurahan Kebon Pedes dan Kelurahan Batu Tulis yang telah ada sebelum tahun 2009 belum memenuhi perizinan lingkungan sekalipun telah ada peraturan yang memfasilitasinya. Dengan demikian perlu dilaksanakan penerapan izin lingkungan yang mengakomodir usaha yang ada sebelum tahun 2009 secara efektif oleh Pemerintah dan pihak peternak itu sendiri.

The duty to hold the environmental license for some business activities only existed after Law Number 32 of 2009 is stipulated. However, the same rule was also applied for some business activities that even have already established before 2009. This thesis later tries to describe the implementation of enviromental license for the business activities that have already existed before 2009 with case study on the group of cattle breeding in Kebon Pedes Village and Batu Tulis Village, Bogor. This normative legal research was done by using not only secondary data such as legislation and library literatures but also primary data such as interview with various related parties.
From this research, it can be concluded that for the group of cattle breeding in Kebon Pedes Village and Batu Tulis Village that have already established before 2009 haven 39 t fulfilled the duty yet to hold the enviromental license even if there is already official regulation nowadays. Therefore, the implementation of enviromental license which properly accomodates the business activities that have already existed before 2009 is essentially to be done by either government party or the stock farmer itself."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library